Anda di halaman 1dari 7

Definisi psikologi

 Menurut bahasa yunani dibagi 2 yaitu psyche – jiwa sedangkan logos – ilmu
pengetahua .
 Pengertian psikologi secara umum adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan
ilmu terapan tentang prilaku manusia secara ilmiah, istilah psyche atau jiwa itu
merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit di wujudkannya
 Menurut jhon broadus waston
Psikologi ialah ilmu yang mengkaji mengenai perilaku jasmani dengan memakai
teknik penelitian yang fakual mengenai rangsangan

Pengertian tingkah laku


Tingkah laku adalah segala sesuatu yang dikatakan atau di lakukan oleh seseorang
berupa tindakan yang bisa di ukur, diperhatikan dan di nilai, merupakan sembarang
perbuatan yang diakukan secara sadar dan tidak sadar.

Dengan kata lain tingkah laku adalah manifestasi secara fisik berupa sikap yang
berlandaskan nilai-nilai tertentu, seseorang akan menunjukan tingkah laku tersebut sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut dan juga berjalan dengan nilai moral yang telah di ajarkan
kepadanya

Pendekatan psikologis
 Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku pada dasarnya tingkah laku adalah respon / stimulus yang
datang. Secara sederhana dapatt di gambarkan dalam modes S – R / suatu kaitan stimlus –
respon. Hal ini berarti tingkah laku itu seperti sebuah reflek tanpa adanya kerja mental sama
seklai.

 Pendekatan
tIngkah laku manusia biasanya di kendalikan oleh aktivitas otak dan saraf.

 Pendekatan kognitif
Menekankan bahwa tingkah laku adalah sebuah proses mental dimana individu akan
(organisme) aktif dalam merangkap menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi.
 Pendekatan psikoanalisa
Mengatakan bahwa kehidupan individu sebagian besar di kuasai oleh alam bawah sadar
seperti keinginan stimulus.

 Pendekatan fenomologi
Ini lebih memperhatikan pada pengalaman individu karena itu tingkah laku sangat
dipengaruhi oleh pandangan hidup terhadap dirinya dan dunianya, konsep tentang dirinya,
harga dirinya, dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau akualisasi.

Ruang lingkup psikologi


Secara harfia psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam 2
golongan yang besar yaitu:

1. Psikologi yang meniliti & mempeljari manusia


2. Psikologi yang meniliti & mempelajari hewan / yang di sebut dengan psikologi hewan

Psikologi dibagi menjadi 2 bagian yaitu psikologi umum / psikologi khusus.

Psikolgi khusus dibagi menjadi beerpa bagian yang pertama psikologi konseling yang
kedua psikologi eksperimen yang ketiga behavioral neoroscience & comparative psychology
yang keempat psikologi perkembangan yang kelima psikolgi sosial yang keenam psikologi ke
pribadian yang ketujuh psikologi kesehatan yang terakhir psikologi komunitas
PSIKOLOGI KEPERAWATAN
A. HUBUNGAN PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN

Psikologi dan keperawatan saling berhubungan. Psikologi sangat dibutuhkan dalam


praktek keperawatan. Ilmu psikologi ini dapat membantu perawat dalam mengkaji dan
memberikan asuhan keperawatan secara terintegrasi dan holistik tidak hanya meliputi
kondisi fisik saja melainkan juga dari sisi psikologi pasien.

Menurut konsep kajian keperawatan yang berdasarkan pada respon bio, psiko, sosio,
spiritual, dan kultural ini psikologi masuk pada salah satu kajian profesi keperawatan.
Perawat juga perlu menggali kondisi pasien lebih dalam terhadap kondisi fisik, sosio,
spiritual, dan kultural melalui pendekatan psikologi dengan menanamkan rasa percaya pada
pasien.

Perawat mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi untuk menjadi dasar hubungan
terapeutik dan komunikasi efektif dengan menerapkan ilmu psikologi dalam keperawatan,
perawat menjadi lebih sensitif untuk terbuka dan memahami perasaan pasien ketika sakit,
sumber – sumber penguat bagi pasien, keinginan pasien lebih dalam, harapan , dan lainnya.

Psikologi dalam keperawatan tidak hanya diterapkan pada pasien saja namun juga
pada keluarga, rekan perawat, dan juga kolaboratif dengan  tenaga medis yang lain. Psikologi
digunakan dalam beragam konteks di dunia keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
holistik dan berkualitas, menitikberatkan pada kepuasan pasien secara fisik dan psikologis
selama menerima perawatan dalam suatu rumah sakit.

B. PERSPEKTIF PSIKOLOGI KEPERAWATAN

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Perspektif diartikan sebagai suatu cata atau
metode pandang yang bisa dirasakan oleh panca indera atau juga dapat diartikan sebagai
suatu sudut pandang seseorang dalam menyikapi suatu objek yang tampak oleh panca
indera.

Menurut Schein E, 1972 dalam PPNI, 2001 menyatakan keperawatan sebagai


pemberi pelayanan profesional yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Profesional memiliki artian yang berbeda dengan amatir. Profesional terikat seumur hidup
yang merupakan penghasilan utama. Perawat perlu memiliki motivasi yang kuat sebagai
landasan pemilihan karir profesionalnya dan mempunyai komitmen hidup yang mantap
terhadap karirnya.Keperawatan memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap serta
ketrampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.

2. Perawat perlu profesional mengambil keputusan untuk kliennya berdasarkan prinsip –


prinsip teori yang sudah dipelajari.Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahliannya
demi pemenuhan kebutuhan pasien.Pelayanan yang diberikan pada pasien berdasarkan
kepada kebutuhan yang bersifat objektif.Mengetahui yang terbaik untuk pasien dan memiliki
ototnomi dalam mempertimbangkan tindakan.Membentuk perkumpulan
profesi.Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya dan pengetahuan yang
dianggap khusus. Bersikap profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
kemampuan, wewenang, dan prinsip – psinsip keilmuan.

C. PERAN PSIKOLOGI KEPERAWATAN

Berikut adalah peranan psikologi dalam keperawatan :

1.Terjalinnya hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal yang baik memungkinkan pasien untuk lebih terbuka


terhadap apa yang dirasakannya dan kemudian menyampaikannya pada perawat. Hal ini
akan sangat membantu perawat untuk memberikan pilihan yang terbaik selama masa
pengobatan dan  juga dapat menurunkan tingkat kecemasan. Dengan hubungan
interpersonal yang baik, klien merasa lebih senang, merasa lebih puas terhadap pelayanan,
merasa aman, klien percaya dengan semua rencana tindakan yang akan dilakukan, klien
lebih kooperatif, dan manfaat baik lainnya.

2. Komunikasi yang baik antara perawat dan klien

Komunikasi yang baik perlu selalu dijaga. Komunikasi yang baik bertujuan untuk
mendorong klien menyampaikan keluhan yang sedang dirasakan dan juga komunikasi yang
baik membantu perawat penyampaikan rencana tindakan yang mudah dipahami. Dalam
komunikasi antara kedua pihak akan memunculkan rasa diperhatikan yang lebih dan
memberi kepuasaan pelayanan. Komunikasi efektif terdiri dari verbal dan nonverbal.

- Komunikasi verbal dilakukan dengan beberapa hal berikut :  memperhatikan intonasi suara
yang halus, kata – kata yang mudah dimengerti, dan nada suara yang tetap.

- Komunikasi nonverbal terdiri dari : sikap tubuh, perilaku, kontak mata, raut wajah, senyum,
dan lainnya. Komunikasi non verbal ini biasa disebut dengan 5S atau Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara klien dengan perawat

Rasa saling percaya antara klien dengan perawat akan tercipta apabila kedua peran
diatas sudah dilakukan dengan baik. Rasa percaya ini akan mempermudah proses pemberian
asuhan keperawatan karena klien menjadi sangat kooperatif. Menanamkan rasa percaya
tersebut merupakan bentuk pendekatan secara psikologis.

4. Memberikan motivasi pada klien

Apabila ketiga tahap peran perawat diatas sudah dilakukan, maka perawat dapat
memberikan dukungan atau motivasi untuk klien dan keluarga dalam bentuk berupa sikap
menghibur agar klien tertawa, memberikan keyakinan pada klien terhadap kesembuhannya,
memberi keyakinan pada klien terhadap suatu treatment tertentu yang mendukung
kesembuhan, memotivasi klien untuk berani ketika mendapatkan tindakan, dan juga
memotivasi pikiran positif lainnya.

=> Dalam tindakan pemberian asuhan keperawatan, beberapa hal berikut dilakukan perawat
terkaiit psikologi keperawatn yaitu :

- Perawat selalu ada 24 jam di Rumah sakit dan merupakan tenaga kesehatan paling dekat
dengan pasien. Perawat harus meluangkan waktu disisi pasien pada waktu waktu tertentu
dan mendorong klien untuk menceritakan apa yang dirasakan, baik itu tentang keluhan rasa
sakit, perasaan terkait masalah keluarga, dan keluhan lainnya yang menjadi pikiran.

- Perawat memberikan nasehat yang sekiranya membantu disertai komunikasi dan sentuhan
terapeutik untuk menenangkan klien dan sebagai sikap dukungan.

- Perawat memberikan penjelasan terhadap apa yang dikeluhkan sebagai suatu proses
penyembuhan yang bertahap agar klien lebih menerima keadaannya dan juga bersabar
terhadap proses penyembuhan.

- Perawat bisa mengajarkan teknik – teknik relaksasi atau teknik perubahan perilaku dan
mendorong pikiran dan sikap klien ke arah positif dalam menyelesaiakan masalah/
keluhannya. Misal apabila klien mengeluh nyeri tak juga hilang, perawat bisa mengajarkan
teknik nafas dalam, guided imagery, massage, dan teknik lainnya untuk mengatasi hal
tersebut. Hal tersebut mampu membuat klien menjadi lebih tenang, rileks, dan juga secara
biologis mampu mengurangi respon nyeri.

- Perawat menanamkan semangat dan motivasi yang tinggi pada klien bahwa kesembuhan
atas penyakitnya bisa dia dapatkan. Semangat dan motivasi ini bisa berupa kata – kata
dengan nada yang semangat, ceria dan juga disertai dengan bahasa non verbal seperti
gerakan, tersenyum, dan tatapan yang meyakinkan.
D. PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SAAT INI

Psikologi keperawatan saat ini sudah berkembang sangat pesat bahkan sudah
merambah pada penggunaan terapi perubahan mental atau psikologis dalam pemberian
asuhan keperawatan. Respon stres, ketakutan, kecemasan, dan lainnya pada klien sering
sekali berdampak pada kondisi klinis danmemperburuk kondisi kesehatan.

Pendekatan psikologis dengan terapi terapi seperti behavioral cognitif therapy,


meditasi, guided imagery, musik, dan lainnya sudah banyak digunakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan pasiend ari segi psikologis. Efek dari stres dan kecemasan tersebut bisa
berdampak buruk pada peningkatan nadi, tekanan darah, level biomedik dalam darah
lainnya, yang juga bisa berdampak pada pemercepat kematian pada beberapa pasien
dengan penyakit kronis.

Hubungan psikologis pada faktor penurunan konsidi fisik inilah yang menjadi
landasan penggunaan psikologi keperawatan dalam manajemen pemberian layanan di
Rumah sakit atau pada klien dengan kondisi sakit. Penerapan psikologis sebagai suatu
bentuk terapi dalam keperawatan ini juga diakui dalam dunia kesehatan secara keseluruhan
dan juga bisa diterapkan oleh dokter. Terapi psikologis ini dikenal juga sebagai terapi
komplementer atau terapi alternatif yang mendukung terapa utama yaitu medis.

Penjelasan diatas sudah mencakup semua peran psikologi dalam keperawatan dan
juga keperawatan itu sendiri terhadap keilmuan psikologi yang ada. Penerapan psikologi
dalam keperawatan sangat diperlukan untuk senantiasa memantau pasien dari proses
kesakitannya secara bio, psiko, sosio, spiritual, dan kulturan.

Selain itu, psikologi juga digunakan dalam mengkaji keluarga pasien dan juga
pemberian asuhan pada keluarga. Keperawatan memiliki peranan pemberian pelayanan
dalam empat konsep paradigma yang sudah diutarakan yaitu manusia, kesehatan,
keperawatan,d an lingkungan. Dengan begitu, target pemberian layanan keperawatan di
tempat layanan kesehatan dilakukan oleh perawat tidak hanya tertuju pada pasien saja
melainkan juga terhadap keluarga, dan lingkungan pasien.
Perawat mengkaji permasalahan yang ada pada diri pasien, keluarga, dan lingkungan
untuk mewujudkan kesehatan yang diinginkan. Paradigma tersebut menjadi dasar praktik
keperawatan profesional. Psikologi digunakan dalam proses interaksi untuk mencapai tujuan
tersebut. Dengan menjalin hubungan yang saling percaya pada keluarga dan pasien, perawat
dapat memodifikasi perilaku, lingkungan, dan faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan.
Sehingga didapatkan proses perawatan yang holistik dan memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai