Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN SEMESTER I POSKESDES KAYANGAN II

UPT BLUD PUSKESMAS KAYANGAN

Oleh:
Yulia Ulfa, A.Md.Keb
NIP. 19960511 202002 2 008

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK UTARA


UPT BLUD PUSKESMAS KAYANGAN
2020
HASIL KEGIATAN

A. Program Kesehatan Ibu dan Anak


Hasil pelaksanaan program KIA yang telah dilaksanakan dalam tahun 2020 dijabarkan
dalam capaian program baik untuk pelayanan kesehatan ibu maupun anak sebagaimana
tersebut di bawah ini.
1. Hasil Cakupan PWS KIA
Hasil cakupan program PWS KIA dalam 6 bulan terakhir ( sampai dengan bulan
juni) ini pada sebagaian indicator ada yang belum mencapai target yaitu cakupan
komplikasi neonatal tertangani
Tabel 3.1. Hasil Cakupan Indikator Program KIA Puskesmas Kayangan Tahun 2020
Capaian
Indikator Target (%)
(%)
K1 (100%) 50,0 79,63
K4 / K7 (98%) 49,0 62,96
Persalinan Nakes (90%) 45 84,0
Persalinan di Fasilitas Kesehatan (85%) 42,50 76,0
Kunjungan Nifas (90%) 47,50 76,0
KB Aktif (70%) 35 51,20
KN 1 (96%) 48 75,0
KN 3 (96%) 48 75,0
Kunjungan Bayi 1 (96 %) 48 75,0
Kunjungan Bayi 4 (96 %) 48 85,42
Cakupan pelayanan Balita 1 (85%) 42,50 65,27
Cakupan pelayanan Balita 2 (85%) 42,50 61,09
Cakupan Komplikasi Kebidanan Tertangani (90%) 45 136,36
Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani (84%) 42,0 41,67

2. Hasil Cakupan Indikator Kesehatan Ibu


a. Hasil Cakupan K1 Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Wanita yang sudah dinyatakan hamil diharapkan sesegera mungkin datang
ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan/pelayanan antenatal
sesuai standar minimal 1 kali pada trimester pertama usia kehamilan.
Indikator K1 untuk mengetahui jangkauan pelayanan dan kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat.

1
100
91
83
75
66
58 160.00 100.00
50 80.00 79.63
42
33
44.44
25
28.57
17
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT MPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik 3.1 Cakupan K.1 Ibu Hamil di Poskesdes Kayangan 2Tahun 2020

Grafik diatas menunjukkancakupan K1 Ibu hamil tertinggi di Dusun


Tanak Muat yaitu 160,0 % dan yang paling rendah di Dusun Lengkukun
yaitu 28,57%. Secara keseluruhan capaian Indikator K.1 Poskesdes
Kayangan 2 pada tahun 2020 bulan juni sudah mencapai target K1 yaitu
79,63%.
b. Hasil Cakupan K4 Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Kondisi kesehatan ibu dan perawatan selama kehamilan sangat
berpengaruh terhadap keselamatan ibu dalam proses persalinan dan
kondisi bayi yang dilahirkan. Ibu hamil diharapkan memperoleh

2
pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali selama masa kehamilan.
Indikator K4 menggambarkan kualitas pelayanan yang seharusnya
diperoleh ibu hamil sesuai standar, indikator ini juga dapat
menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil. Data cakupan K4 Tahun
2020dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut.

Grafik 3.2 Cakupan K.4 Ibu Hamil di Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020 (98%)

98
90
82
73
65
57 111.11 140.00
49
41 62.50 62.96
33
42.86
24
16
10.00
8
BAGEK KEMBAR SEJONGGA TANAK MUAT MPAK LENGKUKUN DESA
MAYONG

Grafik diatas menunjukkan capaian Indikator K.4. Dari grafik diatas


terlihat dari 5 dusun ada 2 dusun yang cakupan K4 nya tidak memenuhi
target. Namun secara keseluruhan cakupan K4 sudah mencapai target
untuk Poskesdes Kayangan 2.
c. Hasil Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Poskesdes Kayangan 2
Bulan Juni Tahun 2020
Persalinan yang aman dan selamat adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan.
Grafik 3.4 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Poskesdes
Kayangan 2 Tahun 2020 (90 %)

3
90
83
75
68
60
53 137.50 150.00
45 73.33 76.00
38 57.14
30
23
22.22
15
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan persalinan oleh


tenaga kesehatan pada Tahun 2020 tertinggi di Dusun Tanak Muat dan
belum mencapai target di Dusun Bagek Kembar. Namun secara
keseluruhan indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Poskesdes Kayangan 2 sudah mencapai target

d. Hasil Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan Poskesdes Kayangan 2


Bulan Juni Tahun 2020
Agar persalinan aman dan selamat harus dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu Poskesdes, Puskesmas atau Rumah Sakit karena peralatan
4
maupun sarana pendukungnya tersedia sesuai standar, demikian pula
sanitasinya terjamin. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan pada Bulan
Juni Tahun 2020 di Polindes Kayangan 2 mencapai target yaitu sebanyak
76,0%
Grafik 3.5 Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan di Poskesdes
Kayangan 2 (85%)

85
78
71
64
57
50 137.50 150.00
73.33 76.00
42
35 57.14
28
21 22.22
14
7
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan persalinan di


fasilitas kesehatan tertinggi di Dusun Tanak Muat (150,0%) dan terendah
di Dusun Bagek Kembar (22,22%)
e. Hasil Cakupan Pelayanan Nifas Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Pelayanannifas sesuai standar diberikan minimal 3 kali mulai dari 6 jam
setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari oleh tenaga

5
kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi dini komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu nifas.
Grafik 3.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020 (95%)

95
87
79
71
63
55 137.50 150.00
47 76.00
73.33
40
57.14
32
24
22.22
16
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan nifas


tertinggi di Dusun Tanak Muat (125,0%) dan terendah di Dusun Bagek
Kembar (22,22%).
f. Hasil Cakupan Peserta KB Aktif di Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi perlu
pemecahan masalah sejak dari hulu, dengan keberhasilan KB diharapkan
dapat menekan jumlah kelahiran sehingga mengurangi risiko kematian ibu

6
dan bayi. Grafik berikut menggambarkan pencapaian cakupan peserta KB
aktif pada bulan Juni Tahun 2020
Grafik 3.7 Cakupan Peserta KB Aktif di di Poskesdes Kayangan 2 Bulan
Juni Tahun 2020
2020

70
64
58
52
47
41 72.3 90.3
35
48.7 51.2
29 46.8
23 34.5
17
12
6
BAGEK KE... SEJO... TANAK ... EMPAK MA... LENGK...

Grafik diatas memperlihatkan bahwa cakupan KB Aktif sudah mencapai


target yaitu 51,2 %
g. Hasil Cakupan Komplikasi Maternal Tertangani Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020
Sejak awal tahun 1990 pendekatan yang dianjurkan oleh WHO dalam
upaya Safe Motherhood adalah menganggap bahwa setiap kehamilan
mengandung risiko, walaupun derajat kesehatan ibu sebelum dan selama
kehamilan dalam keadaan baik. Komplikasi obstetrik, yang merupakan
penyebab utama (lebih dari 90%) kematian ibu, pada umumnya terjadi
pada saat persalinan atau sekitar persalinan.

7
Kebanyakan dari komplikasi obstetrik tersebut tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga penanganan kasus komplikasi maternal harus
dilakukan secara adekuat. Untuk itu diperlukan tenaga kesehatan yang
berkompeten dengan ditunjang oleh ketersediaan sarana, peralatan, obat
serta berjalannya sistem rujukan di setiap jenjang pelayanan.
Indikator ini menggambarkan kemampuan dalam manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil,
bersalin dan nifas dengan komplikasi.

90
83
75
68
60
53 250.0 400.0 133.3 136.4
45
38
30 50.0
33.3
23
15
8
8 BAGEK KEMBAR SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
MAYONG

Grafik 3.8 Cakupan Komplikasi Maternal tertangani di Poskesdes


Kayangan 2 Bulan Juni Tahun 2020 (90%)

Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan komplikasi
Maternal sudah mencapai target.

8
3. Hasil Cakupan Indikator Kesehatan Anak
a. Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama di Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020
Pelayanan kesehatan standar pertama (KN1) harus segera diberikan
kepada semua bayi baru lahir (neonatal) dalam waktu 6 – 48 jam setelah
lahir. Gambaran pelayanan KN 1 dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut
125 150
96
88 75
80 71.43
72 61.54
64
56
48
40
32 22.22
24
16
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik 3.8 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama di Poskesdes Kayangan


2 Bulan Juni Tahun 2020 (96%)

Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
petama sudah mencapai target bulan juni yaitu 75,0%.
b. Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020
Kasus kematian bayi sebagian besar terjadi pada masa neonatal (0 – 28
hari), sehingga pada usia tersebut perlu mendapatkan perhatian yang
9
intensif. Untuk menjamin keselamatan bayi baru lahir harus mendapatkan
pelayanan sesuai standar minimal 3 kali setelah lahir sampai dengan umur
28 hari, dengan pola kunjungan : 1 x pada usia 6 – 48 jam, 1 x pada usia 3
– 7 hari, 1 x pada usia 8 – 28 hari.

Grafik 3.10 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Poskesdes


Kayangan 2 Bulan Juni Tahun 2020 (90%)

125 150
96
88
75
80 71.43
72 61.54
64
56
48
40
32 22.22
24
16
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

10
Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
lengkap sudah mencapai target yaitu 75,0%.
c. Hasil Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes Kayangan 2
Bulan Juni Tahun 2020
Grafik dibawah ini menunjukkan cakupan Komplikasi Neonatal yang
dapat tertangani di Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Grafik 3.11 Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes
Kayangan 2 Tahun 2020 (84%)

84
77
70
63
56
49 83.33 166.67
42
35
28 41.67
21
14
7
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Dari grafik diatas terlihat bahwa penanganan komplikasi neonatal tidak


mencapai target yaitu 41,67 %.
d. Hasil Cakupan Kunjungan Bayi 1 di Poskesdes Kayangan 2 Tahun 2020
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang harus diperoleh bayi (29 hari – 1
tahun) minimal 4 kali (Kunjungan Bayi 4), apabila bayi sakit diberikan
penganganan dengan pendekatan MTBM. Grafik berikut menggambarkan
cakupan Kunjungan Bayi 4.

11
96
88
80
72
64
56 100 150
48 78.57 76.92 75
40
32
24
16 11.11
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik 3.12 Cakupan Kunjungan Bayi 1 di di Poskesdes Kayangan


2 Tahun 2020 (90%)

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan bayi I


mencapai target yaitu 75,0%.

12
96
88
80
72
64
56 111.11 150 100
48 85.42

40 64.29
32 46.15
24
16
8
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Grafik 3.13 Cakupan Kunjungan Bayi 4 di Poskesdes Kayangan 2


Tahun 2020 (90%)

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan bayi


IV mencapai target yaitu 85,42%.
e. Hasil Cakupan Pelayanan anak balita 1 di Poskesdes Kayangan 2 Tahun
2020
Pada masa balita, anak perlu mendapat perhatian serius terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya. Anak balita(12–59 bulan)
seharusnya memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun dan pemantauan perkembangan minimal
2x setahun.
13
Grafik 3.14. Cakupan Kunjungan Balita 1 di Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020 (85%)

85
78
71
64
57
50 126.32
42 70
60.53 61.33 65.27
35
28 44.68
21
14
7
BAGEK SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
KEMBAR MAYONG

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan balita I


mencapai target yaitu 65,27%.
Grafik 3.15 Cakupan Kunjungan Balita 2 Tahun di Poskesdes Kayangan 2
Tahun 2020

14
85
78
71
64
57
50
42 68.42 73.68
65 61.09
35 55.32 54.67
28
21
14
7
BAGEK KEMBAR SEJONGGA TANAK MUAT EMPAK LENGKUKUN DESA
MAYONG

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan balita II


mencapai target yaitu 61,09 %.
B. Jumlah Kelahiran Hidup, Kematian Maternal, Kematian Bayi dan
Kematian Anak Balita
Tabel 3.2 Data Kelahiran Hidup, Kematian Maternal dan Kematian Balita dalam
1 tahun terakhir
Variabel/Tahun 2020
Kelahiran Hidup 38
Kematian Maternal 0
Kematian Neonatal 1
Kematian Bayi (29 hr – 1
0
Tahun)
Kematian Anak Balita (1 – 5
0
tahun)
Kematian Lahir Mati 1
Keterangan :Sumber data dari Hasil PWS-KIA

3.1.4.2 Jumlah Kematian pada Neonatal

15
Total kematian bayi (0-28 hari) pada tahun 2020 Bulan Juni sebanyak 1
orang, sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Data Penyebab Kematian Neonatal (0 – 28 hari) Tahun 2014
Dusun BBLR TN Asfiksia Infeksi Cacat Lain2 Total
Bagek
0 0 0 0 0 0 0
kembar
Sejongga 0 0 0 0 1 0 0
Tanak Muat 0 0 0 0 0 0 0
Empak
0 0 0 0 0 0 0
Mayong
Lengkukun 0 0 0 0 0 0 0
Poskesdes 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan : Sumber data dari PWS KIA

Tabel 3.6 Data Penyebab Kematian Ibu tahun 2020


Pre-
Emboli Penyakit Lain-
Desa APB Eklampsia, HPP
. Penyerta lain
Eklampsia
Bagek kembar 0 0 0 0 0 0
Sejongga 0 0 0 0 0 0
Tanak Muat 0 0 0 0 0 0
Empak Mayong 0 0 0 0 0 0
Lengkukun 0 0 0 0 0 0
Desa 0 0 0 0 0 0
Keterangan : Sumber data dari hasil AMP KIA
Dari tabel tersebut di atas nampak bahwa tidak ada kasus kematian ibu
ditahun 2020 (0%)

16
17
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

A. Pencapaian Program KIA


Dari hasil pelaksanaan program KIA pada tahun 2020 terdapat beberapa indikator
program yang belum mencapai target. Untuk indikator kesehatan anak yaitu
cakupan komplikasi neonatal tertangani belum mencapai target. Hal ini diikuti
juga karena belum tercapainya terget cakupan komplikasi neonatal ditemukan.
Sedangkan untuk indikator kesehatan ibu secara keseluruhan sudah mencapai
target. Selain itu terdapat 1 kasus kematian neonatal karena kelainan kongenital.
Hal ini disebabkan karena msih tingginya angka ibu hamil resti, kurangnya
dukungan keluarga dalam memeriksakan kehamilannya dan DO ber-KB. Untuk
itu dilakukan kerjaama dengan kader posyandu dalam menjaring ibu hamil baru
(K1 Murni) sehingga pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan sedini mungkin.
B. Kematian Maternal
Berdasarkan laporan PWS-KIA pada tahun 2020 tidak terjadi kematian maternal
Kematian neonatal (0 – 28 hari)
Jumlah kematian neonatal (0 – 28 hari) pada tahun 2020 sebanyak 1 kasus yang
disebabkan oleh kelainan kogenital
C. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Sampai 4 Kali (K 4 / K7)
Cakupan kunjungan ibu hamil sampai 4 atau pertemuan ke tujuh dengan umur
kehamilan 9 bulan (33 minggu) pada minggu pertama sudah mencapai targetdi
bulan juni 2020 (62,96 %) lebih dari cakupan yang ditargetkan (49%). Kondisi ini
menggambarkan adanya pemahaman ibu hamil arti penting melakukan
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan, meningkatnya kepedulian keluarga dan
masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil, akses terhadap fasilitas kesehatan
meningkat, metode promosi kesehatan yang telah menyentuh kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat termasuk media promosi kesehatan dan keaktifan
petugas kesehatan dalam penjaringan maupun pelayanan kesehatan ibu hamil
sudah dapat mengikat komusikasi yang baik antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil.
D. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Persalinan di
Fasilitas Kesehatan
Cakupan Persalian oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target ( 76,0 % ) dari
target ( 45 % ). Kondisi ini menunjukkan Tingakat Pemahaman Ibu Hamil dan

18
Masyarakat tentang pentingnya melahirkan di Petugas kesehatan sudah
meningkat, serta akses terhadap faskes yang semakin mudah dengan tersebarnya
Poskesdes serta Bidan Desa yang bahkan sudah mencapai 2 orang Bidan desa
dalam satu Desa.

E. Cakupan Kunjungan Ibu Nifas


Berdasarkan laporan PWS KIA tahun 2020 Kunjungan nifas sudah mencapai
target yaitu (76,0% ). Hal ini dikarenakan sudah tersebarnya Bidan Desa secara
merata disertai dengan tingkat partisipasi petugas dalam melaksanakan kunjungan
Nifas.

F. Cakupan Peserta KB Aktif


Cakupan peserta KB aktif pada Bulan Juni Tahun 2020 adalah (51,20%), angka
ini menunjukkan cakupan peserta KB aktif sudah mencapai target (35.0%).

G. Cakupan Kunjungan Balita


Salah satu bentuk peran serta masyakat terhadap upaya kesehatan adalah keaktifan
kunjungan ibu membawa balita ke posyandu. Kenyataan sampai bulan juni Tahun
2020 di Poskesdes Kayangan 2 kunjungan balita sudah mencapai target.

19
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil analisa data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang masih kita hadapi dalam program kesehatan ibu dan anak
hingga saat ini adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian beberapa indikator program KIA pada Juni tahun 2020 sudah
mencapai target. Diharapkan pencapaian program yang sudah baik dapat
dipertahankan danintervensi program selanjutnya lebih fokuspada
permasalahan yang dijumpai dengan memperhatian kualitas pelayanan.
2. Penempatan dan penyebaran bidan sudah merata, namun pemberdayaan
bidan oleh masyarakat belum dilakukan secara optimal disebagian wilayah
Kabupaten Lombok Utara, baik untuk bidan puskesmas maupun bidan di
desa. Dikarenakan belum adanya bangunan tetap ataupun sementara untuk
bidan desa sehingga pelayanan kesehatan KIA(terutama kontak dengan
bidan desa) hanya melalui pemanfaatan sarana posyandu atau saat posyandu
saja.
3. Dari segi kompetensi baik bidan puskesmas maupun bidan di desa masih
perlu ditingkatkan terutama dalam APN, PPGDON, kelas ibu hamil,
SDIDTK, MTBM/S. Demikian juga untuk jenis pelatihan standar lain untuk
kompetensinya yang harus dimiliki oleh bidan, masih banyak bidan yang
belum dilatih.
4. Keberadaan puskesmas PONED belum standar karenabeberapa tim PONED
tidak utuh karena beberapa tenaga yang sudah dilatih sebelumnya sudah
dimutasi ke unit kerja lain atau kondisi sarana/prasarana maupun peralatan
yang tidak memenuhi standar.
5. Pemanfaatan buku PWS KIA dan pencatatan kohort oleh bidan belum
maksimal.
6. Pemanfaatan Buku KIA sebagai sarana yang strategis dalam meningkatkan
pengetahuan ibu hamil dan ibu balitadi tingkat keluarga maupun institusi
pelayanan kesehatan terutama swasta dirasakan masih kurang. Sosialisasi
perlu terus dilakukan tidak hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan
tetapi juga secara lintas sektor.

20
7. Pengelola dan pelaksana program kesehatan keluarga belum mempunyai
pemahaman yang sama terhadap definisi operasional indikator program
kesehatan keluarga sehingga dalam pelaporan hasil kegiatan program
kesehatan keluarga masih sering terjadi kerancuan dan keterlambatan.

B. Rekomendasi
Dari permasalahan tersebut, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
peningkatan kualitas program kesehatan keluarga pada tahun berikutnya adalah
sebagaiberikut :
1. Peningkatan kompetensi bidan di puskesmas dan bidan di desa perlu
diprioritaskan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan masyarakat sehingga pertolongan persalinan oleh tenaga
non kesehatan/dukun dapat diturunkan dengan harapan dapat menekan
terjadinya risiko yang dapat berakibat pada kematian ibu dan bayi.
2. Monitoring dan evaluasi maupun bimbingan teknis berkala terhadap
pelaksanaan program maupun kemampuan tenaga kesehatan dilakukan
secara berjenjang untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakat.
3. Diharapkan ada dukungan dari pemerintah daerah (di tingkat
desa/kecamatan) dalam pengadaan sarana dan prasarana poskesdes
sehingga bidan desa dapat melaksanakan tugas pokoknya di desa
(melakukan pertolongan persalinan dan pelayanan KIA) sesuai standar.
4. Dalam rangka meningkatkan penguatan pencatatan kohort perlu sosialisasi
persamaan persepsi terkait definisi operasinal program keluarga (kesehatan
ibu dan anak)
5. Dalamrangka perbaikan kualitas kesehatan ibu dan anak maka upaya
peningkatan pemanfaatan Buku KIA perlu terus ditingkatkan terutama pada
sasaran ibu hamil dan ibu balita. Sosialisasi perlu terus dilakukan tidak
hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan tetapi juga secara lintas
sector dan swasta.
6. Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan perlu dilanjutkan seperti :
- P4K
- Kelas Ibu Hamil

21
- Kemitraan bidan dan dukun
- Peningkatan Fungsi Puskesmas PONED
- Diskusi refleksi Kasus
- K1 – K9
- SMS Gate way
- PP-Test gratis
- Penyediaan ambulan desa

7. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan ibu


dan anak maka kegiatan konseling kesehatan dapat diberikan pada saat
memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi ibu hamil/balita yang sedang
diperiksadi pelayanan kesehatan.
8. Perlu pemahaman yang sama tentang definisi operasional indikator program
dan pengisian format pencatatan pelaporan oleh pengelola dan pelaksana
program sehingga pelaporan program sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati.
9. Validasi data dilakukan mulai dari pelaksana program di tingkat pelayanan
dasar sehingga memudahkan analisanya sampai di tingkat Puskesmas.
10. Pengiriman laporan yang sudah divalidasi sesuai ketentuan yang telah
disepakati bersama Bidan desa dan Bidan Koordinator.

Demikian laporan tahunan ini disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan


kegiatan program kesehatan keluarga yang telah dilaksanakan sampai dengan
akhir tahun 2020, dengan harapan dapat dijadikan sebagai acuan untuk kelanjutan
pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak di tahun-tahun berikutnya.

Kayangan, Juni 2020


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kayangan PJ Jaringan Puskesmas Kayangan

Siti Ramdhani
22
Sukamto,S.Kep.Ns NIP. 19900421 201403 2 003
NIP. 19790821 200003 1 003

23

Anda mungkin juga menyukai