Anda di halaman 1dari 3

1.

Dimensi Pengetahuan (Knowledge)

Secara konseptual, pengetahuan hendaknya mencakup fakta, konsep dan generalisasi yang
dipahami oleh peserta didik. Pada dasarnya, fakta yang disajikan hendaknya disesuaikan
dengan usia dan tingkat kemampuan berpikir. Untuk siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama)
perkembangan kognitif utama yang dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir
abstrak dengan menggunakan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah
logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan
kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau
lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasidari berbagai
kategori objek yang beragam.

2. Dimensi Ketrampilan

Dimensi ketrampilan terdiri dari 1) Ketrampilan meneliti, 2) Ketrampilan berpikir, 3) Ketrampilan


partisipasi sosial, dan 4) Ketrampilan berkomunikasi. Berdasarkan rasa ingin tahu yang besar,
emosi yang meluap-luap dan keinginan berpikir secara kritis maka pembelajaran IPS dapat
diarahkan pada ketrampilan untuk meneliti dan berpikir kritis melalui model pembelajaran
problem based learning(PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis
masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual
sehingga merangsang peserta didik untuk belajar mengatasi masalah di dunia nyata melalui
ketrampilan meneliti dan berpikir (PBL dibahas pada modul Model Pembelajaran) Dimensi
dalam Pembelajaran IPS

Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil. Remaja belum
dapat mengontrol emosinya dengan baik, egonya juga sangat tinggi dan menganggap dirinya
benar sehingga ketrampilan partisipasi sosial dan ketrampilan berkomunikasi diperlukan untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Desmita (2010) bahwa perkembangan psikososial adalah
proses perubahan kemampuan peserta didik untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya
dalam proses perkembangan ini diharap peserta didik mengerti orang lain , dapat
menempatkan diri pada sudut pandang orang lain tanpa kehilangan dirinya sendiri. Ketrampilan
tersebut mutlak dimiliki peserta didik untuk cakap dan arif menjalankan perannya sebagai
makhluk sosial.

Untuk memfasilitasi kebutuhan perkembangan peserta didik tersebut salah satu metode yang
dapat digunakan adalah diskusi. Dengan berdiskusi maka ketrampilan sosial yang dapat
dikembangkan adalah kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain,
menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain,
memberi atau menerima feedback. memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan
aturan yang berlaku. Dimensi dalam Pembelajaran IPS

3. Dimensi Nilai/Value
Nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antar individu dalam kelompok
seperti keluarga, himpunan keagamaan, atau kelompok masyarakat. Nilai terdiri dari nilai
substantif yaitu keyakinan yang telah dipegang oleh 129

seseorang dan umumnya merupakan hasil belajar. Peserta didik usia SMP adalah remaja awal
yang mempunya kebutuhan untuk dapat diterima dalam kelompok dan dihargai sebagai pribadi
yang mulai tumbuh dewasa

Berdasarkan hal ini, program pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengungkapkan, merefleksikan, dan mengartikulasikan nilai-nilai yang
dianutnya. Peserta didik juga dibiasakan terbuka terhadap kritik yang datang kepadanya dan
dapat bertahan dengan apa yang dia yakini dengan menggunakan dasar pemikiran yang logis.
Dimensi dalam Pembelajaran IPS

4. Dimensi Tindakan

Tindakan sosial merupakan dimensi yang penting karena dapat memungkinkan peserta didik
menjadi seseorang yang aktif. Merekapun dapat belajar berlatih secara konkret dan praktis
dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan.
Peserta didik diajak peka terhadap permasalahan sosial di sekelilingnya, menjadi aktif dalam
organisasi kemasyarakatan di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolahnya. Hal ini
dapat mewadahi kebutuhan akan aktualisasi diri, keinginan bersosialisasi, dan merangsang
kecakapan sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu
sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik, dan sebagainya.

3. Tujuan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar


Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan pengertian
(knowledge and understanding), aspek sikap dan nilai (atitude and value), dan aspek
keterampilan (skill).

Nilai-Nilai Keteladanan Dalam IPS


Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan
dan dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang
berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya. Karena pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu
yang terbatas; maka tidak mungkin untuk dapat memperkenalkan seluruh
nilai-nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang
perlu ditanamkan kepada siswa. merupakan nilai-nilai yang pokok dan
mendasar bagi kehidupan manusia, seperti keimanan dan ketaqwaan,
kejujuran, keadilan, budi pekeni dan lain-lain. Usia sekolah dasar adalah masa-
masa keemasan bagi anak, dimana karakter mulai dapat dibentuk. Dengan
penanaman nilai-nilai tersebut sejak dini, diharapkan akan melekat terus
sampai pada masa dewasanya sehingga mereka mampu berperilaku terpuji
sena menghindari penyimpangan-penyimpangan sosia

Anda mungkin juga menyukai