Anda di halaman 1dari 9

KONDISI PSIKOLOGIS DAN PEMBENTUKAN TAMADUN MELAYU

SEBELUM KEDATANGAN ISLAM

Dedek Okta Andi


NIM : 21960215495
Program Magister Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

Dosen : Dr. H. Muslim Afandi, M.Pd

A. Kondisi Psikologis Tamadun Melayu sebelum Kedatangan Islam


• Kehidupan masyarakat melayu dipengaruhi oleh kebudayaan yang dinamakan
sebagai adat kepercayaan berdasarkan kepada pandangan semesta tradisional orang
melayu tersebut
• Kebudayaan sebuah masyarakat adalah berbeda antara satu sama lain
• Pandangan semesta melayu berpusat kepada manusia yang mana ia mempunyai
tanggapan terhadap alam yaitu alam nyata dan alam ghaib dalam kehidupan mereka.

1. Agama dan Kepercayaan masyarakat Melayu


Jika merujuk pada tatanan ilmu sosial, maka agama dikatakan sebagai sistem
kepercayaan yang teratur atau terorganisasi. Sedangkan kepercayaan adalah keyakinan
yang ditujukan kepada satu-satu fenomena kepercayaan atau tidak memiliki ciri-ciri
yang terorganisasi ataupun tersistem.
Pada masyarakat melayu, mereka membedakan antara agama dan kepercayaan.
Menurut masyarakat melayu, Agama yang dianggap oleh mereka adalah agama-agama
besar yang diakui oleh pemerintah. Seperti Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha.
Sementara keyakinan-keyakinan seperti penyembahan pada ‘dewa-dewa’ dan
kepercayaan akan kekuatan yang dimiliki makhluk halus (jin, hantu, jembalang, sikodi
dan lainnya) hanya dianggap sebagai suatu kepercayaan saja. Seperti yang terdapat pada
suku ‘terasing’ - Suku Talang Mamak, Suku Akit, Suku laut, dan lainnya. Maupun
kepercayaan yang juga mencangkup masalah upacara-upacara yang lahir dari
kebiasaan-kebiasaan lama orang melayu, seperti tepung tawar, mati tanah dan lainnya.
Namun sebenarnya yang dikatakan kepercayaan dalam masyarakat melayu itu
bukan hanya dalam kepercayan lama saja yang menjadi peninggalan masa lampau
seperti animisme, tapi juga kepercayaan yang datang setelahnya, seperti kepercayaan
agama hindu, budha dan Islam sendiri. Dimana Islam yang datang terakhir
mengakomodir semua unsur kebudayaan tersebut secara perlahan, serta melakukan
penelusuran terhadap hal-hal yang bertentangan dengan Islam.

2. Kepercayaan Awal Orang Melayu


Kepercayaan awal masyarakat melayu sebelum kedatangan agama adalah
‘animisme’, dimana mereka percaya semua benda di dalam dunia ini mempunyai roh
atau semangat yang mempengaruhi kehidupan manusia sama ada baik atau buruk.
Roh atau semangat ini perlu dipuja agar membawa kebaikan dan menambahkan
rezeki. Keadaan ini telah mempengaruhi kehidupan mereka karena terdapatnya aktivitas
memuja pantai atau semangat padi bagi menjamin keselamatan dan menambahkan hasil
padi.
Dengan ini timbullah konsep pantang larang, adat istiadat, undang-undang,
kebudayaan dan sebagainya. Bagi memuja semangat ini lahirlah tarian, nyanyian,
drama, musik, unsur mainan, mentera, adat menanam, adat kematian dan sebagainya
yang ada hubungan dengan kepercayaan itu. Beberapa dari unsur ini menjadi hiburan
dan mainan yang pada asalnya merupakan upacara yang berkaitan dengan kuasa ghaib.
Contohnya Main Puteri, Main Dewa, memutus ubat dan sebagainya.
Berkaitan dengan unsur mainan dan tarian tadi maka lahirlah upacara jampi serapah
yang bertujuan untuk melindungi permainan daripada segala bencana dan menghalau
jin dan hantu daripada menggangu persembahan. Setiap persembahan ada peraturan dan
pantang larang kerana asal usul sesuatu jenis persembahan selalunya dihubungkait
dengan kuasa ghaib.
Dengan wujudnya kepercayaan tersebut maka wujud satu golongan masyarakat
yang dihubungkaitkan dengan upacara-upacara pemujaan seperti dukun, tabib, pawang,
nenek kebayan dan sebagainya yang bertanggung jawab memulih diri seseorang yang
dipercayai disampuk atau hilang semangat.
Terdapat juga bentuk kepercayaan terhadap roh orang yang sudah mati. Mereka
percaya individu yang semasa hidupnya mempunyai kuasa hebat apabila mati akan
tetap memberi perlindungan. Berdasarkan kepercayaan inilah masyarakat tempatan
memuja roh si mati agar dapat memberi perlindungan. Dalam kepercayaan melayu itu
sendiri terdapat enam benda atau tempat yang dikeramatkan.
1. Objek alam seperti batu, puncak gunung, pulau dan tanjung.
2. Binatang seperti harimau, dan buaya putih.
3. Kubur ahli sihir atau pawang.
4. Kubur orang yang membuka pemukiman baru.
5. Pemakaman ulama Islam
6. Ulama yang masih hidup

B. Pembentukan Tamadun Melayu Sebelum Islam


1. Dasar Pembentukan
• Kerajaan Melayu
Kerajaan berbentuk Agraria : Funan, Angkor dan Majapahit
Kerajaan berbentuk maritim : Funan (2M), Langkasuka (2M), Kedah (4M),
Perak (5M), Jambi/Melayu (6/7M), Sriwijaya (7M), Surabaya (11M)
• Stratifikasi sosial
a. Golongan yang memerintah : Diraja dan Bangsawan
b. Golongan yang diperintah : Rakyat Jelata (yang merdeka), Hamba

2. Dasar Pembentukan Tamadun Melayu


• Di Alam Melayu lebih 5000 tahun
• Diawali dgn teknologi pertanian
Teknologi pembajakan dan juga sistem drainase air yang digunakan dalam
proses irigasi pertanian seperti budidaya padi dan sebagainya
• Kegiatan bermusyawarah
• Nilai murni dihasilkan dari interaksi
• Bersifat Terbuka
3. Kemunculan Tamadun Melayu
• 2500 tahun yang lalu: Lembah Bujang, Kuala Selising
• Nilai bedasarkan aktivitas ekonomi
- Meskipun kegiatan industri pada awalnya tidak begitu pesat, namun kegiatan
perekonomian yang berbasis di pelabuhan-pelabuhan alam melayu telah
berjaya menjadi pusat impor ekspor yang maju di wilayah asia
- Mempengaruhi perkembangan kota-kota dan kota-kota lengkap dengan
infrastruktur
- Penggunaan mata uang
- Pola agraria; pertanian, perikanan, ternak, dll., tergantung pada lingkungan
- Meningkatkan aktivitas perdagangan ke tingkat internasional
- Sistem barter mata uang berkembang

4. Sebelum Kedatangan Islam


• Rute perdagangan
• Teknologi maritim
• Monumen keagamaan menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha
Monumen merupakan bangunan yang terbuat dari batu bata yang dibuat
bertujuan untuk memperingati orang dan peristiwa penting.
Candi merupakan sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan
purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan
sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha

5. Setelah Kedatangan Islam


• Kesultanan Melayu Melaka, Acheh, Pasai, Perlak, Patani dan Johor-Riau
Pusat Keinteletualan dan Komunikasi
1. Pengaruh Agama Hindu
Pengaruh agama Hindu tersebar sejak abad ke 6 lagi yang dibawa oleh pedagang
India. Penyebaran agama ini berkembang pesat ketika kedatangan golongan Brahmana
dan penerimaan agama ini oleh golongan pemerintah.
Ajaran ini diterima oleh pemerintah kerana agama ini berpegang teguh kepada
konsep Dewaraja yaitu raja adalah tuhan dibumi yang sekaligus memperkukuhkan
kedudukan raja sebagai pemerintah. Sebagai contoh, terdapat dua buah kerajaan Hindu
di Tanah Melayu yaitu kerajaan Langkasuka dan kerjaaan Kedah Tua. Disamping itu
terdapatnya penyembahan Dewa Siva dan Vishnu, yang dapat dilihat daripada
pembinaan Candi Bukit Batu Pahat dan Candi Bukit Pendiat di Lembah Bujang, Kedah.
Dikarenakan prinsip kedatangan agama hindu yang diarahkan pada kaum
bangsawan, banyak pihak yang mengatakan bahwa sebenarnya hanya golongan
bangsawanlah yang menganut agama ini dengan sungguh-sungguh. Meskipun mereka
sendiri tidak benar-benar paham dengan ajaran filsafat hindu yang asli.
Mereka hanya mementingkan perkara yang berkaitan dengan tata upacara serta
ajaran-ajaran yang membesarkan keagungan dewa bagi kepentingan mereka sendiri,
sehingga secara tidak langsung dengan menjadi penganut agama hindu mereka
memperkukuh kedudukan mereka didalam struktur lapisan didalam puncak masyarakat.
Adapun dalam masyarakat melayu mereka lebih cenderung bersifat seni dibanding
harus memahami kehalusan metafisik hindu yang bersifat filsafat. Beberapa
kesusasteraan agama asli hindu-india yang diadopsi kedalam bahasa hindu-melayu telah
ada pada mahabrata dan baghavad gita yang menggambarkan kehidupan arjuna dan
bharatayuddha yang kesemuanya tidak menampakkan filsafat hindu asli.

2. Pengaruh Agama Budha


Agama Buddha pula turut tersebar di kalangan masyarakat melayu dan ia
mempunyai pertalian dengan agama Hindu. Ini disebabkan agama ini mengalami
pengakomodiran dengan unsur-unsur agama Hindu. Agama ini diasaskan oleh Sidharta
Gautama di India. Agama ini melarang manusia melakukan kekejaman karena ia tidak
mendatangkan sebarang kebaikan. Ajaran agama Buddha ini mudah diterima karena
anggapan mereka bahawa pengasas agama Buddha merupakan penjelmaan kembali
salah satu daripada Dewa Hindu.

a. Budha dan Kerajaan Melayu


Menurut Saudagar (dalam Yunani, 2015), tumbuh dan berkembangnya kerajaan
Melayu tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan agama buddha masuk di
perkirakan sekitar awal abad Masehi, melalui pantai Timur Jambi dan menyusuri
sungai Batanghari dan sungai Musi.
Bila memperhatikan sisa peninggalan umat buddha di daerah berupa candi, arca
dan situs purbakala tarnyata agama Buddha memiliki sejarah yang panjang. Paling
sedikit umat Buddha di kerajaan Melayu mengalami enam masa perkembangan,
yakni masa muncul (tumbuh), masa berkembang, masa jaya, menurun, masa
tengelam dan masa muncul kembali.
Masa kemunculan agama Buddha tidak dapat di pastikan kapan waktunya, kita
hanya memperkirakan sekitar abad pertama Masehi, yakni berdasarkan tahun Saka.
Masa perkembangan agama Buddha di kerajaan Melayu sekitar abad 4- 6 Masehi,
yang di tandai dengan adanya hal-hal penting.
1. Munculnya kerajaan tua Kan-to-li dan Ho-lo-tan di Jambi
2. Mulai berdiri biara-biara
3. Munculnya permukiman baru
4. Terjalin erat hubungan Sriwijaya dengan Cina

Masa kejayaan yang di alami umat Buddha kerajaan melayu berlangsung lama
sekitar abad 6-11 M. pada masa jaya ini ada beberapa pencirian yang timbul di
daerah.
1. Munculnya kerajaan Melayu di daerah baik Sumatera, Jambi
2. Muara Jambi mulai menjadi pusat pendidikan agama Buddha di kawasan Asia
Tenggara lautan.
3. Munculnya kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan Maritim
4. Terjalinya hubungan dagang dan keagamaan dengan Cina.
5. Kawasan pantai Timur Jambi berfungsi sebagai pusat perdagangan di Selat
Malaka dan sebagai sabuk pengamanan (Balustrade) kerajaan Melayu.

Kerajaan Melayu mengalami pula masa menurun yang berlangsung cukup


panjang sekitar abad 11 – 14 M. menurunnya kebesaran Buddha ini bersamaan
dengan terjadinya dengan peristiwa- peristiwa penting.
1. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya.
2. Terjadinya pergeseran sistem nilai budaya (Cultural value System) didalam
masyarakat Melayu, dimana nilai-nilai Budaya Islam mulai dianut oleh
masyarakat.
3. Berpindahnya pusat perdagangan dari pantai timur Jambi ke wilayah Riau dan
Semenajung Malaya.
Masa tenggelam dialami oleh kerajaan Buddha di Jambi sekitar abad 14 sampai
akhir abad 19 M. Umat Buddhis muncul kembali pada abad 20 Masehi. Kenyataan
ini memberi pengertian bahwa didalam sejarah Buddha di Kerajaan Melayu
mengalami masa putus.

KONDISI TAMADUN MELAYU DIBERBAGAI BIDANG SEBELUM ISLAM

1. Bidang Komunikasi

 Bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa ligua franca bagi wilayah kepulauan
Melayu dan digunakan oleh golongsn pedagang serta wisatawan asing dari China,
Eropa dan juga India.
 Perkembangan ini sangat terkait erat dengan perkembangan peradaban Melayu
sampai sekarang. Perkembangan bidang persuratan Melayu ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian seperti sastra rakyat, sastra pengaruh Hindu dan juga sastra
pengaruh Islam

2. Bidang Kesenian

 Perkembangan peradaban Melayu dapat dilihat melalui manifestasi kesenian orang


Melayu. Seni halus yang dihasilkan oleh orang Melayu memainkan peran penting
dalam melengkapi kehidupan orang Melayu yang diwarisi sejak ribuan tahun.
 Kehidupan orang Melayu sangat dipengaruhi oleh kesenian yang bersumber alam,
apakah dari segi hubungan masyarakat Melayu dengan manusia lain dan juga
hubungan manusia dengan kepercayaan dan agama mereka.

3. Bidang Sains & Teknologi

 Kegemilangan sains & teknologi yang dicapai oleh orang Melayu sangat unik
karena mencerminkan kebutuhan-kebutuhan serta nilai-nilai budaya yang ada pada
orang-orang Melayu.

 Antara contoh kemajuan sains dan teknologi yang diwarisi dari orang Melayu
sebelumnya ilah bidang pertanian seperti teknologi pembajakan dan juga sistem
drainase air yang digunakan dalam proses irigasi pertanian seperti budidaya padi
dan sebagainya.

 Dalam bidang teknologi alam bina juga, orang-orang Melayu ketinggalan, dimana
keterampilan dapat dilihat dalam pembangunan rumah dan masjid, misalnya Rumah
Kutai, Rumah Panjang, Kubah dan juga Masjid Kampong Laut yang memiliki
keunikan tersendiri.

4. Bidang Pendidikan

 Di awal perkembangan peradaban, masyarakat Melayu hanya menerima pendidikan


tradisional saja seperti kelas mengaji Al-Quran dan bahasa Arab.

 Perkembangan pendidikan ini sangat lambat sehingga dipraktikkan oleh para guru
agama.

 Sekitar abad ke-19, sekolah Melayu mulai dibuka. Sekolah Melayu yang pertama
dibuka pada tahun 1821 yaitu Sekolah Melayu Gelugor.

 Fitur utama sekolah Melayu ini adalah pelajaran Melayu disediakan selama empat
tahun, mutu pelajaran tertentu dan rendah tahapnya, menyediakan para siswa
menguasai "3M" yaitu membaca, menulis dan menghitung.
References

https://asalusulorangmelayu.wordpress.com/2013/10/27/agama-dan-kepercayaan-0rang-
melayu/

Yunani Hasan, (2015) Menelusuri Asal-Usul Bangsa Melayu. FKIP Universitas Sriwijaya

http://azizharjinesei2015oktober.blogspot.com/2015/10/keadaan-masyarakat-melayu-
sebelum-dan.html
http://titasunimap12.blogspot.com/2012/04/asas-asas-tamadun-melayu.html
https://tamadunmelayug9.wixsite.com/titastm/pencapaian-tamadun-melayu

Anda mungkin juga menyukai