ABSTRACT
Tax is the largest state revenue in Indonesia, amounting to 80 percent of total state revenue.
Corporate income tax is a tax that contributes greatly to total tax revenue, where companies as
taxpayers have great potential. This study aims to empirically examine the impact of
profitability, leverage and operational costs on corporate income tax. This research was
conducted at the Indonesia Stock Exchange with the food and beverage sector during 2014-
2018. The population in this study were 10 companies with 50 observations obtained using the
purposive sampling method. The research methodology used in this study is a regression
analysis that is multiple linear regression analysis. The findings in this study are that there is no
significant effect of Operating Profit Ratio (OPR) as a proxy for profitability on income tax.
While Debt to Equity Ratio (DER) and operational costs have a significant effect on corporate
income tax.
Keywords : Corporate Income Tax, Operating Profit Ratio, Debt to Equity Ratio, Operating
Costs
ABSTRAK
Pajak merupakan pemerimaan negara yang terbesar di Indonesia yaitu sebesar 80 persen dari
total penerimaan negara. Pajak penghasilan badan merupakan salah satu pajak yang
memberikan kontribusi besar terhadap total penerimaan pajak, dimana perusahaan sebagai
wajib pajak yang memiliki potensi yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
empiris Dampak profitabilitas, leverage dan biaya operasional terhadap pajak penghasilan
badan. Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dengan pada sektor makanan dan
minuman selama tahun 2014-2018. Populasi dalam penelitian ini terdapat 10 perusahaan
dengan jumlah observasi 50 yang diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam hal ini penelitian adalah analisis regresi yaitu
analisis regresi linier berganda. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan Operating Profit Ratio (OPR) sebagai proksi profitabilitas terhadap
pajak penghasilan. Sementara Debt to Equity Ratio (DER) dan biaya operasional memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pajak penghasilan badan.
Keywords : pajak penghasilan badan, operating profit ratio, debt to equity ratio, biaya
operasional
32
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
33
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
Jenis Pajak Tahun 2016 Tahun Tahun perusahaan (wajib pajak badan). Hal ini
2017 2018
Pajak Penghasilan Non 104.679,89 2.084,34 142,38 sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Migas lainnya
oleh (Salamah et al., 2016) yang
Total 630.124,87 596.477,37 685.281,70
menemukan bahwa operating profit
Sumber : (Direktorat Jenderal Pajak, 2018) ratio memiliki pengaruh yang signifkan
Data diatas menunjukkan realisasi terhadap pajak penghasilan badan. Hal
penerimaan netto PPh Pasal 25/29 Badan ini dikarenakan operating profit ratio
pada tahun anggaran 2018 mencapai berdampak pada perubahan laba. Rasio
Rp254,05 triliun atau tumbuh sebesar ini juga mengukur tingkat efektivitas
21,99% dibandingkan dengan realisasi perusahaan dengan melakukan kontrol
tahun anggaran 2017. Pertumbuhan PPh pengerluaran serta biaya oprasional.
Pasal 25/29 Badan ini sedikit lebih kecil Peningkatan operating profit ratio dapat
dibandingkan pertumbuhan di tahun dilakukan dengan dua cara yaitu biaya
anggaran 2017 sebesar 22,56%. operasional dengan adanya pertumbuhan
Besarnya kontribusi pajak penghasilan volume penjualan dan upaya efesiensi
badan terhadap total penerimaan pajak biaya operasional yang akan berdampak
penghasilan menjadikan perusahaan pada peningkatan perolehan laba yang
sebagai wajib pajak yang memiliki nantinya akan berdampak pada jumlah
potensi yang besar. Pajak penghasilan pajak yang terutang. Hasil penelitian
yang harus dibayar oleh perusahaan yang sama ditemukan juga oleh
dihitung dari laba yang diperoleh penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Kemampuan (Firdiansyah, Sudarmanto, & Fadillah,
perusahaan dalam menghasilkan laba 2018) yang membuktikan bahwa
dapat diukur dengan rasio profitabilitas. operating profit ratio sebagai indikator
Rasio ini mengukur kemampuan profitabilitas memiliki pengaruh positif
perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap pajak penghasilan badan. Hal
dari aktivitas normal perusahaan. Rasio ini dikarenakan operating profit ratio
ini bertujuan mengukur kemampuan telah menunjukkan profitabilitas yang
perusahaan dalam menghasilkan laba optimal sehingga mampu
selama periode tertentu. Rasio ini juga menyeimbangkan antara keuntungan dan
bermanfaat untuk mengukur tingkat tingkat kerugian serta efesiensi biaya
efektifitas manajemen dalam operasi yang dilakukan perusahaan
menjalankan operasional perusahaan. dalam rangka pembayaran pajak yang
Penelitian ini mengukur rasio optimal. Namun, hasil penelitian yang
profitabilitas dengan Operating Profit berbeda ditemukan oleh (Jimmy &
Ratio (OPR). Rasio ini merupakan rasio Pratiwi, 2017) menyimpulkan bahwa
yang bertujuan mengukur bersarnya bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
persentase laba operasional terhadap yang negatif dan signifikan terhadap
penjulan bersih. Laba operasional sendiri pajak penghasilan badan, penelitian ini
dihitung sebagai hasil pengurangan menunjukkan bahwa semakin tinggi
antara laba kotor dengan beban profitabilitas maka akan semakin rendah
operasional. Semakin tinggi marjin laba jumlah pajak yang terutang. Hal ini
operasional berarti semakin tinggi pula disebabkan pihak manajemen dapat
laba operasional yang dihasilkan dari melakukan perencanaan pajak yang baik,
penjualan bersih. Laba yang dihasilkan sehingga pajak penghasilan yang dibayar
akan menjadi dasar perhitungan pajak dapat diefesiensikan. Selain profitabilitas
yang harus dibayar oleh perusahaan. variabel lain yang memiliki pengaruh
Semakin besar laba yang diperoleh terhadap pajak penghasilan badan adalah
perusahaan maka akan semakin besar rasio leverage.
pula pajak yang harus ditanggung oleh
34
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
35
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
utang. Hal ini berarti seberapa besar jaminan utang. Semakin tinggi Debt to
beban utang yang akan ditanggung Equity Ratio (DER) maka akan semakin
perusahaan dibandingkan dengan kecil jumlah modal pemilik yang dapat
asetnya. Perusahaan dengan rasio dijadikan sebagai jaminan utang.
leverage yang tinggi (memiliki utang Kreditor akan menyukai rasio utang
yang besar) dapat berdampak pada yang rendah karena makin rendah rasio
timbulnya resiko keuangan yang besar, ini maka akan makin besar perlindungan
tetapi juga memiliki peluang yang besar terhadap kerugian kreditor jika terjadi
pula untuk menghasilkan laba yang likuidasi. Namun, disisi lain pemegang
tinggi. Resiko keuangan yang besar ini saham mungkin menginginkan lebih
timbul karena perusahaan harus tinggi rasio ini karena akan memperbesar
menanggung dengan pembayaran bunga laba yang diharapkan (Hery, 2016). Hal
dalam jumlah yang besar. Namun, jika ini disebebkan dengan adanya utang
dan hasil pinjaman tersebut maka akan menimbulkan bunga yang
dipergunakan secara efesien dan efektif dapat dijadikan pengurang pajak.
dengan membeli aset produktif tertentu, Penggunaan utang akan mengurangi
untuk melakukan ekspansi bisnis kewajiban pajak dan menyisakan laba
perusahaan, hal ini akan memberikan operasi yang lebih besar bagi investor
peluang yang besar bagi perusahaan perusahaan. Rasionalisasi ini didukung
untuk meningkatkan hasil usahanya. oleh penelitian yang dilakukan oleh
Sebaliknya, apabila perusahaan dengan (Alfandia, 2019) dan (Zuardi & Anam,
rasio leverage yang rendah memiliki 2016) yang menemukan bahwa Debt to
resiko keuangan yang kecil, tetapi juga Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh
mungkin memiliki peluang yang kecil negatif dan signifikan terhadap pajak
pula untuk menghasilkan laba yang penghasilan badan, dari memaparan
besar. Rasio leverage dapat menjadi diatas maka dapat ditarik hipotesis
kontrol bagi pemilik perusahaan karena sebagai berikut :
dengan rasio ini pemilik perusahaan H2 : Debt to Equity Ratio (DER)
dapat menilai kemampuan manajemen Berpengaruh negatif Terhadap
dalam mengelola dan yang telah Pajak Penghasilan Badan
dipercayakan. Sementara bagi pihak Pengaruh biaya operasional terhadap
manajemen rasio ini dapat memonitor pajak penghasilan badan
dengan baik struktur modal yang Biaya operasional merupakan
dimiliki oleh perusahaan, yaitu biaya yang digunakan untuk
perbandingan antara jumlah uatang memperoleh barang, menghasilkan
dengan jumlah modal sendiri. Penelitian barang, melakukan pemasaran dan
ini mengukur rasio leverage dengan melakukan penjualan serta biaya-biaya
menggunakan Debt to Equity Ratio untuk operasional lain. Biaya
(DER). Debt to Equity Ratio (DER) operasional juga dapat diartikan sebagai
merupkan rasio yang digunakan untuk pengeluaran uang untuk melaksanakan
menilai utang dengan ekuitas. Untuk kegiatan pokok, yaitu berupa biaya
mencari rasio ini dengan cara penjualan dan administrasi untuk
membandingkan antara seluruh utang, memperoleh pendapatan, tidak termasuk
termasuk utang lancar dengan seluruh pengeluaran yang telah diperhitungkan
ekuitas. Rasio ini berguna untuk dalam harga pokok penjualan dan
mengetahui jumlah dana yang penyusutan. Biaya operasional berkaitan
disediakan peminjam (kreditor) dengan erat dengan pajak penghasilan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain dikarenakan yang menjadi pengurang
rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah penghasilan kena pajak adalah biaya
modal sendiri yang dijadikan untuk
37
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
38
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
39
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
41
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
42
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
43
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
1984 dalam (Atmaja, 2008) dimana jumlah pajak yang akan dibayarkan
perusahaan dapat menggunakan utang dikarenakan biaya promosi dan biaya
sebagai alternatif untuk melakukan administrasi dan umum merupakan
penghematan pajak, dikarenakan utang pengurang jumlah penghasilan kena
akan menimbulkan beban bunga yang pajak dan hal ini juga berkaitan dengan
mengurangi jumlah laba bersih. Hal ini jumlah laba yang akan dihasilkan oleh
sesuai dengan hasil penelitian yang perusahaan. Hasil penelitian ini
dilakukan oleh (Alfandia, 2019). Hasil bertentangan dengan hasil penelitian
penelitian ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh (Jimmy & Pratiwi,
penelitian yang dilakukan oleh (Azhari, 2017) yang menemukan bahwa biaya
2015) yang menemukan bahwa DER operasional tidak memiliki pengaruh
tidak berpengaruh terhadap pajak yang signifikan terhadap pajak
penghasilan badan. penghasilan badan disebabkan
Pengaruh biaya operasional terhadap perusahaan yang menerapkan perencaan
pajak penghasilan badan pajak yang baik tidak akan
Dari tabel 7 regresi diatas dapat dilihat mempengaruhi jumlah pajak yang akan
besarnya thitung dari hasil perhitungan dibayarkannya.
model regresi pada variabel Biaya
Operasional sebesar 21,406 > t tabel SIMPULAN
0.67943 dengan tingkat siginifkansi nilai Penelitian ini bertujuan untuk
sig ,000 < 0.05 hal ini berarti H1 memberikan bukti empiris mengenai
diterima Ho ditolak. Penelitian ini Dampak Profitabilitas, Leverage dan
menunjukkan bahwa berarti adanya Biaya Operasional Terhadap Pajak
pengaruh yang signifikan antara biaya Penghasilan Badan sehingga dapat
operasional terhadap pajak penghasilan ditarik kesimpulan bahwa : tidak ada
badan. Biaya operasional berkaitan erat pengaruh yang signifikan antara
dengan pajak penghasilan dikarenakan Operating Profit Ratio (OPR) sebagai
yang menjadi pengurang penghasilan proksi profitabilitas terhadap pajak
kena pajak seperti biaya penjualan, penghasilan, hal ini dikarenakan
promosi serta biaya adminstrasi (Pohan, perusahaan food and beverage (makanan
2018). Biaya operasional merupakan dan minuman) pada kurun waktu 2014-
pengurang penghasilan bruto yang dapat 2018 tidak meminimalkan biaya-biaya
dibebankan pada tahun fiskal berjalan. sehingga perusahaan mampu
Hasil pengujian hipotesis pada penelitian menghasilkan penjualan yang sangat
ini menemukan bahwa biaya tinggi tetapi beban perusahaan menjadi
operasional memiliki pengaruh yang besar hal ini berdampak pada laba
signifikan terhadap pajak penghasilan operasi yang turun saat penjualan bersih
badan. Rasionalisasi untuk penelitian ini meningkat. Hasil penelitian ini
adalah semakin besar biaya operasional menemukan adanya pengaruh yang
suatu perusahaan maka semakin baik signifikan Debt to Equity Ratio (DER)
perusahaan dalam meminimalisir terhadap pajak penghasilan badan. Hal
kerugian. Sehingga semakin tinggi ini sesuai dengan teori struktur modal
keuntungan yang diperoleh perusahaan yaitu teori trade off yang dikemukakan
maka akan semakin tinggi pula biaya oleh Myers pada tahun 1984 dalam
operasional perusahaan dan hal ini juga (Atmaja, 2008) dimana perusahaan dapat
akan berpengaruh terhadap jumlah pajak menggunakan utang sebagai alternatif
yang akan dibayarkan. Hasil penelitian untuk melakukan penghematan pajak,
ini sejalan dengan hasil penelitian yang dikarenakan utang akan menimbulkan
dilakukan oleh (Firdiansyah et al., 2018). beban bunga yang mengurangi jumlah
Biaya operasional akan mempengaruhi laba bersih. Hasil pengujian hipotesis
45
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
46
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 22 No 1, Januari 2020 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
47