Mengidentifikasi Unsur-Unsur Teks Narasi (Cerita Fantasi) Yang Dibaca Dan Didengar Learn PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi

Mengidenti!kasi unsur-unsur teks n…

Mengidenti!kasi unsur-unsur teks narasi


(cerita fantasi) yang dibaca dan didengar

Pengertian Cerita Fantasi


Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi
“dunia imajinatif yang diciptakan penulis”, yang pada
cerita fantasi hal yang tidak mungkin dapat dijadikan
biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di
dunia nyata atau modifikasi dunia nyata, tema fantasi
ialah majik, sipernatural atau futuristik.
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri cerita fantasi,
terdiri dari:
1. Memiliki ide cerita yang tidak dibatasi oleh realita
atau kenyataan dunia (bersifat fiksi).
2. Didalam cerita terdapat keanehan seperti sihir,
makhluk ajaib, maupun sesuatu yang misterius.
3. Penggunaan latar dapat menembus ruang dan
waktu.
4. Tokoh yang memiliki keunikan tersendiri seperti
memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan
dunia.
5. Karena cerita fantasi menggunakan khayalan maka
cerita ini termasuk dalam kategori contoh cerita fiksi.

Unsur-Unsur Cerita Fantasi


Berikut dibawah ini terdapat beberapa unsur-unsur
cerita fantasi, terdiri atas:
1. Ide cerita yang terbuka
Ide cerita dalam cerita fantasi umumnya tidak
memiliki batasan realita (kenyataan) dan dapat
kembangkan sesuka pengarang.
2. Terdapat keanehan, misterius, dan keajaiban
Jika anda mendapati sebuah teks cerita mengandung
unsur keanehan, bersifat misterius seperti
mengandung unsur mistis maupun terdapat
keajaiban yang tidak dapat dilogika oleh pikiran maka
itu dapat menjadi ciri ciri cerita fantasi.
3. Latar
Latar yang digunakan dalam cerita fantasi dapat
menembus ruang dan waktu.
4. Tokoh yang unik
Tokoh dalam teks cerita fantasi umumnya memiliki
kelebihan tersendiri yang unik dan berbeda dari yang
lain.
5. Fiksi atau khayalan
Kerena bersifat fiksi dan merupakan cerita khayalan
semata, maka cerita fantasi ini tidak akan bisa dinalar
oleh akal pikiran jika dibandingkan dengan
kehidupan di dunia nyata.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini
umumnya tidak harus selalu terikat menggunakan
bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa
yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai