BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
proses kematian sel yang disebut proses apoptosis. Akibatnya, sel kanker
tumbuh atau membelah tak terkendali. Sel kanker ini tumbuh bersama sel
Sel yang tak terkendali itu juga bisa bertumbuh menjadi massa atau tumor,
orang. Harus diakui, penyakit ini memang serius dan karenanya bisa
masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur, dan jenis kelamin. Anak-
anak, remaja, dan orang dewasa tak luput dari serangan kanker (Haryono
wanita setelah kanker leher rahim, dan merupakan kanker yang paling
dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal
oleh karena penyakit ini (Ferlay, J. Et al, 2001 dalam Rasjidi, 2009).
sekitar 178.000 wanita Amerika dan 2.000 pria Amerika akan didiagnosis
kanker payudara dalam hidupnya. Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus
78% kanker payudara terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%-nya
terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian,
kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an
(Utami, 2012).
secara pasti, namun ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko
Pada tahap awal tidak terdapat tanda dan gejala yang khas. Tanda dan
gejala dapat terlihat pada tahap lanjut yaitu adanya benjolan di payudara,
adanya luka yang tidak sembuh, keluar cairan yang tidak normal dari
puting susu (cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air
susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui), perubahan bentuk dan
besarnya payudara, kulit puting susu dan areolla melekuk ke dalam atau
sampai saat ini belum ada yang menunjukkan hasil yang memuaskan.
rambut atau alopesia, sakit mata, luka mulut, mual dan muntah, diare,
letargi, dan penurunan hitung sel darah (Andrews, 2010). Efek fisik dari
(Lewis, 2006 dalam Perry dan Potter, 2010). Mellon, et al. (2006)
5
untuk kualitas hidup penderita kanker adalah tekanan dari keluarga dan
dukungan sosial.
Atas dasar alasan yang telah dipaparkan di atas, maka dari itu peneliti
Jawa Tengah dan merupakan Rumah Sakit pertama sebagai rujukan pasien
terhadap dirinya sendiri yang merasa putus asa dan merasa pengobatan ini
untuk tidak bisa sembuh. Peran keluarga yang kurang optimal dapat
Soekarjo Purwokerto.
menjalani kemoterapi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
2. Bagi Masyarakat
pasien kanker.
b. Sebagai bahan bacaan atau sumber data bagi peneliti lain yang
5. Bagi Peneliti
E. KEASLIAN PENELITIAN
yang serupa atau sama dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
sakit yang
selanjutnya
akan dibahas
masing–masing
tema secara
rinci yang telah
diidentifikasi
berdasarkan
masalah
penelitian.
Saragih Peranan 2010 Metode Dari penelitian
Dukungan penelitian diketahui bahwa
Keluarga dan deskriptif. dukungan
Koping keluarga pada
Pasien penderita yang
dengan mengalami
Penyakit kemoterapi
Kanker berdasarkan
Terhadap emosional,
Pengobatan finansial, dan
Kemoterapi spiritual adalah
Di RB 1 baik.
Rumah Sakit Sedangkan
Umum Pusat berdasarkan
Haji Adam supresi koping
Malik Medan pasien, cara
mengalihkan
rasa sakit pada
penderita yang
mengalami
kemoterapi
adalah kurang
baik.
Dari hasil
penelitian ini
dapat
disimpulkan
bahwa
pentingnya
dukungan dari
keadaan
(emosional,
final-
Biel, spiritual)
serta koping
pasien (supresi
11
dan
mengalihkan)
untuk
meningkatkan
dukungan
keluarga.
Siburian Dukungan 2012 Metode Hasil penelitian
Keluarga dan penelitian menunjukkan
Harga Diri deskriptif bahwa semakin
Pasien korelasi. tinggi dukungan
Kanker keluarga maka
Payudara di semakin tinggi
RSUP H. harga diri
Adam Malik pasien kanker
Medan payudara yang
menjalani
kemoterapi.