Anda di halaman 1dari 15

IZMI FADHILAH NASUTION (1920332011)

Fakultas Kedokteran Pascasarjana


Ilmu Kebidanan Universitas Andalas
PEMBAHASAN

Defenisi

Hub. Kedudukan Riwayat Perjalanan Penyakit, Tingkat


Pencegahan dan Upaya Pencegahan

Pencegahan Primodial

Pencegahan Primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan Tersier
1. Defenisi
Pencegahan  mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian

Pencegahan penyakit adalah :


Tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi
penyakit dan kecacatan dgn menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yg telah dibuktikan
efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).

Peran epidemiologi dalam pencegahan:


 identifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi  konsep dasar penyakit
 upaya pencegahan sesuai dengan riwayat alamiah penyakit  r a p
2. Hub. Kedudukan Riwayat Perjalanan Penyakit,
Tingkat Pencegahan dan Upaya Pencegahan
3. Tahap Pencegahan
Tingkat pencegahan disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit:

1. Pencegahan primordial
2. Pencegahan primer
3. Pencegahan sekunder
4. Pencegahan tersier
Pencegahan Primordial (tingkat awal)
 Diperkenalkan o/ WHO 1993  didapatkan berrdasarkan pengalaman
epidemiologis dlm menangani masalah penyakit kardiovaskular

 Penyakit jantung pd masy  kausal dasar yi:/ berupa makanan tinggi


lemak jenuhbinatang. Jika bentuk penyebab dasar tdk ada spt cina &
jepang  rokok & hipertensi  kanker paru tinggi

Tujuan:

menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang


diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit
Pencegahan primordial yang efektif memerlukan adanya peraturan yang ketat
dari pemerintah

Pencegahan awal diarahkan pada mempertahankan kondisi dasar/status


kesehatan masy yg bersifat positif Membangun dan mempertahankan kondisi
yang meminimalkan bahaya bagi kesehatan,
Contohnya:

 Kebijakan nasional nutrisi dlm sektor agrikultural,


industri makanan, ekspormakanan
 Penegendalian pada peraturan mengenai rokok
 Pengendalian udara/lingkungan Pemakaian makanan
bergizi rendah lemak jenuh
Pencegahan Primer

 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit


belum mulai (pd periode pre-patogenesis) dengan tujuan
agar tidak terjadi proses penyakit

Tujuan:
mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan
penyebab penyakit dan faktor risikonya. Upaya yang
dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent
– host environment”

Terdiri dari:
1. Health promotion
2. Specific protection

Dilakukan melalui 2 strategi: populasi dan individu


 Fase penyakit
Faktor-faktor penyebab khusus
 Target
Total populasi
kelompok terseleksi
Individu sehat

Tingkat pencegahan Primer :


 Promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala
Tingkat pencegahan Primer :
A. Promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala

B. Perlindungan khusus
 Imunisasi
 Kebersihan perorangan
 Sanitasi lingkungan
 Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
 Penggunaan gizi tertentu
 Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker
 Menghindari zat-zat alergenik
Pencegahan Sekunder
 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah
berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit
(patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut
 Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang
tepat)

Tujuan:
menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi

 Fase penyakit
tahap dini penyakit
 Target
pasien
Tingkat pencegahan sekunder :

A. Diagnosis dini dan pengobatan segera


 Penemuan kasus (individu atau masal)
 Skrining/penapisan
 Pemeriksaan khusus dengan tujuan
 Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
 Mencegah penyebaran penyakit menular
 Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
 Memperpendek masa ketidakmampuan
 Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit
 mencegah komplikasi dan sekuele yg lebih parah
 Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan dan
mencegah kematian

Contoh :
 PMS  kultur rutin bakteriologis utk infeksi asimtomatis pd kelompok risti
 Sifilis  tes serologis utk infeksi preklinis pd kelompok risti
 Kanker leher rahim  hapusan pap
 Kanker payudara  skrining dgn mammografi
Pencegahan Tersier
 Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir
periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacat dan
mengembalikan penderita ke status sehat
 Terdiri dari :
1. Disability limitation
2. Rehabilitation

Tujuan:
menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan
membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian
terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi

 Fase penyakit
penyakit tahap lanjut (pengobatan dan rehabilitasi)
 Target
pasien
Tingkat pencegahan tersier :

A. Rehabilitasi
 Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya
 Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan
mereka yang telah direhabilitasi
 Penempatan secara selektif
 Mempekerjakan sepenuh mungkin
 Terapi kerja di Rumah Sakit
 Menyediakan tempat perlindungan khusus

Contoh :

 Peny vaskuler diabetik pd kaki  perawatan kaki (podiatric cure) rutin pasien
diabetes
 Fraktura & cedera  memasang rel pegangan tangan (handrails) di rumah orang
yg mudah jatuh
 Ulserasi kulit kronis  penyediaan matras khusus utk penyandang cacat berat
D
D
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai