Anda di halaman 1dari 2

HOW TO ACHIEVE AWARENESS

Meraih awareness, baik tahap recognition dan recall melibatkan 2 tugas yaitu mendapatkan
identitas nama Brand dan menghubungkannya dengan kategori produk tersebut (Aaker, 1991:72).
Pada Brand yang tergolong baru, dua tugas tersebut perlu dilakukan oleh perusahaan, walaupun
dalam beberapa kasus nama dari Brand tersebut telah menjelaskan kategori produknya.

Panduan yang dapat digunakan dalam meraih dan mempertahankan awareness tersebut adalah :

1. Be different, memorable; Banyaknya pesan-pesan komunikasi pemasaran yang diterima oleh


konsumen dalam kesehariannya, menyebabkan otak konsumen menjadiclutter. Untuk membuat
konsumen tetap aware terhadap pesan yang disampaikan oleh perusahaan, penyampaian pesan
yang dilakukan haruslah berbeda sehingga diingat oleh target audience, seperti pendekatan
(approach) atau tampilan (appeal)yang digunakan. Hal yang tetap perlu diingat kemudian adalah,
walaupun komunikasi yang dilakukan berbeda, harus tetap mampu menciptakan hubungan antara
branddengan kategori produknya. Sebagai contoh: siapa yang bakal ingat kalau kita beriklan sebuah
mobil sedan sedang berjalan di gunung

2. Involve a slogan or jingle; penggunaan slogan atau jingle dapat membantu karena dengan
menggunakan slogan tersebut dapat memvisualisasikan karakteristik dari produk perusahaan
tersebut.

3. Symbol exposure; penggunaan simbol ini mempermudah konsumen dalam mengenali suatu
Brand, melalui tampilan visual symbol tersebut dibandingkan mengenali suatu kata atau frase yang
digunakan oleh Brand tersebut.

4. Publicity; keuntungan dari publicity ini tidak hanya lebih murah dibandingkan menggunakan
media iklan, namun faktor efektifitas dari media publicity ini juga cukup tinggi. Hal ini didasari oleh
pemikiran bahwa orang lebih tertarik untuk mengetahui suatu berita baru daripada membaca iklan,
contoh: kegemaran Obama menggunakan Blackberry yang disebutkan diberbagai media.

5. Event sponsorship; Dalam suatu proses sponshorship yang berkesinambungan, akan mempererat
asosiasi suatu event terhadap suatu Brand. Contoh dari asosiasi tersebut adalah bagaimana Rolex
diasosiasikan dengan kejuaraan tenis Wimbeldon.

6. Consider brand extensions; menggunakan nama brand pada produk lain adalah salah satu cara
untuk meningkatkan brand recall. Beberapa perusahaan yang mengadopsi penggunaan brand
extensions ini seperti coca-cola, Honda, Yamaha dan Sony.

7. Using cues; Menggunakan isyarat/ panduan/petunjuk yang dapat membantu mengarahkan ke


kategori produk atau ke Brand itu sendiri. sebagai contoh: Roger Federer dan Wilson.

8. Recall requires repetition; membangun awareness tidak serta merta terjadi dalam 1 hari, atau 1
kali beriklan, semua membutuhkan pengulangan dan kontinuitas.
9. The recall bonus; Pada sebuah penelitian ditemukan apabila sebuah Brand telah mencapai tahap
Recall yang kuat, maka merek lain yang ia ingat akan menjadi semakin sedikit pula (Aaker, 1991, 72-
76)

Pada akhirnya, walaupun awareness merupakan aset penting dari Brand, awarenesssendiri memiliki
keterbatasan, yaitu tidak dapat secara langsung mendorong sales(Aaker, 1991:69). Proses
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan harus tetap dilakukan sampai pada proses
pembelian sebenarnya (actual buying behaviour) melalui imc tools dan sesuai dengan kemampuan
perusahaan tersebut.

Brand Equity

Brand Equity adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait dengan merek
tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh
sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan. Brand Equity dapat
diperoleh setelah identitas Brand anda yang sudah jelas, Brand sudah memasuki pasar dan
konsumen, dan kelangsungan Brand tersebut sangat bergantung kepada konsumen.

Bagi pelanggan, ekuitas merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat pemahaman mereka
akan proses informasi, memupuk rasa percaya diri dalam pembelian, serta meningkatkan
pencapaian kepuasan. Nilai ekuitas merek bagi pemasar/perusahaan dapat mempertinggi
keberhasilan program pemasaran dalam memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama.
Hal ini dimungkinkan karena dengan merek yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan
lebih efektif. Ingatlah brand dengan identitas yang kuat akan mampu bertahan dalam pasar dan
dapat banyak membantu dalam startegi pemasaran.

Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7
indikator, yaitu:
1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara
atau daerah lain.
5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas (p. 147).
Ketujuh indikator diatas harus bersinergi dengan baik untuk menghasilkan merek yang kuat. Untuk
meraih tujuh tersebut anda harus mengatur strategi yang pandai, mengawalinya dengan salah satu
indikator, lalu seiring berjalannya pembangunan, anda harus terus berusaha memenuhi indikator-
indikator diatas. Penting pula untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen dan menjadikannya
penting.

Referensi :
http://tugasmarkom.blogspot.com/2013/03/brand-building-brand-equity-komunikasi.html
Koran Sindo, Selasa 27 April 2010
www.wikipedia.com
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=brand+awareness+adalah
https://johngudil.wordpress.com/2010/02/23/brand-awareness-overview/
Diposting 9th October 2014 oleh azimahworld

Anda mungkin juga menyukai