Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pertemuan 2
Pengertian Bimbingan
Proses pemberian bantuan antara konselor dan konseli secara face to face dalam upaya
mencari berbagai solusi pemecahan masalah yang dialami konseli dalam suasana : saling
interaksi, komunikasi, saling menghargai dan berdasarkan norma-norma.
Jones (1951) kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa
difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan dimana ia
dapat bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.
Shertzer & Stone (1974) interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu,masing-masing
disebut konselor dan klien;(b) terjadi dalam suasana yang professional.
Konseling merupakan :
Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal,yaitu konselor dan
klien saling bicara.
Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan
terarah kepada pencapaian tujuan.
Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien.
Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri klien,yaitu atas
dasar penghargaan terhadap harkat dan martabat klien
Tujuan umum adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliknya.
Tujuan khusus merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara
langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,sesuai
dengan kompleksitas permaslahannya itu.
Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari
pendidikan
Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Bimbingan dan konseling bekerja sendiri
Konselor harus aktif, sedangkan pihak yang lain pasif
Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien
Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dkter dan psikiater
Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja
Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling segera dilihat.
Pendekatan konselor lebih kepada individu yang mengalami masalah hidup namun tidak
sampai menyebabkan gangguan jiwa ssperti depresi, bipolar, halusinasi, skizofrenia dan
gangguan jiwa lainnya.
Asumsi dasar dari seorang konselor adalah setiap manusia memiliki kapasitas penuh untuk
menentukanhidupnya kea rah yang positif dan konstrktif, sehingga peran konselor adalah
sebagai seorang teman, mentor dan pendengar yang baik bagi individu yang mengalami masalah.
Psikolog (bergelar M.Psi / Psi)
Asumsi dasar dari seorang psikolog adalah setiap orang memiliki kemampuan untuk
berfikir dan menentukan apa yang terbaik bagi dirinya, maka dari itu psikolog memiliki peran
untuk merefleksikan, memberikan pandangan dan menuntun klien untuk dapat menyelesaikan
masalahnya dengan tanpa obat-obatan.
Selain itu, psikolog juga memperoleh kapasitas untuk melakukan terapi psikologis dan
berkompeten untuk melakukan dan membaca hasil tes psikologis seperti IQ, tes kepribadian, atau
tes minat bakat.
Tidak seperti psikolog, pendekatan psikiater lebih focus kepda masalah-masalah kejiwaan
yang berkaitan dengan aspek biologis atau fisiologis, sehingga memerlukan penanganan dengan
obat-obatan.
Asumsi dari seorang psikiater adalah masalah kejiwaan manusia disebabakan karema
ketidakseimbangan fungsi-funsi bagian tubuh, sehingga psikiater lebih menggunakan obat-
obatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kejiwaannya.