Dangiang
Dangiang
Oleh:
Leni Mustika M, A.Md.Keb
KB Aktif (70%)
KN 1 (96%) 56 87,50
KN 3 (96%) 56 87,50
1
Wanita yang sudah dinyatakan hamil diharapkan sesegera mungkin datang
ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan/pelayanan antenatal
sesuai standar minimal 1 kali pada trimester pertama usia kehamilan.
Indikator K1 untuk mengetahui jangkauan pelayanan dan kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat.
Grafik 3.1 Cakupan K.1 Ibu Hamil di Polindes Dangiang sampai bulan Juli 2020
Series 1
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00 Series 1
40.00
20.00
0.00
n ur ai h k it at sa
bu im am nga
lanti u ny Bar de
ri m t T D Te je K g
Se n n n
gian nte
m
ur bu gia
n Ba Ti Ke da
n
Da D.
2
98
90
82
73
65
57 100.00 92.86 110.00 120.00 88.73
49 87.00
80.00
41
33
24
16 22.00
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
Grafik 3.2 Cakupan K.4 Ibu Hamil di Poskesdes Dangiang Sampai Bulan Juli 2020
(98%)
Grafik diatas menunjukkan capaian Indikator K.4. Dari grafik diatas terlihat dari 7 dusun
ada 1 dusun yang cakupan K4nya tidak memenuhi target. Namun secara keseluruhan
cakupan K4 sudah melebihi Target Sampai bulan Juli 2020 (57,17%) untuk Poskesdes
Dangiang.
1.1.2.3 Hasil Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Poskesdes Dangiang
Sampai Bulan Juli 2020
Persalinan yang aman dan selamat adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Dari 67 orang
sasaran ibu bersalin pada tahun 2020, Sampai bulan Juli 2020 sebanyak 57
(85,07% ) ibu hamil bersalin di tenaga dan fasilitas kesehatan dari target
sampai bulan Juli ( 52,50%).
Grafik 3.4 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Poskesdes
Dangiang Sampai Bulan Juli 2020 (85,07 %)
3
90
83
75
68
60
53 112.50 122.22 87.71
85.71 85.07
45 77.78
38 58.83 62.50
30
23
15
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
85
78
71
64
57
50 100.00 88.89
77.78 76.00 73.13
42 71.43 71.00
35
28 41.67
21
14
7
n ur ai ah k yi
t at SA
bu im m ng nti n ar DE
ri m .T Da .T
e Je
la Ku g B
Se D en .T n n
nt D bu ia
Ba Ke ng
Da
5
Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan persalinan di
fasilitas kesehatan tertinggi di Dusun Dangiang Timur Tengah (100%)
dan terendah di Dusun Serimbun (41,67%)
1.1.2.5 Hasil Cakupan Pelayanan Nifas Poskesdes Dangiang Sampai bulan Juli
2020. Pelayanan nifas sesuai standar diberikan minimal 3 kali mulai dari 6
jam setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari oleh tenaga
kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi dini komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu nifas.
Grafik 3.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Poskesdes Dangiang sampai bulan
juli 2020 yaitu 83,13% dari target 55,42%
95
87
79
71
63
55 112.50 122.22
47 85.71 83.50
77.78 78.57
40 62.00
58.33
32
24
16
8
n ur ai ah k it at SA
bu im m ng nti ny ar DE
Da e la Ku B
ri m gT .T Je ng
Se n en .T n ia
ia nt D bu ng
ng Ba Ke
Da Da
6
Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan nifas
tertinggi di Dusun Jelantik (122,22%) dan terendah di Dusun Serimbun
(58,33%)
1.1.2.6 Hasil Cakupan Komplikasi Maternal Tertangani Poskesdes Dangiang
Sampai dengan bulan Juli 2020.
Sejak awal tahun 1990 pendekatan yang dianjurkan oleh WHO dalam
upaya Safe Motherhood adalah menganggap bahwa setiap kehamilan
mengandung risiko, walaupun derajat kesehatan ibu sebelum dan selama
kehamilan dalam keadaan baik. Komplikasi obstetrik, yang merupakan
penyebab utama (lebih dari 90%) kematian ibu, pada umumnya terjadi
pada saat persalinan atau sekitar persalinan.
Kebanyakan dari komplikasi obstetrik tersebut tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga penanganan kasus komplikasi maternal harus
dilakukan secara adekuat. Untuk itu diperlukan tenaga kesehatan yang
berkompeten dengan ditunjang oleh ketersediaan sarana, peralatan, obat
serta berjalannya sistem rujukan di setiap jenjang pelayanan.
Indikator ini menggambarkan kemampuan dalam manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil,
bersalin dan nifas dengan komplikasi.
90
83
75
68
60
53 150.0 178.6 300.0 100.0 111.1 312.5 169.0
45
38
30 50.0
23
15
8 9
8 Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
7
Dari data pada grafik diatas terlihat dusun Dangiang Timur tidak mencapai
target yaitu 50% dari target 52,50% dan secara umum cakupan komplikasi
Maternal sudah melebihi target.
1.1.3 Hasil Cakupan Indikator Kesehatan Anak
1.1.3.1 Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni 2020
Pelayanan kesehatan standar pertama (KN1) harus segera diberikan
kepada semua bayi baru lahir (neonatal) dalam waktu 6 – 48 jam setelah
lahir. Gambaran pelayanan KN1 dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut
112.5 122.22
96 85.71 87.71
84.62
88 77
80 70
72 62.5
64
56
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
8
Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
pertamarsudah melebihi target yaitu 87,71% dari 56%
1.1.3.2 Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Poskesdes Dangiang sampai
bulan Juni Tahun 2020
Kasus kematian bayi sebagian besar terjadi pada masa neonatal (0 – 28 hari),
sehingga pada usia tersebut perlu mendapatkan perhatian yang intensif. Untuk
menjamin keselamatan bayi baru lahir harus mendapatkan pelayanan sesuai
standar minimal 3 kali setelah lahir sampai dengan umur 28 hari, dengan pola
kunjungan : 1x pada usia 6 – 48 jam,1 x pada usia 3 – 7 hari, 1 x pada usia 8 –
28 hari.
112.5 122.22
96 85.71 87.71
84.62
88 77
80 70
72 62.5
64
56
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
9
Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
lengkap sudah melebihi target yaitu 87,71% dari 56%
1.1.3.3 Hasil Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes Dangiang
Tahun 2020
Grafik dibawah ini menunjukkan cakupan Komplikasi Neonatal yang
dapat tertangani diPoskesdes Dangiang sampai bulan Juni Tahun 2020
Grafik 3.11 Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni Tahun 2020 (84%)
84
77
70
63
56
49 102.56 83.33 95.24
42
35 52.08
28
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
10
penganganan dengan pendekatan MTBM. Grafik berikut menggambarkan
cakupan Kunjungan Bayi 4.
Grafik 3.12 Cakupan Kunjungan Bayi 1 di di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni Tahun 2020 (56%)
96
88
80
72
64
56 90 100 100 150 122.22 104.69
87.5 85.71
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
11
96
88
80
72
64
56 120 100 125 162.5 114.29 107.81
48 77.78
40 66.67
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
12
85
78
71
64
57
50
42 67.5 63.33
35 58.73 60 56.82 55.76
28 46 42.86
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
13
Grafik 3.15 Cakupan Kunjungan Balita 2 Tahun di Poskesdes Dangiang sampai bulan
Juni tahun 2020
85
78
71
64
57
50
42 76.67
35 57.5 53.35 59.09 54.84
50 52.38
28 44.9
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat
14
3.1.4.2 Jumlah Kematian pada Neonatal
Total kematian bayi (0-28 hari) pada tahun 2014 sebanyak 1 orang,
sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
Serimbun 0 0 0 0 0 0 0
D.Timur 0 0 0 0 0 0 0
Banten Damai 2 0 0 0 0 0 0
D.T.Tengah 1 0 0 0 0 0 0
Jelantik 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Kunyit 0 0 0 0 0 0 0
Dangiang Barat 1 0 0 0 0 0 0
Desa 4 0 0 0 0 0 0
Keterangan : Sumber data dari PWS KIA
Tabel 3.6 Data Penyebab Kematian Ibu tahun 2020
Pre-
Penyakit Lain-
Desa APB Eklampsia, HPP Emboli.
Penyerta lain
Eklampsia
Serimbun 0 0 0 0 0 0
D.Timur 0 0 0 0 0 0
Banten Damai 0 0 0 0 0 1
D.T.Tengah 0 0 0 0 0 0
Jelantik 0 0 0 0 0 0
Kebun Kunyit 0 0 0 0 0 0
Dangiang Barat 0 0 0 0 0 0
Polindes 0 0 0 0 0 1
Keterangan : Sumber data dari hasil AMP KIA
Dari tabel tersebut di atas Terdapat 1 kasus Kematian ibu dan neonatus didusun
Banten Damai.
15
16
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
17
Masyarakat tentang pentingnya melahirkan di Petugas kesehatan sudah
meningkat, serta akses terhadap faskes yang semakin mudah dengan tersebarnya
Poskesdes serta Bidan yang tinggal didesa.
4.5 Cakupan Kunjungan Ibu Nifas
Brdasarkan laporan PWS KIA tahun 2020 Kunjungan nifas sudah mencapai
target yaitu (83,50% ) dari target 55,42% Hal ini dikarenakan sudah tersebarnya
Bidan Desa secara merata disertai dengan tingkat partisipasi petugas dalam
melaksanakan kunjungan Nifas..
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang masih kita hadapi dalam program kesehatan ibu dan anak
hingga saat ini adalah sebagai berikut :
5.1.1 Pencapaian beberapa indikator program KIA pada tahun 2020 belum
maksimal dan beberapa indicator belum mencapai target diantaranya masih
belum tercapainya cakupan pelayanan ibu hamil K1 murni Tetapi masih ada
beberapa indikator program yang sudah mencapai target untuk kesehatan
ibu yaitu K4, Persalinan Nakes, Kunjungan Nifas. Sedangkan untuk
kesehatan anak indikator yang sudah mencapai target adalah KN 1, KN 3,
penanganan komplikasi neonatal, kunjungan bayi 1 dan kunjungan bayi 4,
balita 1 dan balita 2. Diharapkan pencapaian program yang sudah baik
dapat dipertahankan dan intervensi program selanjutnya lebih fokus pada
permasalahan yang dijumpai dengan memperhatian kualitas pelayanan.
5.1.2 Penempatan dan penyebaran bidan sudah merata, namun pemberdayaan
bidan oleh masyarakat belum dilakukan secara optimal disebagian wilayah
Kabupaten Lombok Utara, baik untuk bidan puskesmas maupun bidan di
desa. Dikarenakan belum adanya bangunan tetap ataupun sementara untuk
bidan desa sehingga pelayanan kesehatan KIA(terutama kontak dengan
bidan desa) hanya melalui pemanfaatan sarana posyandu atau saat posyandu
saja.
5.1.3 Dari segi kompetensi baik bidan puskesmas maupun bidan di desa masih
perlu ditingkatkan terutama dalam APN, PPGDON, kelas ibu hamil,
SDIDTK, MTBM/S. Demikian juga untuk jenis pelatihan standar lain untuk
kompetensinya yang harus dimiliki oleh bidan, masih banyak bidan yang
belum dilatih.
5.1.4 Keberadaan puskesmas PONED belum standar karenabeberapa tim PONED
tidak utuh karena beberapa tenaga yang sudah dilatih sebelumnya sudah
dimutasi ke unit kerja lain atau kondisi sarana/prasarana maupun peralatan
yang tidak memenuhi standar.
19
5.1.5 Pemanfaatan buku PWS KIA dan pencatatan kohort oleh bidan belum
maksimal.
5.1.6 Pemanfaatan Buku KIA sebagai sarana yang strategis dalam meningkatkan
pengetahuan ibu hamil dan ibu balitadi tingkat keluarga maupun institusi
pelayanan kesehatan terutama swasta dirasakan masih kurang. Sosialisasi
perlu terus dilakukan tidak hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan
tetapi juga secara lintas sektor.
5.1.7 Pengelola dan pelaksana program kesehatan keluarga belum mempunyai
pemahaman yang sama terhadap definisi operasional indikator program
kesehatan keluarga sehingga dalam pelaporan hasil kegiatan program
kesehatan keluarga masih sering terjadi kerancuan dan keterlambatan.
5.2 Rekomendasi
Dari permasalahan tersebut, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
peningkatan kualitas program kesehatan keluarga pada tahun berikutnya adalah
sebagaiberikut :
5.2.1 Peningkatan kompetensi bidan di puskesmas dan bidan di desa perlu
diprioritaskan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan masyarakat sehingga pertolongan persalinan oleh tenaga
non kesehatan/dukun dapat diturunkan dengan harapan dapat menekan
terjadinya risiko yang dapat berakibat pada kematian ibu dan bayi.
5.2.2 Monitoring dan evaluasi maupun bimbingan teknis berkala terhadap
pelaksanaan program maupun kemampuan tenaga kesehatan dilakukan
secara berjenjang untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakat.
5.2.3 Diharapkan ada dukungan dari pemerintah daerah (di tingkat
desa/kecamatan) dalam pengadaan sarana dan prasarana poskesdes
sehingga bidan desa dapat melaksanakan tugas pokoknya di desa
(melakukan pertolongan persalinan dan pelayanan KIA) sesuai standar.
5.2.4 Dalam rangka meningkatkan penguatan pencatatan kohort perlu sosialisasi
persamaan persepsi terkait definisi operasinal program keluarga (kesehatan
ibu dan anak)
5.2.5 Dalamrangka perbaikan kualitas kesehatan ibu dan anak maka upaya
peningkatan pemanfaatan Buku KIA perlu terus ditingkatkan terutama pada
20
sasaran ibu hamil dan ibu balita. Sosialisasi perlu terus dilakukan tidak
hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan tetapi juga secara lintas
sector dan swasta.
5.2.6 Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan perlu dilanjutkan seperti :
- P4K
- Kelas Ibu Hamil
- Kemitraan bidan dan dukun
- Peningkatan Fungsi Puskesmas PONED
- Diskusi refleksi Kasus
- K1 – K9
- SMS Gate way
- PP-Test gratis
- Penyediaan ambulan desa
21
Kayangan, Januari 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kayangan PJ Jaringan Puskesmas Kayangan
Siti Ramdhani
Sukamto,S.Kep.Ns
NIP. 19900421 201403 2 003
NIP. 19790821 200003 1 003
22