Anda di halaman 1dari 72

PATOGEN Tanaman

• Virus (Asam inti yang dibungkus oleh protein)


• Bakteri ( sel tunggal tanpa nukleus)
• Jamur (umumnya multiseluler dan memiliki
nukleus)
• Nematoda (cacing mikro)
• Tumbuhan parasitik (tumbuhan berbiji)

Sebagian besar organisme tidak menyebabkan


penyakit, yang menyebabkan penyakit kurang dari
0.5%
Virus
• Partikel yang sangat kecil tersusun oleh asam inti
(RNA atau DNA) dan dibungkus oleh cangkang
protein
• Bagian yang infektif adalah asam intinya dan
protein hanya berfungsi sebagai pelindung
• Menginfeksi tanaman dengan cara mengganggu
sintesis protein dimana RNA virus mengambil
alih peran mRNA pada sel tanaman inang
• Hanya ada dua bentuk partikel virus yaitu
sperikel atau bulat dan helikel atau bentuk batang
Contoh bentuk partikel virus

Sperikel /globuler /bulat/isometris

Batang/helikel
Beberapa contoh virus tanaman.
1. Virus pecah warna pada tulip

• Penyakit tanaman oleh virus yang


pertama didokumentasikan pada tahun
1576 oleh Carolus Clusius di Belanda
• Bunga yang terinfeksi dihargai sangat
mahal dan dikenal sebagai tulipomania.
• Umbi yang terinfeksi dihargai sama
dengan harga sapi dewas
• Diketahui bahwa pecah warna adalah
akibat serangan virus pada tahun 1900an,
sewaktu diketahui bahwa pecah warna
dapat ditularkan ke tumbuhan yang
normal
Tulip color breaking virus
2. Cocoa swollen shoot Virus
(virus bengkak tunas kakao)
• Cocoa swollen shoot virus (CSSV) merupakan penyakit yang paling berbahaya pada kakao
dalam hal kerugian yang ditimbjulkan. Sejak tahun 1936 virus ini mengakibatkan kerugian
besar di Afrika Barat i

• Di lapangan virus ini ditularkan oleh kutu putih Planococcus citri (Risso) dan Planococcoides
njalenis (Laing).

• CSSV menyebabkan pembengkakan pada batang maupun akar muda . Buah yang terbentuk
lebih kecil , lebih halus permukaannya, dan bentuknya membulat, bijinya langka, lbih kecil,
pipih dan kotiledonnya pucat.

• Sekali tanaman kakao terinfeksi, harus dimusnahkan untuk mencegah penularan ke


tanaman lain.

• CSSVD menyebabkan kerugian hampir 200 juta pohon kakao yang harus dimusnahkan dari
areal seluas 130,000 hektar antar 1948 sampai 1995 di Ghana dan lebih dari 150,000
batang di Panai Gading antara 1945 sampai 1948. Epidemi terakhir di Pantai gading
menusak 8,600 hektar kebun kakao. Di Ghana, kurang lebih 45 juta pohon kakao harus
dimusnahkan di areal seluas 41.000 hektar dan sebelumnya lebih dari 32 juta pohon
dimusnahkan antara 2001 sampai 2004.
3. Virus tungro pada padi
Penyakit Tungro pada padi

• Penyebab : Rice Tungro Virus


• Kerugian yang ditimbulkan 38 - 71% (pada varitas yang agak tahan) dan 84 -
100% (pada varietas yang rentan/tidak tahan)
• Ditularkan secara non-persisten oleh wereng hijau (Nepholettix virescens),
wereng betina lebih efisien dalam menularkan tungro dibanding yang jantan
• Partiel virusnya bulat ( diameter 27.3 to 44.5 µm)
• Virus menginfeksi semua stadia pertumbuhan padi, dan semua bagaian tajuk
(daun, jerami dan malai)
• Pertumbuhan kerdil, warna daun kuning sampai
• Pada daun muda muncul belang-belang dan daunnya agak terpilin
• Bercak-bercak berwarna karat muncul pada daun tua
• Pembentukan bunga tertunda
• Umumnya tanaman mati sebelum berbunga pad avarietas yang sangat rentan
4. Banana bunchy top virus

Banana bunchy top virus pada pisang ditularkan oleh aphid Pentalonia nigronervosa
Banana bunchy top (Kerdil pisang)

• Penyebab : banana bunchy top Virus (bbtv)


• Kerugian yang ditimbulkan sesuai tingkat serangan karena tanaman
yang terserang tidak b erbuah dan tidak dapat sembuh
• Ditularkan secara persisten oleh kutudaun pisang (Pentalonia
nigronervosa),
• Virus menginfeksi semua stadia pertumbuhan pisang dan menular
pada semua tunas yang tumbuh berikutnya
• Pertumbuhan kerdil, daun kecil, kaku dan berkumpul mengarah ke
atas
• Pembentukan tandan buah terjadi jika tanaman terinfeksi pada stadia
dewasa tetapi buahnya kecil-kecil dan tidak enak dimakan
BAKTERI

• Organisme
prokariotik
uniseluler
• Tidak memiliki
nukleus yang
sebenarnya (hanya
nukleoid)
• Hidup sebagai
parasit atau saprofit
Beda antara sel prokariotik dengan eukariotik
Struktur /bentuk dasar bakteri
Hanya bacillus yang mampu bergerak
dengan flagela
Monotrichous

Amphitrichous Monotrichous Lophotrichous

Lophotrichous

Amphitrichous Peritrichous
Peritrichous
Perbanyakan Bakteri

Kromosom Membran
bakteri plasma
Dinding sel

Duplikasi Pertumbuhan Pembelahan


kromosom sel berlanjut menjadi
sua sel

Organisme seluler menduplikasi informasi


genetiknya kemudian memisahkan diri menjadi dua
sel anak yang identik 16
Cara penetrasi bakteri patogenik
Contoh penyakit disebabkan bakteri

Layu bakteri pada tomat disebabkan oleh Ralstonia solanacearum.


Bakteri penghuni tanah yang tersebar melalui air irigasi
Penyakit mati bujang (penyakit Sumatera) pada cengkeh (Syzygium
aromaticum ) disebbkan oleh bakteri Pseudomonas syzygii. Disebut
penyakit “Mati Bujang” karena menyebabkan kematian sebelum
pembungaan pertama
Penyakit layu bakteri pada paprika Pseudomonas
solanacearum
Kanker bakteri pada tomat oleh Corynebacterium michiganense

Bintik b akteri oleh Pseudomonas syringae Bercak bakteri oleh Xanthomonas vesicatoria)
• Puru mahkota disebabkan oleh Agrobacterium tumefaciens
Busuk lunak kentang oleh Erwinia carotovora
24
JAMUR
• Mikroorganisme Eukariotik, bentuk filamen
(hifa), bercabang, dan menghasilkan spora
• Tidak punya klorofil
• Dinding sel mengandung (kitin, selulosa, atau
keduanya)
Contoh jamur 26
Contoh jamur 27
27
Contoh jamur 28
28
Contoh jamur
KARAKTERISTIK JAMUR

1. Semua jamur adalah organisme eukariotik


Memiliki nukleus yang terbungkus membran (berisi kromosom) dan sejumlah
organela sitoplasmik yang terbungkus membran seperti mitokhondria, vakuola dan
retikulum endoplasmik
2. Kebanyakan jamur berbentuk filamen
Terdiri dari filamen atau benang-benang mikroskopik yang disebut hifa, yang
menunjukkan pertumbuhan apikal (ujung) dan bercabang-cabang sehingga
terbentuk jaringan atau jalinan hifa yang disebut miselium
3. Beberapa jenis jamur ada yang uniseluler atau bersel satu
contoh: khamir (yeast)
4. Protoplasma di dalam hifa atau di dalam sel jamur dikelilingi oleh dinding yang kaku
Dinding hifa tersusun dari utamanya khitin dan glukan, meskipun dinding spesies
jamur tertentu ada yang mengandung selulosa

30
KARAKTERISTIK JAMUR (Lanjutan)

5. Kebanyakan jamur berbiak secara seksual dan aseksual


Baik reproduksi seksual maupun aseksual biasanya menghasilkan spora.
6. Nukleus atau inti sel jamur bersifat haploid (memiliki n kromosom) dan
kompartemen (segmen) pada hifa sering multinukleat (berinti banyak).
Ada juga jenis-jenis kamur yang memiliki nukleus yang diploid ( 2 n
kromosom), misalnya Oomycota dan sejumlah spesies khamir.
7. Semua jamur tidak berklorofil
Semua jamur tidak memiliki klorofil dan tidak mampu berfotosintesis
8. Semua jamur bersifat khemoheterotrof (khemo-organotrof)
Jamur memanfaatkan bahan organik yang ada di sekitarnya sebagai
sumber karbon. Energi diperoleh dari reaksi kimia untuk mensintesis
senyawa organik yang diperlukan untuk pertumbuhan dan energi .
9. Jamur memiliki atau mampu menyimpan senyawa tertentu yang khas.
Misalnya trehalosa, glikogen, gula, alkohol dan lipida.
10. Jamur dapat hidup bebas atau berinteraksi dengan organisme lain
(parasitik ataupun mutualistik).

31
BENTUK JAMUR
Banyak dari kita yang sudah mengenal jamur payung, jamur kuping dan lain-lain yang berukuran
relatif besar. Sebenarnya yang berukuran besar adalah tubuh buah (alat reproduksi seksual) yang
dihasilkan oleh kelompok jamur tertentu. Struktur yang aktif tumbuh sebagian besar adalah
mikroskopik dan kebanyakan berbentuk miselial meskipun ada beberapa pengecualian

Hifa sebenarnya berupa tabung yang


dikelilingi oleh dinding yang kaku dan
didalamnya terdapat protoplasma.
Tergantung pada spesiesnya, protoplasma
septa
septa Peetumbuhan dapat membentuk aliran masa yang
apikal kontinu sepanjang hifa atau cabangnya
atau bisa juga aliran protoplasmanya
terinterupsi oleh septa. Septa membagi
hifa menjadi kompartemen hifa .Hifa
secara teori tumbuh secara apikal dan
hifa dapat tumbuh terus menerus asal kondisi
lingkungan masih mendukung . Pada
kenyatanya, justru lingkungan yang
membatasi pertumbuhan tersebut. Saat
ujung hifa terus bertumbuh, bagaian hifa
yang sudah tua akan mati
Hifa dapat bertumbuh dari tabung
Tabung
Tabungkecambah
ke kecambah yang muncul dari spora yang
berkecambah. Hifa juga dapat tumbuh dari
potongan hifa atau propagul jamur lainnya
spora 32
Hifa bersepta

33
Khamir (uniseluler):
Pertumbuhan tunas Sel anak
Khamir yang banyak
dipakai secara
komersial untuk
Sel vegetatif proses fermentasi
dapat berbiak secara
A. Pertunasan seksual maupun
aseksual.
septa
Perbanyakansecara
aseksual dapat
melalui pertunasan
Sel vegetatif Sel anak (A) ataupun
B. Pembelahan sel pembelahan sel (B)

Bentuk jaur yang bukan filamen 34


Nutrisi Jamur
• Semua jamur adalah khemoheterotrof atau khemo-organotrof. Jamur
mensintesis senyawa organik dan energi yang mereka butuhkan dari
bahan organik di lingkungannya. Energi yang digunakan berasal dari reaksi
kimia dari bahan-bahan organik yang dicernanya.
• Karena protoplasma dilindungi oleh dinding yang kaku, jamur kebanyakan
memperoleh nutrisinya melalui proses absorpsi.
• Molekul-molekul yang berukuran kecil (misalnya gula sederhana, asam
amino) dalam larutan di sekitar hifa dapat diserap secara langsung
melalui dinding hifa dan membran plasma.
• Molekul yang lebih besar dan kompleks (misalnya polimer seperti
polisakarida dan protein) harus terlebih dahulu diuraikan atau didegradasi
ke molekul yang lebih kecil yang kemudian dapat diserap. Proses
pendegradasian ini terjadi di luar hifa melalui aktivitas enzim
ekstraseluler.
• Karena air sangat penting untuk proses difusi enzim ekstraseluler dan
nutrisi menembus dinding hifa dan membran plasma, jamur yang tumbuh
aktif biasanya memerlukan lingkungan yang lembab.
35
Spora Jamur
1. Spora jamur merupakan propagul mikroskopis yang memiliki fungsi
dispersal (misalnya sporangiospora dan konidia) dan survival (misalnya
oospora dan zygospora)
2. Spora jamur bervariasi dalam ukuran, bentuk dan warna
3. Spora ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler
Sebagai contoh konidia Alternaria adalah multiseluler
4. Spora jamur tertentu memiliki permukaan yang bertekstur atau
berornamen, misalnya uredospora sejumlah jamur karat
5. Protoplasma pada kebanyakan spora dibungkus oleh dinding yang kaku
yang biasanya lebih tebal dan lebih berlapis-lapis dibanding dinding hifa,
kadang mengandung pigmen melanin dan lipida.
6. Spora juga kadang mengandung cadangan nutrisi dalam bentuk lipida,
glikogen atau trehalosa meskipun jumlahnya sangat sedikit.
7. Kandungan air pada spora relatif rendah.
8. Selama dorman, spora menunjukkan aktivitas metabolit yang rendah .
9. Spora jamur dapat bervariasi dalam hal metode pembentukannya
pelepasannya, dormansinya maupun dispersal atau pemencarannya. 36
Spora jamur Curvularia Spora jamur Helminthosporium

Spora jamur Alternaria

Contoh spora sesksual


37
Spora jamur Penicillium Spora jamur Trichoderma
Spora jamur(seksual,askospora)
Cara jamur menyebabkan penyakit
Cara penetrasi oleh jamur patogenik
Penetrasi langsung kedalam jaringan inang
Sejarah penyakit tanaman oleh jamur
• Bencana kelaparan kentang pada tahun 1846 di
Irlandai (popualsi 8 million) oleh Phytopthora infestans
• 1 juta orang meninggal, 1.5 juta migrasi ke US atau
Canada
• Masalah besar bagi petani organik
– Hasil 30% lebih rendah dan umbinya kecil-kecil
• Kontrol utama dengan varietas resisten
– Masalah penyakit tetap berlanjut
• Bisa ditekan melalui irigasi tetes, tanah dinaikkan, dan
daun dimatikan sebelum panen
Gejala penyakit hawar daun kentang
Siklus penyakit hawar daun kentang
Penyakit akar gada pada kubis oleh Plasmodiophora brassicae

• Masalah serius pada


crusiferae di seluruh dunia
• Gejala pertama layu
• Akar membengkak
• Pengauran dapat
menurunkan penyakit, pH
tanah dinaikkan sampai 7,2
atau lebih
Penyakit panama pada pisang oleh Fusarium oxysporum,
jamur tular tanah yang menyebabkan penyakit layu pada
banyak jenis tanaman
Layu fusarium pada
semangka
Hawar daun pada tomat oleh Alternaria solani

• Biasa muncul pada awal


musim tanam
• Menyebabkan penyakit
yang sama pada kentang,
terong, paprika, lada dll.
Kapang biru pada onion dan bawang
oleh Penicillium sp.
• Muncul selama
pemanenan dan
penyimpanan
• Terdapat bercak basah
berwarna hijau kebiruan
dan bertepung
• Onion harus kering dan
disimpan pada suhu
Kapang biru pada onion
41°F dengan kelembaban
rendah
Antraaknosa pada pepaya dan pisang
Antraknosa pada mangga
Antraknosa pada cabai dan
paprika
NEMATODA
Nematoda merupakan cacing yang paling
bervariasi di muka bumi, ada yang hidup bebas
maupun memarasit hewan dan tumbuhan.
Nematoda dapat ditemuai pada hampir semua
habitat, tetapi umumnya adalah hewan aquatik.
Tergantung pada kelembaban untuk
pergerakannya. Struktur tanah menjadi sangat
penting karena ukuran porinya menentukan
mudah-tidaknya nematoda bergerak menembus
tanah.
Pada umumnya, tanah berpasir memberikan
lingkungan terbaik bagi nematoda terestrial,
tetapi tanah liat jenuhpun dapat dikolonisasi
dengan sukses oleh nematoda tertentu,
misalnya Hirschmanniella dan
Paralonaidorus. pH tanah dapat
mempengaruhi nematoda, tetapi temperatur
tanah merupakan faktor yang tidak terlalu
penting.
Saat ini tercatat kurang lebih 4100 spesies
nematoda yang parsitik pada tanaman (+ 15%
dari total spesies nematoda). Nematoda dapat
menyerang hampir semua bagian tanaman,
termasuk bagian tajuk asalkan kelembaban
cukup tinggi untuk memungkinkan mereka
bergerak, misalnya di areal tanaman padi yang
tergenang di mana spesies nematoda foliar
seperti Aphelenchoides besseyi dan
Ditylenchus angustus dapat menyebabkan
kerusakan hebat.
Nematoda Bursaphelenchus sp yang ditularkan
oleh vektor serangga pengerek batang dapat
menyerang batang kelapa dan pinus.
Nematoda Hirschmanniella dan Halenchus
spp. diketahui nenyerang ganggang dan dapat
hidup di air laut.
Dilaporkan dalam setiap satu hektar lahan sereal
mengandung 300 miliar nematoda dan satu
bintil yang dibuat oleh Anguina tritici dapat
berisi 11.000-18.000 nematoda meskipun
pernah ditemukan ada yang sampai
mengandung 90.000 nematoda.
Disamping keragaman dalam kehidupannya,
nematoda memiliki tubuh yang relatif sama.
Tubuhnya terdiri dari silinder eksternal
(dinding tubuh) dan silinder internal (sistem
pencernaan) yang dipisahkan oleh ruang
pseudocoelomic yang berisi cairan yang
mengandung sejumlah sel dan organ,
termasuk organ reproduksi.
Nematoda bintil akar, Meloidogyne hapla
Kurang lebih 99% nematoda yang sudah
diketahui memiliki bentuk tubuh yang
silinderis panjang, dengan meruncing ke arah
kedua ujungnya tetapi bagian posterior lebih
runcing. Ekor bervariasi, dapat pendek atau
panjang, ada yang membulat dan ada yang
seperti cambuk. Ekor nematoda juga dapat
bervariasi bentuknya sesuai stadia
perkembangan dan jenis kelaminnya.
Nematoda biasanya merayap atau berenang
dengan pusat gerakan dorsoventral.
Penyimpangan dalam bentuk tubuh, misalnya
membengkak pada yang betina, dapat
mengindikasikan berkurangnya pergerakan,
seperti pada kista nematoda, atau
berhubungan dengan penyimpangan pola
pergerakan, seperti pada nematoda yang
hidup bebas di laut dari Famili
Draconematidae dan Epsilonematidae yang
bergerak dengan pusat gerakan ventral.
Pada nematoda parasitik tanaman, semua
ektoparasit migratori berbentik cacing,
termasuk Trichodoridae, Longidoridae dan
Tylenchomorpha. Pada Tylenchomorpha yang
lebih maju, terdapat endoparasit sedentari,
satu atau lebih stadia menetap pada sel
tertentu dan makan di situ di dalam jaringan
tanaman dan kemudian membengkak.
Misalnya pada nematoda bintil akar dan
nematoda kista di mana waktu matang
seksual yang betina menjadi berbentuk
seperti pear atau globose
Morfologi
Kutikula
Meskipun beberapa nematoda tidak memiliki kutikula pada
stadia dewasa , kebanyakan nematoda memiliki kutikula,
kutikula merupakan struktur yang sangat variabel. Tidak
hanya antar kasta yang berbeda, tetapi juga antar kelamin
yang berbeda dan antar stadia perkembangan, bahkan
antar bagian tubuh yang berbeda.
Kutikula nematoda bervariasi dari sederhana dan tipis sampai
kompleks berupa struktur multilapisan.
Karena nematoda tidak punya skeleton dan sistem otot
sirkuler, kutikula juga berfungsi sebagai sistem antagonis
yang mencegah deformasi radial sewaktu terjadi
kontraksi otot longitudinal selama bergerak. Awalnya
kutikula berperan dalam mempertahankan bentuk
setelah perpanjangan embrio.
Kutikula bersama dengan epidermis juga
berperan sebagai barier terhadap unsur-
unsur perusak, bersifat semipermeabel, dan
berperan dalam sekresi dan ekskresi.
Kebanyakan nematoda ganti kulit empat kali,
dan ada juga yang tiga kali yaitu pada Famili
Longidoridae.
Pada setiap ganti kulit, kutikulanya
direkonstruksi, bisa diganti total
(Trichodoridae) atau sebagian saja
(Meloidogyne)
• Heterodera
Gejala serangan
Heterodera
Meloidogyne sp
Gejala serangan
Meloidogyne sp
Gejala serangan Meloidogyne pada tajuk
Nematoda kista pada kentang,
Globodera rostochiensis
stilet

Tanda khas pada nematoda parasit tanaman


Gejala khas infeksi nematoda adalah terbentuknya
bintil akar atau puru akar, antara lain yg dibentuk oleh
Meloidogyne sp . Nematoda ini masuk ke dalam akar
dan tinggal di sana. Sejalan dengan aktivitas makannya,
salivanya merangsang sel-sel akar untuk membelah
secara berlebihan (hiperplasia) dan ukurannya lebih
besar dibanding yang normal (hipertrofi). Hal ini yang
menyebabkan terbentuknya puru atau bintil. Selain itu,
pertumbuhan sel-sel abnormal juga berakibat rusaknya
jaringan silem dan floem yang pada akhirnya
mengganggu transportasi air dan unsur hara yang
berujung pada kelayuan tanaman dan diskolorasi
(khlorosis) akibat defisiensi unsur hara.
• Ada juga nematoda
yang menyebabkan
gejala kerusakan pada
daun, misalnya
Aphelenchoides.
Nematoda
inmenyebabkan
nekrosis dan diskolorasi
pada daun dan bunga
tanaman inangnya
seperti terlihat pada
gambar sebelah

Anda mungkin juga menyukai