Anda di halaman 1dari 19

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA
PENGEMBANGAN MATERI MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :

SITI FATIMA ABDURAHIM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayah–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar
dan Mengajar Matematikayang dibimbing oleh Drs. H. Sumartono, M.Pd. dan Siti
Mawaddah,M.Pd

Penulis mengucapkan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kesehatan sehingga penulis dapatmenyelesaikan penulisan makalah
dengan judul “Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika”. Penulis juga
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik dari segi teknik penyajian
maupun dari segi materi. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini kritik dan saran
dari para pembaca sangat penulis harapkan.

Gorontalo, 1 November 2020

2
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................5
1.4 MANFAAT PENULISAN.....................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA................................................................................................................................6
2.1.1 PENGERTIAN MEDIA................................................................................................6

2.1.1 PENGERTIAN ALAT PERAGA..................................................................................8

2.2 PERBEDAAN MEDIA DENGAN ALAT PERAGA............................................................8


2.3 FUNGSI DAN PERANAN MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA................................................................................................................................8
2.3.1 FUNGSI DAN PERANAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA...8

2.3.2 FUNGSI DAN PERANAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA..........................................................................................................................10

2.4 JENIS-JENIS MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA..............................................................................................................................11
2.4.1 JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN.................................................................11

2.4.2 JENIS-JENIS ALAT PERAGA...................................................................................13

2.5 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT ALAT PERAGA. .16
2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA........................16
BAB III................................................................................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................17
3.2 SARAN................................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendididkan
secara keseluruhan. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi
peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Pembelajaran yang bernilai edukatif diwarnai dengan interaksi yang terjadi antara guru
dan anak didik. Interaksi guru dan anak didik tersebut perlu mendapat dukungan dari media
intruksional atau pendidikan secara luas, tepat, dan efektif.
Media pembelajaran matematika adalah alat untuk menunjang proses pembelajaran
khususnya matematika. Sekarang, disetiap jenjang sekolah media sudah banyak digunakan
untuk membantu para guru dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan. Selain
membantu para guru dalam menyampaikan materi, media juga mempermudah siswa dalam
memahami materi yang mungkin lumayan susah diserap jika tanpa menggunakan media.
Media yang digunakan juga semakin bervariasi, berbeda dengan pada tahun-tahun
sebelumnya dimana media yang digunakan hanya berupa media cetak yang kemudian
berkembang mejadi media audio visual dan terus berkembang menjadi multimedia yang
benar-benar sesuai dengan perkembangan zaman dan pola pikir siswa.
Seiring perkembangannya jenis media yang digunakan juga semakin meningkat,
khususnya dibidang matematika. Media yang digunakan dalam pembelajaran matematika
juga semakin inovatif sesuai dengan kreatifitas seorang guru dalam menyesuaikan materi
yang akan disampaikan dalam kelasnya yang mampu membuat siswa lebih mudah
memahami materi yang mungkin sulit jika dijelaskan hanya melalui metode ceramah. Selain
alat peraga, media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dapat berupa slide
atau media berbasis komputer yang dikemas secara menarik, sehingga murid bisa tetap
paham dengan materi yang disajikan dalam bentuk slide. Sangat penting untuk mempelajari
media dan alat peraga yang dapat membantu daya serap siswa dan mempermudah para guru
dalam mengajar.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa pengertian media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika?


2) Apa perbedaan antara media dan alat peraga?
3) Apa fungsi dan peranan media dan alat peraga dalam pembelajaranmatematika?
4) Apa saja jenis-jenis media dan alat peraga dalam pembelajaranmatematika?
5) Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga ?
6) Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1) Untuk mengetahui pengertian media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
2) Untuk mengetahui perbedaan antara media dan alat peraga.
3) Untuk mengetahui fungsi dan peranan media dan alat peraga dalam pembelajaran
matematika.
4) Untuk mengetahui jenis-jenis media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
5) Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga.
6) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1) Bagi penulis, makalah memberikan manfaat yang sangat besar karena dengan adanya
penyusunan makalah mengenai “Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika” ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peranannya
sehingga mempermudah kita untuk mengaplikasikannya.
2) Bagi pembaca, makalah ini dapat memberikan wawasan mengenai media dan alat
peraga dalam pembelajaran matematika. Dengan adanya makalah ini pembaca
khususnya seorang guru dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi untuk
memanfaatkan media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika serta
mengembangkannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM


PEMBELAJARAN MATEMATIKA
2.1.1 PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara (wasaa’il) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan
Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media adalah proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di antaranya akan
diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technologi,
1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (1975) secara
implisit menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder,
kaset, video camera, video recorder, film, slide(gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah kompunen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Assosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar,
dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

6
Ciri-ciri umum yang terkandung pada media yaitu :
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras) yaitu, sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan panca indera.
2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas.
5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, OHP), atau
perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan suatu ilmu.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang berupa sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat dimanfaatkan
siswa untuk menunjang kegiatan belajar. Media pembelajaran matematika adalah alat yang
digunakan untuk menunjang pembelajaran matematika agar siswa lebih memahami materi
dan dapat meransang pola pikir siswa. Jadi, media pembelajaran sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar khususnya dibidang matematika.

2.1.1 PENGERTIAN ALAT PERAGA


Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk
membantunya memberikan pengertian kepada anak didik, bagi sesuatu pelajaran baru yang
sulit pemahamannya. Pada dasarnya anak belajar melalui benda konkrit. Untuk memahami
konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau
visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda.
Bahkan, orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak pada
keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi.

7
2.2 PERBEDAAN MEDIA DENGAN ALAT PERAGA
Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada
substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat
bantu pembelajaran saja, dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral
dari seluruh proses atau kegiatan. Media memiliki tugas sebagai guru dan menjadi sumber
belajar bagi peserta didiknya. Dengan demikian media memiliki peran utama dalam
keberhasilan pendidikan sedangkan alat peraga hanya menjadi perantara dalam memudahkan
penyampaian informasi dari guru kepada peserta didiknya.

2.3 FUNGSI DAN PERANAN MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
2.3.1 FUNGSI DAN PERANAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penggunaan media termasuk alat peraga dalam proses pembelajaran mempunyai nilai-
nilai praktis sebagai berikut :

1) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa
dua orang yang hidup didua lingkaran yang berbeda akan mempunyai pengalaman
yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan
tersebut.
2) Media memungkin adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
3) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
4) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realitas.
5) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa belajar.
7) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit kepada
suatu yang abstrak.

Hamalik (1986) menemukan bahwa pemakaian media pembelajaran dapat


membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar dan akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.

8
Levie & Lentz (Dalam Azhar Arsyad), mengemukakan terdapat empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual yaitu Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif
dan Fungsi Komponsatoris.

1) Fungsi Atensi, Media Visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi sehingga mereka tidak
memperhatikan.
2) Fungsi Afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(Atau Membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat mengubah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi menyangkut masalah sosial.
3) Fungsi Kognitif, media dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
menggunakan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian informasi
atau kesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Komponsatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca atau mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi
siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

2.3.2 FUNGSI DAN PERANAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA
Alat peraga dalam pembelajaran matematika berfungsi sebagai :

1. Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi peserta didik akan dapat
timbul minat belajar sehingga tercapainya tujuan belajar
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit sehingga lebih mudah
untuk dipahami dan dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih rendah
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda di alam sekitar akan
lebih dapat dipahami dengan jelas
4. Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk
model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat
untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru.

9
Selain dari fungsi atau faedah di atas penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dan
dihubungkan dengan :

1. Pembentukan dan pemahaman konsep


2. Latihan dan penguatan
3. Pelayanan terhadap perbedaan individual termasuk pelayanan terhadap anak lemah
dan anak berbakat
4. Pengukuran yaitu alat peraga yang dapat dipakai sebagai alat ukur
5. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta penyimpulannya
secara umum; alat peraga sebagai obyek penelitiannya maupun sebagai alat untuk
meneliti
6. Pemecahan masalah pada umumnya
7. Menumbuhkan minat untuk berfikir
8. Menumbuhkan minat untuk berdiskusi
9. Menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar
mengajar

2.4JENIS-JENIS MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA
2.4.1 JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Berikut ini jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan :

1) Media visual dua dimensi tidak transparan yaitu media yang dapat dilihat tetapi
tidak dapat disentuh dan bersifat semu. Adapun contoh media visual dua dimensi
tidak transparan antara lain:
a. Grafik
b. Chart atau bagan
c. Peta
d. Diagram
e. Poster

Kelemahan dari media visual tidak transparan adalah media tersebut disajikan
tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan jenis media audio visual.
Sedangkan kelebihan dari media visual tidak transparan adalah dapat menambah
daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua
format, verbal dan visual.
10
2) Media visual dua dimensi yang transparan yaitu media yang dapat dilihat dan
dapat disentuh. Adapun contoh media visual dua dimensi transparan antara lain:
a. Film slide / bingkai (film transparan yang umumnya berukuran 35 mm)
b. OHP (Overhead projector )/OHT(Overhead transparancy)
c. Film strip
d. Micro film

Kelemahan dari media visual dua dimensi transparan diantaranya adalah tidak
cocok digunakan bagi orang yang memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua
orang bisa menggunakan media ini. Sedangkan kelebihannya adalah pantulan
proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang sehingga guru dan
murid dapat saling melihat.

2) Media visual tiga dimensi yaitu media yang dapat dilihat. Adapun contoh media
visual tiga dimensi antara lain:
a. Benda sesungguhnya
b. Model
c. Specimen
d. Diorama

Kelemahannya adalah media tersebut tidak dapat disajikan dalam buku


(tulisan). Sedangkan kelebihan dari media visual tiga dimensi adalah media tersebut
bisa dilihat dan dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan).

3) Media audio yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran.
Adapun contoh media audio antara lain :
a. Radio
b. Audio tape recorder
c. Alat music modern / tradisional
d. CD player

Kelemahan dari media audio adalah tidak semua orang bisa mendengarnya, bagi
orang yang mempunyai kelainan pada pendengaran tidak cocok menggunakan media
ini. Sedangkan kelebihan dari media ini adalah media audio telah menjadi peralatan
yang sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat,
ketersediaannya dapat diandalkan dan tidak menyita banyak waktu.

11
4) Media audio visual yaitu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran
dan indra penglihatan. Adapun contoh audio visual antara lain :
a. Televisi
b. Video system
c. Sinema film
d. VCD

Kelemahan dari audio visual adalah media ini hanya mampu menyajikan
komunikasi satu arah dan tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi
semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiapkan. Sedangkan kelebihan
dari audio visual adalah media ini bisa menampilkan langsung apa yang ingin
ditampilkan atau yang diajarkan.

5) Multimedia adalah media yang mempunyai multifungsi artinya multimedia ini


merupakan suatu media yang dapat dilihat, didengar, dan dapat diotak-atik sesuai
dengan keinginan penggunanya. Adapun contoh multimedia antara lain:
a. Computer
b. Laptop

Kelemahan pada multimedia diantaranya adalah penggunaannya masih dianggap


mahal. Sedangkan kelebihan pada multimedia adalah mampu menjangkau objek yang
jauh. Media ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
perorangan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.

2.4.2 JENIS-JENIS ALAT PERAGA


Adapun jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran matematika antara lain :

1) Alat peraga kekekalan luas: Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujur
sangkar, luas permukaan balok, tangram, luas permukaan kubus, dan lain-lainnya.
2) Alat peraga kekekalan panjang: Tangga garis bilangan, neraca bilangan, mistar
hitung, batang Coisenaire.
3) Alat peraga kekekalan volum: Blok Dienes, volume kubus, volum balok, volum
bola, volum kerucut, volum limas.
4) Alat peraga kekekalan banyak: Abacus Biji (Romawi, Rusia, dan Cina/Jepang),
lidi dan kartu nilai tempat.
5) Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika: Meteran, busur derajat,
klinometer, jangka sorong, roda meteran, hypsometer, jepit bola, dan lain-lainya.
12
6) Bangun-bangun geometri: Macam-macam daerah segitiga, pengubinan daerah
segitiga, pengubinan daerah lingkaran, pengubinan daerah ellips, pengubinan
daerah segi banyak, kerangka benda ruang dan benda-benda ruang.
7) Alat peraga untuk permainan dalam matematika: Mesin fungsi, menara Hanoi,
mobiles, kartu domino, kartu penebak angka, nomograf, dan lain-lainnya.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh alat peraga yang biasa digunakan dalam
pembelajaran matematika:

1) Tangram

Tangram ini berasal dari Cina kuno. Tangram dapat dibeli di pasaran, tetapi dapat juga
dengan mudah dibuat sendiri. Biasanya, tangram ini terdiri dari 7 buah potongan yang terdiri
dari 5 buah segitiga, 1 persegi, dan 1 jajargenjang. Penyusunan tangram ini terdapat 13
bentuk yang mungkin terdiri dari 1 segitiga, 6 segiempat, 2 segilima, dan 4 segienam.
Aktivitas tangram ini untuk melatih anak-anak dalam pemecahan masalah tertentu seperti
cara coba-coba.

2) Menara Hanoi

Fungsi atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk menemukan barisan bilangan
dengan cara bermain. Cara penggunaanya adalah: Pindahkan susunan cakram dari satu tiang
ke tiang yang lain dengan susunan seperti semula dengan aturan: Pindahkan hanya satu
cakram pada setiap pemindahan Cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas
cakram yang lebih kecil

3) Batu

Batu adalah alat peraga paling sederhana yang dapat digunakan dalam operasi
bilangan dan peluang.

4) Kuadrat Jumlah

Kuadrat jumlah berfungsi membantu siswa dalam memahami pengertian jumlah


kuadrat dua variabel dengan menggunakan luasan bangun datar. Kuadrat jumlah digunakan
sebagai alat peraga pada materi persamaan kuadrat. Cara penggunaanya adalah:

a. Susun dan letakkan bangun yang terdiri dari persegi dan persegi panjang papan
persegi yang panjang sisinya a+b

13
b. Tunjukkan bahwa panjang sisi persegi dari bingkai tersebut adalah (a+b) dengan
melihat batasan-batasan dari potongan
c. Tunjukkan bahwa luas dari binkai adalah (a+b)(a+b)
d. Kemudian amati luasan bingkai yang terbentuk dari potongan potongan: a2, ab, ab
dan b2
e. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa (a+b)(a+b) = a 2+2ab+b2 f) (a+b)2 =
a2+2ab+b2.

5) Model Phytagoras

Alat peraga yang di gunakan untuk menunjukkan kebenaran rumus phytagoras bahwa
kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat siku-sikunya. Cara penggunaannya adalah :

a. Buatlah potongan-potongan tripleks kemudian translasikan potongan-potongan


tripleks tersebut pada bujur sangkar kecil dan sedang ke bujur sangkar besar (sisi
miring segitiga)
b. Setelah potongan-potongan tersebut tepat memenuhi luasan bujur sangkar sisi
miring maka telah terbukti kebenaran rumus phytagoras.

6) Volume Kubus

Volume kubus berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep volume
kubus dan menunjukkan bagaimana cara memperoleh volum kubus. Cara penggunaannya :

a. Mula-mula isikan satu persatu kubus-kubus kecil ke dalam kubus besar sehingga
penuh sambil membilang, ternyata kubus besar dapat dipenuhi oleh 27 buah kubus
kecil.
b. Hitunglah banyaknya kubus kecil pada bagian panjang, bagian lebar, dan pada
bagian tinggi.
c. Ternyata banyaknya kubus kecil untuk ketiga bagian tersebut sama yaitu masing-
masing 3 buah dan jika dikalikan 3 x 3 x 3 = 27. Hasilnya sama dengan jumlah
kubus-kubus kecil yang memenuhi kubus besar.
7) Klinometer

Klinometer merupakan alat pengukur sudut. Dengan bantuan peraga klinometer, kita dapat
mengukur tinggi suatu benda di sekitar kita, misalnya pohon, gedung, tiang, dll. Klinometer
sendiri berfungsi dalam membantu menentukan besarnya sudut elevasi dan klinometer dapat

14
digunakan sebagai alat peraga pada materi trigonometri. Cara penggunaannya adalah:
Penggunaan klinometer sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang memegang dan
membidik sasaran yang akan di ukur dan satu orang yang lain melakukan pengamatan dengan
membaca sudut dan mencatat hasilnya.

2.5 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT


ALAT PERAGA
Sebelum mengenal jenis-jenis alat peraga dan media, terlebih dahulu diketahui bahwa alat
peraga itu dapat berupa benda riil dan gambar atau diagram. Keuntungan alat peraga benda
riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan). Sedangkan
kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, untuk bentuk
tulisan harus dibuat gambarnya, tetapi tidak dapat dimanipulasikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga adalah sebagai berikut:

1) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).


2) Bentuk dan warna menarik.
3) Sederhana dan mudah dikelola.
4) Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil, gambar atau
diagram.
6) Sesuai dengan konsep matematika.
7) Dapat menunjukan konsep matematika dengan jelas.
8) Peragaan itu dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak siswa.
9) Bila kita mengharapkan agar peserta didik belajar aktif (individual atau
berkelompok) alat peraga yang di gunakan dapat diraba, dipegang, dipindahkan,
dimainkan, dipasangkan, dan dicopot (diambil dari susunannya).
10) Kadangkala alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).

2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA


Adapun kelebihan penggunaan alat peraga antara lain :

1) Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran menjadi lebih menarik
2) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik lebih mudah
memahaminya

15
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak akan mudah
bosan
4) Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan sebagainya.

Sedangkan kekurangan penggunaan alat peraga antara lain :

1) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.


2) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3) Perlu kesediaan berkorban secara materi

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Media pembelajaran matematika adalah alat yang digunakan untuk menunjang
pembelajaran matematika agar siswa lebih memahami materi dan dapat meransang pola pikir
siswa.Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk
membantunya memberikan pengertian kepada anak didik, bagi sesuatu pelajaran baru yang
sulit pemahamannya.Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan
pada substansinya.Dengan demikian media memiliki peran utama dalam keberhasilan
pendidikan sedangkan alat peraga hanya menjadi perantara dalam memudahkan penyampaian
informasi dari guru kepada peserta didiknya.

Hamalik (1986) menemukan bahwa pemakaian media pembelajaran dapat


membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar dan akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.Levie & Lentz (Dalam Azhar Arsyad),
mengemukakan terdapat empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu
Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif dan Fungsi Komponsatoris. Fungsi alat
peraga antara lain sebagai motivasi dalam proses belajar mengajar, konsep abstrak
matematika tersajikan dalam bentuk konkrit sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih rendah, hubungan antara konsep
abstrak matematika dengan benda benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami dengan
jelas, konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model
matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti
ide-ide baru dan relasi baru.
Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan antara lain media visual dua dimensi
tidak transparan, media visual dua dimensi yang transparan, media visual tiga dimensi, media
audio, media audio visual, multimedia. Jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran
matematika antara lain alat peraga kekekalan luas, alat peraga kekekalan panjang, alat peraga

17
kekekalan volum, alat peraga kekekalan banyak, alat peraga untuk pengukuran dalam
matematika, bangun-bangun geometri, alat peraga untuk permainan dalam matematika.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga yaitu tahan lama, bentuk dan
warna menarik, sederhana dan mudah dikelola, ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik
anak, dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil, gambar atau diagram,
sesuai dengan konsep matematika, dan lain-lain.

Kelebihan penggunaan alat peraga antara lainmenumbuhkan minat belajar peserta didik
karena pelajaran menjadi lebih menarik, memperjelas makna bahan pelajaran sehingga
peserta didik lebih mudah memahaminya, metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga
peserta didik tidak akan mudah bosan, membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar
seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan sebagainya. Sedangkan kekurangan
penggunaan alat peraga antara lain mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak
menuntut guru, banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan, perlu kesediaan berkorban
secara materi.

3.2 SARAN
Dengan pemaparan makalah kami, diharapkan para guru dapat menghayati dan
mengimplementasikan konsep-konsep tentang media dan alat peraga terutama dalam
pembelajaran matematika. Dengan mengimplementasikannya akan mempermudah guru
dalam penyampaian materi pelajaran matematika dan mempermudah peserta didik dalam
memahami materi yang diajarkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Suherman, Erman. Dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontomporer. Bandung :


JICA– Universitas Pendidikan Indonesia.

al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 2, Oktober 2015, Hal. 21 – 30

http://harysyahrez4.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-pembelajaran-matematika.html

http://fadillahhz.blogspot.co.id/2013/05/makalah-media-pembelajaran-matematika.html

19

Anda mungkin juga menyukai