Anda di halaman 1dari 6

Review

Pertemuan 2

Nama : Desri Nurfarijah


NIM : 1181040030
Kelas : TP V A
Latar Belakang BK
Kompleksnya permasalahan kehidupan
Kemajuan teknologi dan iptek
Berbagai potensi manusia belum berkembang
Manusia ingin hidup sustainable dan survive

Pengertian Bimbingan

Bimbingan merupakan bantuan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada


individu/kelompok agar mandiri dengan menggunakan berbagai bahan, interaksi,
nasehat, gagasan, alat dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma.

Menurut Para Ahli

Miller (I.Djumhur dan Moh.Surya,1975) mengartikan bimbingan sebagai proses


bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri secara maksimum di sekolah, keluarga dan masyarakat.
W.S. Winkel (1981) mengemukakan bahwa guidance mempunyai hubungan dengan
guiding: “showing a way” (menunjukkan jalan),leading (memimpin), conducting
(menuntun),instructions (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing
(mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat).

Bimbingan pada hakekatnya merupakan upaya


untuk memberikan bantuan kepada individu atau
peserta didik. Bantuan yang dimaksud adalah
bersifat psikologis
Pengertian Konseling

Proses pemberian bantuan antara konselor dan konseli secara face to face dalam upaya
mencari berbagai solusi pemecahan masalah yang dialami konseli dalam suasana : saling
interaksi, komunikasi, saling menghargai dan berdasarkan norma-norma.

Menurut Para Ahli

Jones (1951) kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa
difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan dimana ia
dapat bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.
Shertzer & Stone (1974) interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu,masing-masing
disebut konselor dan klien;(b) terjadi dalam suasana yang professional.

Konseling merupakan :
Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal,yaitu konselor dan
klien saling bicara.
Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan
terarah kepada pencapaian tujuan.
Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien.
Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri klien,yaitu atas
dasar penghargaan terhadap harkat dan martabat klien

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan


melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi oleh klien.
Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Tujuan umum adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliknya.
Tujuan khusus merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara
langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,sesuai
dengan kompleksitas permaslahannya itu.

Kesalahpahaman Dalam Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari
pendidikan
Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Bimbingan dan konseling bekerja sendiri
Konselor harus aktif, sedangkan pihak yang lain pasif
Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien
Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dkter dan psikiater
Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja
Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling segera dilihat.

Jadi, kesalahpahaman dalam pelayanan bimbingan dan


konseling,antara lain menyangkut hubungan antara
bimbingan dan konseling dengan pendidikan,peranan
konselor,jenis pemberian,bantuan dan karakteristik masalah
yang ditangani,prosedur kerja,kualifikasi keahlian,hasil yang
harus dicapai serta penggunaan instrumentas bimbingan dan
konseling.
Fungsi Layanan Bimbingan Konseling

Pemahaman, memahami karakteristik/tugas-tugas perkembangan peserta didik dan


membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik.
Preventif, memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek
kehidupan yang patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
Pengembangan, memberikan layanan bimbingan untuk membantu peserta didik
mampu mengembangkan potensi dirinya/tugas-tugas perkembangannya.
Kuratif, membantu para peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya (pribadi,sosial,belajar,atau karir).

Apa bedanya konselor,


psikolog dan psikiater ?

Konselor ( Begerlar M.K /M.A in Counseling/ Kons)

Pendekatan konselor lebih kepada individu yang mengalami masalah hidup namun tidak
sampai menyebabkan gangguan jiwa ssperti depresi, bipolar, halusinasi, skizofrenia dan
gangguan jiwa lainnya.
Asumsi dasar dari seorang konselor adalah setiap manusia memiliki kapasitas penuh untuk
menentukanhidupnya kea rah yang positif dan konstrktif, sehingga peran konselor adalah
sebagai seorang teman, mentor dan pendengar yang baik bagi individu yang mengalami masalah.
Psikolog (bergelar M.Psi / Psi)

Asumsi dasar dari seorang psikolog adalah setiap orang memiliki kemampuan untuk
berfikir dan menentukan apa yang terbaik bagi dirinya, maka dari itu psikolog memiliki peran
untuk merefleksikan, memberikan pandangan dan menuntun klien untuk dapat menyelesaikan
masalahnya dengan tanpa obat-obatan.

Selain itu, psikolog juga memperoleh kapasitas untuk melakukan terapi psikologis dan
berkompeten untuk melakukan dan membaca hasil tes psikologis seperti IQ, tes kepribadian, atau
tes minat bakat.

Psikiater ( bergelar dr. / Sp.KJ )

Tidak seperti psikolog, pendekatan psikiater lebih focus kepda masalah-masalah kejiwaan
yang berkaitan dengan aspek biologis atau fisiologis, sehingga memerlukan penanganan dengan
obat-obatan.

Asumsi dari seorang psikiater adalah masalah kejiwaan manusia disebabakan karema
ketidakseimbangan fungsi-funsi bagian tubuh, sehingga psikiater lebih menggunakan obat-
obatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kejiwaannya.

Anda mungkin juga menyukai