Anda di halaman 1dari 25

MATEMATIKA EKONOMI

DAN BISNIS

Nuryanto.ST.,MT
HIMPUNAN
 Pengertian
Himpunan adalah suatu kumpulan dari sejumlah obyek.
Sedangkan obyek yang ada didalamnya disebut anggota/elemen/unsur.
Benda-benda yang berada di sekitar kita dapat dikelompokkan menurut
sifat-sifat tertentu. Benda-benda yang dimaksud di sini dapat berupa
bilangan, huruf, nama orang, nama kota dan sebagainya. Daftar kumpulan
benda-benda yang mempunyai sifat-sifat tertentu itu, disebut
himpunan.
Benda yang terdapat dalam suatu himpunan disebut unsur, atau sering
juga disebut elemen atau anggota. Untuk selanjutnya, dari ketiga istilah di
atas, kita akan menggunakan istilah anggota untuk benda-benda yang
terdapat pada suatu himpunan.

Nuryanto.ST.,MT
HIMPUNAN
Suatu himpunan, umumnya ditulis dengan huruf besar, seperti
A , B , C , D , X ,Y , ..........
dan benda-benda yang menjadi anggota suatu himpunan, umumnya ditulis
dengan huruf kecil, seperti
a , b , c , d , x , y , .........
Penyajian Himpunan
Cara daftar; mencantumkan seluruh obyek yang menjadi anggota suatu
himpunan. Misalnya: A= {1,2,3,4,5}, yang berarti himpunan A
beranggotakan bilangan-bilangan bulat positif 1,2,3,4 dan 5.
Cara kaidah; dengan menyebutkan karakteristik tertentu dari obyek
yang menjadi anggota suatu himpunan. Misalnya: A= {x;0<x<6}, yang
berarti A beranggotakan obyek x, dimana x adalah bilangan bulat positif
yang lebih besar dari nol tetapi lebih kecil dari enam.

Nuryanto.ST.,MT
 Penulisan himpunan:
 Penulisan matematis (notasi)
misalnya;
 artinya p merupakan elemen himpunan A
 artinya A merupakan himpunan-bagian B
 artinya himpunan A sama dengan himpunan-bagian B
 Diagram Venn
Diagram bantuan yang menggambarkan aturan main dalam
pengoperasian himpunan.

Nuryanto.ST.,MT
 Diagram Venn

Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT
SISTEM BILANGAN
 Pembagian Jenis Bilangan

Nyata Khayal

Irrasional Rasional

Bulat Pecahan
Nuryanto.ST.,MT
 Bilangan nyata adalah bilangan yang mengandung sifat tegas, baik negatif
maupun negatif, dan tidak keduanya
 Bilangan khayal adalah bilangan yang berupa akar pangkat dari suatu bilangan
negatif. Sedangkan bilangan khayal yang mengandung kedua sifat sekaligus
(±) disebut bilangan kompleks.
 Bilangan rasional adalah hasil bagi antara dua bilangan, yang berupa bilangan
bulat; pecahan dengan desimal terbatas, atau desimal berulang.
 Bilangan irrasional adalah hasil bagi antara dua bilangan, berupa pecahan
dengan desimal tidak terbatas dan tidak berulang termasuk bilang π dan e.
 Bilangan bulat adalah hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat,
termasuk nol (0)
 Bilangan pecahan adalah hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya desimal
terbatas, pecahan ataupun desimal berulang
o Contoh bilangan nyata : 2, -2, 1.1, -1.1
o Contoh bilangan khayal : ,
o Contoh bilangan rasional : 0,1492525
o Contoh bilangan irrasional : 0, 1492525393939393999----

Nuryanto.ST.,MT
Lanjutan,
Klasifikasi bilangan bulat positif...

Bilangan Asli :
semua bilangan positif A = {1,2,3,4,5... dst}
tidak termasuk nol

Bilangan Cacah :
BILANGAN BULAT
semua bilangan positif C= {0,1,2,3,4,5.... ..dst}
POSITIF
termasuk nol

Bilangan Prima:
bilangan asli yang besarnya
tidak sma dengan satu dan p = {2,3,5,7,11...dst}
habis dibagi oleh bilenaan itu
sendiri

Nuryanto.ST.,MT
 Hubungan Perbandingan Antarbilangan

 Sifat-sifat hubungan antarbilangan:


1) Jika a < b, maka -a > -b, sedangkan a > b, maka -a < -b
2) Jika a < b, dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan
x ≥ 0, maka x.a ≥ x.b
3) Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan x
≤ 0, maka x.a ≤ x.b
4) Jika a ≤ b, dan c ≤ d, maka a+c ≤ b+d, sedangkan jika a ≥ b
dan c ≥ d, maka a+c ≤ b+d

Nuryanto.ST.,MT
 Operasi Bilangan
1) Kaidah Komutatif
a+b=b+a axb=bxa

2) Kaidah Asosiatif
(a+b) + c = a+ ( b+ c)

(a x b) x c = a x ( b x c)

2) Kaidah Pembatalan
Jika, a + c = b + c , maka a=b

Jika, a x c = b x c , maka a=b (c≠0)

Nuryanto.ST.,MT
4) Kaidah Distributif
a ( b + c ) = ab + ac

5) Kaidah Unsur Penyama


a ±0 = a ax1=a a:1=a

6) Kaidah kebalikan
ax1/a=1

Nuryanto.ST.,MT
 Operasi Tanda

1) Operasi penjumlahan
( +a )+(+ b ) = (+c)

( -a )+(- b ) = (-c)

( +a )+(- b ) = (+c), jika |a| > |b|

( +a )+(- b ) = (-c), jika |a| < |b|

( -a )+(+b ) = (+c), jika |a| < |b|

( -a )+(+b ) = (-c), jika |a| > |b|

Nuryanto.ST.,MT
2) Operasi Pengurangan

( +a ) - (+ b ) = (+c) jika |a | > |b |

( +a ) - (+ b ) = (-c) jika |a | < |b |

( -a ) - (- b ) = (+c) jika |a | < |b |

( -a ) - (- b ) = (-c) jika |a | > |b |

( +a ) - (- b ) = (+c)

( -a ) - (+ b ) = (-c)

Nuryanto.ST.,MT
3) Operasi Perkalian

( +a ) x (+ b ) = (+c) ( -a ) x (- b ) = (+c)

( +a ) x (- b ) = (-c) ( -a ) x (+b ) = (-c)

4) Operasi Pembagian

( +a ) : (+ b ) = (+c) ( -a ) : (- b ) = (+c)

( +a ) : (- b ) = (-c) ( -a ) : (+b ) = (-c)

Nuryanto.ST.,MT
 Operasi Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan bilangan rasional (benar dugaan
anda!!) tidak bulat atau tidak utuh.
Berdasarkan cara penulisannya dibedakan menjadi dua:
1) Pecahan biasa , contoh 2/4 (menunjukkan 2:4)
2) Pecahan desimal, contoh : 0, 75
Ada dua macam suku dalam pecahan:
1) Suku terbagi (numerator); diatas garisbagi
2) Suku pembagi (denominator);dibawah garisbagi
Berdasarkan harga mutlak sukunya pecahan dibagi tiga:
1) Pecahan layak; angka depan koma selalu nol
2) Pecahan tak-layak; angka depan koma bukan berupa nol
3) Pecahan kompleks; pecahan yang disalah satu atau keduanya
terdapat satu atau dua pecahan atau lebih
Nuryanto.ST.,MT
1) Operasi Pemadanan
 Memperbesar pecahan
( a/b) = (a*c/b*c)

 Memperkecil pecahan
( a/b) = (a : c/b : c)

 Catatan : pembesaran bersifat tak terbatas, sedangkan


pengecilan bersifat terbatas

Nuryanto.ST.,MT
2) Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Syarat penjumlahan ataupun pengurangan dua buah pecahan adalah harus memiliki
denominator yang sejenis. Untuk menyamakannya diusahakan memiliki denominator
bersama terkecil (dbt). Contoh: 6/8 + 2/4 = 3/4 +2/4 = 5/4
**dbt dari operasi penjumlahan diatas adalah 4
Cara menentukan dbt :
a) Mengalikan antara numerator dan denominatornya

n/a + n/b = n.b/a.b + n.a/a.b = n.b+n.a/ab


*dbtnya adalah a x b
Notes :“penjumlahan dan pengurangan bilangan-bilangan campuran dapat dilakukan
dengan cara menambahkan atau mengurangkan bilangan bulatnya dulu, kemudian
menambahkan (mengurangkan) pecahan dengan pecahannya” .
Misalnya:
2(1/2) + 3(2/2) = (2+3) + (1/2 + 2/2) = 5 + 3/2. Alternatifnya
 2(1/2) + 3 (2/2) = 5 + 8/2 = 13/2 = 5 + 3/2

Nuryanto.ST.,MT
3) Operasi Perkalian
Perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan suku-suku sejenis, numerator
dikalikan numerator dam denominator dikalikan denominator

( a/x * b/y) = (ab/xy)

4) Operasi Pembagian
Operasi pembagian dilakukan dengan tiga cara :
1) Mengalikan pecahan terbagi (pecahan yang akan dibagi) dengan
kebalikan dari pecahan pembagi. [ a/b : c/d] = [a/b x d/c]
2) Mengubah terlebih dahulu pecahan terbagi dan pecahan pembagi
sehingga keduanya memiliki denominator berseama terkecil (dbt),
kemudian batalkan dbt tersebut dan bagilah suku-suku tebagi yang
tersisa. [2/4 : 1/2] = [1/2 : 1/2] = 1
3) Mengalikan terlebih dahulu kedua pecahan dengan dbt-nya, selesaikan
atau sederhanakan masing-masing pecahan dan kemudian baru dibagi.
[2/4 : 1/2] = [2/4 * 4 : 1/2*4] = [2 : 2] = 1
Nuryanto.ST.,MT
Thank You ............
Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT
Nuryanto.ST.,MT

Anda mungkin juga menyukai