NIM : 200803059 S-1 Matematika Judul Tugas: Sejarah Penemuan Segitiga Pascal
Dalam matematika, segitiga Pascal adalah suatu aturan geometri
pada koefisien binomial dalam sebuah segitiga. Segitiga tersebut dinamai berdasarkan nama matematikawan Blaise Pascal, meskipun ahli matematika lain telah mengkajinya berabad-abad sebelum dia di India, Persia, Tiongkok, dan Italia. Barisan segitiga Pascal umumnya dihitung dimulai dengan baris kosong, dan nomor-nomor dalam barisan ganjil biasanya diatur agar terkait dengan nomor-nomor dalam baris genap. Konstruksi sederhana pada segitiga dilakukan dengan cara berikut. Di barisan nol, hanya tulis nomor 1. Kemudian, untuk membangun unsur-unsur barisan berikutnya, tambahkan nomor di atas dan di kiri dengan nomor secara langsung di atas dan di kanan untuk menemukan nilai baru. Jika nomor di kanan atau kiri tidak ada, gantikan suatu kosong pada tempatnya. Misalnya, nomor satu di barisan pertama adalah 0 + 1 = 1, di mana nomor 1 dan 3 dalam barisan ketiga ditambahkan untuk menghasilkan nomor 4 dalam barisan keempat. Sejarah singkat penemuan dan siklus nya Gambaran awal tentang sebuah segi tiga pekali binomial muncul pada abad ke-10 dengan ulasan dalam Chandas Shastra, sebuah buku India purba dalam prosodi bahasa Sanskrit yang ditulis oleh Pingala antara abad ke-5–ke-2 SM. Karya Pingala pula hanya muncul tentang pecahan, yang diulas oleh Halayudha, sekitar 975, menggunakan segi tiga itu untuk menjelaskan rujukan kabur pada Meru-prastaara, “Tangga Gunung Meru”. Ia juga disedari bahawa pepenjuru pada jumlah segi tiga itu wujud pada nombor Fibonacci. ahli matematik India Bhattotpala (kk. 1068) kemudian memberikan barisan 0-16 pada segi tiga tersebut. Pada waktu yang sama, ia telah dibincangkan di Parsi (Iran) oleh ahli matematik Al-Karaji (953–1029) dan penyajak-ahli nujum-matematik Omar Khayyám (1048-1131); oleh itu segi tiga dirujukkan sebagai “segi tiga Khayyam” di Iran. Beberapa teorem berkaitan dengan segi tiga untuk diketahui, termasuk teorem binomial. Ternyata kita boleh memastikan bahawa Khayyam menggunakan suatu cara mencari punca ke-n berasaskan pengembangan binomial, dan juga pada pekali binomial. Pada abad ke-13, Yang Hui (1238-1298) menyampaikan segi tiga aritmetik, yang sama dengan Segi tiga Pascal. Hari ini segi tiga Pascal digelar “segi tiga Yang Hui” di China. Akhirnya, di Itali, ia dirujuk sebagai “segi tiga Tartaglia”, dinamakan untuk ahli algebra Itali Niccolò Fontana Tartaglia yang hidup seabad sebelum Pascal (1500-1577); Tartaglia dikreditkan dengan rumus umum untuk menyelesaikan polinomial kubik (yang mungkin dari Scipione del Ferro tetapi diterbitkan oleh Gerolamo Cardano 1545). Petrus Apianus ( 1495 -1552 ) menerbitkan Segi tiga itu pada ilustrasi depan bukunya tentang perniagaan 1531/32 dan suatu versi asal pada 1527 yang merupakan rekod pertamanya di Eropah. Pada 1655, Blaise Pascal menulis sebuah Traité du triangle arithmétique (Perjanjian pada segi tiga aritmetik), iaitu dia mengumpul beberapa penilaian kemudian diketahui mengenai segi tiga itu, dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah teori kebarangkalian. Segi tiga itu kemudian dinamakan sempena nama Pascal oleh Pierre Raymond de Montmort (1708) dan Abraham de Moivre (1730).
Rumus Segitiga Pascal
(a + b)0 = 1 (a + b)1 = a1+ b1 (a + b)2 = a2 + 2.a. b+ b2 (a + b)3 = a3 + 3. a2. b + 3. a. b2+ b3 (a + b)4 = a4 + 4. a3. b + 6. a2. b2 + 4. a. b3 + b4 (a + b)5 = a5 + 5. a4. b + 10. a3. b2 + 10. a2. b3 + 5. a. b4 + b5 (a + b)6 = a6 + 6. a5. b + 15. a4. b + 20. a3. b2 + 15. a2. b3 + 6. a. b4 + b6 Dan seterusnya. Pola ini berlaku jika bilangan merupakan bilangan 2 suku yaitu (a – b)n. Tetapi jika bentuk bilangan seperti (a – b)n maka pangkat n tetap mengikuti aturan Segitiga Pascal namun untuk tanda setiap koefisien – akan berubah menjadi + dan sebaliknya. Perhatikan rumus di bawah ini. (a + b)4 = a4 – 4. a3. b + 6. a2. b2 – 4. a. b3 + b4 (a + b)5 = a5 – 5. a4. b + 10. a3. b2 – 10. a2. b3 + 5. a. b4 – b5 (a + b)6 = a6 – 6. a5. b + 15. a4. b – 20. a3. b2 + 15. a2. b3 – 6. a. b4 + b6 Berikut ini terdapat contoh pengaplikasiannya pada soal. Jika terdapat binomial perpangkatan (2 – 3)2, berapakah hasilnya ? Jawab : a= 1, b = 3 (2 – 3)2 = 22 + 2.2. 3- 32 = 4 + 12 – 9 adalah 7 Menyelesaikan Pola Segitiga Pascal Berikut adalah contoh penyelesaian pola segitiga pascal :
Pola segitiga pascal diatas diperlihatkan hingga pangkat ke 6,
dan pola tersebut dapat diteruskan sampai tak terhingga. Untuk mengaplikasikan segitiga pascal di atas perhatikanlah penjelasan di bawah ini. (a+b)² = a²+2ab+b² (a+b)³ = 1a³bº+3a²b¹+3a¹b²+1aºb³( perhatikan pola pangkatnya ) =a³ + 3a²b + 3ab²+ a³ Pola pangkatnya untuk variabel pertama berjalan dari besar kekecil yaitu dari 3,2,1,0 dan untuk variabel kedua berjalan dari kecil ke besar yaitu dari 0,1,2,3. Perhatikan lagi untuk pangkat 4 berikut ini. (a+b)4 = 1a4 bº + 4a³b¹ + 6a²b² + 4a¹ b³ + 1aºb4 = a4 + 4a³b + 6a²b² + 4ab³ + b4 Jadi dengan memakai pola segitiga pascal ini akan menghemat waktu untuk menghitung soal dengan pangakta yang besar.
Keunikan dan manfaat dari segitiga pascal
Keunikan : Keunikan pertama adalah "Jumlah bilangan pada setiap barisnya" Perhatikan jumlah dari bilangan dalam setiap barisnya. Ternyata, Jumlah dari bilangan dalam setiap baris pada segitiga Pascal bembentuk barisan bilangan Geometri, yaitu : 1, 2, 4, 8, 16, 32, ... dengan pola bilangannya adalah :
Keunikan kedua adalah "Pola bilangan pada setiap diagonalnya"
Perhatikan bilangan-bilangan pada diagonal-diagonal segitiga Pascal ; Diagonal ke-1 : 1, 1, 1, 1, 1, 1,... Diagonal ke-2 : 1, 2. 3. 4. 5. 6,... Diagonal ke-3 : 1, 3, 6, 10, 15, 21,... Diagonal ke-4 : 1, 4, 10, 20, 35, 56, ... Diagonal ke-5 : 1, 5, 15, 35, 70, 126,... Ternyata, bilangan pada setiap suku ke-n pada diagonal berikutnya merupakan jumlah sebanyak n suku pada diagonal sebelumnya.
Manfaat segitiga pascal
1. Menentukan Koefesien Perpangkatan Suku Dua Pola bilangan segitiga pascal dapat digunakan dalam menentukkan koefisien suku – suku pemangkatan suku dua. Contoh:
2. Menentukan Peluang dari Kejadian Pelemparan n Buah Koin
Segitiga pascal digunakan untuk menentukan banyaknya peluang dari suatu percobaan pelemparan sebuah koin.
Contoh :
Lima buah koin dilempar secara bersamaan sebanyak 1 kali.
Berapa peluang munculnya 4 gambar dan 1 angka? Perhatikan gambar Segitiga Pascal di atas, karena ada 5 buah koin maka kita pilih pada baris ke – 6 yaitu 1 5 10 10 5 1. Untuk mencari ruang sampel ( penyebutnya) maka kita jumlahkan bilangan Pascal yang dipilih, yaitu 1+5+10+10+5+1 = 32
Lima buah koin dilempar secara bersamaan sebanyak 1 kali.
Berapa peluang munculnya 4 gambar dan 1 angka?
Perhatikan gambar Segitiga Pascal di atas, karena ada 5 buah
koin maka kita pilih pada baris ke – 6 yaitu 1 5 10 10 5 1. Untuk mencari ruang sampel ( penyebutnya) maka kita jumlahkan bilangan Pascal yang dipilih, yaitu 1+5+10+10+5+1 = 32
Jadi peluang munculnya 4 gambar dan 1 angka adalah
2. Menentukan Hasil dari Pangkat 11
Melalui pola segitiga pascal kita dapat menentukkan hasil dari perpangkatan 11. Contoh aplikasi dari kegunaan segitiga pascal seperti gambar berikut :
dst
Baris ke – 3, 112 = 121.
Hasil itu diperoleh dari (1 x 100 ) + ( 2 x 10 ) + (1 x 1) = 121. Baris ke – 5, 112 = 14.641.Hasil itu diperoleh dari (1 x 10.000 ) + ( 4 x 1.000 ) + (6 x 100) + (4 x 10) + (1 x 1) = 14.641