LP Waham
LP Waham
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM (GPPW)
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
NIM : R014182014
C. Pohon Masalah
Gangguan proses
CP
pikir: waham
Causa
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
(Townsend, 2013)
E. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan proses pikir : waham
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Kerusakan komunikasi verbal
F. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1: Gangguan proses pikir : waham
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan
meningkat harga dirinya.
2. Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
(waktu, tempat dan topik pembicaraan)
2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
3) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
4) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
3) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah
d. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
Tindakan :
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
1) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
Diagnosa Keperawatan 2: Resiko perilaku kekerasan
1. Tujuan Umum:
Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan:
1) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama
perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
2) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
3) Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
4) Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak menjawab.
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
Tindakan:
1) Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
2) Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal.
3) Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan
sikap tenang.
Aziz R,. (2011). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. RSJD Dr. Amino
Gondoutomo: Semarang.
Keliat B. A.. (2010). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. EGC: Jakarta.
Maramis, W. F. & Maramis, A.A. (2011), Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, ed. 2,
Pusat Penerbitan dan Percetakan (AUP), Surabaya
Tim Direktorat Keswa. (2010). Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi
1. RSJP: Bandung