Komunitas lingkungan RT 003 RW 007 Dusun Krajan Desa Baratan Kecamatan

Patrang Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur, terdapat komposisi dari bayi,
anak, remaja, dewasa dan juga lansia. Hampir semua rumah sudah dibagun
dengan semen dan berlantai keramik. Suku di komunitas ini adalah suku jawa dan
madura. Mayoritas penduduk beragama Islam.

Keadaan lingkungan fisik di dalalm komunitas terlihat keadaan rumahnya cukup

bersih dan tidak kumuh. Namun, terkadang terlihat kurang bersih karena
masyarakat yang membuang limbah dengan sembarang di selokan depan maupun
samping rumahnya.

Layanan kesehatan dapat dijangkau, seperti praktik mandiri dan puskesmas juga
rumah sakit daerah. Masyarakat juga saling tolong menolong saat orang lain
membutuhkan.

Keadaan ekonomi komunitas tergolong berkembang, didominasi oleh para suami

yang berkerja sebagai pekerja bangunan dan istri menjadi ibu rumah tangga,
namun mereka juga membuka sebuah warung kecil sebagai usaha tambahan untuk
menambah pendapatan.

Keadaan jalan di sekitar masyarakat baik dan beraspal. Pejalan kaki ataupun
pengguna kendaraan bermotor dapat menggunakan jalanan. Masyarakat dalam
komunitas ini memiliki kendaraan layak pakai yang dapat digunakan oleh
keluarganya.

Komunitas ini sering terlibat dalam kegiatan politik yang dilakukan di balai desa.
Komunitas juga menggunakan hak suaranya ketika pemilu diselenggarakan.

Masyarakat komunitas ini sering sekali melalukan interaksi sosial antar tetangga
samping rumah. Sebagian besar masyarakat biasanya berkumpul di satu halaman
rumah warga untuk berbincang dan bersenda gurau. Di setiap rumahnya juga
memiliki tv yang bisa mengakses berita terkini.

Di dalam komunitas ini, setiap anak di usia sekolah mendapatkan haknya untuk
menerima pendidikan sesuai dengan umur dan jenjang sekolah. Fasilitas dan
sarana sekolah mulai dari kelompok belajar, TK, dan SD dapat dijangkau dengan
mudah. Kondisi sekolah layak walaupun dengan keterbatasan.
Tempat rekreasi yang tersedia di sekitar lingkungan komunitas ini adalah
lapangan. Banyak yang menggunakan lapangan sebagai tempat berolah raga,
seperti anak-anak bermain bola. Dulu sering diselenggarakan pertandingan
olahraga seperti voli dan sepak bola antar warga.

Persepsi warga komunitas terhadap masyarakat cukup positif, karena menurut

mereka gotong royong itu sangat penting untuk membangun lingkungan yang
lebih baik dan lebih nyaman untuk ditinggali.

Persepsi perawat terhadap masyarakat adalah masyarakat dalam kondisi yang

sehat, namun dengan kurangnya pengetahuan mereka tidak menyadari bahayanya
limbah yang dapat merugikan banyak orang.

Stresor dalam komunitas ini adalah stresor luar. Stresor luar ini ada karena limbah
yang dibuang sembarang dapat menyebabkan salah satunya polusi udara,
mengundang lalat yang dapat menyebabkan penyakit.

Resistensi yang terjadi di komunitas adalah karena kurangnya tempat pengolahan

sampah sehingga masyarakat membuang limbah rumah tangga dengan
sembarangan.

Diagnosa yang dapat ditegakkan yaitu risiko kontaminasi yang berhubungan

dengan praktik higiene rumah tangga tidak kuat karena kebiasaan membuang
limbah rumah tangga sembarangan. Limbah dibuang ke selokan di depan atau
samping rumah.

Intervensi yang akan direncanakan yaitu pengembangkan kesadaran masyarakat

untuk berperilaku hidup sehat dengan cara membuang dan mengelolah limbah
agar tidak terjadi resiko kontaminasi yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup komunitas tersebut.

Implemtasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memberikan pemahaman

guna masyarakat dapat hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga
dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat di komunitas tersebut.

Evaluasi dapat dilakukan dengan memberikan reward kepada komunitas agar

tetap menjaga pola hidup sehat sehingga tidak merugikan diri dan masyarakat.
Jika masyarakat gagal dalam mengubah pola kebiasaan mereka untuk hidup sehat,
maka berikan kembali pemahaman dan memberikan contoh supaya tidak
mengulangi lagi. Jika perlu dipasang poster untuk larangan membuang sampah.