Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A Kompetensi Inti
.
KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
C Tujuan Pembelajaran
.
Pertemuan ke-1
KD 3.9
Melalui pendekatan saintifik, model inquir [discovery learning], metode diskusi dan teknis
latihan langsung peseta didik diharapkam mampu :
1. Mengenali bentuk puisi rakyat
2. Mendaftar kata berima pada gurindam, syair, dan pantun
3. Menemukan kata berima sama secara utuh
4. Menemukan kata berima akhir sebagian
5. Membandingkan pantun, syair, dan gurindam
6. Menyimpulkan ciri pantun, syair, dan gurindam
Pertemuan ke-2
KD 4.9
Melalui pendekatan saintifik, model inquir [discovery learning], metode diskusi dan teknis
latihan langsung peseta didik diharapkam mampu :
1. Menyimpulkan isi pantun
2. Menyimpulkan isi gurindam
3. Menyimpulkan isi syair
Pertemuan ke-3
KD 3.10
Melalui pendekatan saintifik, model inquir [discovery learning], metode diskusi dan teknis
latihan langsung peseta didik diharapkam mampu :
1. Menelaah beragam pola pengembangan pantun
2. Menelaah struktur pantun
3. Menelaah struktur dan bahasa gurindam
4. Menelaah struktur dan aspek kebahasaan pada syair
Pertemuan ke-4
KD 4.10
Melalui pendekatan saintifik, model inquir [discovery learning], metode diskusi dan teknis
latihan langsung peseta didik diharapkam mampu :
1. Menulis pantun dengan berbagai konteks
2. Berunjuk karya dengan puisi rakyat
3. Berbalas Pantun
D Materi Pembelajaran
.
Kegiatan A dan B
Pengetahuan
• Pengertian puisi rakyat
• Jenis puisi rakyat
• Tujuan komunikasi puisi rakyat
• Persamaan dan perbedaan puisi rakyat (syair, gurindam, pantun)
• Kata berima pada puisi rakyat
• Makna kata/ ungkapan pada puisi rakyat
Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
SMP Negeri 3 Naringgul BAB 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Keterampilan
• Memahami isi puisi rakyat (syair, gurindam, pantun)
• Praktik memahami isi puisi rakyat (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan,
• apa saja informasi rincian)
Kegiatan C
Pengetahuan
• Struktur puisi rakyat
• Karakteristik tiap bagian puisi rakyat
• Contoh cara melengkapi puisi rakyat
• Contoh variasi puisi rakyat dari segi kalimat yang digunakan
• Contoh penggunaan kata/ kalimat pada puisi rakyat (pantun)
Keterampilan
• Praktik menelaah struktur puisi rakyat
• Praktik melengkapi struktur puisi rakyat (melengkapi bagian identifikasi/
• gambaran umum, deskripsi bagian)
• Praktik memvariasikan beragam puisi rakyat (pantun)
• Praktik membuat telaah ketepatan struktur, syarat pantun, dan penggunaan
• bahasa pada puisi rakyat
Kegiatan D
Pengetahuan
• Contoh langkah penyusunan puisi rakyat
• Contoh variasi sampiran pantun dengan beragam tema
• Contoh variasi isi pantun dengan beragam tema
Keterampilan
• Praktik menulis puisi rakyat dari objek sekitar yang diamati
• Praktik menyunting dan memperbaiki puisi rakyat yang dibuat
Materi Remedial
• Latihan menulis syair, gurindam dan pantun
Materi Pengayaan
• Menyunting syair, gurindam dan pantun yang ditulis peserta didik
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Inquri [Discovery Learning]
Metode : Diskusi
Teknis : Latihan
G Sumber Belajar
.
a. Harsiati, Titik. 2016. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
b. Harsiati, Titik. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
SMP Negeri 3 Naringgul BAB 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
H Langkah-langkah Pembelajaran
.
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental (misal
Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri) dengan
masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bias mengutip beberapa
nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai
kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Peserta didik secara
berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar/
slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita.
Peserta didik disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang
ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia.
2) Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-
nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu.
3) Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
4) Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada
KD 2.
b. Kegiatan Inti
Bagian unit / KD Kegiatan Alk Wkt
Bagian A dan B 3.9.1 Mengenali bentuk puisi rakyat 3.9.1
dekonstruksi 40 Menit
[KD 3.9] 1) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru tentang karya sastra yang termasuk ke
dalam golongan puisi rakyat.
2) Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membaca 4 buah contoh pantun, 6 buah contoh
gurindam, dan sebuah syair karya Hamzah
Fansuri yang terdapat pada buku siswa.
3) Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan
dari guru yang berkaitan dengan bentuk dan
nilai-nilai luhur yang terkandung pada contoh
pantun, gurindam, dan syair yang telah
dibacanya.
3.9.2 Mendaftar kata berima pada gurindam, 3.9.2
syair, dan pantun 40 Menit
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan tentang pengertian,
jenis-jenis, dan tujuan komunikasi puisi rakyat, serta menjawab pertanyaan guru
mengenai syair, gurindam, dan pantun.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi perbedaan dan persamaan
pada syair, gurindam, dan pantun, kata berima dan makna kata / ungkapan pada
puisi rakyat.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali ciri
umum masing-masing pada puisi rakyat [syair, gurindam, dan pantun].
4) Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks puisi rakyat pada buku siswa.
5) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental (misal
Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri) dengan
masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bias mengutip beberapa
nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai
kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Peserta didik secara
berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar/
slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita.
Peserta didik disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang
ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia.
2) Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-
nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu.
3) Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
4) Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada
KD 2.
b. Kegiatan Inti
Bagian unit / KD Kegiatan Alk Wkt
Bagian A dan B 4.9.1 Menyimpulkan isi pantun 4.9.1
dekonstruksi 80 Menit
[KD 4.9] 1) Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membaca 4 buah contoh pantun karya nenek
moyang dan 4 buah contoh pantun baru pada
buku siswa.
2) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
mencari makna kata yang sulit yang terdapat
pada pantun yang telah dibacanya.
3) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
menguraikan dengan menggunakan bahasa
sendiri isi pantun yang telah dibacanya.
4) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
mengemukakan kembali nasihat dan ajakan
yang terdapat dalam pantun yang telah
dibacanya
5) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
membandingkan isi nilai-nilai atau tindakan
baik yang terdapat pada karya nenek moyang
dengan karya generasi sekarang.
4.9.2 Menyimpulkan isi gurindam 4.9.2
80 Menit
6) Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membaca kembali gurindam pada buku siswa.
7) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
mengemukakan makna kata-kata sulit yang
terdapat pada gurindam telah dibacanya.
8) Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi
menyimpulkan nilai-nilai moral atau nasihat
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan tentang pengertian,
jenis-jenis, dan tujuan komunikasi puisi rakyat, serta menjawab pertanyaan guru
mengenai syair, gurindam, dan pantun.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi perbedaan dan persamaan
pada syair, gurindam, dan pantun, kata berima dan makna kata / ungkapan pada
puisi rakyat.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali ciri
umum masing-masing pada puisi rakyat [syair, gurindam, dan pantun].
4) Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks puisi rakyat pada buku siswa.
5) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan ke-3
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental (misal
Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri) dengan
masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bias mengutip beberapa
nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai
kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Peserta didik secara
berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar/
slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita.
Peserta didik disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang
ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia.
2) Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-
nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu.
3) Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
4) Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada
KD 2.
b. Kegiatan Inti
Bagian/unit Kegiatan Alk Wkt
Bagian C 3.10.1 Menelaah beragam pola pengembangan 3.10.1
prakonstruksi pantun 40 menit
[ KD 3.10]
1) Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membaca kembali 6 buah pantun yang telah
disiapkan oleh guru dari buku siswa.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan tentang pengertian,
jenis-jenis, dan tujuan komunikasi puisi rakyat, serta menjawab pertanyaan guru
mengenai syair, gurindam, dan pantun.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi perbedaan dan persamaan
pada syair, gurindam, dan pantun, kata berima dan makna kata / ungkapan pada
Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
SMP Negeri 3 Naringgul BAB 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
puisi rakyat.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali ciri
umum masing-masing pada puisi rakyat [syair, gurindam, dan pantun].
4) Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks puisi rakyat pada buku siswa.
5) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan ke-4
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental (misal
Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri) dengan
masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bias mengutip beberapa
nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai
kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Peserta didik secara
berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar/
slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita.
Peserta didik disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang
ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia.
2) Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-
nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu.
3) Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
4) Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada
KD 2.
b. Kegiatan Inti
Bagian unit / KD Kegiatan Alk Wkt
Bagian D 4.10.1 Menulis pantun dengan berbagai 4.10.1
konstruksi konteks 40 menit
[ KD 4.10]
1) Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membaca kembali beberapa buah pantun,
gurindam, dan syair yang telah disiapkan oleh
guru dari buku siswa.
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru tentang langkah-langkah menulis pantun,
gurindam, dan syair.
3) Guru memandu peserta didik untuk berlatih
membuat pantun, gurindam, dan syair secara
kreatif, kemudian dikemas dalam bentuk buku
kumpulan secara berkelompok.
4.10.2 Berunjuk karya dengan puisi rakyat 4.10.2
40 menit
4) Peserta didik mendengarkan pembacaan syair
dan gurindam oleh guru dengan menggunakan
irama.
5) Peseta didik menjawab pertanyaan dari guru
tentang pembacaan syair dan gurindam tersebut.
6) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai cara-cara bermain masikalisasi
syair dan gurindam.
7) Peserta didik dengan dipandu oleh guru secara
berkelompok berlatih melakukan permainan
musikalisasi syair dan gurindam yang telah
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan tentang cara
menulis pantun, berbalas pantun dan musikalisasi syair dan gurindam, serta
menjawab pertanyaan guru mengenai syair, gurindam, dan pantun.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi perbedaan dan persamaan
pada syair, gurindam, dan pantun, kata berima dan makna kata / ungkapan pada
puisi rakyat.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali ciri
umum masing-masing pada puisi rakyat [syair, gurindam, dan pantun].
4) Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks puisi rakyat pada buku siswa.
5) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya.
kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik,
bentuk kesantunan.
2 Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam
. berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau
“perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa
gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang
sangat penting sebagai warisan budaya.
3 Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
. Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair
berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang
menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi
dalam pengetahuan umum.
4 Dalam satu bait pantun terdiri empat larik yaitu dua larik pertama sebagai
. sampiran dan dua larik kedua sebagai isi pantun, sedangkan gurindam dalam satu
bait terdiri dari dua larik yaitu larik pertama sebagai alasan atau sebab dan larik
kedua sebagai balasan atau akibat.
5 Pantun mempunyai pola sajak berselang dengan rima akhir setiap barisnya
. mempunyai rumus: a – b – a – b, sedangkan syair mempunyai pola sajak yang
sama dengan rima akhir setiap barisnya mempunyai rumus: a – a – a – a.
b. Orang boleh bepergian jauh kemana saja asalkan jangan sampai melupakan
kampung halaman.
c. Di daerah perantauan biasanya akan merasakan rindu kepada sanak saudara
di kampung halaman.
d. Banyak yang meranatau hdupnya merana karena kelakuannya tidak baik.
4. Berikut ini yang merupakan pantun lama atau karya nenek moyang adalah …
a Enak rasanya bubur yang hangat, c. Baik bergalas baik tidak,
Enak dimakan bersama kerupuk; Buli-buli bertali benang;
Hidup memang harus semangat, Baik berbalas baik tidak,
Janganlah mudah kita terpuruk. Asal budi sama dikenang.
b. Penghasil batik di Yogyakarta, d. Kota Sampit di Kalimantan,
Kalaulah Brebes penghasil beras; Kota Makasar di Sulawesi;
Berusaha terus mengajar cita, Teruslah berusaha jadi teladan,
Sambil berdoa dan kerja keras. Raihlah cita raih prestasi.
5. Berikut ini salah satu perbedaan pantun lama karya nenek moyang dengan pantun
baru karya generasi sekarang adalah …
a. Isi pantun karya nenek moyang biasanya tentang akhlak dan budi pekerti,
sedangkan pantun baru isinya disesuaikan dengan kondisi saat ini.
b. Juumlah suku kata setiap barisnya pantun karya nenek moyang terdiri 8 – 12,
sedangkan pantun baru jumlah suku kata setiap barisnya tdak terikat.
c. Pantun lama karya nenek moyang pola sajaknya a-b-a-b, sedangkan pantun
baru pola sajaknya b-a-b-a.
d. Dalam pantun lama karya nenek moyang dua baris pertama merupakan
sampiran dan dua baris terakhi merupakan isi, sedangkan pada pantun baru
keempat barisnya merupakan satu kesatuan rangkaian pantun.
Simpulan nilai moral atau nasihat yang terdapat pada gurindam tersebut adalah ...
a. Perkataan kita terkadang tergantung situasi dan kondisi pikiran.
b. Perkataan kita yang tdak baik kepada orang lain dapat mengakibatkan dosa
c. Kita harus pikirkan terlebih dahulu ketika berbicara kepada orang lain.
d. Sebaiknya kita berupaya jangan mengumpat orang lain.
Simpulan nilai moral atau nasihat yang terdapat pada syair tersebut adalah ...
a. Pemuda yang tidak mempunyai bekal hidup maka kehidupan masa
depannya bisa kelaparan
b. Pemuda perlu membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup
menjadi berguna.
c. Pemuda tidak mempunyai bekal keterampilan akan susah untuk mencari
pekerjaan.
d. Pemuda sebaiknya harus siap untuk masa depannya agar bisa dalam
kehidupan.
d. Struktur penyajian syair dalam satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima yang
sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-
bait yang lain.
Kalimat yang menggunakan sapaan pada syair tersebut terdapat pada larik …
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
[bobot 1]
Bagian sampiran pantun
Rima silang pada larik 1 dan 2
Isi kalimat dalam sampiran logis
Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
Tidak berkaitan langsung dengan isi pantun
(bobot 2)
Bagian isi pantun
Rima silang pada larik 3 dan 4
Isi kalimat logis
Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
Tidak berkaitan langsung dengan isi sampiran
(bobot 2)
Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Dibagi Skor Maksimal
Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Dibagi Skor Maksimal
Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Dibagi Skor Maksimal
4 Pembelajaran Remedial
5 Pembelajaran Pengayaan