Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dan kelahiran merupakan kejadian normal dalam


kehidupan seorang wanita. Tetapi potensi terjadinya patologi pada wanita
dan dan bayi tetap ada. Semua individu mempunyai resiko/potensial
terjadinya patologi (Hani, dkk, 2010, hal. 2). Seorang bidan harus
memahami bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses yang
alamiah dan fisiologis, walau tidak dipungkiri dalam beberapa kasus
mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi tertentu/komplikasi
tersebut terjadi kemudian (Marmi, 2011, hal. 11). Komplikasi pada
kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal, yang secara
langsung menyebabkan kesakitandan kematian ibu maupun bayi (Meilani,
dkk, 2013, hal. 99).
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak
langsung. Kematian ibu langsung adalah akibat komplikasi kehamilan,
persalinan, nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari
komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari
penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan
yang berpengaruh terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia,
HIV/AIDS, dan penyakit kardiovaskular (Prawirohardjo, 2016. Hal.54).
Kesakitan dan kematian ibu yang terjadi selama proses kehamilan,
persalinan, dan nifas dapat dicegah melalui upaya pencegahan yang efektif
yaitu salah satunya dengan memberikan asuhan komprehensif untuk
memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya,
menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi (Marmi,
2014, hal.12-13).
2

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan antenatal


terintegrasi yang dilakukan melalui : 1) Pemberikan pelayanan dan
konseling kesehatan termasuk stimulasi dan gizi agar kehamilan
berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas. 2) Mendeteksi dini
masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan. 3) Penyiapan
persalinan yang bersih dan aman. 4) Perencanaan antisipasi dan persiapan
dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi. 5)
Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.
6) Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarganya dalam menjaga kesehatan
dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi (PP IBI, 2018, hal. 51)
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu
yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologi.
Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami
ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap
perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. (Sulistyawati, 2014, hal.
123). Perubahan fisik yang menimbulkan ketidaknyamanan sehingga
mengurangi kesejahteraan ibu antara lain konstipasi, hemoroid, gusi
berdarah, mual muntah, panas dalam, perut kembung, varises, sering
BAK, sesak, kram, mati rasa pada kaki dan tangan, serta nyeri punggung
bagian bawah (Hani dkk, 2010, hal.50).
Berdasarkan studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas
Martapura Timur terdapat salah seorang ibu hamil yaitu Ny. Y umur 25
tahun hamil anak kedua dengan usia kehamilan 34 minggu mengeluh
sering kencing pada malam hari. Menurut penulis keluhan yang dialami
oleh Ny. Y merupakan keluhan fisiologis pada trimester III yang
merupakan akibat dari desakan uterus kekandung kemih sehingga kandung
kemih tertekan oleh uterus yang membesar. Sesuai dengan pendapat
(Rukiyah, dkk, 2013, hal. 121) mengatakan keluhan sering kencing pada
malam hari ini sering terjadi pada ibu hamil Trimester III karena
3

disebabkan progesterone dan tekanan pada kandung kemih akibat


pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga panggul.
Apabila ketidaknyamanan fisiologis ini tidak ditangani maka akan
berpengaruh pada personal hygiene yang dapat membuat daerah
kewanitaan menjadi lembab sehingga mengakibatkan gatal-gatal dan
keputihan. Hal tersebut dapat memicu terjadinya infeksi pada vagina yang
dapat menyebabkan resiko ketuban pecah dini. Penanganan yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengurangi minum setelah makan malam atau
minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari minuman yang mengandung
kafein, perbanyak minum pada siang hari (Rukiyah, dkk, 2013, hal. 121).
Oleh karena itu, penulis perlu memberikan asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. Y selama kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir
(BBL), nifas dan nantinya membantu ibu memilih kontrasepsi yang sesuai
selama menyusui dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
sehingga dapat membantu mengatasi masalah pada klien.

B. Batasan Masalah
Asuhan kebidanan diberikan secara komprehensif mulai dari
kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan Keluarga Berencana (KB).
Pada studi kasus ini, asuhan kebidanan diberikan pada Ny. Y di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura Timur sejak usia kehamilan 34 minggu,
persalinan, bayi baru lahir, nifas dan menjadi akseptor kontrasepsi pasca
persalinan.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada
Ny. Y di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur mulai dari
kehamilan 34 minggu, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan Keluarga
4

Berencana (KB) dengan menggunakan metode pendekatan


manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Y di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura Timur Tahun 2019.
b. Melakukan asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir pada
Ny. Y di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Tahun 2019.
c. Melakukan asuhan neonatus pada Ny. Y di Wilayah Kerja
Puskesmas Martapura Timur Tahun 2019.
d. Melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny. Y di Wilayah Kerja
Puskesmas Martapura Timur Tahun 2019.
e. Melakukan asuhan keluarga berencana pada Ny. Y di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura Timur Tahun 2019.
f. Menganalisis kesenjangan asuhan kebidanan pada setiap tahapan
(kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga
berencana) dengan tinjauan pustaka.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Proposal LTA ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terutama mengenai asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan,
bayi baru lahir, nifas, dan Keluarga Berencana (KB).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
Membantu klien untuk mengetahui ada tidaknya
komplikasi atau faktor risiko yang menyertai, menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai status kesehatan dalam
masa kehamilan, persalinan, perawatan bayi baru lahir, nifas, dan
pelaksanaan program KB.
b. Bagi Penulis
5

1) Dapat mengaplikasikan teori yang didapat selama


perkuliahan secara langsung di lapangan dalam memberikan
asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.
2) Diharapkan mahasiswa menjadi lebih terampil (kompeten)
dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai