Anda di halaman 1dari 6

SNHRP-II

SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019

Tersedia online di http://snhrp.unipasby.ac.id/


UNIPA Surabaya
ISBN: 978-602-5793-57-8

Peningkatan Produktivitas Masyarakat Desa Mojogeneng Melalui


Pelatihan Budidaya Tanaman Secara Hidroponik

A’yunil Hisbiyah 1, Elis Anita Farida 2, Etika Yulistya 3, Bunga Vicencia D. 4, Sifa
Khadrotul Azizah 5, Deni Nur Okthavia 6

Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis, STIKES Rumah Sakit Anwar Medika –Jl. Raya By Pass
Krian KM.33 Sidoarjo
E-mail: yuihisbi@gmail.com

ABSTRAK

Agenda pembangunan Indonesia dimulai dari desa ke kota. Agenda tersebut menuntut desa untuk
mandiri dalam pemenuhan kebutuhannya. Kemandirian desa diawali dengan sumber daya manusia
yang unggul dan produktif. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan
produktivitas masyarakat Desa Mojogeneng melalui pelatihan budidaya hidroponik. Luaran program
pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa
Mojogeneng dalam budidaya tanaman hidroponik serta terbenntuknya kelompok kelompok kecil
budidaya tanaman hidroponik di setiap Rukun Tetangga. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tiga
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Metode pelatihan
menggunakan metode ceramah, praktek, dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini adalah bertambahnya
pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Mojogeneng tentang budidaya tanaman hidroponik,
meningkatnya produktivitas ibu-ibu rumah tangga melalui pembentukan kelompok-kelompok kecil
budidaya tanaman hidroponik. Hasil lain yang dicapai adalah meningkatnya produktivitas lahan
pekarangan yang beralih fungsi menjadi tempat bercocok tanam.

Kata kunci : Desa Mojogeneng, hidroponik, pemberdayaan masyarakat

ABSTRACT

Indonesia's development agenda starts from the village to the city. The agenda requires the village
to be independent in meeting its needs. The independence of the village begins with productive human
resources. This community service program aimed to increase the productivity of the people of
Mojogeneng Village through hydroponic cultivation training. The outputs of this community service
program are increasing the knowledge and skills of the Mojogeneng Village community in
hydroponic plant cultivation and the formation of small groups of hydroponic plant cultivation in
each Neighborhood Association. The method of implementing activities includes three stages,
namely planning, implementation, and monitoring evaluation. The training method uses lecture,
practice, and discussion methods. The result of this activity is the increase in knowledge and skills
of the people of Mojogeneng Village on hydroponic cultivation, increasing productivity of
housewives through the formation of small groups of hydroponic cultivation. Another result achieved
was the increase in productivity of the plots of land which had been turned into a place for plant
cultivation.

Keywords : Mojogeneng village, hydroponic, community service

32
SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019, halaman 32 - 37

1. PENDAHULUAN Kanak-kanak (TK). Desa Mojogeneng


terdiri dari dataran rendah bergelombang,
Pemerintah indonesia memiliki
beriklim kering, dan tanah sawah.
program pembangunan yang dimulai dari
pembangunan desa ke kota, hal tersebut
tertuang dalam catur sakti Undang-undang
No. 06 Tahun 2014 [1]. Program
pembangunan ini mengharuskan desa
untuk bisa mandiri secara ekonomi.
Kemandirian desa harus dimulai dari
peningkatan kualitas Sumber daya
Manusia (SDM) yang ada di desa, baik
dalam segi pengetahuan maupun
keterampilan. SDM yang berkualitas Gambar 1. Desa Mojogeneng,
dapat memaksimalkan potensi alam Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
dengan optimal. Peningkatan kualitas Mojokerto.
SDM dilakukan melalui kegiatan
Desa Mojogeneng memiliki
penyuluhan dan pelatihan ke masyarakat
beberapa perkumpulan, salah satunya
desa.
adalah kelompok Pemberdayaan
Desa Mojogeneng terletak di Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto Kelompok PKK beranggotakan ibu-ibu
Provinsi Jawa Timur. Kecamatan jatirejo rumah tangga yang bertujuan untuk
merupakan wilayah mojokerto dataran mengisi waktu luang dengan kegiatan
rendah, tanah sawah, dan beriklim kering. yang bermanfaat, namun Kelompok PKK
Secara geografis, Desa Mojogeneng tersebut belum aktif dan efektif dalam
terletak di 7o34’55,7’’ Lintang Selatan memberdayakan potensi ibu-ibu rumah
112o26’40,1’’Bujur Timur. Waktu tangga. Oleh karena itu, diperlukan
perjalanan yang harus ditempuh dari pusat kegiatan pendampingan kegiatan ibu-ibu
Kabupaten Mojokerto untuk mencapai PKK dalam melihat potensi dan mengolah
desa tersebut adalah 30 menit. Sarana potensi tersebut menjadi sesuatu yang
menuju Desa Mojogeneng sudah memadai bernilai ekonomis.
karena jalan sudah beraspal dan beberapa
Desa Mojogeneng memiliki banyak
jalan sudah dicor. Posisi Desa
lahan pekarangan kosong, namun
Mojogeneng dapat dilihat pada Gambar 1.
sebagian besar lahan pekarangan
Desa mojogeneng terdiri dari 15 dimanfaatkan oleh ibu-ibu PKK untuk
Rukun Tetangga (RT) dan memiliki penghijauan saja, padahal lahan kosong
fasilitas pendidikan umum dan agama. ini dapat dimanfaatkan untuk
Fasilitas pendidikan tersebut terdiri dari menghasilkan barang yang bernilai
satu pondok pesantren, satu Sekolah Dasar ekonomis [2]. Optimalisasi lahan kosong
Negeri (SDN), dan satu Madrasah merupakan salah satu bentuk ketahanan
Ibtidaiyah (MI), satu Pendidikan Anak pangan sehingga lahan kosong berubah
Usia Dini (PAUD) dan satu Taman menjadi lahan yang produktif [3]. salah

33
SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019, halaman 32 - 37

satunya yaitu sebagai tempat bercocok terdiri dari bibit tanaman kangkung, sawi,
tanam secara hidroponik [4]. bayam, bambu, botol plastik bekas, gelas
air mineral, spon sebagai media tanam, air,
Budidaya tanaman secara
dan pupuk EM4.
hidroponik adalah budidaya tanaman
menggunakan media air dan tanpa media Kegiatan ini dilakukan melalui 3
tanah. Keuntungan teknik ini adalah tidak tahapan, yaitu tahap perencanaan,
membutuhkan tempat yang luas asalkan pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi.
kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi [5]. Uraian masing-masing sebagai berikut:
Hasil budidaya tanaman hidroponik dapat 1.) Tahap persiapan meliputi tinjauan
dikonsumsi secara pribadi atau dapat ulang masyarakat Desa Mojogeneng
dijual ke pasar sehingga dapat untuk mengetahui kondisi terakhir
meningkatkan perokonomian rumah Desa Mojogeneng. Kemudian
tangga [6]. dilakukan koordinasi antara tim
Budidaya tanaman sistem pengabdian masyarakat dengan
hidroponik ini memiliki berbagai aparatur desa sehingga dapat
kelebihan,namun teknik ini tidak banyak mempertajam arah pelaksanaan
diketahui oleh masyarakat Desa kegiatan. Setelah itu dilakukan
Mojogeneng. Oleh karena itu, perlu persiapan alat dan bahan yang
dilakukan kegiatan pemberdayaan dibutuhkan selama pelaksanaan
masyarakat melalui pelatihan pembuatan kegiatan. Pembibitan tanaman
tanaman hidroponik. Dari kegiatan ini dilakukan sendiri oleh tim pengabdi.
diharapkan dapat menambah pengetahuan 2.) Tahap pelaksanaan meliputi
dan keterampilan masyarakat dalam sosialisasi program kegiatan.
bercocok tanam secara hidroponik Kemudian pelaksanaan pelatihan
sehingga mampu meningkatkan melalui metode ceramah, praktek, dan
produktivitas ibu-ibu PKK Desa diskusi.
Mojogeneng. 3.) Tahap monitoring dan evaluasi.
Tahap ini meliputi program
2. METODE PELAKSANAAN pendampingan budidaya tanaman
Kegiatan pengabdian kepada secara hidroponik dipekarangan
masyarakat ini dilaksanakan di RT.06 rumah dan mengevaluasi hasil
Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, kegiatan pelatihan. Indikator
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. keberhasilan kegiatan pelatihan
Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK. dilihat dari berkembangnya budidaya
Kegiatan ini dilaksakan selama 2 minggu tanaman hidroponik di pekarangan
yaitu mulai tanggal 22 Juli 2019 sampai rumah warga.
tanggal 05 Agustus 2019. Pengumpulan data pada kegiatan ini
Alat yang digunakan untuk diperoleh melalui wawancara, observasi,
budidaya teknik hidroponik terdiri dari dan dokumetasi. Observasi adalah
pisau, botol semprot, dan seperangkat alat pengamatan dan pencatatan secara
pertukangan. Bahan yang digunakan sistemik terhadap gejala yang tampak

34
SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019, halaman 32 - 37

pada objek penelitian [5]. Dokumentasi .


dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya melalui data berupa arsip,
foto, dan video.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pelatihan budidaya
tanaman dengan teknik hidroponik
merupakan serangkaian kegiatan
pengabdian masyarakat yang berisi
sosialisasi, praktek, dan diskusi tentang
teknik hidroponik. Melalui kegiatan ini,
masyarakat desa khususnya ibu-ibu PKK Gambar 3. Proses pembibitan secara
telah mendapat pengetahuan dan hidroponik
keterampilan budidaya tanaman secara 2.) Tahap pelaksanaan
hidroponik. Adapun hasil tiap tahapan
Sosialisasi cara bercocok tanam
kegiatan adalah sebagai berikut:
hidroponik dilakukan pada tanggal 25
1.) Tahap persiapan Juli 2019 di rumah warga RT.06 yang
Tahap persiapan dilaksanakan dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Pada tahap
pada tanggal 22 Juli 2019. Tahap ini ini dijelaskan prosedur kerja budidaya
meliputi interaksi langsung antara tim tanaman secara hidroponik, kelebihan
pengabdi dengan masyarakat dan kelemahan tanaman hidroponik,
terutama aparatur desa dan ibu-ibu serta peluang usaha hidroponik. Sesi
PKK serta dilakukan peninjauan diskusi dilaksanakan setelah kegiatan
ulang lokasi pusat pelatihan budidaya sosialisasi. Sesi diskusi digunakan
tanaman secara hidroponik. Pusat untuk melihat tingkat pemahaman
pelatihan budidaya tanaman peserta tentang teknik hidroponik.
hidroponik ditetapkan di rumah yang Adapun diskusi yang berlangsung
bertempat di RT.06 yang ditunjukkan meliputi hal-hal sebagai berikut :
oleh Gambar 2. - Media tanam apa saja yang
digunakan dalam teknik
hidroponik selain spons?
Jawaban : sabut kelapa, arang
sekam, kerikil, pasir, serbuk
kayu, hidrogel.

Gambar 2. Pusat pelatihan budidaya


tanaman hidroponik

35
SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019, halaman 32 - 37

2019. Hasil monitoring dan evaluasi


menunjukkan bahwa tanaman hidroponik
terawat dengan baik, artinya masyarakat
faham tentang budidaya tanaman
hidroponik.
4. DAMPAK DAN MANFAAT
KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
Gambar 4. Sosialisasi budidaya memberikan dampak dan manfaat yang
tanaman secara hidroponik cukup besar bagi Desa Mojogeneng.
Tahap pelaksaaan selanjutnya Adapun dampak dan manfaat kegiatan ini
adalah praktek pembuatan media meliputi :
hidroponik. Praktek ini dilaksanakan di 1. Masyarakat Desa Mojogeneng
lahan pekarangan rumah warga yang mengetahui tentang teknik budidaya
terpilih menjadi pusat budidaya tanaman secara hidroponik. Hasil
hidroponik. Praktek dilakukan secara survey tim pengabdi menunjukkan
berkelompok dengan pendamping dari bahwa sebelum kegiatan ini sekitar
tim pengabdi. Dari hasil praktek, setiap 14% dari 35 peserta mengetahui
kelompok telah mengerti cara budidaya teknik hidroponik, setelah mengikuti
tanaman hidroponik, hal ini dapat kegiatan ini, sebanyak 100% peserta
dilihat dari tanaman hidroponik yang mengetahui teknik pembuatan
dihasilkan selama praktek yang hidroponik. Adapun hasil tersebut
ditunjukkan pada Gambar 5. ditunjukkan pada Gambar 6.

Tingkat Pemahaman Masyarakat


tentang Budidaya Tanaman
Hidroponik

Setelah Kegiatan 100%

Sebelum Kegiatan 14%

0% 50% 100% 150%


% Pemahaman
Gambar 5. Tanaman hidroponik hasil
pelatihan Gambar 6. Tingkat pengetahuan
masyarakat
3.) Tahap monitoring dan evaluasi
2. Masyarakat desa memiliki
Monitoring dan evaluasi keterampilan budidaya tanaman
dilaksanakan untuk melihat keberlanjutan secara hidroponik. Hal tersebut
program hidroponik. Tahap ini menyebabkan terjadinya peningkatan
dilaksanakan 7 hari setelah kegiatan produktivitas lahan pekarangan.
pelatihan yaitu pada tanggal 1 Agustus Lahan pekarangan yang sebelumnya

36
SNHRP-II : Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian, Ke-II, 2019, halaman 32 - 37

sebagai area penghijauan saja masyarakat serta pihak Desa yang


sekarang beralih fungsi menjadi area bersedia menjadi mitra pengabdian
budidaya tanaman tanpa mengurangi masyarakat.
nilai estetika suatu lahan.
7. DAFTAR PUSTAKA
3. Produktivitas masyarakat desa [1] Undang-Undang Republik
terutama ibu-ibu rumah tangga Indonesia No. 06 Tahun 2014
meningkat. Sebelum ada kegiatan ini, Tentang Desa.
sebagian besar ibu-ibu rumah tangga [2] A. P. Sudarmo, “Pemanfaatan
belum memiliki kegiatan yang Pertanian Secara Hidroponik Untuk
terkoordinir, setelah kegiatan ini Mengatasi Keterbatasan Lahan
terdapat kelompok-kelompok Pertanian Di Daerah Perkotaan,”
budidaya tanaman hidroponik yang Presented at Seminar Nasional
dikoordinir oleh ibu-ibu PKK. Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Terbuka. pp. 1–8.
4. Alih fungsi lahan pekarangan menjadi
[3] S. A. Mulasari (2018) .Penerapan
tempat bercocok tanam sayuran Teknologi Tepat Guna (Penanam
sehingga nilai produktivitas lahan Hidroponik Menggunakan Media
pekarangan meningkat. Tanam) Bagi Masyarakat. vol. 2,
no. 3, pp. 425–430.
5. KESIMPULAN
[4] I. Yuliantika, N. K Dewi (2017)
Kegiatan pengabdian masyarakat ini “Efektivitas Media Tanam Dan
telah meningkatkan produktivitas Nutrisi Organik Dengan Sistem
masyarakat desa terutama kelompok ibu- Hidroponik Wick Pada Tanaman
ibu PKK. Peningkatan produktivitas Sawi Hijau (Brassica juncea L.),”
tersebut berupa peningkatan produktivitas presented at Seminar Nasional
kegiatan melalui pembentukan kelompok- SIMBIOSIS II. pp. 54–58.
kelompok kecil budidaya tanaman [5] H. Saputra, D. Setiawan, and R. A.
hidroponik serta peningkatan Nugroho (2018). Desa Wisata
produktivitas lahan pekarangan berupa Hidroponik Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat Desa
alih fungsi lahan menjadi tempat bercocok Sidomulyo Kecamatan Anggana
tanam. Kegiatan ini perlu dilanjutkan Kabupaten Kutai Kartanegara.
dengan kegiatan pengabdian yang Jurnal Pengabdian Kepada
berfokus tentang pendampingan Masyarakat, Vol. 24, No. 1, pp.
manajemen pemasaran hasil tanaman 587–593.
hidroponik serta mengangkat potensi [6] E.N Hakimah, R. Sardanto,
menjadi desa wisata hidroponik. Subagyo (2017). Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pelatihan
6. UCAPAN TERIMAKASIH Hidroponik Membentuk
Ucapan terimakasih disampaikan Wirausahawan Baru Pada Perum
kepada pihak STIKES Rumah Sakit Kuwak Utara Kelurahan Ngadirejo
Kota Kediri. Jurnal ABDINUS.
Anwar Medika Sidoarjo yang telah
Vol. 1, no. 1, pp. 75–82.
mendanai kegiatan pengabdian

37

Anda mungkin juga menyukai