Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“TEORI KEPEMIMPINAN”
Disusun Oleh :
Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas pertolongan dan pimpinannya sehingga Makalah manajemen keperawatan
yang berjudul “teori kepemimpinan”, dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
penyusun
i
DAFTAR ISI
MAKALAH KEPEMIMPINAN...................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan...................................................................................3
A. Kesimpulan……………………………………………………………………18
B. Saran…………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
3
Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang
membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya
mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
4
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata
yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan
sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan.
Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya
memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan,
bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan.
5
C. Berbagai Macam Teori Kepemimpinan
Karisma
Kecerdasan
Kebijaksanaan
6
memimpin perubahan serta menghalangi orang lain yang berusaha
membawa masyarakat kearah yang berlawanan. Teori
Kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian awal yang
mencakup studi pemimpin besar. Para pemimpin berasal dari kelas
yang istimewa dan memegang gelar turun-temurun.
Sangat sedikit orang-orang dari kelas bawah memiliki
kesempatan untuk memimpin. Teori Great Man didasarkan pada
gagasan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan
kepemimpinan,maka munculah seorang manusia yang luar biasa
dan mampu mencari solusi untuk memecahkan masalah. Ketika
Teori Great Man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah laki-
laki, yang menjadi alasan untuk menamai teori tersebut dengan
“Great Man”
Kelemahan :
a. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang
melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin
atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati
posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah “Asal Raja Menjadi
Raja”.
b. Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara
untuk menciptakan ciri pemimpin ini.
Kelebihan:
a. Pemimpin yang dimaksud memiliki ciri istimewa.
b. Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar.
c. Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya
dalam menyelesaikan suatu masalah
7
b. Seorang pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi
dan pengikut.
c. Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi,
kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll.
d. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang menokohkan
seseorang dan bersedia patuh dan taat. Pemimpin
mempunyai kepekaan yang tinggi dan kritis terhadap keadaan
lingkungan sekitarnya. Memiliki kredibilitas yang kuat dalam
mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin dalam teori ini
terlahir dalam situasi yang membutuhkan suatu perubahan
besar, hal ini yang menjadi motivasi lahirnya teori ini.
Kekurangan :
Pemimpin yang lahir secara situasional tidak menjamin
keberhasilan saat kepemimpinannya. Karena Tindakan yang
dilakukan hanya untuk membuat suatu perubahan yang
berdasarkan situasi saat itu.
Kelebihan :
Pemimpin dalam teori ini dikenal memiliki sifat aktif, kritis,
dan memiliki daya juang yang tinggi karena terlahir dalam situasi
yang cenderung tidak baik yang menjadi motvasi dari lahirnya teori
kepemimpinan ini.
8
peneliti di tahun 1950-an berkesimpulan bahwa karakteristik
pemimpin tidak seluruhnya merupakan bawaan sejak lahir, namun
diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman. Karena itu
mereka berkesimpulan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat
dipelajari.
Riset mereka menunjukkan bahwa ada karakteristik individu
yang dimiliki oleh seorang pemimpin sehubungan dengan
kepemimpinan efektif, yaitu:
Kecerdasan,
Pengetahuan & keahlian,
Dominasi,
Percaya diri,
Energi yang tinggi,
Toleran terhadap stress,
Integritas & kejujuran,
Kematangan.
Teori sifat tersebut mengasumsikan bahwa para pemimpin
telah mewarisi sifat-sifat di dalamnya yang membuat orang cocok
untuk menjadi pemimpin. Banyak yang mengatakan bahwa
pemimpin adalah orang yang dapat sepenuhnya mengekspresikan
diri, sementara yang lain tidak bisa, dan ini adalah apa yang
membuat mereka berbeda dari orang lain. Seorang pemimpin
memiliki kombinasi yang tepat dari sifat-sifat yang membuatnya
menjadi pemimpin yang baik.
Kekurangan :
Tidak selalu ada hubungannya antara sifat yang dianggap
unggul dengan efektivitas kepemimpinan, karena situasi dan
kondisi tertentu memerlukan sifat tertentu pula yang berbeda dari
yang lain.
Kelebihan :
9
Walaupun beberapa karakteristik dari pemimpin dalam teori
ini tidak relevan dengan keefektifan suatu kepemimpinan. Tetapi
karakter ini menjadi suatu kebutuhan idealnya seorang pemimpin
10
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan
memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Disamping itu, terdapat kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas orientasi.
2) Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang berorientasi yang berorientasi
kepada bawahannya ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan
kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian,
kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku
pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki
kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta
pencapaian tujuan.
Kekurangan :
Teori Kepemimpinan Perilaku belum dilengkapi deangan
suatu faktor, yakni penyesuaian terhadap situasi dan kondisi.
Karena situasi dan kondisi tidak akan sama dan selalu ada cara
kepemimpinan yang berbeda untuk menangani situasi dan kondisi
yang berbeda.
Kelebihan :
Teori ini mampu mematahkan teori sebelum-sebelumnya
tentang bagaimana terbentuknya sebuah jiwa kepemimpin yang
berasal dari cara pembelajaran, observasi, dan pengalaman.
11
Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan
terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk
memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan
perilaku kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini menghendaki
pemimpin untuk memiliki kemampuan diagnosa dalam hubungan
antara manusia (Monica, 1998). Teori ini muncul sebagai reaksi
terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin
dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Dalam teori ini
dijelaskan bahwa seorang pemimpin memilih tindakan terbaik
berdasarkan variabel situasional. Menurut pandangan perilaku,
dengan mengkaji kepemimpinan dari beberapa variabel yang
mempengaruhi perilaku akan memudahkan menentukan gaya
kepemimpinan yang paling cocok. Teori ini menitikberatkan pada
berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam
situasi tertentu.
Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa
memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuannya
dengan dinamika situasi yang ada. Penyesuaian gaya
kepemimpinan yang dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri
kepemimpinan dan perilaku karena tuntunan situasi
tertentu. Demikian pula seorang bawahan perlu dipertimbangkan
sebelum pimpinan memilih gaya yang cocok atau sesuai
Kekurangan :
Tindakan terbaik berdasarkan situasi belum menentukan
keberhasilan suatu kepemimpinan. Ada variabel-variabel yang
menentukan seperti gaya kepemimpinan,kualitas para pengikut, dan
aspek lingkungan.
Kelebihan :
Teori ini melengkapi teori perilaku, karena sudah
memperhatikan situasi sebagai variabel faktor penetuan karakter
kepemimpinan yang baik.
12
6. Teori Kepemimpinan Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya
tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka
tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang
jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia
dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka
berbicara, berjalan maupun bertindak.
Kelebihan:
a. Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas
b. Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih
giat
c. Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena
sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercaya
d. Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa
memanfaatkannya semaksimal mungkin
Kelemahan:
a. Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang
beresiko
b. Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa
apa yang dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah
terlanjur percaya
c. Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk
pemimpin yang berkompeten sulit
13
8. Teori Kepemimpinan Tranformasi
Teori transformasi juga dikenal sebagai teori hubungan,
fokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan
pengikut. Pemimpin transformasional memotivasi dan
menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat
penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada kinerja
anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk
memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering
memiliki standar etika dan moral yang tinggi.
9. Teori X dan Y
a. Teori X
Douglas Mc Gregor adalah seorang psikolog sosial dari
Amerika yang mengemukakan teori XY dalam bidang motivasi
yang menjadi prinsip dasar dalam mengembangkan pengelolaan
SDM (sumber daya manusia) modern, menentukan pola
komunikasi organisasi, menyusun panduan manajemen perilaku,
mengelola interaksi sosial karyawan dan dalam menciptakan
budaya perusahaan.
Mc Gregor memaparkan teori X dengan asumsi awal bahwa
karyawan itu secara alamiah bersifat malas atau tidak menyukai
pekerjaannya dan harus dimotivasi dengan gaya kepemimpinan
yang otoriter. Manajemen harus terus aktif dan otoritatif dalam
mengendalikan karyawan. Asumsi selain karyawan tidak suka
bekerja adalah karyawan tidak punya ambisi sehingga ingin
selalu menghindari tanggung jawab maka dari itu perlu
diarahkan, dipaksa, bahkan diancam dengan hukuman, dan
dikontrol dalam pengawasan yang ketat. Biasanya teori X ini
kurang efektif dalam praktek manajemen modern, namun hirarki
kewenangan yang tersentralisasi tak bisa dihindari jika
perusahaannya memiliki karyawan yang sangat banyak dengan
skala produksi yang besar dan pekerjaan yang berulang-ulang
14
tanpa keahlian tinggi seperti di pabrik-pabrik.Tapi teori X ini
tetap harus digunakan khususnya pada beberapa jenis karyawan
yang memiliki karakter yang lebih termotivasi secara efektif dan
memberikan hasil kinerja yang lebih baik dengan gaya
kepemimpinan yang otoritatif.
Teori X, pemimpin memandang bawahan sebagai:
1) Orang yang menganggap bahwa pekerjaan adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan dan berusaha dihindari.
2) Orang yang suka diperintah dan harus dipaksa untuk
bekerja.
3) Orang yang tidak ambisius, tidak ingin maju, malas &
menghindari tanggung jawab
4) Orang yang dimotivasi terutama oleh kebutuhan pokok,
seperti uang dan rasa aman.
5) Orang yang harus dikendalikan dengan ketat dan
menganggap bawahan tidak mampu menyelesaikan masalah
yg dihadapi dalam organisasi tanpa bantuan pemimpin.
b. Teori Y
Mc Gregor menyatakan dalam teori Y, para karyawan
diasumsikan sebagai orang yang berambisi, mau menerima
tanggung jawab bahkan mencari wewenang agar bisa bekerja
secara optimal dengan potensi diri yang dimiliki. Para karyawan
dianggap secara alamiah menikmati pekerjaan serta termotivasi
sendiri berprestasi. Gaya kepemimpinan dalam teori Y adalah
manajemen parsitipatif yang mengundang diskusi dan
keterlibatan karyawan dalam membuat keputusan dan
memberikan peluang untuk mengembangkan keahlian serta karir
sang karyawan atau promosi. Kreativitas, intelektualitas,
otonomi, dan keahlian yang dimiliki karyawan diapresiasi oleh
manajemen yang menggunakan teori Y dalam tehnik
motivasinya. Walaupun begitu, teori Y tetap memanfaatkan
15
penilaian untuk remunerasi, insentif, dan pemberian sanksi jika
diperlukan.
16
Karakteristik teori Z:
membuat keputusan konsensus.
Pemasangan karyawan untuk pekerjaan mereka
Keamanan pekerjaan
Lambat promosi
Meneliti konsekuensi jangka panjang dari pengambilan
keputusan manajemen
Kualitas lingkaran
Jaminan pekerjaan seumur hidup
Pembentukan ikatan yang kuat tanggung jawab antara
supervisor & bawahan
Kepedulian holistik bagi pekerja
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19