Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

A. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Jumat/21 Oktober 2019
Pukul : 16.00 WITA

Tabel 4.1 Identitas Responden

ISTRI SUAMI
Nama Ny. R Tn. R
Umur 21 tahun 24 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Pedagang Wiraswasta
Suku/Bangsa Banjar/ Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Landasan Ulin, Banjarbaru

2. PROLOG
G1 P0 A0 Ibu hamil dengan kehamilan 37 minggu dengan kehamilan yang pertama,
HPHT 05-02-2019, TP 12-11-2019. Ibu sudah memeriksakan kehamilannya di
puskesmas dan Praktik Bidan Mandiri sebanyak 5 kali yaitu, 3 kali pada trimester II
pada usia kehamilan 18 minggu diberikan terapi obat Fe 1x1 tablet dan kalk 1x1
tablet, 22 minggu dan 28 minggu, dan 2 kali di trimester III pada usia kehamilan 33
minggu dan 36 minggu diberikan terapi Fe dan multivitamin, hasil pemeriksaan TB :
162 cm , BB : 61,5 kg , LILA : 27 cm, HB : 11,8 gr% dan golongan darah “B” .
Status imunisasi TT ibu adalah TT2. Ibu sebelumnya tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Ibu tidak memiliki penyakit menurun seperti diabetes melitus, asma, dan
hipertensi.
2. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan nyeri pinggang bagian bawah sejak satu minggu yang lalu.

3. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, TD 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 24 x/menit, T : 36,7C,
BB : 62 kg, , wajah tidak ada oedem ibu dan tidak pucat, konjungtiva tidak enemis,
sklera tidak ikterik, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak
ada benjolan yang abnormal pada payudara dan putting susu menonjol, tidak ada luka
bekas operasi dibagian abdomen, palpasi abdominal : Leopold I : teraba bulat, lunak,
tidak melenting (bokong), TFU 3 jari dibawah prosesus xifoideus (29 cm). Leopold
II: pada bagian kanan ibu teraba bagian – bagian kecil janin, pada bagian kiri ibu
teraba bagian janin keras dan memanjang seperti papan (punggung). Leopold III:
bagian terbawah janin teraba bulat dan melenting (presentasi kepala). Leopold IV:
bagian terendah janin belum masuk PAP (konvergen). TBJ 2.790 gram, DJJ 148
x/menit teratur. Ketuk ginjal kanan dan kiri negative. Refleks patella: kanan (+) / kiri
(+), ekstremitas bawah tidak ada oedem. Pemeriksaan lab : Hb: 11,5 gram %, reduksi
urin negatif (-), protein urine (-).

4. ANALISA
G1P0A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup.

5. PENATALAKSANAAN
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan kepada ibu bahwa
keadaan ibu dan janin dalam keadaan normal, dan usia kehamilan ibu sudah
memasuki 37 minggu dengan taksiran persalinannya tanggal 12-11-2019, namun
tidak menutup kemungkinan persalinan bisa lebih lambat atau lebih cepat dari
taksiran persalinannya.
b. Memberitahukan penyebab nyeri pinggang yang dialami ibu karena kelengkungan
dari tulang belakang yang meningkat saat uterus terus membesar serta janin terus
berkembang. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
c. Menjelaskan cara mnangani keluhan yang diderita ibu :
1) Sedikit relaksasi seperti melakukan olah raga ringan.
2) Senam hamil.
3) Jangan terlalu lama duduk.
4) Mengatur posisi tidur yang nyaman dan benar serta membiasakan ibu untuk
memiringkan badan saat hendak tidur atau bangun dari tidur.
d. Memberikan KIE kehamilan tentang:
1) Menganjurkan ibu untuk berolahraga ringan seperti jalan-jalan disekitar rumah
pada pagi hari agar peredaran darah didalam tubuh menjadi lancar, sehingga
dapat mempermudah proses persalinan nantinya.
2) Memberitahukan ibu untuk memakan \makanan bergizi seperti sayuran,
kacang-kacangan, daging, ikan, telur, atau tahu tempe.
3) Memberitahukan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia setelah buang
air kecil dan mengganti c elana dalam jika basah atau lembab.
4) Memberitahukan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat misalnya
mengangkat beban berat dan bekerja sampai kelelahan.
e. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan
pervaginam, ketuban pecah dini, demam (suhu >38°C), sakit kepala yang hebat,
nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak
seperti biasa.
f. Memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, seperti :
1) Perut mules yang semakin sering dan lama serta teratur
2) Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir
3) Keluar air ketuban dari jalan lahir.
g. Memberitahukan kepada ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan apabila
ada tanda-tanda persalinan atau tanda bahaya kehamilan tersebut. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia menghubungi petugas kesehatan.
h. Memberitahukan ibu untuk melanjutkan terapi : Kalk, SF, dan vitamin dengan
dosis masing-masing 1 x 1 tablet sehari. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
i. Memberitahukan dan mengingatkan ibu kembali agar meminum obat secara teratur
dan sesuai dengan dosis yang diberikan. Ibu mengerti dan mau melakukan.
j. Menyepakati dengan ibu tentang P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) yaitu ibu mengatakan, tempat persalinan di PMB, persalinan ditolong
oleh bidan, persalinan didampingi suami, menyiapkan transportasi roda dua,
menyiapkan calon pendonor darah golongan B adalah keluarga.
k. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah yaitu 1 bulan kemudian atau bila
ada keluhan yang dirasakan segera periksa ketenaga kesehatan seperti dokter atau
bidan. Ibu menyetujui kesepakatan yang dibuat.
4.2 Tabel Catatan Perkembangan Asuhan Kehamilan

No. HARI/TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN


1 28 Oktober 2019 S : ibu mengatakan sakit punggung sudah
berkurang
Pukul 18.00 WITA

O : Keadaan umum baik, TD 110/80 mmHg,


N : 80 x/menit, R : 20 x/menit, T : 36,7C,
BB : 63 kg, TFU 3 jari di bawah prx (29
cm), punggung kiri, presentasi kepala, DJJ
143 x/menit teratur, bagian terbawah janin
sudah memasuki pintu atas panggul
(divergen), tidak ada edema pada bagian
ekstremitas bawah, reflek patella kanan dan
kiri positif. TFU 29 cm = TBJ 2.790 gram.

A : G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal


hidup fisiologis

P: 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan


asuhan yang akan diberikan pada ibu
bahwa keadaan ibu dan janin dalam
keadaan baik.
2. Memberitahukan penyebab keluhan yang
dialami ibu karena kelengkungan dari
tulang belakang yang meningkat saat
uterus terus membesar, serta janin yang
berkembang. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahukan ibu untuk menghindari
sering membungkuk saat mengambil
benda dan menganjurkan ibu untuk
mengurangi mengangkat beban berat. Ibu
mengerti
4. Memberikan KIE:
a. Mengingatkan ibu untuk tetap makan-
makanan yang bergizi. Ibu mengerti.
b. Mengingatkan ibu tanda-tanda
persalinan, seperti rasa mules pada
perut yang menjalar ke punggung,
keluar lendir bercampur darah dari
vagina, dan pecahnya ketuban. Ibu
mengerti.
c. Mengingatkan ibu untuk tetap
meminum obat : Tablet Fe (1 x 1
tablet). Ibu bersedia.
5. Membuat kesepakatan untuk melakukan
kunjungan ulang 1 minggu lagi. Ibu
bersedia.

2 04 November 2019 S : Ibu mengatakan ada terasa kencang-


kencang pada bagian atas perut
PUKUL 15.00 WITA

O : Keadaan umum baik, TD 120/70


mmHg, N : 80 x/menit, R : 20
x/menit, T : 36,5 C, BB : 64,5 kg,
wajah ibu tidak pucat, TFU 2 jari
dibawah prx (31 cm), punggung
kiri, presentasi kepala, DJJ 143
x/menit teratur, bagian terbawah
janin sudah memasuki pintu atas
panggul (divergen), tidak ada
edema pada bagian ekstremitas
bawah, reflek patella kanan dan
kiri positif. TFU 31 cm = TBJ
2.945 gram.

A : G1P0A0 hamil 39 minggu, janin tunggal


hidup fisiologis

P:

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan

dan asuhan yang akan diberikan pada

ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam

keadaan baik dan usia kehamilan ibu

sudah memasuki usia 39 minggu.

2. Memberitahukan ibu bahwa kencang-


kencang pada perut ibu adalah hal yang
wajar karena menjelang persalinan ibu
akan merasa kontraksi-kontraksi. pada
bagian perut ini merupakan kontaksi
palsu yang disebabkan karena
pergerakan janin yang aktif. Ibu
mengerti.
3. Memberitahukan ibu untuk cara
mengatasinya yaitu ibu dapat
beristirahat dan mengurangi
beraktivitas berat seperti ngangkat
barang yang berat serta ibu dapat
mengurangi rasa nyeri saat ada
kontraksi dengan teknik relaksasi yaitu
menghirup nafas panjang dari hidung
dan menghembuskan dari mulut. Ibu
mengerti.
4. Mengingatkan ibu tentang persiapan
persalinan seperti perlengkapan ibu
dan bayi, transportasi yang digunakan,
pendamping persalinan, tempat
persalinan, tempat persalinan, serta
calon pendonor darah.
5. Mengingatkan ibu untuk tetap
meminum obat : SF, Kalk dan
vitaamin (1 x 1 tablet)
6. Menyepakati kunjungan ulang 1
minggu lagi. Ibu bersedia

B. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR

1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Rabu, 06 November 2019
Pukul : 21.05 WITA

2. DATA SUBJEKTIF
Ibu datang ke BPM bidan S pada pukul 21.05 WITA dengan mengeluh mules dan
sakit di daerah perut bawah menjalar hingga ke pinggang sejak pukul 18.00 wita Ibu
merasa mules pada perut menjalar sampai ke punggung dan sedikit keluar lendir
darah.

3. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD 110/80 mmHg, N:
80x/meniit, R: 23x/menit, T: 36,70C. Palpasi: TFU 2 jari dibawah prx (31 cm),
punggung kiri, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP (3/5), his 3x/10’/40”, DJJ
132x/menit. Kandung kemih kosong. Genetalia tidak ada oedem. Ekstremitas atas
maupun bawah tidak terdapat oedem dan varises. Dilakukan VT: pembukaan 6 cm,
portio lunak, selaput ketuban utuh, penurunan kepala di hodge II, teraba ubun-ubun
kecil kiri depan, tampak keluar lendir bercampur darah.
4. ANALISA
G1 P0 A0 hamil 39 minggu inpartu kala I fase aktif, janin tunggal hidup.

5. PENATALAKSANAAN
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 6 cm pada pukul 21.05
WITA. Keadaan ibu dan janinnya baik. Ibu telah mengetahui.
c. Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu akan dilakukan periksa dalam kembali
pada pukul 00.00 WITA. Ibu mengerti.
d. Memberikan asuhan sayang ibu :
1) Menganjurkan kepada ibu untuk mengambil posisi yang nyaman menurut
ibu, ibu bisa berbaring miring kiri atau duduk dan berjalan-jalan. Ibu
memahami dan menyutujui.
2) Memberitahu ibu agar buang air kecil setiap kali ada keinginan agar
kandung kemih ibu tidak penuh, sehingga tidak memperlambat proses
persalinan. Ibu memahami.
3) Menganjurkan ibu untuk tidak meneran sebelum permbukaan lengkap, ibu
dapat menarik napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut
ketika terjadi kontraksi. Ibu memahami dan menyetujui.
4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada his untuk
menambah tenaga. Ibu bersedia untuk makan atau minum saat tidak ada his.
5) Melakukan massase pada pinggang ibu untuk mengurangi rasa nyeri. Ibu
merasa nyerinya berkurang.
6) Memberitahukan ibu untuk memilih pendamping persalinan. Ibu memilih
didampingi suaminya.
e. Menyiapkan APD,alat partus steril, perlengkapan pakaian ibu dan bayi. Sudah
disiapkan.
f. Mengobservasi keadaan ibu dan kemajuan persalinan :
1) Frekuensi dan lamanya his, nadi, DJJ setiap 30 menit sekali.
1. Pada pukul 21.30 WITA : DJJ 138 x/menit, his 3 x dalam 10 menit dengan
lama his 20-40 detik, Nadi 90 x/menit.
2. Pada pukul 22.00 WITA : DJJ 140 x/menit, his 4 x dalam 10 menit dengan
lama his 20-40 detik, nadi 88 x/menit.
3. Pada pukul 22.30 WITA : DJJ 140 x/menit, his 4 x dalam 10 menit dengan
lama his > 40 detik, nadi 88 x/menit.
4. Pada pukul 23.00 WITA : DJJ 140 x/menit, his 5 x dalam 10 menit dengan
lama his > 40 detik, nadi 90 x/menit.
5. Pada pukul 23.30 WITA : DJJ 144 x/menit, his 5 x dalam 10 menit dengan
lama his > 40 detik, nadi 88 x/menit.
6. Pada pukul 00.00 WITA : DJJ 148 x/menit, his 5 x dalam 10 menit dengan
lama his > 40 detik, nadi 88 x/menit, penurunan kepala di hodge IV.

4.3 Tabel Catatan Perkembangan Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

HARI/TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN

Kamis, 07 November S : Perut mules semakin sering dan menjalar


2019 sampai ke pinggang. Ibu merasa ada
Pukul 00.00 dorongan ingin meneran seperti mau BAB,
WITA ketuban pecah pada pukul 23.30 WITA.

O : Keadaan umum baik, TD : 120/80 mmHg,


N: 83 x/menit, R : 25 x/menit,T : 36,7 C,
TFU : 30 cm,PU-KI, presentasi kepala 0/5,
DJJ : 148 x/menit,his 5x/10’/50”. Dilakukan
VT portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
selaput ketuban (-) penurunan kepala di
hodge IV, kandung kemih kosong.

A : G1P0A0 hamil 39 minggu. Inpartu kala II


janin tunggal hidup.

P:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
ibu bahwa pembukaan sudah lengkap yaitu
10 cm dan ibu sudah memasuki kala
pengeluaran janin.
2. Mengatur posisi ibu yang membuat merasa
nyaman. Ibu dalam posisi litotomi.
3. Memfasilitasi pendamping persalinan oleh
suami ibu agar dapat memberikan
dukungan kepada ibu. Ibu didampingi
suami.
4. Memimpin ibu mengedan saat kepala janin
sudah masuk pintu bawah panggul dengan
diameter 5-6 cm, tangan kiri diletakkan di
atas simfisis pubis sementara jari-jari
tangan menahan puncak kepala untuk
mempertahankan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala dan tangan
kanan menahan perineum. Kepala lahir.
5. Memeriksa lilitan tali pusat pada bayi dan
tidak ada lilitan tali pusat pada bayi.
6. Melahirkan bahu depan dengan
menempatkan tangan secara biparetal pada
kepala bayi kemudian dengan lembut
gerakan kepala kearah bawah serta
melahirkan bahu belakang dengan gerakan
kepala kearah atas.
7. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan
bawah untuk menopang kepala dan bahu.
Geser tangan atas untuk menelusuri dan
memegang tangan dan siku sebelah atas.
8. Setelah tubuh dan tangan lahir,
penelusuran tangan berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua
mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan
jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
bertemu dengan jari telunjuk).
9. Bayi lahir spontan belakang kepala tanggal
07 November 2019 pukul 00.45 WITA,
jenis kelamin laki-laki, segera menangis
warna kulit tampak kemerahan, gerakan
aktif.
10. Mengeringkan tubuh bayi dari lendir, darah
dan air ketuban, membungkus kepala dan
tubuh bayi untuk mencegah hilangnya
panas.
11. Melakukan pemotongan tali pusat
12. Mengklem tali pusat dengan jarak 3 cm
dari pangkal pusat, mengurut kearah
maternal, memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama.
13. Melakukan pemotongan tali pusat diantara
2 klem.Tali pusat telah dipotong.
14. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
dengan meletakkan bayi diantara kedua
payudara ibu. IMD berhasil dilakukan
selama 35 menit
S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules

Pukul 00.50 O : KU baik, TFU sepusat , palpasi abdomen tidak


WITA teraba janin kedua, kandung kemih kosong ,
tampak tali pusat didepan vulva, tali pusat
tampak memanjang dan ada semburan darah.

A : P1A0 Kala III

P:

a. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa


sudah terlihat tanda – tanda pelepasan
plasenta dan akan dilakukan tindakan
untuk melahirkan plasenta. Ibu
mengerti.
b. Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu
akan disuntikkan oksitosin agar rahim
berkontraksi dengan baik dan
mencegah perdarahan. Ibu mengerti
dan bersedia.
c. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara
IM dibagian 1/3 paha kanan bagian
luar. 1 menit segera setelah bayi lahir.
Oksitosin telah disuntikkan.
d. Menempatkan klem tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva. Klem tali
pusat dipindahkan mendekati vulva.
e. Pada saat ada kontraksi, melakukan
peregangan tali pusat terkendali (PTT)
dengan memindahkan klem pada tali
pusat hingga jarak sekitar 5 cm dari
vulva ibu. Saat uterus berkontraksi,
meregangkan tali pusat kearah bawah
dengan tangan kanan, sementara
tangan kiri mendorong uterus ke bawah
dan ke arah belakang atas (dorso-
kranial). Dilakukan peregangan tali
pusat pada saat kontraksi.
f. Melahirkan plasenta dengan
menggunakan kedua tangan saat
plasenta tampak didepan introitus
vagina sambil memutar plasenta searah
jarum jam secara perlahan sehingga
selaput ketuban terpilin.
g. Plasenta lahir lengkap beserta
selaputnya pada pukul 00.55 WITA.
h. Melakukan masasse uterus selama 15
detik secara sirkuler (gerakan
melingkar) dengan lembut sehingga
uterus berkontraksi. Kontraksi uterus
baik dan keras.
i. Memeriksa bagian plasenta bahwa
seluruh kotiledon dan selaput ketuban
sudah lahir lengkap dan memasukkan
ke dalam wadah yang telah disediakan.
selaput ketuban dan kotiledoen
lengkap.
j. Mengajarkan kepada ibu untuk
melakukan masasse uterus. Ibu
melakukannya dengan baik.

Pukul 01.05 WITA S :Ibu mengatakan merasa Lelah dan nyeri pada
jalan lahir.

O :Keadaan umum ibu baik, TFU 2 jari di bawah


pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan normal, terdapat laserasi
jalan lahir karena rupture spontan derajat II di
mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum dan otot perineum.

A : P1A0 kala IV

P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
kepada ibu bahwa KU baik, kontraksi
uterus baik.
2. Memberitahu ibu bahwa rasa mules yang
dialami ibu karena adanya kontraksi
uterus.
3. Mengajarkan ibu untuk melakukan gerakan
memutar dengan telapak tangan ibu di
daerah pusat kebawah. Gerakan memutar
dilakukan sampai daerah pusat ibu teraba
keras. Ibu melakukan masase.
4. Membantu bidan dalam melakukan laserasi
jalan lahir. Penjahitan sudah dilakukan
dengan teknik jelujur
5. Membersihkan ibu dari darah
menggunakan waslap dan air bersih,
membantu mengganti baju ibu dengan
yang bersih, dan membantu mengatur
posisi ibu senyaman mungkin dengan
telentang sambil meluruskan kakinya
untuk mengurangi pegal. Ibu telah
dibersihkan, pakaian ibu telah diganti dan
ibu dalam posisi telentang sambil
meluruskan kaki.
6. Membersihkan tempat persalinan. Tempat
persalinan telah bersih dari lendir darah.
7. Menganjurkan ibu untuk makan, minum
dan beristirahat untuk memulihkan tenaga
ibu. Ibu makan kue dan minum segelas air
putih dibantu oleh keluarga.
8. Melakukan pengawasan kala IV, observasi
TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada
jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
Hasil terlampir di partograf.
a. Pukul 01.10 WITA : TD 120/80, N :
88 x/menit, T : 36,9 oC, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong, perdarahan
normal.
b. Pukul 01.25 WITA : TD 120/80, N :
80 x/menit,TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan normal.
c. Pukul 01.40 WITA : TD 120/100, N :
82 x/menit,TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan normal.
d. Pukul 01.55 WITA : TD 120/100, N :
81 x/menit,TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan normal.
e. Pukul 02.25 WITA : TD 130/100, N :
79 x/menit, T : 36.7 oC, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong, perdarahan
normal.
f. Pukul 02.55 : TD 120/100, N : 878
x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan normal.
9. Memberikan KIE tentang :
a. Tanda tanda bahaya nifas seperti
demam tinggi, perdarahan banyak,
lochea berbau. Ibu mengerti.
b. Pemenuhan nutrisi setelah melahirkan
dan tidak melakukan pantangan dalam
makanan. Ibu mau melakukannya.
c. Menganjurkan ibu untuk beristirahat,
ibu dapat beristirahat dengan berbaring
di tempat tidur.
d. Menganjurkan ibu untuk melakukan
mobilisasi dini, ibu bisa miring kiri dan
kanan dua jam setelah melahirkan. Ibu
mengerti dan melaksanakan anjuran.
SUBJEKTIF
Pukul 00.45
WITA Bayi menangis kuat dan gerakan aktif

OBJEKTIF
Keadaan umum baik, bayi menangis kuat, warna
kulit kemerahan, bergerak aktif, APGAR score 8,
jenis kelamin laki-laki, bayi lahir cukup bulan.

ANALISA
Bayi baru lahir fisisologis

PENATALAKSANAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada
kedua orang tua bahwa bayinya berjenis
kelamin laki-laki dan dalam keadaan sehat.
Orang tua mengerti.
2. Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan
mengeringkan bayi dengan menggunakan
kain bersih dan kering. Kemudian mengganti
handuk kotor dengan kain bersih dan kering
untuk menyelimuti bayi serta memakai topi.
Tubuh bayi kering dan kehangatan bayi
terjaga.
3. Melakukan pemotongan tali pusat dengan
klem dan tidak memberikan apapun pada tali
pusat. Tali pusat telah terpotong.
4. Melakukan IMD pada pukul 00.50 WITA,
ASI yang keluar berwarna kekuningan
(kolostrum) yang baik diberikan untuk
kekebalan tubuh bayi. IMD berhasil dilakukan
30-60 menit.
5. Meletakkan bayi di tempat tidur yang hangat
dengan pemberian sinar lampu yang terang
dan cukup hangat untuk bayi. Bayi sudah
diletakkan ditempat yang hangat dan kering.
6. Melakukan pemeriksaan fisik, yaitu: tidak ada
kelainan kongenital seperti tidak ada caput
succcadenum dan caput hematoma, tidak ada
pernafasan cuping hidung, bibir sumbing, dan
spina bifida. Tali pusat terlihat segar, labia
mayora telah menutupi labia minora, dan anus
berlubang.
7. Melakukan pengukuran antropometri pada
pukul 01.20 WITA yaitu BB: 4.000 gram, PB:
53 cm, LK: 34 cm, LD: 33 cm.
8. Melakukan informed consent bahwa bayinya
akan diberikan salep mata untuk mencegah
infeksi pada mata bayi dan Vitamin K untuk
mencegah terjadinya perdarahan pada bayi.
Ibu menyetujuinya.
9. Memberikan injeksi Vitamin K 1 mg secara
intramuscular pada 1/3 baian paha kiri bagian
luar pada pukul 01.30 WITA. Injeksi Vitamin
K sudah diberikan.
10. Memberikan salep mata pada bayi tetrasiklin
1% pada pukul 01.32 WITA. Salep mata
sudah diberikan.
11. Memakaikan popok , baju bayi, sarung
tangan, sarung kaki, topi, kemudian
memnbedong bayi dengan kain bersih dan
kering agar tetap hangat. Bayi sudah di
bedong.
12. Mendekatkan bayi kepada ibu atau berada
dalam jangkauan ibu dan melanjutkan
pemberian ASI eksklusif.
13. Melakukan informed consent bahwa bayinya
akan diberikan imunisasi HB0 untuk
mencegah terjadinya penyakit Hepatitis B.
14. Setelah satu jam kemudian memberitahu pada
ibu bahwa bayi akan diberikan penyuntikan
imunisasi HB0.
15. Menyuntikkan imunisasi HB0 pada pukul
03.30 WITA. Secara Intramuscular pada paha
kanan bagian luar. Imunisasi HB0 telah
diberikan.

g. ASUHAN NEONATUS

1. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Kamis, 07 November 2019
Jam : 06.00 WITA

2. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya mulai menyusu tetapi ASI belum lancar dan bergerak aktif,
sudah BAK dan sudah BAB.

3. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, Suhu 36,70C, Nadi 139x/menit, Pernapasan 48x/menit, tidak
ada perdarahan pada tali pusat, reflek hisap baik. Bayi sudah BAB dan sudah BAK

4. ANALISA
Bayi usia 6 jam fisiologis

5. PENATALAKSANAAN
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi bahwa keadaan bayi
normal. Ibu dan suami senang mendengarnya.
b. Pada pukul 06.05 WITA memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan cara
membungkus menggunakan kasa steril tanpa membubuhkan apapun untuk
mencegah infeksi. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
c. Memakaikan pakaian dan membedong bayi. Kegiatan telah dilakukan.
d. Memberitahukan ibu untuk menjaga kebersihan dan kehangatan pada bayi. Ibu
mengerti dan menjaga kebersihan dan kehangatan pada bayinya.
e. Menanyakan kepada ibu apakah bayi ada rewel sebelum mendapatkan ASI. Ibu
mengatakan tidak ada rewel.
f. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang benar:
1) Kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus.
2) Bayi menghadap kepayudara ibu dengan hidung menempel pada puting
payudara.
3) Mulut bayi terbuka lebar dengan dagu menyentuh payudara ibu.
4) Tubuh ibu dan bayi menempel.
5) Ibu menahan seluruh tubuh bayi, bukan hanya bagian kepala dan bahu.
Ibu mengerti dan sudah menyusui bayinya dengan benar.
g. Mengajarkan ibu setiap bayi selesai menyusu, bayi disendawakan dengan cara
menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut. Bayi telah disendawakan.
h. Memberikan KIE :
1) Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan tubuh bayi. Ibu mengerti dan
akan melakukannya.
2) Memberitahu untuk menjaga kebersihan bayi dengan cara mengganti popok
apabila basah dan kotor.
3) Mengajarkan ibu untuk perawatan tali pusat.
4) Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi yaitu :
a) Tubuh bayi panas
b) Kulit bayi berwarna kuning, jika terjadi dalam hari pertama atau
kurang dari 24 jam.
c) Bayi tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum
d) Tali pusat bengkak, keluar cairan berbau busuk atau bernanah.
e) Bayi kejang, sesak nafas dan merintih.Ibu mengerti.
5) Memberitahukan jika ibu menemukan tanda bahaya maka harus segera
mehubungi bidan atau datang ke puskesmas.

Tabel 4.4 Catatan Perkembangan Asuhan Neonatus

Hari/ Tanggal Catatan Perkembangan

Jam
Rabu, 13 November S : Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu dengan
2019 kuat dan sering serta tidak rewel

Pukul 15.30 WITA


O: Keadaan umum baik, N: 139 x/menit,
R:48x/menit, T: 36,6 oC, tali pusat sudah lepas,
BAB dan BAK lancar Refleks moro (+), refleks
rooting(+), refleks grasping (+), rerfleks
sucking (+).
A : Bayi usia 6 hari fisiologis

P:

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu


bayinya dalam keadaan sehat. Ibu mengerti
2. Memberikan KIE :
a. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
menyusui bayi sesering mungkin, minimal
setiap dua jam sekali. Ibu bersedia
melakukannya.
b. Mengingatkan kembali pada ibu agar selalu
menjaga personal hygiene bayi yaitu
dengan memantau keadaan popok dan
kebersihan tali pusat bayi . ibu mengerti.
c. Memberitahukan kepada ibu untuk
mengimunisasi dasar lengkap bayi,
selanjutnya, BCG, DPT, Polio dan Campak
dan menganjurkan ibu untuk terus
memantau tumbuh kembang bayinya sesuai
dengan usianya. Ibu mengerti imunisasi
dasar dan tumbuh kembang bayi.
Jadwal pemberian imunisasi dasar bayi
yaitu:

1) Hepatitis B : 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan.


2) BCG : 1 Bulan
3) DPT : 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
4) Polio : 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4
bulan.
5) Campak : 9 bulan. Ibu mengerti.
3. Mengingatkan ibu kembali untuk
mengimunisasi BCG pada bayinya saat
berusia 1 bulan atau maksimal berusia 2
bulan. Ibu bersedia mengimunisasi bayinya
saat berusia 1 bulan di posyandu/puskesmas.
Ibu bersedia melakukannya.
Rabu, 04 Desember S : ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu dengan
2019 kuat dan sering serta tidak rewel

Pukul 15.30 WITA


O : Keadaan umum baik, nadi 139 x/menit, repirasi
48 x/menit, suhu 36,7 oC, BB:4.300 gram, BAB
dan BAK lancar.

A : Bayi usia 14 hari fisiologis

P:

1. memberitahukan kepada orang tua bayi


bahwa bayi dalam keadaan sehat dan baik.
Ibu mengerti.
2. memberi pujian kepada ibu karena ibu
sudah merawat bayinya dengan baik dan
hati-hati. Ibu merasa senang
3. menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
secara eksklusif sampai berusia 6 bulan.
Ibu mengerti
4. menganjurkan ibu agar membawa bayinya
untuk imunisasi dasar dan memantau
tumbuh kembang bayi ke
puskesmas/posyandu/fasilitas kesehatan
lainnya secara teratur sesuai jadwal.
Ibu mengerti dan ibu bersedia
h. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019
Pukul : 06.00 WITA

2. DATA SUBJEKTIF
Ibu telah melahirkan anak pertama 6 jam yang lalu di PMB pada pukul 00.45
WITA. Perdarahan normal, kurang lebih 150 cc, lochea rubra, terdapat jahitan di
perineum dan tidak ada pembengkakan. Ibu sudah BAK dan belum BAB. Ibu
mengeluh perutnya masih nyeri dan ASI sudah keluar meski masih sedikit.

3. DATA OBJEKTIF
KU : ibu tampak lelah, kesadaran : compos menthis, TD : 110/80 mmHg, T :
37,00 C, Nadi : 82 x/menit, R : 20x/menit, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, puting susu menonjol, aerola bersih, ASI colostrum sedikit, TFU 2 jari di
bawah pusat, kontraksi uterus keras dan bulat, pendarahan tidak mengalir dan
sama dengan darah haid (±150 cc), kandung kemih kosong, lochea berwarna
merah (lochea rubra), ekstremitas tidak ada edema, BAK (positif), BAB (negatif),
.

4. ANALISA
P1 A0 post partum 6 jam fisiologis.

5. PENATALAKSANAAN
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik dan
tanda-tanda vital dalam batas normal.
b. Menjelaskan kepada ibu bahwa penyebab mules yang dirasakan ibu
disebabkan oleh kontraksi rahim yang dapat mencegah terjadi perdarahan
dan mempercepat pemulihan alat kandungan. Ibu mengerti.
c. Mengajarkan ibu cara menyusui dengan benar dan perawatan payudara, agar
ASI keluar lebih banyak. Ibu dianjurkan untuk tetap menyusui bayinya
dengan rangsangan isapan bayi akan menstimulasi hormon prolaktin untuk
mengeluarkan ASI yang lebih banyak. Ibu mengerti.
d. Memberikan KIE:
1) Menyarankkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan
berpartisipasi setiap harinya seperti sayur-sayuran hijau, wortel, tomat,
labu kuning, tahu, tempe, ikan, daging, buah-buahan, kentang, dan lain-
lain. Ibu mengerti.
2) Mengganti pakaian setiap selesai mandi atau bila kotor serta mengganti
pembalut setidaknya 2 kali sehari. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan dan mau melakukannya.
3) Memberitahukan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin secara on
the man. Ibu mengerti.
4) Memberitahukan ibu untuk istirahat yang cukup.
e. Melakukan kolaborasi dengan bidan dalam memberikan terapi, yaitu Asam
Mefenamat 3 x 500mg/hari, Amoxcilin 3 x 500mg/hari, dan multivitamin 1 x
1 tablet/hari.

Tabel 4.5 Kunjungan Nifas

HARI/TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN


Selasa/12 November S : Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat,
2019 ASI keluar lancar.

Pukul 15.00 WITA


O: keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, TD : 120/80 mmHg, N : 84
x/menit, R : 20 x/menit, T 36,2 oC,
pengeluaran ASI lancar, kandung kemih
kosong, TFU pertengahan pusat-simpisis,
kontraksi baik, lokhea berwarna kecoklatan
(lokhea sanguinolenta) dan tidak berbau.

A : P1A0 post partum 5 hari fisiologis

P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan bahwa keadaan ibu
baik, involusi uterus normal, tidak ada
perdarahan yang abnormal, dan lokhea
tidak berbau. Ibu mengerti
2. Menganjurkan kepada ibu untuk
memperbanyak makan makanan yang
bergizi dan tidak berpantang makan. Ibu
mengerti.
3. Memberikan KIE pada ibu :
a. Anjurkan ibu untuk istirahat yaang
cukup kurang lebih 2 jam pada
siang hari dan 7-8 jam pada malam
hari. ibu bersedia melaakukannya.
b. Menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri terutama daerah
genetalia ibu dan mengganti
pembalut jika pembalut terasa
penuh atau minimal 2 kali sehari
menggantinya. Ibu mengerti.
c. Menganjurkan ibu untuk
mengonsumsi makanan yaang
bergizi seperti perbanyak sayur-
sayuran yang hijau, yang
mengandung banyak protein seperti
ikan, daging, tempe, tahu dan buah-
buahan, serta perbanyak minum
air putih untuk memperlancar
produksi ASI dan agar ASI yang
dihasilkan tidak bening dan
mengandung nutrisi yang cukup
untuk bayinya. Ibu mengerti dan ibu
sudah melakukannya
5. Memberitahukan tanda bahaya masa
nifas :Perdarahan hebat atau
peningkatan perdarahan secara tiba-tiba
(melebihi haid biasa atau jika
perdarahan tersebut membasahi lebih
dari 2 pembalut saniter dalam waktu
setengah jam).

1) Pengeluaran cairan vaginal dengan


bau busuk yang keras.
2) Rasa nyeri di perut bagian terbawah
atau punggung.
3) Sakit kepala yang terus menerus,
nyeri epigastrik, atau masalah
penglihatan.
4) Pembengkakan pada wajah dan
tangan.
5) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu
buang air kecil atau merasa tidak
enak badan.
6) Payudara memerah, panas, atau
sakit.
7) Kehilangan selera makan dalam
waktu yang lama.
8) Rasa sakit, warna merah, atau
pembengkakan pada kaki.
9) Merasa sangat sedih atau tidak
mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
10) Merasa sangat letih atau bernapas
terengah-engah.
1. Membuat kesepakatan dengan ibu untuk
kunjungan nifas selanjutnya yaitu
tanggal 20 November 2019. Ibu
bersedia.
Rabu, 20 November S : Ibu mengatakan ASI telah keluar dengan
2019 baik, bayi sering menyusu, ibu tidak
kesulitan merawat bayinya, ibu sudah dapat
Pukul 15.30 WITA
beraktivitas kegiatan rumah tangga yang
ringan.

O : Keadaan umum baik, kesadaran compos


mentis, TD : 110/80 mmHg, N :83 x/menit,
P : 24 x/menit, S : 36,3 oC, puting susu
menonjol, tidak ada pembengkakan pada
payudara, ASI keluar lancar, TFU tidak
teraba, lokhea serosa, kandung kemih
kososng.

A :P1A0 Post partum 2 minggu fisiologis

P:

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan


kepada ibu bahwa keadaan ibu baik
dan pengecilan rahim berjalan normal.
Ibu mengerti.
2. Memastikan ibu memakan makanan
bergizi dan sehat agar proses
penyembuhan atau pemulihan
berlangsung cepat. Ibu makan nasi,
ikan, sayur, dan buah.
3. Menganjurkan kepada ibu agar tetap
beristirahat yang cukup serta menjaga
kesehatan agar proses pemulihan
berlangsung dengan baik. Ibu
memahaminya.
4. Melihat bagaimana ibu melakukan
perawatan bayi sehari-hari. Ibu dapat
melakukan perawatan bayi. Ibu sudah
dapat melakukan perawatan bayi
sehari-hari.
5. Menanyakan kepada ibu tentang tanda
bahaya nifas. Ibu mengatakan tidak
mengalami tanda bahaya tersebut.
6. Menanyakan dan memberikan
pendidikan kesehatan mengenai
metode kontrasepsi yang ibu
rencanakan untuk digunakan yaitu:
a. Memberitahukan ibu pilihan
kontrasepsi yang baik sesudah
melahirkan dan tidak
mempengaruhi ASI yaitu AKDR,
suntik 3 bulan dan pil laktasi. Yang
mana diharapkan ibu dapat
menggunakan salah satu
kontrasepsi tersebut dan
menganjurkan ibu untuk mulai ber-
KB pada hari ke-40.
b. Setelah diberikan penjelasan
mengenai kontrasepsi, ibu
berencana ingin suntik 3 bulan
7. Membuat kesepakatan untuk
melakukan kunjungan ulang yaitu
tanggal 21 agustus 2019
Rabu, 18 Desember S : ibu mengatakan berencana ingin
2019 menggunakan KB suntik 3 bulan.

Pukul 16.30 WITA


O: Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, TD : 120/80 mmHg, N :83 x/menit,
P : 24 x/menit, S : 36,3 oC, puting susu
menonjol, tidak ada pembengkakan pada
payudara, ASI keluar lancar, TFU tidak
teraba, lochea alba, kandung kemih
kosong.

A: post partum 6 minggu fisiologis

P:

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan


dan asuhan yang akan diberikan . ibu
mengerti.
2. Memastikan ibu tidak mengalami
kesulitan dalam perawatan diri dan
bayinya. Tidak ada penyulit pada ibu
dan bayi
3. Menganjurkan ibu untuk tetap
memakan makanan yang bergizi
seperti sayur-mayus, buah-buahan ,
daging, ikan, telur dan jangan
berpantang makan. Ibu mengatakan
akan melakukannya.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat pada
siang hari atau pada saat bayi tidur, ibu
bisa menggunakannya untuk
beristirahat. Ibu mengerti dan akan
melakukannya
5. Mengingatkan kembali tanda-tanda
bahaya pada masa nifas dan bila ibu
mengalami salah satunya anjurkan ibu
untuk segera ke pelayanan kesehatan.
Ibu mengerti.
i. ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 24 Desember 2019
Pukul : 16.30 WITA

2. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin menggunakan suntik 3 bulan atau kb untuk ibu menyusui.
Ibu tidak ada haid dan tidak ada melakukan hubungan seksual. Suami ibu
menyetujui ibu untuk menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan atau kb untuk ibu
menyusui.

3. DATA OBJEKTIF
KU baik, berat badan 61 kg, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit,
respirasi 20 x/menit, konjungtiva tidak enemis dan sklera tidak ikterik, tidak ada
pembesaran tiroid, payudara tidak ada benjolan, tidak ada benjolan abnormal di
daerah perut ibu, pada ekstremitas tidak ada edema dan tidak ada varises.

4. ANALISA
P1A0 calon akseptor kontrasepsi suntik progestin

5. PENATALAKSANAAN
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu sehat dan
dapat menggunakan KB suntik Depo Progestin. Ibu memahaminya
b. Memberikan KIE tentang KB suntik Depo Progestin :
1) Cara kerja KB suntik Depo Pogrestin yaitu menghalangi terjadinya
ovulasi, lendir serviks bertambah kental sehingga menghambat sperma
masuk ke rahim dan mempengaruhi perjalanan sel telur ke tuba (tempat
pertemuan sperma dan sel telur).
2) Keuntungan KB suntik Depo Progestin yaitu tingkat keberhasilannya
tinggi, tidak mengganggu hubungan seks, pengawasan medis ringan,
tidak mengganggu proses menyusui dan tumbuh kembang bayi.
3) Efek samping KB suntik Depo Progestin yaitu oerdarahan yang tidak
menentu (flek), atau ridak datang bulan berkepanjangan, kenaikan berat
badan dan sakit kepala.
4) Gejala yang harus diwaspadai adalah jika ibu tidak mendapatkan haid
selama tiga bulan berturut-turur atau perdarahan hebar (haid sangat
banyak kurangblebih 2 kali sebulan). Jika ibu mengalami hal tersebut
dianjurkan untuk ke tenaga kesehatan guna memeriksakan keadaan
tersebut. Ibu mengerti.
5) Cara pemberian KB suntik Depo Progestin yaitu disuntikan setiap 11-12
minggu di daerah bokong ibu.
c. Menanyakan kembali kepada ibu apakah sudah yakin dengan pilihan ibu
untuk menggunakan kontrasespsi tersebut. Ibu sudah yakin
d. Menyiapkan alat (needle, kapas alkohol, spuit 3 cc) dan obat KB suntik 3
bulan (depo progestin). Alat dan bahan telah siap
e. Memposisikan ibu senyaman mungkin yaitu berbaring tengkurap. Ibu
berbaring tengkurap
f. Menentukan daerah penyuntikan 1/3 os coccyges, memberikan kontrasepsi
suntuk depo progestin 150 mg secara IM di gluteal. Ibu sudah diberikan
kontrasepsi
g. Memberitahukan ibu tanggal kembali untuk melakukan suntik yaitu 10 Maret
2020 . Ibu mengerti dan akan datang untuk bersuntik.

Anda mungkin juga menyukai