Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN POSKESDES DANGIANG

SAMPAI BULAN JULI 2020


UPT BLUD PUSKESMAS KAYANGAN

Oleh:
Leni Mustika M, A.Md.Keb

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK UTARA


UPT BLUD PUSKESMAS KAYANGAN
2020
BAB III
HASIL KEGIATAN

1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak


Hasil pelaksanaan program KIA yang telah dilaksanakan dalam tahun 2020 dijabarkan
dalam capaian program baik untuk pelayanan kesehatan ibu maupun anak sebagaimana
tersebut di bawah ini.
1.1.1 Hasil Cakupan PWS KIA
Hasil cakupan program PWS KIA dalam 1 tahun terakhir ini pada sebagaian
indicator ada yang belum mencapai target yaitu cakupan K1 ibu hamil dan
cakupan KB aktif
Tabel 3.1. Hasil Cakupan Indikator Program KIA Puskesmas Kayangan Tahun 2020
Target sampai Capaian
Indikator (%)
juli (%)
K1 (100%) 58,33 85,92

K4 / K7 (98%) 57,17 88,73

Persalinan Nakes (90%) 52,50 85,07

Persalinan di Fasilitas Kesehatan (85%) 49,58 73,13

Kunjungan Nifas (90%) 55,42 83,58

KB Aktif (70%)

KN 1 (96%) 56 87,50

KN 3 (96%) 56 87,50

Kunjungan Bayi 1 (96 %) 56 104

Kunjungan Bayi 4 (96 %) 56 107

Cakupan pelayanan Balita 1 (85%) 49,58 55,76

Cakupan pelayanan Balita 2 (85%) 49,58 54,83


Cakupan Komplikasi Kebidanan 176,06
52,50
Tertangani (90%)
Cakupan Komplikasi Neonatal 52,08
14
Tertangani (84%)

1.1.2 Hasil Cakupan Indikator Kesehatan Ibu


1.1.2.1 Hasil Cakupan K1 Poskesdes Dangiang sampai bulan Juli 2020

1
Wanita yang sudah dinyatakan hamil diharapkan sesegera mungkin datang
ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan/pelayanan antenatal
sesuai standar minimal 1 kali pada trimester pertama usia kehamilan.
Indikator K1 untuk mengetahui jangkauan pelayanan dan kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat.
Grafik 3.1 Cakupan K.1 Ibu Hamil di Polindes Dangiang sampai bulan Juli 2020

Series 1
140.00
120.00

100.00
80.00

60.00 Series 1
40.00

20.00
0.00
n ur ai h k it at sa
bu im am nga
lanti u ny Bar de
ri m t T D Te je K g
Se n n n
gian nte
m
ur bu gia
n Ba Ti Ke da
n
Da D.

Grafik diatas menunjukkancakupan K1 Ibu hamil tertinggi di Dusun


Jelantik yaitu 130 % dan yang paling rendah di Dusun Kebun Kunyit yaitu
33,33 %. Secara keseluruhan capaian Indikator K.1 Poskesdes Dangiang
Sampai dengan bulan Juli 2020 Telah Melebihi target K1 ( 58,33%).
1.1.2.2 Hasil Cakupan K4 Poskesdes Dangiang Sampai Bulan Juli 2020
Kondisi kesehatan ibu dan perawatan selama kehamilan sangat
berpengaruh terhadap keselamatan ibu dalam proses persalinan dan
kondisi bayi yang dilahirkan. Ibu hamil diharapkan memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali selama masa kehamilan.
Indikator K4 menggambarkan kualitas pelayanan yang seharusnya
diperoleh ibu hamil sesuai standar, indikator ini juga dapat
menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil. Data cakupan K4
Sampai Bulan Juli Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut.

2
98
90
82
73
65
57 100.00 92.86 110.00 120.00 88.73
49 87.00
80.00
41
33
24
16 22.00
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Grafik 3.2 Cakupan K.4 Ibu Hamil di Poskesdes Dangiang Sampai Bulan Juli 2020
(98%)
Grafik diatas menunjukkan capaian Indikator K.4. Dari grafik diatas terlihat dari 7 dusun
ada 1 dusun yang cakupan K4nya tidak memenuhi target. Namun secara keseluruhan
cakupan K4 sudah melebihi Target Sampai bulan Juli 2020 (57,17%) untuk Poskesdes
Dangiang.
1.1.2.3 Hasil Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Poskesdes Dangiang
Sampai Bulan Juli 2020
Persalinan yang aman dan selamat adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Dari 67 orang
sasaran ibu bersalin pada tahun 2020, Sampai bulan Juli 2020 sebanyak 57
(85,07% ) ibu hamil bersalin di tenaga dan fasilitas kesehatan dari target
sampai bulan Juli ( 52,50%).
Grafik 3.4 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Poskesdes
Dangiang Sampai Bulan Juli 2020 (85,07 %)

3
90
83
75
68
60
53 112.50 122.22 87.71
85.71 85.07
45 77.78
38 58.83 62.50
30
23
15
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan persalinan oleh


tenaga kesehatan Sampai dengan bulan Juli tertinggi di Dusun Jelantik.
Namun secara keseluruhan indicator cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Poskesdes Dangiang Sampai Bulan Juli sudah melebihi target
(52,50%)

1.1.2.4 Hasil Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan Dangiang Sampai bulan


Juli 2020
4
Agar persalinan aman dan selamat harus dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu Puskesmas atau Rumah Sakit karena peralatan maupun
sarana pendukungnya tersedia sesuai standar, demikian pula sanitasinya
terjamin. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan Sampai bulan Juli
2020 di Polindes Dangiang sudah melebihi target yaitu sebanyak 73,13%
dari target 41,58

Grafik 3.5 Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan di Polindes Dangiang


sampai dengan bulan juli 2020 (73,13%)

85
78
71
64
57
50 100.00 88.89
77.78 76.00 73.13
42 71.43 71.00
35
28 41.67
21
14
7
n ur ai ah k yi
t at SA
bu im m ng nti n ar DE
ri m .T Da .T
e Je
la Ku g B
Se D en .T n n
nt D bu ia
Ba Ke ng
Da

5
Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan persalinan di
fasilitas kesehatan tertinggi di Dusun Dangiang Timur Tengah (100%)
dan terendah di Dusun Serimbun (41,67%)
1.1.2.5 Hasil Cakupan Pelayanan Nifas Poskesdes Dangiang Sampai bulan Juli
2020. Pelayanan nifas sesuai standar diberikan minimal 3 kali mulai dari 6
jam setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari oleh tenaga
kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi dini komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu nifas.
Grafik 3.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Poskesdes Dangiang sampai bulan
juli 2020 yaitu 83,13% dari target 55,42%

95
87
79
71
63
55 112.50 122.22
47 85.71 83.50
77.78 78.57
40 62.00
58.33
32
24
16
8
n ur ai ah k it at SA
bu im m ng nti ny ar DE
Da e la Ku B
ri m gT .T Je ng
Se n en .T n ia
ia nt D bu ng
ng Ba Ke
Da Da

6
Grafik tersebut di atas memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan nifas
tertinggi di Dusun Jelantik (122,22%) dan terendah di Dusun Serimbun
(58,33%)
1.1.2.6 Hasil Cakupan Komplikasi Maternal Tertangani Poskesdes Dangiang
Sampai dengan bulan Juli 2020.
Sejak awal tahun 1990 pendekatan yang dianjurkan oleh WHO dalam
upaya Safe Motherhood adalah menganggap bahwa setiap kehamilan
mengandung risiko, walaupun derajat kesehatan ibu sebelum dan selama
kehamilan dalam keadaan baik. Komplikasi obstetrik, yang merupakan
penyebab utama (lebih dari 90%) kematian ibu, pada umumnya terjadi
pada saat persalinan atau sekitar persalinan.
Kebanyakan dari komplikasi obstetrik tersebut tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga penanganan kasus komplikasi maternal harus
dilakukan secara adekuat. Untuk itu diperlukan tenaga kesehatan yang
berkompeten dengan ditunjang oleh ketersediaan sarana, peralatan, obat
serta berjalannya sistem rujukan di setiap jenjang pelayanan.
Indikator ini menggambarkan kemampuan dalam manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil,
bersalin dan nifas dengan komplikasi.

90
83
75
68
60
53 150.0 178.6 300.0 100.0 111.1 312.5 169.0
45
38
30 50.0
23
15
8 9
8 Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Grafik 3.8 Cakupan Komplikasi Maternal tertangani di Poskesdes


Dangiang Sampai dengan Bulan Juli 2020 (52,50%)

7
Dari data pada grafik diatas terlihat dusun Dangiang Timur tidak mencapai
target yaitu 50% dari target 52,50% dan secara umum cakupan komplikasi
Maternal sudah melebihi target.
1.1.3 Hasil Cakupan Indikator Kesehatan Anak
1.1.3.1 Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni 2020
Pelayanan kesehatan standar pertama (KN1) harus segera diberikan
kepada semua bayi baru lahir (neonatal) dalam waktu 6 – 48 jam setelah
lahir. Gambaran pelayanan KN1 dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut
112.5 122.22
96 85.71 87.71
84.62
88 77
80 70
72 62.5
64
56
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Grafik 3.8 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama di Poskesdes Dangiang


sampai bulan Juni Tahun 2020 (56%)

8
Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
pertamarsudah melebihi target yaitu 87,71% dari 56%
1.1.3.2 Hasil Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Poskesdes Dangiang sampai
bulan Juni Tahun 2020
Kasus kematian bayi sebagian besar terjadi pada masa neonatal (0 – 28 hari),
sehingga pada usia tersebut perlu mendapatkan perhatian yang intensif. Untuk
menjamin keselamatan bayi baru lahir harus mendapatkan pelayanan sesuai
standar minimal 3 kali setelah lahir sampai dengan umur 28 hari, dengan pola
kunjungan : 1x pada usia 6 – 48 jam,1 x pada usia 3 – 7 hari, 1 x pada usia 8 –
28 hari.

Grafik 3.10 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Poskesdes Dangiang sampai


bulan Juni Tahun 2020 (56%)

112.5 122.22
96 85.71 87.71
84.62
88 77
80 70
72 62.5
64
56
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

9
Dari data pada grafik diatas terlihat secara umum cakupan kunjungan neonatal
lengkap sudah melebihi target yaitu 87,71% dari 56%
1.1.3.3 Hasil Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes Dangiang
Tahun 2020
Grafik dibawah ini menunjukkan cakupan Komplikasi Neonatal yang
dapat tertangani diPoskesdes Dangiang sampai bulan Juni Tahun 2020
Grafik 3.11 Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni Tahun 2020 (84%)

84
77
70
63
56
49 102.56 83.33 95.24
42
35 52.08
28
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Dari grafik diatas terlihat bahwa penanganan komplikasi neonatal sudah


melebihi target yaitu 52,08 % dari 14%
1.1.3.4 Hasil Cakupan Kunjungan Bayi 1 di Poskesdes Dangiang sampai bulan
Juni Tahun 2020
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang harus diperoleh bayi (29 hari – 1
tahun) minimal 4 kali (Kunjungan Bayi 4), apabila bayi sakit diberikan

10
penganganan dengan pendekatan MTBM. Grafik berikut menggambarkan
cakupan Kunjungan Bayi 4.
Grafik 3.12 Cakupan Kunjungan Bayi 1 di di Poskesdes Dangiang
sampai bulan Juni Tahun 2020 (56%)

96
88
80
72
64
56 90 100 100 150 122.22 104.69
87.5 85.71
48
40
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan bayi I


melebihi target yaitu 104,69% dari 56%
Grafik 3.13 Cakupan Kunjungan Bayi 4 di Poskesdes Dangiang sampai bulan
Juni Tahun 2020 (90%)

11
96
88
80
72
64
56 120 100 125 162.5 114.29 107.81
48 77.78
40 66.67
32
24
16
8
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan bayi


IV melebihi target yaitu 107,81% dari 56%
1.1.3.5 Hasil Cakupan Pelayanan anak balita 1 di Poskesdes Dangiang sampai
bulan Juni Tahun 2020
Pada masa balita, anak perlu mendapat perhatian serius terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya. Anak balita(12–59 bulan)
seharusnya memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun dan pemantauan perkembangan minimal
2x setahun.
Grafik 3.14. Cakupan Kunjungan Balita 1 di Poskesdes Dangiang sampai
bulan Juni Tahun 2020 (49,58%)

12
85
78
71
64
57
50
42 67.5 63.33
35 58.73 60 56.82 55.76
28 46 42.86
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa cakupan kunjungan balita I


terdapat dua dusun yagng belum mencapai target yaitu Serimbun dan
Dangiang Timur namun secara keseluruhan cakupan melebihi target yaitu
56,76% dari 49,58

13
Grafik 3.15 Cakupan Kunjungan Balita 2 Tahun di Poskesdes Dangiang sampai bulan
Juni tahun 2020

85
78
71
64
57
50
42 76.67
35 57.5 53.35 59.09 54.84
50 52.38
28 44.9
21
14
7
Serimbun Dangiang Banten D.Timur Jelantik Kebun Dangiang DESA
Timur Damai Tengah Kunyit Barat

Pada grafik di atas menunjukkan secara umum cakupan kunjungan balita II


mencapai target yaitu 54,84% ari 49,58%
3.1.4 Jumlah Kelahiran Hidup, Kematian Maternal, Kematian Bayi dan
Kematian Anak Balita
Tabel 3.2 Data Kelahiran Hidup, Kematian Maternal dan Kematian Balita dalam
5 bulan terakhir
Variabel/Tahun 2018
Kelahiran Hidup 57
Kematian Maternal 1
Kematian Neonatal 1
Kematian Bayi (29 hr – 1
0
Tahun)
Kematian Anak Balita (1 – 5
0
tahun)
Kematian Lahir Mati 0
Keterangan :Sumber data dari Hasil PWS-KIA

14
3.1.4.2 Jumlah Kematian pada Neonatal
Total kematian bayi (0-28 hari) pada tahun 2014 sebanyak 1 orang,
sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Data Penyebab Kematian Neonatal (0 – 28 hari) Tahun 2014

Dusun BBLR TN Asfiksia Infeksi Cacat Lain2 Total

Serimbun 0 0 0 0 0 0 0
D.Timur 0 0 0 0 0 0 0
Banten Damai 2 0 0 0 0 0 0
D.T.Tengah 1 0 0 0 0 0 0
Jelantik 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Kunyit 0 0 0 0 0 0 0
Dangiang Barat 1 0 0 0 0 0 0
Desa 4 0 0 0 0 0 0
Keterangan : Sumber data dari PWS KIA
Tabel 3.6 Data Penyebab Kematian Ibu tahun 2020
Pre-
Penyakit Lain-
Desa APB Eklampsia, HPP Emboli.
Penyerta lain
Eklampsia
Serimbun 0 0 0 0 0 0
D.Timur 0 0 0 0 0 0
Banten Damai 0 0 0 0 0 1
D.T.Tengah 0 0 0 0 0 0
Jelantik 0 0 0 0 0 0
Kebun Kunyit 0 0 0 0 0 0
Dangiang Barat 0 0 0 0 0 0
Polindes 0 0 0 0 0 1
Keterangan : Sumber data dari hasil AMP KIA
Dari tabel tersebut di atas Terdapat 1 kasus Kematian ibu dan neonatus didusun
Banten Damai.

15
16
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pencapaian Program KIA


Dari hasil pelaksanaan program KIA Sampai dengan bulan Juni 2020 terdapat
beberapa indikator program yang belum mencapai target. Untuk kesehatan ibu
yaitu cakupan ibu hamil K1 murni (58,33%) hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman ibu hamil untuk periksa hamil di awal kehamilan di tenaga kesehatan
(kususnya bidan desa) di samping itu sempat tidak ada fasilitas kesehatan desa
(poskesdes) sehingga ibu hamil hanya memanfaatkan fasilitas posyandu untuk
pemeriksaan awal kehamilannya.
Sedangkan untuk indicator kesehatan anak secara keseluruhan sudah mencapai
target.
4.2 Kematian Maternal
Berdasarkan laporan PWS-KIA sampai dengan bulan Juni 2020 terdapat 1
kematian maternal.
Jumlah kematian neonatal (0 – 28 hari) sampai dengan bulan juni 2020 sebanyak
1 kasus yang disebabkan oleh kasus BBLRS
4.3 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Sampai 4 Kali (K 4 / K7)
Cakupan kunjungan ibu hamil sampai 4 atau pertemuan ke tujuh dengan umur
kehamilan 9 bulan (33 minggu) pada minggu pertama sudah mencapai target
(88,73 %) lebih dari cakupan yang ditargetkan (57,17%). Kondisi ini
menggambarkan adanya pemahaman ibu hamil arti penting melakukan
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan, meningkatnya kepedulian keluarga dan
masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil, akses terhadap fasilitas kesehatan
meningkat, metode promosi kesehatan yang telah menyentuh kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat termasuk media promosi kesehatan dan keaktifan
petugas kesehatan dalam penjaringan maupun pelayanan kesehatan ibu hamil
sudah dapat mengikat komusikasi yang baik antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil.
4.4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Persalinan di
Fasilitas Kesehatan
Cakupan Persalian oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target ( 85,07 % ) dari
target ( 52,50 % ). Kondisi ini menunjukkan Tingakat Pemahaman Ibu Hamil dan

17
Masyarakat tentang pentingnya melahirkan di Petugas kesehatan sudah
meningkat, serta akses terhadap faskes yang semakin mudah dengan tersebarnya
Poskesdes serta Bidan yang tinggal didesa.
4.5 Cakupan Kunjungan Ibu Nifas
Brdasarkan laporan PWS KIA tahun 2020 Kunjungan nifas sudah mencapai
target yaitu (83,50% ) dari target 55,42% Hal ini dikarenakan sudah tersebarnya
Bidan Desa secara merata disertai dengan tingkat partisipasi petugas dalam
melaksanakan kunjungan Nifas..

4.6 Cakupan Kunjungan Balita


Salah satu bentuk peran serta masyakat terhadap upaya kesehatan adalah keaktifan
kunjungan ibu membawa balita ke posyandu. Kenyataan sampai dengan bulan
Juni Tahun 2020 di Poskesdes Dangiang kunjungan balita sudah mencapai taerget
(104,69%) dari 56%

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang masih kita hadapi dalam program kesehatan ibu dan anak
hingga saat ini adalah sebagai berikut :
5.1.1 Pencapaian beberapa indikator program KIA pada tahun 2020 belum
maksimal dan beberapa indicator belum mencapai target diantaranya masih
belum tercapainya cakupan pelayanan ibu hamil K1 murni Tetapi masih ada
beberapa indikator program yang sudah mencapai target untuk kesehatan
ibu yaitu K4, Persalinan Nakes, Kunjungan Nifas. Sedangkan untuk
kesehatan anak indikator yang sudah mencapai target adalah KN 1, KN 3,
penanganan komplikasi neonatal, kunjungan bayi 1 dan kunjungan bayi 4,
balita 1 dan balita 2. Diharapkan pencapaian program yang sudah baik
dapat dipertahankan dan intervensi program selanjutnya lebih fokus pada
permasalahan yang dijumpai dengan memperhatian kualitas pelayanan.
5.1.2 Penempatan dan penyebaran bidan sudah merata, namun pemberdayaan
bidan oleh masyarakat belum dilakukan secara optimal disebagian wilayah
Kabupaten Lombok Utara, baik untuk bidan puskesmas maupun bidan di
desa. Dikarenakan belum adanya bangunan tetap ataupun sementara untuk
bidan desa sehingga pelayanan kesehatan KIA(terutama kontak dengan
bidan desa) hanya melalui pemanfaatan sarana posyandu atau saat posyandu
saja.
5.1.3 Dari segi kompetensi baik bidan puskesmas maupun bidan di desa masih
perlu ditingkatkan terutama dalam APN, PPGDON, kelas ibu hamil,
SDIDTK, MTBM/S. Demikian juga untuk jenis pelatihan standar lain untuk
kompetensinya yang harus dimiliki oleh bidan, masih banyak bidan yang
belum dilatih.
5.1.4 Keberadaan puskesmas PONED belum standar karenabeberapa tim PONED
tidak utuh karena beberapa tenaga yang sudah dilatih sebelumnya sudah
dimutasi ke unit kerja lain atau kondisi sarana/prasarana maupun peralatan
yang tidak memenuhi standar.

19
5.1.5 Pemanfaatan buku PWS KIA dan pencatatan kohort oleh bidan belum
maksimal.
5.1.6 Pemanfaatan Buku KIA sebagai sarana yang strategis dalam meningkatkan
pengetahuan ibu hamil dan ibu balitadi tingkat keluarga maupun institusi
pelayanan kesehatan terutama swasta dirasakan masih kurang. Sosialisasi
perlu terus dilakukan tidak hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan
tetapi juga secara lintas sektor.
5.1.7 Pengelola dan pelaksana program kesehatan keluarga belum mempunyai
pemahaman yang sama terhadap definisi operasional indikator program
kesehatan keluarga sehingga dalam pelaporan hasil kegiatan program
kesehatan keluarga masih sering terjadi kerancuan dan keterlambatan.

5.2 Rekomendasi
Dari permasalahan tersebut, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
peningkatan kualitas program kesehatan keluarga pada tahun berikutnya adalah
sebagaiberikut :
5.2.1 Peningkatan kompetensi bidan di puskesmas dan bidan di desa perlu
diprioritaskan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan masyarakat sehingga pertolongan persalinan oleh tenaga
non kesehatan/dukun dapat diturunkan dengan harapan dapat menekan
terjadinya risiko yang dapat berakibat pada kematian ibu dan bayi.
5.2.2 Monitoring dan evaluasi maupun bimbingan teknis berkala terhadap
pelaksanaan program maupun kemampuan tenaga kesehatan dilakukan
secara berjenjang untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakat.
5.2.3 Diharapkan ada dukungan dari pemerintah daerah (di tingkat
desa/kecamatan) dalam pengadaan sarana dan prasarana poskesdes
sehingga bidan desa dapat melaksanakan tugas pokoknya di desa
(melakukan pertolongan persalinan dan pelayanan KIA) sesuai standar.
5.2.4 Dalam rangka meningkatkan penguatan pencatatan kohort perlu sosialisasi
persamaan persepsi terkait definisi operasinal program keluarga (kesehatan
ibu dan anak)
5.2.5 Dalamrangka perbaikan kualitas kesehatan ibu dan anak maka upaya
peningkatan pemanfaatan Buku KIA perlu terus ditingkatkan terutama pada

20
sasaran ibu hamil dan ibu balita. Sosialisasi perlu terus dilakukan tidak
hanya di kalangan instansi kesehatan saja akan tetapi juga secara lintas
sector dan swasta.
5.2.6 Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan perlu dilanjutkan seperti :
- P4K
- Kelas Ibu Hamil
- Kemitraan bidan dan dukun
- Peningkatan Fungsi Puskesmas PONED
- Diskusi refleksi Kasus
- K1 – K9
- SMS Gate way
- PP-Test gratis
- Penyediaan ambulan desa

5.2.7 Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan ibu


dan anak maka kegiatan konseling kesehatan dapat diberikan pada saat
memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi ibu hamil/balita yang sedang
diperiksadi pelayanan kesehatan.
5.2.8 Perlu pemahaman yang sama tentang definisi operasional indikator program
dan pengisian format pencatatan pelaporan oleh pengelola dan pelaksana
program sehingga pelaporan program sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati.
5.2.9 Validasi data dilakukan mulai dari pelaksana program di tingkat pelayanan
dasar sehingga memudahkan analisanya sampai di tingkat Puskesmas.
5.2.10 Pengiriman laporan yang sudah divalidasi sesuai ketentuan yang telah
disepakati bersama Bidan desa dan Bidan Koordinator.

Demikian laporan tahunan ini disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan


kegiatan program kesehatan keluarga yang telah dilaksanakan sampai dengan
akhir tahun 2020, dengan harapan dapat dijadikan sebagai acuan untuk kelanjutan
pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak di tahun-tahun berikutnya.

21
Kayangan, Januari 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kayangan PJ Jaringan Puskesmas Kayangan

Siti Ramdhani
Sukamto,S.Kep.Ns
NIP. 19900421 201403 2 003
NIP. 19790821 200003 1 003

22

Anda mungkin juga menyukai