Anda di halaman 1dari 23

Likuidasi

Persekutuan
Bertahap
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
kelas 5A
D3 AKUNTANSI
Kelompok 1 :

• Frida Aulia Fajrin_1810630110070


• Ryski Dian Nugraha_1810630110072
• Rena Aulia Firdaus_1810630110087
• Tri Aniah_1810630110091
Pengertian

Likuidasi bertahap merupakan suatu likuidasi yang


secara umum memerlukan beberapa bulan dalam
penyelesaiannya dan mencakup pembayaran secara
periodik, cicilan/ bertahap, kepada para sekutunya
selama masa likuidasi. Likuidasi bertahap mencakup
distribusi kas kepada para sekutu sebelum likuidasi aset
sepenuhnya dilakukan.
Panduan yang dapat digunakan untuk membantu akuntan dalam menentukan
pembayaran bertahap yang aman kepada para sekutu :

1. Tidak mendistribusikan kas kepada para sekutu hingga seluruh kewajiban dan beban likuidasi
aktual maupun potensial telah dibayarkan atau telah dicadangkan seperlunya.

2. Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi sebelum menentukan
jumlah uang tunai yang dapat diterima oleh masing - masing sekutu :

● Asumsikan bahwa seluruh aset nonkas yang tersisa akan dihapuskan sebagai kerugian,
yaitu bahwa tidak ada lagi yang dapat direalisasikan dari penghapusan aset.

● Asumsikan bahwa defisit timbul pada akun modal para sekutu akan didistribusikan
kepada sekutu yang tersisa, asumsi bahwa defisit tersebut tidak akan dihapuskan oleh
kontribusi modal tambahan para sekutu.

1. Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi, maka sisa saldo kredit
pada akun modal menunjukkan distribusi aset dan kas yang aman yang dapat didistribusikan
kepada masing - masing sekutu dalam jumlah yang terkait.
Landasan Hukum
KUHPer (kitab undang – undang hukum perdata) ,Bagian 4, Bab VIII,
Pasal 1646 - 1652, membahas secara khusus mengenai terminasi
(berakhirnya) dan pembubaran persekutuan (dissolution). Pada
umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal :

a) Mengkonversi aktiva nonkas menkadi kas,

b) Mengakui keuntungan dan kerugian dan biaya likuiditas yang


timbul selama masa likuidasi,

c) Menyelesaikan seluruh kewajiban,

d) Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir


modal mereka.
Metode Untuk Menentukan Besarnya
Tiap Pembayaran Kembali
1. Pembayaran kambali hak penyertaan ditentukan secara periodik.Disini harus dihindari
terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota-anggota
tertentu dengan mengorbankan hak-hak anggota lain.
• Caranya dengan mengusahakan agar hak-hak penyertaan para anggota
menunjukan posisi sebanding dengan perbandingan laba(rugi) saat proses
likuidasi berlangsung.

2. Penyusunan rencana prioritas pembayaran sebelum proses likuidasi berlangsung.


Tahap-tahapnya :
1) Menentukan jumlah kerugian maximum yang dapat ditanggung oleh masing -
masing anggota.
2) Menentukan hak prioritas pembayaran.
3) Atas dasar point 2 diatas, bila tersedia kas setelah semua hutang kepada kreditur
telah lunas.
Rencana Distribusi Kas
Pembentukan rencana distribusi kas (juga disebut
sebagai rencana sebelum distribusi kas) untuk likuidasi
persekutuan berhubungan dengan urutan sekutu berdasarkan
kerentanannya terhadap kerugian, pengguna urutan yang paling
mudah mengalami kerugian untuk membuat skedul asumsi
kerugian yang bias ditanggung, dan pembuatan rencana distribusi
kas dari skedul kerugian yang dapat ditanggung.
Laporan Keuangan
Pribadi Para Sekutu
Pada awal proses likuidasi, para sekutu biasanya meminta laporan keuangan pribadi untuk
menentukan kemampuan membayar hutang (solvensi) dari seorang sekutu. Pedoman untuk
menyiapkan laporan keuangan pribadi terdapat di Statement of Position 82-1, “Personal Financial
Statement” (SOP 82-1).

1. Laporan kondisi keuangan, atau laporan posisi keuangan pribadi, yang menyajikan aset dan liabilitas
sekutu tersebut pada waktu tertentu.

2. Laporan perubahan kekayaan bersih, atau laporan laba rugi pribadi, yang menyajikan aset sumber
utama perubahan kekayaan bersih sekutu tersebut.

Selain untuk menyajikan aset dan liabilitas seorang sekutu tersebut, laporan kondisi
keuangan harus mencakup estimasi pajak penghasilan jika seluruh aset diubah dan liabilitas
dibayarkan. Kekayaan bersih sekutu tersebut lalu dihitung dengan aset yang dikurangi liabilitas dan
dikurangi estimasi pajak.
Kemampuan
Menanggung Kerugian
Konsep dasar rencana distribusi kas pada awal proses
likuidasi adalah kemampuan menanggung kerugian (loss absortion
power-LAP). LAP seorang sekutu diartikan sebagai kerugian
maksimum yang dapat terjadi dalam persekutuan sebelum saldo
akun modal dan pinjaman sekutu dilunasi.

Kemampuan menanggung kerugian merupakan fungsi dari dua


elemen, yaitu :

LAP = Saldo Akun Modal Sekutu


Bagian Laba dan Rugi sekutu
Pengungkapan Catatan Kaki
Pengungkapan catatan kaki yang memadai harus menyertakan dua
laporan keuangan pribadi. Catatan kaki harus menjelaskan hal-hal sebagai berikut
:
1) Metode yang digunakan untuk menilai aset utama.
2) Nama dan sifat bisnis dimana orang tersebut memiliki investasi besar.
3) Metode dan asumsi yang digunakan untuk menghitung estimasi dasar
pengenaan pajak dan pernyataan bahwa ketentuan pajak dalam likuidasi
yang sebenarnya akan berdasarkan pada realisasi aktual yang ditentukan
oleh nilai pasar pada saat likuidasi.
4) Jatuh tempo, suku bunga, dan perincian lain dari piutang dan utang.
5) Informasi lain yang diperlukan untuk menyajikan kekayaan bersih seseorang
sepenuhnya.
Pertimbangan Tambahan
Seiring dengan perkembangan persekutuan, para sekutu dapat
memutuskan untuk mengubah bentuk usaha menjadi perseroan agar dapat
memperoleh akses pendanaan ekuitas tambahan, membatasi tanggung jawab
pribadi, mendapatkan keuntungan pajak tertentu atau untuk mencapai tujuan
usaha lain yang cukup berat. Pada saat pembentukan perseroan,
persekutuan dihentikan, sedangkan asset dan kewajibannya direvaluasi
menjadi sebesar nilai pasar. Keuntungan atau kerugian revaluasi yang timbul
dialokasikan kepada akun modal para sekutu sesuai dengan rasio pembagian
laba dan rugi.

Modal saham dalam perseroan yang baru kemudian didistribusikan


secara proporsional pada akun modal para sekutu. Entitas bisnis terpisah
persekutuan harus menutup catatan akuntansinya dan perseroan, sebagai
entitas baru, harus membuka catatan akuntansi yang baru untuk mencatat
penerbitan modal saham ke para sekutu persekutuan sebelumnya.
Contoh Ilustrasi Likuidasi Bertahap
Apabila Proses Likuidasi berlangsung sejak 1 Januari 1999
adalah sebagai berikut:
Schedule 1
Schedule 2
• Apabila komposisi hak para anggota
menunjukan perbandingan yang sama
dengan rasio pembagian R/L maka boleh
tidak menyusun skedul pendukung. Jadi
bagian tiap anggota sesuai dengan rasio R/L
nya dikali kas yang tersedia
Berdasarkan soal diatas dapat dibuat jurnal
sebagai berikut:
Thanks

Anda mungkin juga menyukai