Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


(Studi pada MTs NU Futuhiyyah Donomulyo, Malang)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :
Agus Salim, M.PdI

Disusun Oleh:

Nailul Fajar 201764010088


M. Daniel Mirza 201764010063
Uais Abi Baihaqi 201764010124

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT
MALANG
2019
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan persoalan yang kompleks, menyangkut semua


komponen yang terkandung di dalamnya. Pendidikan Islam adalah pendidikan
yang berdasarkan Alqur’an dan As-sunnah selain mempunyai tujuan keilmuan,
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan menjadikan manusia sebagai khalifah
yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka diperlukan adanya suatu program yang terencana yang  dapat mengantar
proses pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses belajar mengajar,
pelaksanaannya, sampai penilaian, dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah
kurikulum pendidikan. Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan
formal adalah pengaturan kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan
sebagai acuan bagi berjalannya proses pendidikan. Bahkan termasuk sebagai
acuan bagi evaluasi berhasil atau tidaknya proses kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru atau sekolah. Kurikulum pendidikan Islam tidak
terbatas mempelajari mata pelajaran pengetahuan agama Islam saja sebagaimana
kefahaman kebanyakan masyarakat. Tetapi pendidikan Islam itu sebenarnya
mempunyai jangkauan yang lebih luas meliputi semua cabang ilmu pengetahuan
yang dibenarkan oleh agama Islam.1

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi kurikulum?
2. Hakikat kurikulum pendidikan islam itu apa?
3. Apa saja ciri dari kurikulum pendidikan islam sendiri itu?
4. Kurikulum pendidikan islam itu mencakup hal apa saja?
5. Asas asas apa yang ada dalam kurikulum pendidikan agama islam?
6. Prinsip-prinsip dari kurikulum pendidikan islam itu apa saja?

1
https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/kurikulum-pendidikan-islam.html

1
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa memahami definisi kurikulum.
2. Mampu memahami dan menjelaskan hakikat kurikulum pendidikan islam.
3. Dapat menyebut dan memahami ciri dari kurikulum pendidikan islam.
4. Mengetahui hal apa saja yang mencakup kurikulum pendidikan islam.
5. Memahami asas-asas yang terkandung dalam kurikulum penddikan islam.
6. Mengetahui prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kurikulum

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan
curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia
olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis
finish.2Barulah pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidang
pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran dalam suatu peguruan. Dalam
kamus Webster tahun 1856 kurikulum diartikan dua macam, yaitu :
1. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa
disekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
2. Sejumlah mata elajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pndidikan
atau jurusan.3

Kurikulum (manhaj/curriculum) adalah seperangkat perencanaan dan


media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan yang diinginkan.4 Kosakata Kurikulum telah masuk kedalam
kosakata bahasa Indonesia, dengan arti susunan rencana pengajaran. 5 Sekian
banyak pengertian kosakata tentang kurikulum dari segi bahasa ini dapat
diartikan, bahwa kurikulum ialah rencana atau bahasan pengajaran, sehingga
arah kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang. Pengertian ini terkait
dengan hal yang paling menonjol dari isi kurikulum, yaitu susunan bahan atau
mata pelajaran yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan
pendidikan.6 Pada masa islam klasik, pakar pendidikan islam menggunakan
kata al-maddah untuk pengertian kurikulum. Karena pada masa itu kurikulum

2
Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, hal. 23
3
Ahmad Tafsir. 2012. Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, hal
80
4
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media, hal.122
5
Abuddin Nata. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
hal. 121
6
ibid

3
lebih identik dengan serangkaian mata pelajaran yang harus diberikan pada
murid pada tingkat tertentu. Sejalan dengan perjalanan waktu, pengertian
kurikulum mulai berkembang dan cakupannya lebih luas, yaitu mencakup
segala aspek yang mempengaruhi pribadi siswa.Kurikulum dalam pengertian
yang modern ini mencakup tujuan, mata pelajaran, proses belajar dan
mengajar serta evaluasi.7

Selanjutnya dijumpai pula pengertian kurikulum yang dikemukakan para


ahli pendidikan, di antaranya ialah kurikulum menurut Ali Muhammad
alKhawli adalah seperangakat perencanaan dan media untuk mengantar
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Sedangkan menurut Muhammad Omar Muhammad al Thoumy al Syaibany,
kurikulum pendidikan Islam dikenal dengan istilah manhaj yang berarti jalan
terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka.8

Menurut Putri Trisnawati, S.Pd sebagai WAKA Kurikulum MTs NU


Futuhiyyah Donomulyo, Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kurikulum adalah “perangkat atau


sistem yang dibuat untuk mengatur dan menentukan arah tujuan pendidikan
agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari pihak terkait”.

B. Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa


kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Atau dengan kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah semua aktivitas,
pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan secara sistematis
7
Abuddin Nata. 2012. Sejarah Pendidikan islam: Pada periode Klasik dan Pertengahan.
Jakarta:    Rajawali Pers, hal 115
8
Ibid. hal 122

4
diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan
Islam (H.syamsul Bahri Tanrere, 1993).9 Konsep dasar kurikulum sebenarnya
tidak sesederhana itu,tetapi kurikulum dapat diartiakan menurut fungsinya
sebagaimana pengertian berikut:

1. Kurikulum sebagai program studi.


2. Kurikulum sebagai konten.
3. Kurikulum sebagai kegiatan terencana.
4. Kurikulum sebagai hasil belajar
5. Kurikulum sebagai reproduksi cultural
6. Kurikulum sebagai pengalaman belajar
7. Kurikulum sebagai produksi. 10

Menurut Putri Trisnawati, S.Pd hakikatnya Kurikulum Pendidikan islam


yaitu bahan ajar yang menunjang peserta didik untuk memperluas hasanah
keilmuan khususnya dalam pendidikan islam, namun akhir-akhir ini
Kurikulum Pendidikan Islam berisi bahan ajar yang kompleks, dipicu oleh
perkembangan teknologi dan budaya namun itu semua dirancang agar sesuai
dengan tujuan untuk mencapai perkembangan yang menyeluruh dan perpadu
dengan kepribadian para peserta didik dan juga untuk memberi sumbangan
dalam perkembangan masyarakat Islam yaitu memperkuat keprinbadian islam
peserta didik.

Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan Islam itu


merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai
tujuan. Hal ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama
(pendidikan Islam) diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan
pendidikan Islam dan menunjang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Maka dibutuhkanlah kurikulum sebagai alat yang memiliki berbagai fungsi
(multifungsi) demi terwujudnya finaldestination dari pendidikan itu sendiri.

C. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam

9
https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/kurikulum-pendidikan-islam.html
10
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada
Media, hal 122-123

5
Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam Menurut al-Shaibani sebagaimana
yang dikutip oleh Anin Nurhayati, dalam bukunya “Kurikulum Inovasi” ,
dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kurikulum pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya,


materi pelajarannya.  Untuk pelajaran agama dan akhlak harus diambil
dari al-qur’an dan Hadist serta  contoh-contoh suri tauladan dari tokoh-
tokoh terdahulu yang baik.
b. Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan pengembangan
menyeluruh tentang aspek Pribadi siswa, yaitu dari intelektual,
psikologis, sosial dan spitritual. Untuk pengembangan menyeluruh ini,
kurikulum harus dengan tujuan pembinaan pada setiap aspek tersebut.
Untuk para peserta didik harus diajarkan berbagai ilmu pengetahuan.
c. Kurikulum pendidikan islam harus memperhatikan keseimbangan
antara pribadi dan masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani, akal dan
rohani manusia. Keseimbangan itu tentunya bersifat relatif karena
tidak dapat di ukur secara obyektif.
d. Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan seni halus, yaitu seni
ukir, pahat, tulis indah, gambar dan sejenisnya. Selain itu harus
memperhatikan pendidikan jasmani, latihan militer, teknik
ketrampilan, latihan kejuruan, pertukangan dan bahasa asing.
Semuanya berdasarkan bakat dan minat.
e. Kurikulum islam juga memperhatikan perbedaan-perbedaan
kebudayaan di tengah masyarakat, baik itu kaitannya dengan
kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,
keluwesan, serta menerima perkembangan dan perubahan. Kurikulum 
pendidikan islam juga memiliki keserasian dengan kesesuaian
perubahan zaman.11

Menurut Putri Trisnawati, S.Pd ciri Kurikulum Pendidikan Islam yaitu :

11
ibid, hal 123-124

6
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-
tujuannya dan kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat
dan tekniknya bercorak agama.
2. Meluasnya perhatian dan menyeluruhnya kandungan-
kandungannya. Kurikulum yang memperhatikan pengembangan
dan bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi
intelektual, psikologi, sosial dan spiritual.
3. Keseimbangan yang relative diantara kandungan-kandungan
kurikulum dari ilmu-ilmu dan seni atau kemestian-kemestian,
pengalaman-pengalaman, dan kegiatan-kegiatan pengajaran yang
bermacam-macam.

D. Cakupan Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulumpendidikan islam itu hendaknya terdiri dari empat unsur, yaitu:

1. Unsur yang pertama dari kurikulum adalah Tujuan. Demikian pula Islam
mengutamakan tujuan yang hendak dicapai secara jelas. Tujuan yang utama
dari pendidikan Islam adalah membentuk pribadi muslim yang paripurna
(Insan Kamil). Memahami dirinya yang terdiri dari dua dimensi. Dimensi
‘abdun (hamba) dan dimensi khalifah (pemimpin).12
2. Unsur yang kedua adalah Isi. Ibnu Khaldun mengelompokkan isi kurikulum
pendidikan Islam dengan dua tingkatan yaitu tingkatan pemula (Al-Qur’an
dan Sunnah, seperti materi Aqidah, Syari’ah, Ibadah dan Akhlak), dan
tingkatan Atas (ilmu Fiqh, Tafsir, Hadist, Ilmu kalam dan Ilmu Filsafat) dan
(Ilmu Linguistik, ilmu matematika dan ilmu mantiq).13

3. Unsur ketiga adalah pola pengajaran atau metode pembelajaran. Mengenai


berbagai macam metode yang boleh digunakan dalam proses pembelajaran
telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an salah satunya yaitu metode membaca:

Ali Shariati, Tugas Cendikiawan Muslim ,(Jakrta: Raja Grafindo, 1995), hlm. 5.
12

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada
13

Media, hal 153-154

7
Artinya: “ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu”(Q.S. Al-‘Alaq: 1)

4. Unsur yang keempat adalah Evaluasi. Evaluasi dalam pendidikan Islam


mengutamakan aspek subtansi, yang mana subtansi ini seperti dalam surat Al-
Hajj ayat 31 tentang kemakhlukan yaitu ketaqwaan kepada Allah Swt. Jika
ketaqwaan seseorang baik maka hasil evaluasi terhadap dirinya juga baik.

Berdasarkan perkembangan dan kemajuan zaman, para ahli menetapkan cakupan


kurikulum meliputi empat bagian, yaitu:

1. Bagian-bagian yang berkaiatan dengan proses belajar mengajar untuk


mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Bagian-bagian yang berisikan tentang ilmu pengetahuan, informasi, data-
data, aktivitas, pengalaman yang kemudian disusun menjadi bahan
pelajaran yang kemudian dimasukkan dalam bentuk silabus.
3. Bagian yang berisi tentang metode atau cara penyampaian mata pelajaran.
4. Bagian yang berisi metode, penilaian dan pengukuran atas hasil mata
pelajaran tertentu.

E. Asas- asas Kurikulum Pendidikan Islam

Suatu kurikulum tak terkecuali kurikulum pendidikan Islam harus


mengandung beberapa unsur utama, seperti tujuan, isi mata pelajaran, metode
mengajar dan penilaian. Kesemua unsur tersebut harus tersusun dan mengacu
pada sumber kekuatan yang menjadi landasan dalam pembentukannya. Sumber
kekuatan tersebut dikatakan sebagai asas-asas pembentuk kurikulum pendidikan.

Muhammad al Thoumy al Syaibany mengemukakan asas-asas pembentuk


kurikulum sebagai berikut:

1. Asas religius/agama

8
Kurikulum pendidikan Islam yang diterapkan berdasarkan nilai-nilai
ilahiyah sehingga dengan adanya dasar ini kurikulum diharapkan dapat
menolong peserta didik untuk membina iman yang kuat, teguh terhadap
ajaran agama, berakhlak mulia dan melengkapinya dengan ilmu yang
bermanfaat di dunia dan akhirat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad
SAW yang artinya “sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kamu,
yang jika kamu berpegang teguh kepadanya, maka kamu tidak akan
tersesat selama-lamanya yaitu kitabullah dan sunnah nabi-Nya” (HR.
Hakim).
2. Asas falsafah
Asas ini memberikan arah tujuan pendidikan Islam. Dengan dasar filosofis
maka kurikulum akan mengandung suatu kebenaran terutama kebenaran
di bidang nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini sebagai suatu
kebenaran.
3. Asas Psikologis.
Asas ini mempertimbangkan tahapan kejiwaan peserta didik, yang
berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, intelektual, bahasa, emosi dan
lain-lain, sehingga dengan landasan ini kurikulum bisa memberikan
peluang belajar bagi anak-anak dan bagaimana belajar itu berlangsung,
serta dalam keadaan bagaimana anak itu bisa memberikan hasil yang
sebaik-baiknya.
4. Asas Sosiologis.
Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan terhadap
peserta didik, penyesuaian mereka dengan lingkungannya, pengetahuan
dan kemahiran yang akan menambah produktifitas dan keikutsertaan
mereka dalam membina umat dan bangsanya. Dan dapat ditambahkan pula
asas Organisatoris.Dasar ini mengenai bentuk penyajian bahan pelajaran,
yakni organisasi kurikulum.Dasar ini berpijak pada teori psikologi
asosiasi, yang menganggap keseluruhan adalah bagian-bagiannya,
sehingga menjadikan kurikulum merupakan mata kuliah yang terpisah-
pisah.14

14
Ibid, hal 123-124

9
Selanjutnya perlu ditekankan bahwa satu asas dengan asas lainnya merupakan
suatu kesatuan yang integral sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan
Islam yang terpadu, yaitu kurikulum yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan anak didik dalam unsur ketauhidan, keagamaan, pengembangan
pribadinya sebagai individu dan pengembangannya dalam kehidupan sosial.

F. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

Prinsip pada dasarnya merupakan konsistensi dalam mewujudkan suatu


tujuan.Sebagai tonggak yang harus dipegang dalam meniti jalan yang
mengantarkan kepada tujuan. Dalam suatu kurikulum pendidikan, prinsip
merupakan komponen penting demi tercapainya kurikulum yang intregral dan
matang.Sehingga dalam pelaksanaannya mencapai kesempurnaan yang
diinginkan. Terlebih lagi dalam kurikulum pendidikan islam yang berdasarkan
kepada sumber pokok agama islam, yaitu Al qur’an dan As sunnah. Maka disini
dituntut kesinambungan prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islamdan sumber
pokok islam. Dalam merumuskan kurikulum pendidikan islam para pakar
berbeda-beda dalam analisisnya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1. Prinsip berdasarkan islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya.


2. Prinsip mengarah kepada tujuan, artinya seluruh aktivitas yang diproduksi
oleh kurikulum harus mengarah kepada tujuan
3. Prinsip pertautan antara seluruh kegiatan kurikulum dengan seluruh aspek
sosiologis, baik internal ataupun eksternal.
4. Prinsip Relevansi, kesuaian dengan kondisi sekarang.
5. Prinsip Fleksibelitas.
6. Prinsip Integritas, artinya SDM yang dihasilkan oleh kurikulum mampu
menyelaraskan dan mengintegralkan kehidupan dunia dan akhirat
7. Prinsip Efisiensi, mengarahkan dengan cermat pendayagunaan usaha
untuk mencapai tujuan.
8. Prinsip Kontunitas dan Kemitraan, adalah bagaimana kurikulum
mempunyai kelanjutan dalam kerjanya dengan kaitan-kaitan kurikulum-
kurikulum lain.

10
9. Prinsip Individulaitas, artinya kurikulum memperhatikan kondisi pribadi
anak didik.
10. Prinsip pemerataan, artinya seluruh peserta didik berhak memperoleh
pembelajaran yang baik beserta hal-hal yang mendukung
pembelajarannya.
11. Prinsip Kedinamisan, artinya kurikulum harus bersifat progresif terhadap
perkembangan ilmu pengeahuan dan perubahan social.
12. Prinsip Keseimbangan, artinya kurikulum dapat mengembangkan potensi
pesert didik secara harmonis.
13. Prinsip Efektivitas, adalah agar kurkulum dapat menunjang efektifitas
guru dalam mengajar dan murid dalam belajar.15

BAB III

PENUTUP

15
Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, hal. 243-245

11
A. KESIMPULAN

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa


kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan,


kandungan, metode dan tehniknya yang bercorak agama.
2. Memperhatikan dan membimbing segala pribadi peserta didik baik dari
sisi intelektual, psikologis, sosial maupun spiritualnya.
3. Memperhatikan keseimbangan berbagai aspek ilmu pengetahuan.
4. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan denganb bakat dan minat
peserta didik.
5. Bersifat dinamis dan fleksibel yakni sanggup menerima perkembangan
dan perubahan apabila dipandang perlu.

Muhammad al Thoumy al Syaibany mengemukakan asas-asas pembentuk


kurikulum sebagai berikut:

1. Asas Religius / Agama


2. Asas Falsafah.
3. Asas Psikologis
4. Asas Sosiologis

Untuk menentukan isi kurikulum pendidikan Islam dibutuhkan syarat yang


perlu diajukan dalam perumusannya, yaitu:

1. Materi yang tersusun tidak menyalahi fitrah manusia


2. Adanya Relevansi Dengan Tujuan Pendidikan Islam.
3. Sesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia peserta didik
4. Perlunya membawa anak didik kepada objek empiris, praktik langsung,
dan mempunyai fungsi pragmatis. Sehingga mereka mempunyai
ketrampilan- ketrampilan yang riil.

12
5. Penyusunan kurikulum yang bersifat integral, terorganisir dan terlepas
dari segala kontradiksi antara materi satu dengan materi yang lain.
6. Materi yang disusun mempunyai relevansi dengan masalah- masalah
yang mutakhir, yang sedang dibicarakan dan relevan dengan tujuan
negara setempat.
7. Adanya metode yang mampu menghantar tercapainya materi pelajaran
dengan memperhatikan perbedaan masing- masing individu
8. Materi yang disusun mempunyai relevansi dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
9. Memperhatikan aspek - aspek sosial.
10. Materi yang disusun mempunyai pengaruh positif terhadap peserta
didik.
11. Memperhatikan kepuasan pembawaan fitrah, seperti memberikan waktu
istirahat dan refresing untuk menikmati suatu kesenian.
12. Adanya ilmu alat untuk mempelajari ilmu- ilmu lain.

DAFTAR PUSTAKA

13
Mujib dan Jusuf Mudzakir, Abdul . 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana Prenada Media.

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

Nata, Abuddin. 2012. Sejarah Pendidikan islam: Pada periode Klasik dan
Pertengahan. Jakarta: Rajawali Pers

Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia,

https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/kurikulum-pendidikan-islam.html

14

Anda mungkin juga menyukai