Listrik banyak digunakan pada peralatan rumah tangga sebagai sumber energinya. Peralatan
listrik tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari bebannya, apakah
beban resistif, induktif, dan kapasitif. Adanya peralatan listrik yang menggunakan beban
induktif seperti pompa air, mesin cuci, kipas angin, AC (Air Conditioner), dan lampu akan
menyebabkan arus dan tegangan tidak se-phasa. Perbedaan phasa tersebut akan menyebabkan
daya yang tidak efisien, sehingga pelanggan harus membayar lebih mahal. Penelitian ini
adalah dengan merancang dan membuat sebuah piranti Automatic Power Control and
Monitoring untuk mengontrol dan memonitoring arus dan tegangan serta mengefisiensikan
penggunaan listrik yang digunakan. Piranti ini menggunakan mikrokontroller, yaitu
mikrokontroller ESP32 sebagai kendalinya sehingga diharapkan dapat mempunyai hasil yang
optimal. Hasil yang di dapat adalah berupa piranti Automatic Power Control and Monitoring
yang dapat mengontrol dan memonitoring keadaan alat-alat elektronik serta mengetahui arus
dan tegangan yang telah digunakan secara otomatis, sehingga penggunaan listrik dapat
terkontrol dengan baik.
i
Daftar Isi
Abstrak.......................................................................................................................................i
1. Latar Belakang..................................................................................................................1
2.1. Tujuan........................................................................................................................2
2.2. Manfaat......................................................................................................................2
3.3. Desain..........................................................................................................................5
4. Analisis...............................................................................................................................6
5. Implementasi.....................................................................................................................7
6.2. Dokumentasi..............................................................................................................8
Daftar Pustaka........................................................................................................................13
ii
1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital yang
tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat melakukan
pekerjaan yang ada dengan baik ataupun memenuhi kebutuhannya. Kekurangan energi
listrik dapat mengganggu aktivitas manusia, oleh sebab itu kesinambungan dan ketersediaan
energi listrik harus dipertahankan. Saat ini kebutuhan energi listrik semakin meningkat
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi serta informasi.
Penggunaan listrik bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan sosial tapi juga kebutuhan
pribadi. Bayangkan saja bagaimana seorang dapat berkomunikasi menggunakan komputer
atau telpon jika tidak ada listrik, makanan tidak dapat diawetkan oleh lemari pendingin jika
tidak ada listrik, cuaca yang panas akan selalu membuat gerah jika tidak ada listrik untuk
menghidupkan AC. Dari kebutuhan-kebutuhan pribadi seperti itu dapat dibayangkan betapa
pentingnya listrik oleh masyarakat luas.
Peningkatan pasokan energi listrik dapat dijadikan sebagai indikator meningkatnya
kemakmuran suatu masyarakat dan menjadi salah satu ciri negara yang berdaulat, karena
jika suatu negara memiliki pasokan energi listrik yang berlebih, maka kelebihannya dapat
diekspor sehingga menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Dengan kemajuan
teknologi saat ini banyak dari masyarakat dimanjakan dengan teknologi yang serba instan
dan cepat tanpa harus menunggu lama dan mengeluarkan tenaga lebih, dengan cara instan
dan cepat tersebut terkadang manusia menggunakan energi listrik tidak terkontrol dan
terbuang sia-sia. Pada waktu yang sama timbul masalah dalam upaya penyediaannya. Hal
ini disebabkan semakin menipisnya persediaan minyak bumi di Indonesia, perkembangan
teknologi dan perindustrian serta pertumbuhan penduduk yang sangat pesat membuat
kebutuhan akan listrik terus meningkat setiap tahunya.
Dengan kemajuan teknologi tersebut maka perlu inovasi baru sebagai pengontrol dan
memonitoring energi yang digunakan sehari-hari, oleh karena itu TIM HAG12 berusaha
mencegah terjadinya penggunaan energi yang berlebihan dan terbuang sia-sia dengan
membuat alat pengontrol dan memonitoring rumah secara otomatis yang dapat bekerja dari
jarak jauh dengan menggunakan perangkat yang terkoneksi dengan internet.
1
2. Tujuan dan Manfaat
2.1. Tujuan
2.2. Manfaat
2
3. Metode dan Desain
Dalam perancangan alat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar alat yang
dirancang dapat diimplementasikan dengan baik. Adapun prinsip kerja alat ini yaitu:
1. Ketika seseorang keluar dari rumah atau dari suatu ruangan maka sensor PIR (Passive
Infra Red), sensor RTC (Real Time Clock), dan sensor ACS712 akan mendeteksi dan
mengirimkan data ke mikrokontroller ESP32;
2. Data yang diterima oleh mikrokontroller ESP32 akan diproses, setelah itu
mikrokontroller ESP32 akan mengontrol relay atau IR LED (Infra Red Light Emitting
Diode) untuk mematikan alat-alat elektronik yang sedang menyala (hidup), setelah itu
indikator LED akan mati;
3. Data yang diterima oleh mikrokontroller ESP32 juga akan dikirim ke handphone
maupun laptop pengguna, melalui jaringan internet (Wi-Fi) sebagai informasi,
sehingga pengguna dapat merencanakan penggunaan selanjutnya;
4. Data yang diterima oleh handphone pengguna berupa jumlah arus dan tegangan yang
telah digunakan di rumah, serta alat-alat elektronik apa saja yang sedang hidup atau
mati.
3
3.2. Blok Diagram
Blok diagram dari alat pengontrol dan pemonitoring rumah otomatis dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1. Blok Diagram Alat Pengontrol dan Pemantau Rumah Otomatis
4
3. Jaringan Wi-Fi digunakan untuk pertukaran data antara mikrokontroller dan
perangkat pengontrol (handphone, komputer, dsb), selama perangkat pengontrol
terhubung ke jaringan internet.
5
3.3. Desain
Desain dari alat pengontrol dan pemonitoring rumah otomatis dapat dilihat pada Gambar
3.2.
6
4. Analisis
Adapun kendala yang mungkin terjadi antara lain:
1. Kesalahan dalam kalibrasi sensor kemiringan dan acceleromator.
2. Kesalahan saat tabung co2 itu habis dan terjadi kecelakaan.
3. Sistem error.
Adapun solusi yang direncanakan untuk mengatasi kendala pada saat pengimplementasian
alat ini yaitu:
1. Kesalahan dalam kalibrasi sensor kemiringan dan acceleromator dapat di atasi dengan
Kalibrasi sensor dalam berbagai posisi dan kemiringan yg berbeda sehingga dapat
diambil data regresi linier nya.
2. Untuk mengatasi kesalahan saat tabung co2 itu habis dan terjadi kecelakaan adalah
dengan membuat indikator pembaritahuan bahwa tabung sudah habis.
3. Sistem error merupakan kendala yang cukup sering terjadi saat memproses data, hal ini
dapat dicegah dengan memperhatikan cara pemakaian yang baik dan benar sehingga
sistem yang ada tidak mudah error.
7
5. Implementasi
Dengan dibuatnya piranti cerdas berbasis IoT (Internet of Things) ini diharapkan nantinya
dapat diimplementasikan dan digunakan sebagai solusi dari pemborosan pemakaian energi
listrik sehari-hari. Mengingat bahwa sumber energi di Indonesia mulai berkurang,
masyarakat diharapkan dapat menggunakan energi yang ada dengan baik dan benar, jika
telah memiliki pasokan energi yang berlebih maka Indonesia dapat menjadi negara yang
berdaulat dalam bidang energi. Alat ini dapat diimplementasikan di setiap rumah
masyarakat, alat ini juga akan di uji coba dengan sistem peletakan sensor yang tepat
sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
8
6. Desain Mock-Up dan Dokumentasi
Desain Mock-Up dari alat pengontrol dan pemonitoring rumah otomatis dapat dilihat
pada Gambar 3.2. Sedangkan desain Mock-Up rangkaian dari alat pengontrol dan
pemonitoring rumah otomatis dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Mock-Up Rangkaian Alat Pengontrol dan Pemonitoring Rumah Otomatis
6.2. Dokumentasi
9
Gambar 6.1. Tampilan fisik RTC Module Bagian Atas
Deskripsi pin RTC DS1307 tampak pada Tabel 6.1 [ CITATION RTC_M_DS1307 \l 1057 ].
2. Komponen ESP32
Tampilan fisik ESP32 tampak pada Gambar 6.3 dan Gambar 6.4
10
Gambar 6.3. Tampilan fisik ESP32 Bagian Atas
11
Tampilan fisik ESP32 tampak pada Gambar 6.5.
Deskripsi pin dari PIR tampak pada Tabel 6.3 [ CITATION PIR \l 1057 ].
4. Sensor ACS712
Tampilan fisik ESP32 tampak pada Gambar 6.6.
12
Spesifikasi sensor ACS712 tampak pada Tabel 6.4 [CITATION ACS18 \l 1057 ].
5. Relay
Tampilan fisik Relay tampak pada Gambar 6.7.
SPESIFIKASI
Tegangan di coil 5V arus DC
Arus nominal 70mA
Maksimal beban AC 10A @ 250/125V AC
Maksimal beban DC 10A @ 30/28V DC
Waktu bekerja 10msec dengan rilis waktu 5msec
Maksimal peralihan 300 operating/minute
13
Daftar Pustaka
[1] “Real Time Clock Module Hookup Guide,” sparkfun, [Online]. Available:
https://learn.sparkfun.com/tutorials/real-time-clock-module-hookup-guide. [Diakses
Agustus 2018].
[2] “ESP32 A Different IoT Power and Performance,” ESPRESSIF, [Online]. Available:
https://www.espressif.com/en/products/hardware/esp32/overview. [Diakses Agustus
2018].
[3] “HC-SR501 PIR Sensor,” Components101, [Online]. Available:
https://components101.com/hc-sr501-pir-sensor. [Diakses Agustus 2018].
[4] “ACS712 Current Sensor User Manual,” HENRY'S BENCH, [Online]. Available:
http://henrysbench.capnfatz.com/henrys-bench/arduino-current-measurements/acs712-
current-sensor-user-manual/. [Diakses Agustus 2018].
[5] “5V 5-Pin Relay,” Components101, [Online]. Available: https://components101.com/5v-
relay-pinout-working-datasheet. [Diakses Agustus 2018].
14