Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME PKN

HAM (Hak Asasi Manusia)

VELLA DWI YUDISTIRA


856219268

UPBJJ SIMALANGGANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
HAM (Hak Asasi Manusia)

a. Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang
telah diperoleh dan di bawah bersamaan dengan kelahiranya di masyarakat. Adapun
hak dasar yang bersifat universal meliputi hak hidup, hak kemerdekaan dan untuk
mendapatkan kebahagian.
Isu mengenai pelaksanaan HAM di suatu negara akan menjadi sorotan nnegara
lain. Tidak jarang dalam memberikan bantuan suatu negara mengaitkan dengan
pelaksanaan HAM di negara yang bersangkutan.
Ciri-ciri HAM :
1. Kodrat, artinya HAM itu adalah pemberian dari Tuhan kepada setiap manusia
agar hidupnya tetap terhormat
2. Hakiki , artinya HAM itu melekat pada setiap manusia, tanpa melihat latar
belakang kehidupan dan status sosialnya
3. Universal , artinya HAM itu berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia
yang satu dengan yang lainya
4. Tidak dapat dicabut, artinya dalam dalam keadaan bagaimanapun , hak asasi
setiap orang itu tetap ada
5. Tidak dapat dibagi artinya HAM itu tidak dapat diwakili ataupun diwakili
kepada orang lain
Nilai-nilai Dasar HAM
1. Kebebasan / kemerdekaaan
Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka. Oleh karena itu, menjadi harapan
setiap manusia menjalani kehidupanya dalam keaadaan merdeka.
2. Kemanusian/perdamaian
Manusia dalam menjalani kehidupanya sangat medambakan ketentraman , bebas
dari rasa takut, terjamin keamananya dan senantiasa dalam suasana yang damai
3. Keadilan / Kesederajatan / Persamaan
Diperlakukan secara wajar dan adil , mendapatkan kesempatan yang sama dalam
memperoleh hak, tidak dibeda-bedakan antara manusia yang satu dengan yang
lainya dengan alasan apapun merupakan keinginan setiap manusia
b. HAM dalam Undang- Undang Dasar 1945
Semua orang yang lahir ke dunia pada dasarnya diciptakan dengan tidak ada
perbedaan dan memiliki berbagai hak yang bersifat alamiah, dalam arti tidak dapat
dilepaskan atau melekat pada diri setiap manusia. Hak alamiah tersebut, meliputi hak
atas hidup, hak kemerdekaan, hak milik dan hak kebahagian. Dalam perkembanganya
, ternyata apa yang jadi pemikiran Johhn Locke ini sangat beperngaruh terhadap
perkembangan HAM di dunia.
Jaminan HAM, khususnya di Indonesia berdasarkan UUD 1945 hasil
amandemen IV, mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para pengambilan
keputusan di MPR. Hal ini terbukti dari dicantumkan secara eksplisit masalah HAM,
yaitu pada bab XA dengan judul HAM yang terdiri atas 10 pasal ( diberi label pasal
28 A s.d 28 J ) dan 24 ayat. Diluar yang berjudul tersedia dalam bab XA, rumusan
lainya terdapat dalam pasal 27 (3 ayat) , kemudian Bab XI Pasal29 (2 ayat ), bab XII
pasal 30 , Bab XIII pasal 31, pasal 32, Bab XIV Pasal 33 dan Pasal 34.
Dalam UU No. 39 Tahun 1999 tampak jaminan HAM lebih teperinci lagi. Hal
itu terlihat dari jumlah bab dan pasal – pasal yang dikandungnya relatif lebih banyak,
yaitu terdiri atas XI bab dan 106 pasal.
Apabila dicermati jaminan HAM dalm UUD 1945 dan penjabaranya dalam
UU n0. 39 tahun 1999 , secara garis besar, meliputi Hak untuk hidup hak berkeluarga
dan melanjutkan keturunan . Hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta
dalam pemerintahan,hak wanita dan hak anak.
Undang-undang RI No. 7 tahun 1984 tentang ratifikasi konvensi PBB tentang
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Keputusan presiden No
36 tahun 1990 tentang pengesahan konvensi tentang hak-hak anak ( Convention on
the rights of the child )
Majelis umum PBB dalam sidangnya yang ke 44 pada bulan Desember 1989
telah berhasil menyepakati sebuah resolusi yakni resolusi MU PBB N0. 44/25 tanggal
5 Desember 1989 tentang pengertian anak, konvensi menekankan pada faktor umur
yaknik setiap orang yang masih berada dibawah umur 18 tahun
Mulai dari Deklarasi PBB mengenai hak-hak Anak tahun 1959 dan delakrasi
PBB tentang tahun anak-anak internasional. Bahkan jauh sebelumnya , Liga bangsa-
bangsa pun telah menaruh perhatian yang serius tentang masalah anak-anak ini, yang
terbukti dengan dikeluarkanya Deklarasi Jenewa 1924 tentnag pembentukan Uni
Internasional dana dan keselamatan anak-anak. Demikian pula PBB secara khusus
memiliki salah ssatu organ saksi khusus yang berkenaaan dengan anak-anak yakni
UNICEF
Undang –undang RI no . 8 Tahun 1998 tentang pengesahan konvensi
menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak
manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
c. Kasus –kasus yang berkaitan dengan HAM
Meskipun di Indonesia telah ada jaminan secara konstitusional maupun telah
dibentuk lembaga penegaknya, tetapi belum menjamin HAM dilaksanakann dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari atau dalam pelaksanaan pembangunan. Ciri-ciri
suatu pembangunan telak melaksanakan HAM apabila :
1. Dalam bidang politik berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk mengakui
pluralisme
2. Dalam bidang sosial berupa ditandai dengan adanya perlakuan yang sama oleh hukum
antara wong cilik dan priyayi dan adanya toleransi dalam masyarakat
3. Dalam bidang ekonomi dalam yaitu dengan tidak adanya monopoli dalam sistem
ekonomi yang berlaku
Semua ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan penegak HAM
dibentuk untuk memberikan jaminan dalam upaya penegakan HAM dalam negara
hukum Indonesia. Agar upaya penegakan HAM di Indonesia dapat berjalan secara
efisien dan efektif maka diperlukan adanya semangat para penyelenggara negara, para
pemimpin pemerintahan dan seluru lapisan masyarakat untuk bersama-sama, dan
saling bahu membahu dalam penegakan HAM
HAM adalah masyarakat mutlak harus ditegakan , karena setiap orang
dilahirkan bebas dan harkat dan martabat manusia yang sama dengan sederajat serta
dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dalam semangat persaudaraan.
Selain itu juga setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan , perlindungan
dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan diperlakukan
sama di depan hukum
Dalam upaya penegakan HAM telah ditemui berbagai kendala yang
merupakan tantangan untuk dipecahkan bersama. Kendala tersebut di antaranya
paradigma pelanggaran HAM dalam dataran kebijakan politik selalu berbeda dengan
paradigma hukum. Pelanggaran HAM yang ditetapkan DPR, misalnya berbeda secara
teoritis dan fakta-fakta hukum di mata hakim adhoc HAM.

Anda mungkin juga menyukai