Anda di halaman 1dari 7

Makna Pendekatan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


Pendekatan dapat diartikan sebagai “tindakan, proses, tindakan, atau pendekatan terhadap
sesuatu”.
Menurut Wahjoedi
Pendekatan pembelajaran merupakan cara untuk mengelola perilaku siswa dan kegiatan belajar
sedemikian rupa sehingga dapat secara aktif melakukan tugas belajar untuk mencapai hasil
belajar yang optimal”.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery
dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif (Sanjaya, 2008:127).
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi
sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan Pendekatan
(approach) dikatakan sebagai cara memulai sesuatu atau cara memulai Suatu pengajaran
Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Secara lebih luas, pendekatan
merupakan asumsi tentang proses pendidikan, sebagai salah satu pemisalan antara lain asumsi
yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu
sistem komunikasi yang pada dasarnya.
Sebelum kita memahami Makna dari Pendekatan Pembelajaran. Alahkah baiknya kita
mengetahui apa itu Pendekatan?
Nah, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendekatan itu :
1. Proses, cara, perbuatan mendekati (hendak berdamai, bersahabat dan sebagainya).
Contoh: Pendekatan yang telah dilakukannya selama ini tampaknya tidak berhasil
2. Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang
diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
3. Ancangan
Selain itu, Pendekatan dalam Pembelajaran diartikan sebagai "Cara Memulai Sesuatu". Lebih
luas lagi bahwa Pendekatan itu seperangkat Asumsi mengenai cara belajar-mengajar.Untuk
pendekatan sendiri merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau
keyakinan dan kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini disebut
Aksiomatis.b.ebenaaran teori tidak lagi dipersoalkan lagi.
Menurut Dedi Yulianto pada artikelnya, istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris
"approach" yang salah satu artinya adalah pendekatan. Dalam pengajaran, approach diartikan
sebagai a way of beginning something "cara memulai sesuatu". Karena itu pengertian pendekatan
dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat
asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang
sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang sulit membuktikannya. Pendekatan ini
bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak
dipersoalkan lagi.
T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa :“ Perencanaan (planning) adalah
pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.”Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan organisasi atau perusahaan
dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai;
2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan;
3. Masalah-masalah atau informasi-informasi yang diperlukan;
4. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan;
5. Merumuskan bagaimana masalah-masalah tersebut akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan pekerjaan itu harus diselesaikan;
6. Menentukan siapa yang akan melakukan dan apa yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan
tersebut;
7. Menentukan cara bagaimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan. Arroba (1998) menyebutkan 5 faktor faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan, yaitu:
1) informasi yang diketahui perihal permasalahan yang dihadapi;
2) tingkat pendidikan;
3) personality;
4) coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan permasalahan
(proses adaptasi); dan
5) culture. Hal senada dikemukakan Siagian (1991) bahwa terdapat aspek-aspek tertentu
bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Adapun aspek internal tersebut antara lain :
- Pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Biasanya semakin luas
pengetahuan seseorang semakin mempermudah pengambilan keputusan.
- Aspek kepribadian. Aspek kepribadian ini tidak nampak oleh mata tetapi besar peranannya bagi
pengambilan keputusan.
Sementara aspek eksternal dalam pengambilan keputusan, antara lain :
-Kultur. Kultur yang dianut oleh individu bagaikan kerangka bagi perbuatan individu. Hal ini
berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
-Orang lain. Orang lain dalam hal ini menunjuk pada bagaimana individu melihat contoh atau
cara orang lain (terutama orang dekat ) dalam melakukan pengambilan keputusan.
Prinsip Perencanaan
Merencanakan adalah kegiatan persiapan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan apa yang akan
dilaksanakan. Perencanaan adalah juga dapat merumuskan tujuan-tujuan dan teknik-teknik untuk
dapat mewujudkan tujuan tersebut.
Pengambilan Keputusan
Membuat putusan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari baik secara individu atau
pun secara kelompok dalam suatu organisasi. Oteng Sutisna (1983:149) mengemukakan bahwa
'suatu putusan sebenarnya proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif
yang mungkin'. Pembuatan putusan merupakan salah satu fungsi administrasi yang mesti
dilakukan oleh para administrator yang akan membawa dampak terhadap seluruh organisasi,
prilakunya dan hasil-hasil dari putusan itu. Sebab proses pembuatan putusan merupakan suatu
usaha untuk mencapai tujuan-tujuan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya. Urutan langkah-
langkah pembuatan putusan adalah sebagai berikut:
a. menentukan masalah;
b. menganalisa situasi yang ada;
c. mengembangkan alternatif-alternatif kemungkinan;
d. menganalisa alternatif-alternatif kemungkinan;
e. memilih altenatif yang paling mungkin.
Prinsip pokok pengelolaan pendidikan
1. Memperhatikan karakteristik anak
2. Berorientasi pada kurikulum yang berlaku
3. Sistematika pembelajaran
4. Melengkapi perencanaan oembelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Berdasarkan pendekatan sistem
Prinsip khusus menyusunan perencanaan pembelajaran
1. Spesifik
2. operasional
3. Sistematis
4. Jangka pendek
Perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakekatnya merupakan posisi engambilan keputusan, dengan demikian
semua kegiatan membutuhkan informasi.
Oleh karena itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebuah informasi.
Syarat agar informasi yang dibutuhkan berfungsi, bermanfaat bagi pengambilan keputusan :
1. Uniformitas
2. Lengkap
3. Jelas
4. Tepat waktu
Alasan syarat tersebut harus terpenuhi karena pengambilan keputusan adalah langkah yang
menentukan akhir dari suatu permasalahan.
Prinsip mengorganisasikan
Pengorganisasian merupakan suatu gerak langkah menuju ke arah pelaksanaan rencana yang
telah
disusun sebelumnya. Pelaksanaan fungsi pengorganisasian ini harus dapat menghasilkan suatu
organisasi
yang dapat bergerak dengan suatu kesatuan yang bulat. Pengorganisasian juga merupakan suatu
fungsi
administrasi ke-dua setelah fungsi perencanaan. Dalam suatu organisasi yang baik semua
bagiannya
semestinya dapat bekerja dalam suatu keselarasan dari bagian-bagian yang terpisah menuju
kepada suatu
kesatuan yang tak terpisahkan disebabkan adanya unsur-unsur yang mempersatukan. Dalam
konteks pendidikan, pengorganisasian merupakan salah satu aktivitas manajerial yang juga
menentukan berlangsungnya kegiatan kependidikan sebagaimana yang diharapkan.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkannya. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah
mengorganisasi guru-guru dan pegawai yang lainnya dalam menjalankan tugasnya sehari-hari,
mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian

Prinsip mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan berarti menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari
Orang yang satu kepada orang yang lain atau dari kelompok yang satu kepada kelompok yang
lain.
Mengkomunikasikan dalam suatu organisasi adalah dimaksudkan untuk dapat mempengaruhi
sikap dan
perilaku para anggota organisasi secara sendiri-sendiri atau secara berkelompok.
Kommponen – komponen dasar dan prinsip komunikasi ,Dapat diartikan bahwa konsep dasar
komunikasi pendidikan itu suatu bentuk interaksi yang dalam ruang lingkup sekolah maupun
hubungan dengan masyarakat bertujuan untuk pembicaraan yang berhubungan dengan masalah-
masalah pendidikan. terdapat macam – macam komunikasi pendidikan, bentuk – bentuk
hubungan sekolah dengan masyarakat, peranan media komunikasi dalam hubungan sekolah
dengan masyarakat yang sangat penting dan mempunyai perannya tersendiri.
Tujuan dari komunikasi sebagai berikut :
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan
efisien
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap
orang mau memberikan kontribusi.
Prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan ialah sebagai berikut:
- Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.
-Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
-Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan
kemampuannya.
-Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
-Relativitas nilai-nilai.
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.
Prinsip pengorganisasian, Suatu rencana yang telah tersusun secara matang tentunya tak
terelpas dari adanya organisasi pada tujuan yang hendak dicapai, sehingga memerlukan peraturan
yang harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi tersebut agar dapat berjalan seimbang
dengan bekerjasama mencapai tujuan. Tanpa pengorganisasian suatu rencana tidak dapat berhasil
karena tindakan pengorganisasian menjembatani kegiatan perencanaan dan pelaksanaan.
Adapun prinsip pengorganisasian yaitu mempunyai tujuan yang jelas, adanya kesatuan perintah,
adanya pembagian tugas yang jelas, adanya struktur organisasi dan keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
MENGKOORDINASIKAN
Serangkaian kegiatan untuk mempersatukan sumbangan dan saran dari para anggota
organisasi, bahan dan sumber-sumber lain yang terdapat dalam organisasi itu ke arah pencapaian
tujuan yang telah disepakati.
Manfaat utama koordinasi adalah untuk menumbuhkan sikap egaliter (sama), serta
meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan dengan tetap menghargai kewajian dan wewenang
masing-masing.

PENGAWASAN
Pengawasan adalah salah satu unsur yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
kelancaran implementasi. Pengawasan ini mencakup pemantauan atau monitoring, evaluasi, dan
intervensi untuk meluruskan apa yang ditemui tidak sesuai dengan ketentuan aturan yang sudah
dilakukan.

MENILAI
Seperangkat kegiatan yang dapat menentukan baik tidaknya program-program atau
kegiatan-kegiatan organisasi yang sedang dijalankan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Fungsi penilaian
• Memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir periode kerja
• Mendukung dan menjamin cara bekerja yang efektif danefisien
• Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran
• Memajukan pengembangan oragnisasi sekolah.
PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA
Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersifat
social dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut pendekatan ini, ditempat kerja orang
berusaha untuk memuaskan kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi tekanan dari kelompok
serta berusaha memenuhi kebutuhan pribadi. Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori
manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan
keharmonisan kerja. Pendekatan ini dipelopori oleh Mary Parker Follet(1868-1933) orang yg
pertama kali mengenal pentingnya faktor manusia dalam administrasi. Jika hubungan manusia
pada suatu organisasi efektif, maka suasana kerja akan mendorong semangat kerja dan
keharmonisan suasana kerja. Efektivitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau
hubungan manusia yang baik. kebutuhan karyawan bukan hanya peningkatan kompensasi saja,
tetapi mereka membutuhkan perlakuan yang baik, prasarana yang baik, dan sebagainya. Dengan
demikian yang terpenting dalam mewujudkan hubungan manusia adalah bagaimana kita
memahami hakekat manusia dan kemanusiaan serta bagaimana kita mampu menerima orang lain
di luar diri kita dengan apa adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang
dapat meningkatkan semangat kerja yang mempengaruhi juga hasil pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai