Anda di halaman 1dari 2

Surya (2140048772)

MKTG8012

1. What kind of pricing strategy was mentioned in the case? Elaborate your answer

Pricing strategy pada kasus diatas menggunakan metode Percieved value pricing, yaitu
menetapkan harga berdasarkan preferensi dari konsumen, dimana konsumen percaya dengan
membeli hand sanitizer dapat melindungi dirinya dari virus corona, sehingga konsumen berani
membayar mahal, jauh diatas harga normalnya.
2. Name and 2 (TWO) ethical issues related to the pricing strategy as mentioned in the case .

Price gouging, permasalahan etik untuk penetapan harga diatas adalah:


• False advertising, dimana disebutkan dengan hand sanitizer yang dijual tersebut dapat
membunuh virus corona ( belum ada penelitian yang pasti)
• Yo-yo pricing, dimana saat kebutuhan sangat banyak, tetapi persediaan barang sedikit,
maka harga dinaikan secara berlebihan.
3. What other factors can influence pricing strategy? Provide 3 (THREE) factors with examples
• Kualitas barang. Contoh: Sebuah handphone Samsung memiliki harga yang berbeda
dengan handphone merk Vivo, padahal memiliki prosesor, memori, ukuran baterai yang
sama. Hal ini dikarenakan kualitas keduanya berbeda, Merk Samsung lebih tinggi
kualitasnya.
• Kompetisi. Contoh: Para pedagang di tanah abang saling bersaing menjual baju baju
dengan harga yang kompetitif. Apabila ada yang menjual lebih murah dari harga
pedagang tersebut, biasanya pedagang tersebut ikut menurunkan harganya.
• Maximum market share. Contoh: Es krim AICE memutuskan menjual berbagai macam es
krim dengan harga yang murah, agar bisa merebut pasar es krim di Indonesia.
4. Explain the importance of managing brand architecture and brand portfolios using the case of
Unilever Indonesia.
Menurut Kotler, brand architecture atau yang biasa disebut branding strategy menjelaskan suatu
element dari brand itu sendiri.
PT Unilever Indonesia Tbk, yang didirikan pertama kali pada tahun 1933 di Indonesia, dengan usia
sudah lebih dari 80 tahun, harus mengatur Brand architecture nya agar dapat terus hadir, disukai
dan semakin berkembang di pasar Indonesia.
Menurut Kotler, 2 komponen dalam branding strategy adalah brand portfolios & brand
extensions. Sampai saat ini, langkah-langkah yang dilakukan Unilever sangat tepat dengan
membuat berbagai merk lain untuk merebut berbagai segment market ( brand portfolios).
Unilever membuat berbagai merk untuk personal care, seperti Lux, Lifebouy, Biore. Dengan
banyak merk ini, Unilever dapat merebut berbagai segment market.

5. Managing its value chain should a retail decides to build its image as a sustainable retailer.

Industri retail harus mengurangi emisi karbon, karena sampai saat ini industry retail merupakan
penyumbang yang besar dalam emisi karbon.
Retail harus memilah produk yang mereka jual apakah dapat di daur ulang atau tidak. Karena saat
ini konsumen semakin peduli tentang limbah (waste).

Rantai suplayer harus lebih transparan bagi konsumen.

6. Establish relationship marketing through the use of digital media. (You can use an example of a
retailer in Indonesia to illustrate your answers).

Indomaret. Terutama saat ini, selain dengan toko fisik nya yang di tata dengan sangat menarik,
mereka juga menyediakan layanan online dan beriklan secara multichannel. Indomaret memiliki
portal untuk masyarakat berbelanja secara online, sehingga tidak perlu keluar rumah, cukup
memesan dan membayar secara online. Selain itu, Indomaret juga beriklan di media media online,
seperti Line,Instagram dan Adsense. Sehingga apabila kita membutuhkan suatu barang tertentu,
iklan atau link barang tersebut yang dijual di Indomaret akan langsung muncul dihadapan kita,
dan kita dapat membelinya dengan satu klik saja. Dengan semua hal yang sudah disebutkan
diatas, relationship dengan konsumen sangat erat.

7. Which element(s) of service quality of financial institutions are mostly affected of these changes?
Elaborate your answer.
• Reliability
Salah satu atribut dari reliability adalah menyediakan layanan sesuai waktu yang
dijanjikan. Dengan adanya perubahan jam layanan ini, otomatis waktu layanan akan
berubah tidak seperti biasanya.
• Empathy
Salah satu atribut dari empathy adalah memberikan konsumen perhatian khusus secara
individual. Dengan adanya pembatasan jam layanan, maka antrian semakin panjang dan
karyawan tidak bisa benar benar focus menghadapi konsumen.
• Tangibles
Salah satu atributnya adalah fasilitas yang terlihat secara fisik menarik. Dengan ramainya
antrian karena jam layanan diperpendek, maka bank menjadi terlihat semrawut dan
gaduh.
8. What will be the likeliest service quality gap(s) that occur due to these circumstances?
Gap between management perception and service-quality specification.
Manajemen sudah membuat standar layanan yang akan diberikan pada konsumen. Tetapi dengan
adanya pembatasan jam layanan, kualitas layanan yang diberikan menjadi tidak sesuai standar.

Anda mungkin juga menyukai