Foto Polos Abdomen
Foto Polos Abdomen
I. PENDAHULUAN
1
Untuk penderita dengan keadaan umum yang jelek, maka perlu
dilakukan foto dengan waktu exposure yang pendek agar penderita tidak
bergerak pada saat dilakukan foto.
II. ISI
1. TUJUAN PEMERIKSAAN
Untuk mengetahui kelainan dalam abdomen
Obstruksi usus
Nyeri renal
Benda asing baik yang tertelan atau akibat trauma dan IUD yang
terdislokasi
Pada bayi baru lahir dengan muntah yang menetap atau meconium
yang tidak keluar.
2
2. Wanita yang sedang menstruasi saat akan dilaksanakan foto
1. Persiapan penderita
2. Persiapan pemotretan:
A. Film : - Dewasa : 30 x 40 cm
35 x 42 cm
- Anak : 24 x 30 cm
B. Tehnik :
3
b. Posisi penderita : ditengah meja dengan vertebra di
garis tengah.
A. AP ( anteroposterior ) telentang
Foto ini diperlukan untuk melihat secara maksimal dan detail dari
organ-organ abdomen secara anatomis.
4
Pembacaan foto abdomen sebaiknya dilakuakn secara urut
berdasarkan sistematikanya, sehingga lebih mudah dimengerti, sebagai
berikut :
2. Bila terdapat trauma baru , carilah apakah ada fraktur pada costa dan
procesus transverses vertebra lumbalis. Pastikan bahwa tidak ada
fraktur pada pelvis terutama pada sympisis pubis dan sekitar sendi
pangul.
4. Carilah garis bentuk m.psoas, yaitu tidak selalu bisa dilihat pada satu
atau kedua sisi. Tetapi hal ini tidak penting. Bila terlihat garis psoas
haruslah lurus, penonjolan yang asimetris atau adanya tambahan garis
lain bisa merupakan adanya perdarahan, abses atau tumor
retroperitoneal.
7. Lihat pola gas usus, bila mengalami densitas lihat pada foto berdiri
apakah fluid level yang mendatar. Identifikasi gaster, usus halus dan
colon. Pastikan terdapat gas pada rectum
6. DILATASI USUS
5
Membedakan antara dilatasi usus besar dan usus halus
dapat sulit dilakukan, tergantung atas penampilan usus yang
berdilatasi, posisi dan jumlah gedung usus serta adanya feses
padat.
6
4. Peritonitis local : dilatasi gelung dekat proses peradangan
yang bias terlihat, missal pada appendicitis dan pankratitis.
5. Pasien gatroenetritis memperlihatkan sejumlah pola,
beberapa mempunyai film normal dan beberapa
memperlihatkan kelebihan batas cairan tanpa dilatasio
sedang lainnya menyerupai ileus paralitik dan lainnya
menerupai obstruksi usus halus.
6. Infark usus halus menerupai obstruksi usus halus dan
obstruksi usus besar.
7. Obstruksi gelung tertutup diagnose tergantung gelung yang
dibicarakan mengandung udara. Jika ada missal pada
volvulus caecum sigmoideum maka gelung yang
berdilatasi tamoak terisi gas yang dalam bentuk khas. Jika
gelung tertutup terisi cairan maka mungkin tidak terlihat,
keadaan lazim pada hernia tersumbat.
8. Dilatasi toksik pada colon bila timbul pada pasien colitis
ulcerative atau lebih jarang penyakit chron, usuis beswar
terdistensi. Kebnyakan pasien dilatasi maksimum pada
colon tranvesum jelas colon desenden bias lebih sempit
dari normal. Haustra hilang atau sangat abnormal dan
pulau mukosa membengkak diantara ulkus dapat dikenal
sebagai bayangan polipoid. Jika colon tranversum
berdiameter >6 cm pada pasien colitis maka dicurigai
dilatasi toksik.
7
1. Gas dalam cavitas peritonealis hamper selalu karena
perforasi traktus GIT atau setelah intervensi bedah pada
abdomen. Jumlah gas bebas terbesar terlihat setelah
perforasi colon dan jumlah terkecil dengan kebocoran usus
halus.
8
lemak yang menunjukkan posisi peritoneum sepanjang
dinding lateral abdomen.
c) Mudah dikenali pada USG atau tomografi dikomputerisasi.
9. KALSIFIKASI ABDOMEN
Yang terpenting adalah :
a) Menentukan lokasi kalsifikasi
b) Pola tau bentuk kalsifikasi akan membantu diagnoisis ke
hanya satu atau dua pilihan
9
10. FOTO POLOS HATI DAN LIMPA
Hepatomegali
Lobus kiri :
Lobus kanan:
Splenomegali
10
b) Kemudian mungkin mengisi sisi kiri abdomen dan
bahkan meluas melintasi garis trengah ke kuadran
kanan bawah
c) Fleksura splenica coli dan ginjal tergeser ke bawah
serta lambung tergeser ke kanan.
11
Daftar Pustaka
12