Anda di halaman 1dari 27

KAPITA SELEKTA FISIKA SEKOLAH II

MOMENTUM SUDUT DAN


ROTASI BENDA TEGAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul “Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah II .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini baik
secara segi teori, metode, dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi penulis
selanjutnya.

Kupang, September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KOVER ........................................................................................................................................ i

KATAPENGANTAR ....................................................................................................................... ii

DAFTARISI ............................................................................................................................... iii

KELUASAN DANKEDALAMANMATERI........................................................................................ 1

URUTANPENYAJIAN......................................................................................................................... 2

URAIAN MATERI......................................................................................................................................3

ASPEKPENILAIAN................................................................................................................. 26

PENERAPAN MOMENTUM SUDUT DAN ROTASIBENDATEGAR ................................ 27

LATIHAN SOALDANPEMBAHASAN .................................................................................. 33

DAFTARPUSTAKA ..................................................................................................................... 37

iii
KEDALAMAN DAN KELUASAN

MATERI
Dalam materi momentum sudut dan rotasi benda tegar dirumuskan pengaruh momen
gaya sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi, analogi hukum II Newton tentang
gerak translasi dan gerak rotasi serta menggunakan konsep momen inersia untuk berbagai
bentuk benda tegar. Momen gaya (torsi) sendiri merupakan besaran yang dapat menyebabkan
sebuah titik partikel berputar (berotasi) sedangkan momen inersia yaitu kecenderungan benda
untuk mempertahankan keadaannya (diam atau bergerak lurus beraturan). Hubungan momen
gaya atau torsi dan momen inersia ini dapat diturunkan dengan hukum Newton II.

Selain itu dirumuskan juga hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi serta
menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari- hari.

1
URUTAN PENYAJIAN

A. MOMEN GAYA DANKOPEL

1. MomenGaya

2. Kopel

3. MomentumSudut

B. ROTASI BENDA TEGAR


1. MomenInersia

2. Hukum Newton Pada GerakRotasi

3. Menggelinding
C. KESETIMBANGAN BENDATEGAR

1. KesetimbanganPartikel
2. Kesetimbangan BendaTegar
3. TitikBerat

4. Macam-macamKesetimbangan

2
URAIAN MATERI

A. MOMEN GAYA DANKOPEL

B. ROTASI BENDA TEGAR

C. KESETIMBANGAN BENDATEGAR

1. KesetimbanganPartikel

Pengertian partikel adalah benda yang volumnya kecil dan dianggap seba- gai titik. Jika
pada sebuah partikel bekerja beberapa buah gaya dan partikel dalam keadaan setimbang

(diam atau bergerak luruberaturan) tentunya dalam keadaan ini berlaku Hukum I Newton.

Syarat partikel setimbang jika jumlah aljabar gaya-gaya yang bekerja sama dengan nol.

Gaya-gaya yang bekerja pada partikel dalam satu bidang datar, misalnya pada bidang

F = 0

XOY maka F = 0 dapat juga dinyatakan dengan Fx = 0 dan Fy = 0.


2. Kesetimbangan BendaTegar

Pengertian benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya atau jarak tiap
bagian-bagiannya tetap. Jika pada sebuah benda tegar bekerja bebe- rapa buah gaya dan benda
tegar dalam keadaan setimbang maka benda tegar tersebut memenuhi syarat kesetimbangan
rotasi dan syarat kesetimbangantranslasi.

Benda tegar dalam keadaan setimbang jika memenuhi syarat:

F = 0 dan = 0

F = 0 adalah syarat kesetimbangan translasi

= 0 adalah syarat kesetimbangan rotasi


Contoh konstruksi kesetimbangan benda karena pengaruh 3 gaya:

3
3. TitikBerat

Pada dasarnya sebuah benda terdiri atas partikel-partikel dengan jumlah tak terhingga
yang masing-masing partikel mempunyai massa-massa tertentu. Perhatikan gambar 6.15
berikut.
Jika benda tersebut berada dalam medan gravitasi maka masing-masing pertikel tersebut
mempunyai berat (w1, w2, w3, w4,wn).

Resultan dari gaya berat-gaya berat dari ma- sing-masing partikel itulah yang kemudian
dise- but dengan berat benda (W) dan titik tangkap gaya berat itu disebut dengan titik berat
(Zo).

Untuk mengetahui cara menentukan letak titik berat suatu benda hal tersebut
menggunakan sistem koordinat.

4
5
6
Pada benda-benda yang teratur bentuknya mempunyai letak titik berat ter- tentu,
perhatikan tabel 6.3 berikut.

7
8
Catatan:

1. Letak titik berat benda homogen yang bentuknya tidakteratur

Titik berat benda-benda yang tidak teratur ben-tuknya ditentukan dengan eksperimen yaitu
de-ngan cara digantung dengan tali pada beberapa bagian dan letak titik beratnya berada di
perpotongan perpanjangan tali penggantung. Titik A, B, dan C adalah titik-titik tempat
menggantung benda.

2. Letak titik berat benda yang mempunyai sumbusimetri

9
Pada benda yang mempunyai sumbu simetri, letak titik beratnya berada di sumbu simetri
tersebut.

Bidang ABC adalah segitiga samakaki (AC = BC) dengan CD sebagai sumbu simetri.

4. Macam-macam Kesetimbangan

Macam kesetimbangan benda ada tiga, yaitu kesetimbangan stabil, labil dan indeferen
(netral) dengan sifat sebagai berikut.
a. Kesetimbangan stabil, jika benda diberi ganggu- an dari
sikap setimbangnya maka ia akan kembali ke
kedudukannya semula. Ini terjadi jika dalam gangguan
tersebut titik berat berpindah keatas.

b. Kesetimbangan labil, jika benda diberi gangguan dari


sikap setimbangnya, maka ia tidak akan kem- bali
kedudukan semula. Ini terjadi jika dalam gangguan
tersebut titik berat berpindah kebawah.
c. Kesetimbangan netral (indeferen) jika benda diberi
gangguan dari sikap setimbangnya, maka dalam
kedudukan barunya ia tetap seimbang. Ini terjadi jika
dalam gangguan tersebut titik beratnya tetaptingginya.

10
Menggeser dan Mengguling

Jika pada sebuah benda dikenai gaya maka benda tersebut dapat menggeser atau
mengguling.
Syarat:
 benda menggeser, jika F ≠ 0 dan =0
 benda mengguling, jika F = 0 dan ≠0
 benda menggeser dan mengguling jika F ≠ 0 dan ≠0

Tinjaulah sebuah balok seperti gambar berikut. Bila tidak ada gaya dari luar yang
mempengaruhi balok, maka seperti lazimnya gaya berat mg akan menimbulkan gaya reaksi
yang disebut gaya normal N. Keduanya mempu- nyai garis kerja berimpit (gambar 6.20 (a))

Jelas dalam keadaan (a) ini benda diam (seimbang stabil) sehingga syarat seimbang stabil
akan dipenuhi yang berarti N = mg dan segaris kerja.
Apabila kemudian ada gaya luar F1 bekerja pada benda seperti gambar 6.20 (b) maka gaya
normal N akan bergeser searah dengan arah gaya F1, sejauh d1 dalam hal ini ke kanan. Tetapi benda
masih diam. Akibatnya pada F1 ini akan timbul reaksi gaya gesekan f1. Karena benda masih dalam
keadaan diam maka berlaku:

F = 0 Fx = 0; Fy = 0; = 0

ApabilagayaluardiperbesarlagisampaimenjadiF2sepertigambar6.20(c)makabenda
melakukan gerak translasi. Ini berarti F2 lebih besar dari f2, pada keadaan iniberlaku
F = 0 Fx = 0; Fy = 0; = 0
Keadaan seperti inilah yang disebut menggeser. Gaya normal sudah ber- pindah lebih
jauh lagi menjadi d2. Kemudian berangsur-angsur gaya luar diperbesar lagi sehingga titik
tangkap gaya normal N sampai di pinggir benda, di titik A seperti gambar 6.20 (d) pada

11
keadaan ini merupakan perpindahan gaya normal N terjauh dan gaya luar kita sebut F
maksimal. Benda menjadi labil, selain bertranslasi juga dapat berotasi. Pada keadaan ini
berlaku:
F ≠ 0 dan ≠ 0. Keadaan ini disebut mengguling.

Catatan:

Gambar di samping menunjukkan sebuah benda terletak


di lantai datar dimana bagian bawahnya beru- pa setengah
bola dan atasnya sembarang, yaitu silin- der, kerucut dan
lainnya.
Dalam hal ini ada tiga jenis atau macam kesetim- bangan,
BC yaitu:
1) Benda dalam kesetimbangan labil, jika titik berat benda di
A (di atas sumbu x). Jadi kalau digulingkan sedikit benda
terus jatuh. (Lihat gambar 6.22(a)).

Gambar 6.21 Kesetimbangan labil

2) Benda dalam kesetimbangan indeferent, jika titik beratnya di B (tepat di


sumbu x). Jadi kalau digulingkan sedikit benda tetap diam(lihat gam- bar
6.22 (b))
3) Benda dalam kesetimbangan stabil, jika titik beratnya di C (di bawah sumbu
x). Jadi kalau digulingkan ke sembarang arah benda akan kem- bali vertikal
(Lihat gambar 6.22(c))

12
1. AspekKognitif
ASPEK PENILAIAN

Penilaian aspek kognitif berkaitan dengan nalar berpikir siswa. Aspek ini dilakukan agar
peserta didik mengetahui, memahami dan lebih mendalami materi momentum sudut dan rotasi
benda tegar.

2. AspekAfektif

Penilaian afektif dilakukan dengan cara observasi. Siswa terdorong keingintahuannya untuk
menemukan konsep dalam momentum sudut dan rotasi benda dan hasilnya dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan muncul karena siswa aktif mencari masalah yang
nyata dan yang mereka temukan pada momentum sudut dan rotasi benda tegar, maka siswa akan
sangat antusias untuk menyelesaikan masalah yang mereka temukan sendiri dengan rasa
keingintahuan yang mereka miliki. Siswa juga bisa mengembangkan kemampuan ranah afektif
selain rasa ingin tahu dan tanggung jawab yaitu siswa akan saling kerjasama mencari informasi
tentang momentum sudut dan rotasi bendategar.

3. AspekPsikomotorik

Penilaian aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan


bertindak setelah peserta didik mempelajari materi momentum sudut dan rotasi benda tegar.

PENERAPAN MOMENTUM SUDUT DAN ROTASI BENDA TEGAR

1. PemikulBuah

Kesetimbangan adalah keadaan sistem atau benda tidak ada gaya atau tidak ada torsi yang
13
bekerja atau resultannya bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak
mengalami perubahan bila diberi gaya luar dan torsi (t).Syarat kesetimbangan untuk benda yang
dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol (St = 0) dan benda dalam keadaan diam. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y
= 0, serta ∑τ = 0.

Sebagai contoh penerapan konsep kesetimbangan benda tegar, kami menggunakan aplikasi
kesetimbangan benda tegar pada seorang penjual Buah.

2. Pada Ayunan YangDiam

Kesetimbangan merupakan keadaan sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi bekerja atau
resultannya nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami perubahan bila
diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan benda dalam keadaan diam. Syarat kesetimbangan untuk

benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja pada benda
tersebut sama dengan nol.

Aplikasi kesetimbangan benda tegar dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak sedang
berayun) dari gambar tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya yang bekerja
diayunan.

3. Pada PenjualCobek

Yang dimaksud dengan kesetimbangan adalah keadaan system atau benda yang pengaruh
14
dan gaya torsi nol. SeNdangkan benda tegar sendiri berarti ukuran dan bentuk benda tidak berubah
karena pengaruh gaya dan torsi. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta
∑τ = 0.

4. Pada layar LCDgantung

Syarat suatu benda berada dalam keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya atau
torsi sama dengan nol. Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca: Tau)dengan
satuan Nm (baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan gaya F untuk
memutar benda pada poros sejauhR.

Kesetimbangan artinya keadaan benda tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau
resultannya nol. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh gaya
dan torsi.

15
5. Pada Lampu LaluLintas

Seperti permasalahan yang akan kami bahas tentang lampu lalu lintas ini, ia termasuk dalam
benda tegar karena pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan dari gambar
berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan gaya T ( tegang tali
). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam ( CW ) disamakan oleh gaya fs
dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum jam ( CCW).

6. Jembatangantung

Jembatan gantung adalah jenis konstruksi jembatan yang menggunakan kabel-kabel baja
sebagai penggantungnya, dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung kabel-kabel
penggantung tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran pantai. Jembatan
gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut (dalam bentuk tekanan
oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga. Kemudian, gaya tekan
tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah. Jembatan gantung ini memiliki perbandingan
antara kekuatan terhadap berat jembatan yang paling besar, jika dibandingkan dengan jenis
jembatan lainnya. Oleh karena itu, jembatan gantung dapat dibuat lebih panjang, seperti Jembatan
Akashi-Kaikyo di Jepang yang memiliki panjang rentang antarmenara 1780 m.

16
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada
benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada benda
tegar di kenal titik berat.

7. Desain dan pembuatan mobil balap

Selain pada jembatan aplikasi keseimbangan dalam teknologi dapat juga diterapkan dalam
disain dan pembuatan mobil balap. Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih rendah
dari titik alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yang mengakibatkan badan mobil balap dibuat
rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan sebuah mobil balap lebih sulit terguling
sewaktu menempuh lintasan tikungan dengan kecepatan tinggi. Selain pada mobil balap bentuk
seperti ini diterapkan pula pada mobil-mobil dengan akselerasi tinggi seperti sedan karena walau
bobotnya kecil dengan kecepatan tinggi akan memiliki energi kinetik yang besar.Coba bandingkan
dengan bentuk mobil lain seperti truk, bus, atau kendaraan besar lain yang dirancang dengan
tingkat kecepatan yang akselerasinya rendah.

Penerapan Dinamika Rotasi

1. Dalam penari balet

Seseorang penari akan menarik tangannya ke dekat badannya untuk berputar lebih cepat dan
mengembangkan kedua tangannya untuk berputar lebih cepat. Ketika penari menarik kedua
tangannya ke dekat badannya,momen inersia sistem berkurang sehingga kecepatan sudut penari
semakin besar. Sebaiknya, ketika kedua tangan mengembang , momen inersia sistem meningkat
sehingga kecepatan sudut penari semakin kecil.

2. Pelompatindah

Pada saat pelompat indah hendak melakukan putaran di udara,ia akan menekuk tubuhnya.
Hal ini akan mengurangi momen inersianya sehingga kecepatan sudutnya menjadi lebih besar, dan
ia dapat berputar satu setengah putaran. Pada tahap akhir lompatannya,pelompat memanjangkan
lagi tubuhnya sehinga ia dapat terjun ke air dengen kecepatan sudut yang lebih rendah.

3. Katrol

Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat diterapkan pada berbagai rotasi benda tegar.
Salah satu penerapannya adalah adalah pada katrol. Katrol dapat berputar dengan kecepatan

17
sudut.Putaran katrol itu dipengaruhi oleh sebuah gaya yang menyinggung permukaan katrol dan
besarnya tetap terhadap sumbu putar.

4. PeluncuranRoket

Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan
karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh
roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket
belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya telah
dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena
momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan
dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong
pada roket dinyatakan dalam hubunganberikut.

Impuls = perubahan momentum

FΔt = Δ(mv)

F = v(Δm/ Δt)

dengan: F = gaya dorong roket (N),

(Δm/ Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan

v = kecepatan roket (m/s).

5. Air Safety Bag (kantongudara)

Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang
terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk
keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat
tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak
mobil(HukumPertamaNewton).Gerakaniniakanmembuatnyamenabrakkacadepanmobil

yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu
sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk
menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada
pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.

18
6. DesainMobil

Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga
mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila
mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.

19
LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sebuah titik partikel dengan massa 20 g melakukan gerak rotasi beraturan dengan jari-jari
lintasan 2 m. jika dalam waktu 5 sekon titik partikel mampu berputar 25 putaran,
makaberapakah momentum gaya sudut dari partikeltersebut?

Pembahasan:

Diketahui :

m = 20 gr = 0,02 kg
r=2m
t=5s
n = 25

Ditanya :
L= ........... ?
jawab :
* Mencari frekuensi
f =n/t
f = 25/5
f = 5Hz
* Mencari kecepatan sudut
ω = 2π •f
ω = 2π • 5
ω = 10π rad/s
* Mencari momentumsudut
L = I •ω
L = (mr²) • 10π
L = 0,02 • 2² • 10π
L = 0,02 • 4 • 10π
L = 0,8π kg m²/s

Jadi, besar momentum gaya sudut partikel adalah 0,8π kg m²/s

20
2. Sebuah titik partikel dengan massa 20 gram melakukan gerak melingkar beraturan dengan jari
jari lintasan 1 meter dengan persamaan posisi sudut 10 t Radian. kelajuan linear titik partikel
tersebutadalah
Pembahasan:
m = 20 g = 0,02 kg
R=1m
θ = 10 t rad
ω = dθ/dt
ω = 10 rad/s
v=ωR
v = 10 . 1
v = 10 m/s

3. Bola bermassa 100 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 20 cm seperti pada
gambar. Momen Inersia bola terhadap sumbu ABadalah…

Pembahasan:

Momen inersia sebuah bola bermassa m = 0,1 kg dengan panjang tali r= 0,2 m adalah:

I=mr2
I=(0,1)(0,2)2
I = 4 x 103kg m2

4. Sebuah sistem dibawah ini terdiri dari 3 partikel. Jika m1= 2 kg, m2= 1 kg dan m3= 2 kg,
tentukan momen inersia sistem tersebut jika diputarmenurut
a.poros P

21
b). poros Q

Pembahasan:

Ip = m1r12+ m2r22+
m3r32Ip = 2.02+ 1.12+
2.22
Ip = 9 kg m2

IQ = m1r12+ m2r22+
m3r32IQ = 2.12+ 1.02+ 2.12
IQ = 4 kg m2

5. Sebuah bola pejal bermassa 0,25 kg dan jari-jari 20 cm berotasi dengan kecepatan sudut 20
rad/s. Berapakah momentum sudut bolatersebut?
Pembahasan:

m = 0,5 kg, R = 0,2 m, ω = 15 rad


bola pejal : k = 2/5
Momentum sudut bola sebesar :
L=Iω
= (2/5) mR2. ω
= (2/5).(0,25).(0,2)2. 20
= 0,8 kg m2/s
6. Silinder pejal berjari-jari 8 cm dan massa 2 kg. Sedangkan bola pejal berjari-jari 5 cm dan
massa 4 kg. Jika kedua benda tadi berotasi dengan poros melalui pusatnya maka tentukan
perbandingan momen inersia silinder danbola!
Pembahasan:

mS= 2 kg, RS= 8 cm = 8.10-2m


mB= 4 kg, RB= 5 cm = 5.10-2m
22
Momen inersia silinder pejal :
IS= ½ mSRS2
= ½ . 2. (8.10-2)2= 64.10-4kg m2
Momen inersia bola pejal :
IB= mBRB2
= 2/5 . 4. (5.10-2)2= 40.10-4kg m2
Perbandingannya sebesar :
IS: IB
64.10-4: 40.10-4
8:5

23
DAFTAR PUSTAKA
BSE KEMDIKBUD. Buku Fisika SMA/MA Kelas XI Bab-6-MOMENTUM-SUDUT-DAN-
ROTASI-BENDA-TEGAR

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Momen_inersia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Momentum_sudut

http://iwakpeyekgurih.blogspot.com/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html?-
PENERAPANKESEIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI

24

Anda mungkin juga menyukai