Gangguan Haid
Gangguan Haid
PENDAHULUAN
ke dokter atau tempat pertolongan pertama. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada
tahun 2007 dan 2008 didapatkan angka kejadian perdarahan uterus abnormal
Abnormal Uterine Bleeding (AUB), untuk wanita yang tidak hamil dalam usia
reproduksi banyak terhambat baik oleh tata-nama yang membingungkan dan tidak
(FIGO) membuat klasifikasi praktis yang dapat diterima secara universal dan
Abnormal (PUA) yang dikembangkan oleh kelompok kerja gangguan haid dari
FIGO. Sistem ini dikembangkan dengan kontribusi dari grup internasional dari
peneliti klinis dan nonklinis dari 17 negara di enam benua. Sebuah sistem untuk
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
uterus yang disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia, dan
kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat
berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak
3
4
beraturan.2
5
perdarahannya yaitu : 3
6
yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan
terjadi di antara 2 siklus haid yang teratur. Perdarahan dapat terjadi kapan
saja atau dapat juga terjadi di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini
1. Menoragia yaitu perdaraha uterus memanjang (> 7 hari) dan atau berat (> 80
3. Polimenorea yaitu interval yang terlalu pendek (< 21hari) antara menstruasi
teratur.
4. Oligomenorea yaitu interval yang terlalu panjang (>35 hari) antara menstruasi
teratur.
Hospital, Lahore, dari Agustus 2010 sampai Juli 2011 didapatkan sebanyak 2.109
perempuan atau sekitar 19,6% dari total 10.712 wanita yang mengunjungi klinik
(FIGO), terdapat sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan akronim
1) Polip (PUA-P)
pada fundus dan dapat melekat dengan adanya tangkai yang ramping
Gejala:
9
PUA, paling umum berupa perdarahan banyak dan di luar siklus atau
Diagnostik:
endometrium.1
10
2) Adenomiosis (PUA-A)
lapisan miometrium.1
Gejala:
o Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid,
nyeri saat buang air besar, atau atau nyeri pelvik kronik.1
Diagnostik:
o Pemeriksaan Fisik:
Diagnosis banding
o Kehamilan.
o Leiomioma submukosa.
o Karsinoma endometrium.4
Terapi:
o Reseksi.
3) Leiomioma (PUA-L)
o Submukosa
o Intramural
o Subserosa.
13
Gejala:
14
abdomen.1,5
Diagnosis banding:
o Kehamilan.
o Adenomiosis.
o Karsinoma uteri.5
Pemeriksaan penunjang:
o Tes kehamilan.
o USG. 5
15
Terapi:
16
1. Observasi: jika uterus diameternya kurang dari ukuran uterus pada masa
memadai.
4. Laparotomi histerektomi:
endometrium.
Diagnostik:
5) Coagulopathy (PUA-C)
uterus.
Diagnostik:
von Willebrand.
Diagnostik:
yang bervariasi.
(PUD).
berlebihan.
7) Endometrial (PUA-E)
Diagnostik:
lokal endometrium.
fibrinolisis.
8) Iatrogenik (PUA-I)
Perdarahan haid di luar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen atau
Bleeding (BTB).
Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan
dalam klasifikasi.
Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik atau
malformasi arteri-vena.
penunjang.
1. Anamnesis
faktorrisiko kelainan tiroid, penambahan dan penurunan berat badan yang drastis,
serta riwayat kelainan hemostasis pada pasien dan keluarganya. Perlu ditan yakan
siklus haid sebelumnya serta waktu mulai terjadinya perdarahan uterus abnormal.
21
2. Pemeriksaan umum
hemodinamik. Pastikan bahwa perdarahan berasal dari kanalis servikalis dan tidak
perdarahan juga dapat berasal dari saluran reproduksi yang letaknya lebih rendah,
sistem pencernaan, atau saluran kemih. Hal ini lebih sulit dilakukan jika tidak ada
perdarahan aktif. Dalam situasi ini, urinalisis atau evaluasi guaiac feses mungkin
3. Pemeriksaan ginekologi
keganasan.
4. Penilaian ovulasi
Siklus haid yang berovulasi sekitar 22-35 hari. Jenis perdarahan PUA-O
diperlukan.
22
5. Penilaian endometrium
memiliki risiko kanker endometrium sebesar 60% dengan rerata umur saat
dilakukan.
mioma uteri submukosum. USG transvaginal merupakan alat penapis yang tepat
dan harus dilakukan pada pemeriksaan awal PUA. Bila dicurigai terdapat polip
7. Penilaian miometrium
23
8. Pemeriksaan Laboratorium
darah. Diperlukan juga skrining untuk gangguan koagulasi jika sebab yang jelas
tidak dapat ditemukan. Yang termasuk adalah complete blood count dengan
platelet count, partial thromboplastin time, dan prothrombin time dan mungkin
dicurigai karena servisitis yang akan memperlihatkan gambaran sel darah merah
dan neutrofil. Servisitis sekunder karena Herpes Simplex Virus (HSV) juga dapat
rapuh.
24
c. Pemeriksaan Sitologi
d. Biopsi Endometrium
9. Histeroskopi
untuk mendeteksi lesi intrakavitas seperti leiomioma dan polip yang mungkin
(2013) hitung darah lengkap dianjurkan jika ada riwayat perdarahan. Kehamilan
dieksklusi melalui serum β - hCG. Thyrotropin diukur hanya jika ada gejala atau
harus dipertimbangkan pada wanita yang memiliki riwayat perdarahan berat yang
ekstraksi gigi, bukti masalah perdarahan lainnya, atau riwayat keluarga cenderung
pengelolaan AUB.
serviks, tuba, dan ovarium juga dapat dievaluasi. Modalitas investigasi ini
memetakan lokasi yang tepat dari fibroid dalam perencanaan operasi dan
sebelum terapi embolisasi untuk fibroid. Hal ini juga mungkin berguna
dilakukan.
c. Histeroskopi
swasta dengan atau tanpa anestesi ringan atau di ruang operasi dengan
26
d. Biopsi Endometrium
yang nulipara, atau yang telah memiliki operasi serviks sebelumnya. Biopsi
endometrium dapat mendeteksi lebih dari 90% dari kanker. Patologi dari
kemungkinan kanker.
1. Penatalaksanaan Non-Bedah
lini pertama untuk perdarahan uterus abnormal. Target pengobatan untuk kondisi
suplementasi besi. Perdarahan menstruasi yang berat dan teratur dapat diatasi
terutama saat perdarahan menstruasi yang berat ketika waktu perdarahan dapat
27
diobati dengan pilihan terapi hormonal yang mengatur siklus menstruasi, karena
intrauterine system adalah contoh pilihan yang efektif dalam kelompok ini. Terapi
medis juga berguna pada beberapa kasus untuk mengurangi kerugian menstruasi
2. Penatalaksanaan Bedah
membutuhkan evaluasi yang teliti dari patologi yang mendasari serta faktor
adalah:
kontraindikasi)
pada beberapa faktor termasuk ekspektasi pasien dan patologi uterus. Pilihan
b. Hysteroscopic Polypectomy
c. Ablasi endometrium
d. Miomektomi
e. Histerektomi
29
KESIMPULAN
dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan
banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan. Terminologi
menoragia saat ini diganti dengan perdarahan haid banyak atau Heavy Menstrual
Disfungsional (PUD).
(FIGO), terdapat sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan akronim
yet classified.
COEIN merupakan kelainan non struktur yang tidak dapat dinilai dengan teknik
untuk mengatasi perdarahan dibagi atas penatalaksanaan uterus abnormal akut dan
kronik
30
31