Anda di halaman 1dari 115

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:
NINA SOFIANA
B 200 060 225

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul:

“ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI”

Yang disusun oleh:

NINA SOFIANA
B200 060 225

Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk

diterima,

Surakarta, Januari 2010


Pembimbing

(Drs.Agus Endro Suwarno,Msi)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, M.Si)

ii
NINA SOFIANA
06.6.106.02030.50225
EKONOMI AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN
TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA)

JANUARI 2010

NINA SOFIANA

iii
MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan, akan datang kemudahan. Maka

kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah

kamu berharap.” (Qs. Asy-Syarrh : 6-8)

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan

mengerjakan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh

berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang

meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka

akan kembali kepada-Nya.” (Qs. Al-Baqarah : 45-46)

“Jangan melepaskan harapan atau putus asa karena yang kau dambakan

sudah lampau. Meratapi sesuatu yang tidak dapat diperoleh kembali

merupakan kelemahan yang paling rapuh.” (Kahlil Gibran)

Janganlah engkau menyia-nyiakan waktu selagi masih ada masa

senggang, tetapi hiasilah waktu senggangmu untuk perbuatan yang

bermanfaat. Kesombongan akan menjerumuskan kita ke jurang

kenistaan, tapi kerendahan hati akan membawa kita menuju kemuliaan.

(Ninik Anggraini. 2008)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang kucintai, yang

memberi hidup ini lebih berwarna dan berarti:

Allah SWT dalam lindunganNya sehingga pembuatan skripsi

ini lancar

Untuk Bapak, Ibu, dx nita Terima kasih atas segala curahan

kasih sayang, Do’a dan perhatian yang diberikan untuk

ananda, sebuah karya kecil ini kupersembahkan sebagai tanda

hormat dan baktiku

Keluarga besarku (om tono dan lek kamti) dan prikitiuww yang

selalu kusayangi, terima kasih atas support dan doanya

Sahabat-sahabatku, terima kasih atas Do’a, masukan,

semangad dan dorongan selama ini.(thank you so much)

Almamaterku

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas

karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: “ANALISIS PENGARUH

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN

PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI”. Adapun maksud dan tujuan

dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi kewajiban penulis dalam

melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan yang

tulus dan ikhlas dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Bapak Drs. H.Syamsudin,MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Drs. Suyatmin, SE. M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak Drs. M. Abdul Aris, M.Si.,selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

vi
5. Bapak Dr. Fatchan Achyani, SE. M.Si., selaku Pembimbing Akademik (PA)

yang selama ini memberikan bimbingan maupun arahan-arahan dengan sabar

dan bijak.

6. Bapak Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang

telah dengan sabar dan bijaksana berkenan untuk membaca, mengoreksi,

membimbing dan mengarahkan hingga terselesainya skripsi ini.

7. Dosen-dosen dan karyawan fakultas ekonomi yang telah membantu penulis

selama pelaksanaan penelitian.

8. Ibu dan bapak tersayang, dek nita, tiada kasih sayang yang indah dan abadi di

dunia ini, melainkan kasih sayang yang engkau berikan kepadaku selama ini.

9. Keluarga besarku yang telah memberikan perhatian, pengertian dan

dukungannya.

10. Mas Joko, yang telah memberiku cinta, perhatian, semangat dan do’a yang

luar biasa. Terima kasih untuk semuanya.

11. Mbak Aping, terima kasih atas kasih sayang selama ini.

12. Buat Mira, Ines, Asta, Kurnia terima kasih atas persahabatan kalian.

13. Buat Murni, terima kasih atas bantuannya dan persahabatannya.

14. Teman-teman kelas G angkatan 2006, aku bersyukur bisa menjadi bagian dari

kalian.terus maju! Keberhasilan datang karena ada kemauan dan belajar dari

kegagalan.

15. Teman-teman kostku yang telah baik membantu aku dalam penyelesaian

skripsi ini.

vii
16. Teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima

kasih atas do’a, dukungan dan kasih sayangnya. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan dan

penyajian. Untuk itu penulis menerima segala saran dan kritik yang bersifat

membangun, semoga skripsi ini berguna bagi penelitian selanjutnya. Semoga

skripsi ini menjadi awal kesuksesan penulis pada langkah selanjutnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, 13 Februari 2010

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

ABSTRAKSI ................................................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 10

A. Laporan Keuangan ...................................................................... 10

1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 10

2. Tujuan Laporan Keuangan ..................................................... 12

ix
3. Karakteristik Laporan Keuangan ........................................... 13

B. Pengungkapan (disclosure) dalam Laporan Keuangan .............. 16

1. Pengertian Pengungkapan Laporan Keuangan ...................... 16

2. Tujuan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan…….. ....... 19

3. Konsep Pengungkapan dalam Laporan Keuangan……......... 20

4. Jenis Pengungkapan ............................................................... 21

C. Kelengkapan Pengungkapan ....................................................... 23

D. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Tahunan................................................ 24

E. Pengaruh Rasio Leverage terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Tahunan................................................ 25

F. Pengaruh Rasio Net Profit Margin terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Tahunan............................................... 26

G. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Tahunan................................................ 26

H. Pengaruh Status Perusahaan terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Tahunan................................................ 27

I. Review Penelitian Terdahulu ...................................................... 28

J. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 30

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 32

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32

B. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian..................................... 32

C. Data dan Metode Pengumpulan Data ......................................... 33

x
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................... 34

1. Variabel Independen (Variabel Bebas) .................................. 34

a. Ukuran perusahaan......................................................... 34

b. Rasio Leverage ................................................................ 34

c. Rasio Likuiditas............................................................... 35

d. Net profit Margin ............................................................ 35

e. Status Perusahaan........................................................... 35

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) .................................. 35

E. Metode Analisis Data.................................................................. 36

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................................... 44

A. Statistik Deskriptif ...................................................................... 44

B. Analisis Data ............................................................................... 46

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 46

a. Uji Normalitas ................................................................. 46

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 47

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 48

d. Uji Autokorelasi .............................................................. 49

2. Analisis Regresi Ganda .......................................................... 50

3. Pengujian Statistik ................................................................. 53

a. Uji t .................................................................................. 53

b. Uji F ................................................................................. 55

c. Uji Ketepatan Perkiraan (R2) ........................................... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 57

xi
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 61

A. Simpulan ..................................................................................... 61

B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 62

C. Saran-saran ................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV. 1 Kriteria Pengambilan Sampel ................................................ 43

Tabel IV. 2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 44

Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas Data.. .................................................. 46

Tabel IV. 4 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 47

Tabel IV. 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 48

Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................... 49

Tabel IV. 7 Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................... 50

Tabel IV. 8 Ringkasan Hasil Uji t............................................................. 52

Tabel IV . 9 Rangkuman hasil uji F ........................................................... 54

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Item pengungkapan Laporan Keuangan

Lampiran 2 : Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 3 : Statistik Deskriptif

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas

Lampiran 5 : Hasil Uji Multikoliniaritas

Lampiran 6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 7 : Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 8 : Hasil Uji Hipotesis

Lampiran 9 : Tabel Durbin Watson

Lampiran 10 : Tabel Nilai t

Lampiran 11 : Tabel Nilai F0,05

xiv
ABSTRAKSI

Laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan pihak-pihak di


luar manajemen perusahaan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada masa pelaporan.
Dimana informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan bergantung pada tingkat
pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan (rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan) terhadap
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2008. Pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria, diperoleh 72 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Untuk perhitungan data disusun secara panel (pooled data), jadi
jumlah data observasi sebanyak 216 perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut: 1) Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variabel likuiditas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalan laporan keuangan. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai likuiditas di atas 0,05 yaitu sebesar 0,150. 2) Variabel leverage
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai leverage di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,019. 3) Variabel
net profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai net profit margin di
bawah 0.05 yaitu sebesar 0.006. 4) Variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan, hal ini
ditunjukkan oleh nilai ukuran perusahaan di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,012. 5) Variabel status
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan dalam laporan keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai status perusahaan di
atas 0,05 yaitu sebesar 0,935.

Kata Kunci: Laporan keuangan, Disclosure, Rasio likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Net Profit
Margin, Ukuran Perusahaan, Status Perusahaan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada

dunia usaha. Untuk dapat lebih bersaing, perusahaan dihadapkan pada

kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi

perusahaannya, sehingga akan lebih membantu para pengambil keputusan

dalam mengantisipasi kondisi yang semakin berubah.

Profesi akuntansi sebagai penyedia informasi bisnis tidak dapat

melepaskan diri dari perkembangan perekonomian ini. Semakin besar suatu

usaha bisnis, semakin dirasakan perlunya informasi akuntansi, baik untuk

pertanggung jawaban maupun untuk dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Dalam hubungannya dengan pengujian informasi keuangan untuk pihak luar,

profesi akuntansi perlu mengatur cara-cara pengujian informasi keuangan

suatu badan usaha dan memberi jasa audit untuk menentukan kewajaran

laporan keuangan yang disusun oleh manajemen.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,

tujuan pelaporan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi

investor, calon investor, kreditur, calon kreditur dan para pemakai lainnya

dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan lainnya secara

rasional. Menurut Susanto dalam Subroto (2003) , informasi yang terkandung

dalam laporan keuangan sangat penting sebagai dasar untuk mengalokasikan

1
dana-dana investasi secara efisien dan produktif. Daarough dalam Subroto

(2003) menunjukkan arti pentingnya informasi laporan keuangan dengan

menyatakan bahwa, perusahaan-perusahaan memberikan laporan keuangan

kepada berbagai stakeholder, dengan tujuan untuk memberikan informasi

yang relevan dan tepat waktu agar berguna dalam pengambilan keputusan

investasi, monitoring, penghargaan kinerja dan pembuatan kontrak-kontrak.

Subroto (2003) menyatakan bahwa kualitas keputusan investasi dipengaruhi

oleh kualitas pengungkapan perusahaan yang diberikan melalui laporan

tahunan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat

dipahami dan tidak menimbulkan salah interprestasi, maka penyajian laporan

keuangan harus disertai dengan pengungkapan yang cukup (adequate

disclosure). Selanjutnya, informasi-informasi apa sajakah yang harus

diungkapkan dalam laporan keuangan masih menjadi perdebatan di kalangan

ahli akuntansi, karena pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan sangat bervariasi dan masing-masing mempunyai kebutuhan

informasi yang berbeda.

Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna

apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat

dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Namun demikian, perlu

disadari bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang

mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Secara umum, laporan keuangan menggambarkan pengaruh dari kejadian

masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

2
Bagi pihak-pihak luar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan

merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui

kondisi suatu perusahaan pada suatu masa pelaporan. Dimana informasi yang

di dapat dari suatu laporan keuangan perusahaan tergantung pada tingkat

pengungkapan (Disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.

Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga menghasilkan

keputusan yang cermat dan tepat. Perusahaan diharapkan untuk dapat lebih

transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya,

sehingga dapat membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur,

dan pemakai informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang

semakin berubah.

Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu pengungkapan wajib (Mandatary Disclosure) dan

pengungkapan sukarela (Voluntary Disclosure).(Na’im dan Fuad Rakhman,

2000 dalam Kartika Andi, 2009). Pengungkapan wajib merupakan

pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang

berlaku (peraturan mengenai pengungkapan laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan ketua BAPEPAM No. SE-

02/PM/2002). Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas

manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi

lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan

3
keuangan tersebut. Menurut peraturan mengenai laporan keuangan yang ada di

Indonesia hal semacam ini dimungkinkan.

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal penting yang

dilakukan. Dimana akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan

kelengkapan pengungkapan antar perusahaan dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta dapat memberikan petunjuk tentang kondisi

perusahaan pada masa pelaporan. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai

sarana akuntabilitas publik, pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor

yang signifikan. Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam

bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang ditempuh, kontijensi,

metode persediaan, dan jumlah saham yang beredar dan ukuran alternatife,

misalnya pos-pos yang dicatat dalam historical cost.

Penyediaan informasi yang luas dalam laporan keuangan merupakan

keseharusan yang disebabkan adanya permintaan berbagai pihak yang

berkepentingan dengan informasi tersebut. Suatu informasi dianggap

informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (believe)

para investor dalam mengambil keputusan investasi. Adanya suatu informasi

baru selain laporan keuangan akan membentuk suatu kepercayaan baru

dikalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui

perubahan demand dan supply surat-surat berharga.

Laporan tahunan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi

investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan

4
investasi pasar modal dan juga sebagai sarana pertanggung jawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Tujuan pelaporan

keuangan adalah untuk memberikan informasi guna pengambilan keputusan,

informasi diungkapkan pada dasarnya diarahkan kepada para pemegang

saham, para investor lainnya dan kreditur. Tetapi para karyawan, instansi

pemerintah dan masyarakat luas juga merupakan penerima laporan tahunan

dan bentuk pengungkapan lainnya. Dalam mekanisme pasar modal,

pengungkapan badan usaha merupakan suatu cara untuk menyalurkan

pertanggung jawaban perusahaan kepada para investor untuk memudahkan

alokasi sumber daya. Hal ini menunjukkan bahwa laporan tahunan merupakan

media yang penting untuk menyampaikan corporate disclosure

(pengungkapan pada laporan tahunan) oleh manajemen suatu badan usaha dan

merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan

investasi oleh para investor.

Akuntansi sebagai alat pertanggung jawaban mempunyai fungsi

sebagai alat kendali terhadap aktivitas suatu unit usaha. Tanggung jawab

manajemen tidak hanya terbatas atas pengelolaan dana ke dalam perusahaan

kepada investor dan kreditor, tetapi juga meliputi dampak yang ditimbulkan

oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Keterkaitan yang

terjadi antara perusahaan dengan lingkungan alam dan sosialnya, serta

manfaat sosial (social benefits) dan biaya sosial (social cost) yang

ditimbulkannya merupakan sisi aspek sosial pertanggung jawaban manajemen.

5
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

oleh Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) dengan judul analisis pengaruh

karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada waktu penelitian. Dimana

waktu penelitian ini menggunakan data tahun 2006-2008. Sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan data tahun 2001-2004. Berdasarkan

uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan

Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan

penelitian mengenai “apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan (rasio

likuiditas, rasio leverage, rasio net profit margin, ukuran perusahaan dan

status perusahaan) terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan

masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah : untuk

menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan

6
pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis dari penelitian serta

penyusunan proposal ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Agar dalam pembuatan dan penerbitan laporan keuangan dilengkapi

dengan pengungkapan informasi laporan keuangan yang memadai.

2. Bagi Calon Kreditur dan Calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pengaruh

karakteristik perusahaan dengan kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian lain untuk mengadakan

penelitian selanjutnya yang ada kaitannya dengan karakteristik perusahaan

terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI.

4. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan

dapat menjadi referensi bagi penulis.

7
E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan dari skripsi yang terdiri atas: latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan

penelitian ini, review penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, populasi, sampel

dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, metode

pengumpulan data, definisi operasional, instrumen penelitian dan

metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini peneliti menganalisa, menguraikan dan menyajikan data

dan hasil penelitian, berisi data-data penelitian dan analisa data

yang diperoleh di BEI yang dihitung berdasarkan metode

penelitian yang ada serta dibahas berdasarkan perhitungannya.

8
BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup, memuat beberapa simpulan penelitian

yang dibuat berdasarkan hasil pembahasan, keterbatasan penelitian

serta memberikan saran-saran perbaikan untuk penelitian

selanjutnya.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar

dalam penelitian ini, yaitu laporan keuangan dan pengertiannya, tujuan

laporan keuangan, karakteristik laporan keuangan, pengungkapan dalam

laporan keuangan dan pengertiannya, tujuan pengungkapan dalam laporan

keuangan, konsep pengungkapan dalam laporan keuangan dan jenis

pengungkapan, faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan, kelengkapan pengungkapan, hal- hal yang mengurangi

kegunaan informasi, review penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada hakekatnya hasil dari proses akuntansi yang

disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan

untuk menginformasikan data keuangan kepada pihak yang berkepentingan.

Laporan keuangan dalam arti luas dinamakan pelaporan keuangan (financial

reporting), yaitu laporan keuangan pokok yang dilengkapi dengan informasi

keuangan lain yang dikomunikasikan melalui media informasi selain laporan

keuangan pokok.

1. Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2009:2) adalah

”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan

yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

10
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan

dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi

keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh

perubahan harga”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

mencakup laporan keuangan pokok ditambah laporan lainnya yang bersifat

melengkapi laporan keuangan dasar. Pelengkap atau suplemen laporan

keuangan ini berkaitan langsung atau tidak langsung dengan informasi

yang disediakan melalui laporan keuangan pokok.

Dalam buku yang berjudul Analisa Laporan Keuangan, Munawir

(2002:2) mendeskripsikan, “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut”.

Sedangkan menurut Harahap (2007:201) dalam Teori Akuntansi

Laporan Keuangan, menyatakan bahwa “Laporan keuangan adalah

merupakan output dan hasil akhir proses akuntansi. Laporan keuangan

inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah

satu bahan dalam proses pengambilan keputusan”.

11
2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat oleh

perusahaan dengan tujuan memberikan informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan-keputusan investasi dan pendanaan, seperti yang

dinyatakan FASB dalam (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:161), bahwa

laporan keuangan harus memberikan informasi :

a. Untuk keputusan investasi dan kredit

b. Mengenai jumlah dan timing arus kas

c. Mengenai aktiva dan kewajiban

d. Mengenai kinerja perusahaan

e. Mengenai sumber dan penggunaan kas

f. Untuk menilai stewardship

Tujuan umum laporan keuangan menurut Standar Akuntasi

Keuangan No. 1 paragraf 12 disebutkan bahwa ”tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan

keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen

(stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah

dilakukan oleh manajemen agar mereka dapat membuat keputusan

ekonomi. Keputusan ini mencakup misalnya keputusan untuk menahan

12
atau menjual investasi mereka dalam perusahaan, keputusan mengganti

manajemen dan keputusan pemberian kredit.

Menurut APB Statement No. 4 yang dikutip oleh Harahap

(2007:122) menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya

menjadi dua, yaitu :

a. Tujuan khusus

Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan

perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi

berterima umum.

b. Tujuan umum

Memberikan informasi tentang sumber ekonomi, kekayaan,

kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan

kewajiban serta informasi lainnya yang relevan.

Dari pengertian diatas dapat disimpukan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dapat

dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu

perusahaan yang dapat digunakan baik oleh pihak intern maupun

ekstern perusahaan.

3. Karakteristik Laporan Keuangan

Mengingat pentingnya informasi bagi pengambilan keputusan

perlu ditetapkan kriteria infomasi yang dapat dipakai sebagai pengambilan

keputusan, meskipun kemudian tetap diperlukan dalam penyusunannya.

Kriteria tersebut memungkinkan informasi dapat dipakai atau memenuhi

13
kepentingan para pengguna informasi yang tidak dapat akses secara

langsung ke dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi. Disisi lain

penyedia informasi memilki rerangka penyusunan yang jelas sehingga

tidak bersembunyi dibalik kata judgement untuk melindungi

kepentingannya.

Karakteristik atau kualitas informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan memiliki kriteria utama bahwa informasi tersebut

dapat dipakai sebagai patokan atau tuntunan perilaku yang diperlukan atau

harus diambil dalam hubungannya dengan pengamanan atau dalam

hubungannya dengan aktivitas yang dimonitor. Informasi yang dipakai

sebagai dasar pengambilan keputusan harus diungkapkan meskipun

informasi tersebut kecil jumlahnya. (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:164)

menyebutkan bahwa informasi yang berguna harus memenuhi sebagai

berikut :

a. Relevan (relevance)

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

memiliki kualitas relevan agar dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa

masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi

hasil evaluasi mereka di masa lalu.

14
b. Dapat Dipahami (understandability)

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh

pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki

pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,

akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan

ketekunan yang wajar. Namun demikian informasi kompleks yang

seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat

dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut

terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

Kedua karakteristik diatas (relevan dan dapat dipahami)

merupakan karakteristik kualitas utama yang membuat informasi

akuntansi bermanfaat.

c. Handal (reliability)

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pegertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat Dibandingkan (comparability)

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya dari

15
perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan perusahaan

sejenis pada periode yang sama.

Cakupan informasi laporan keuangan dan pelaporan keuangan

meliputi laporan keuangan, informasi pelengkap, catatan atas laporan

keuangan dan media pelaporan lainnya.

B. Pengungkapan (disclosure) dalam Laporan Keuangan

1. Pengertian Pengungkapan Laporan Keuangan

Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak

menyembunyikan (Chariri, Anis dan Ghozali 2007:377). Apabila

dikaitkan dengan kata, disclosure berarti memberikan data yang

bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus

benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, tujuan dari

pengungkapan tersebut tidak akan tercapai.

Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure

mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi

dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha.

Dengan demikian, informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat

menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang

berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut. Informasi yang

diungkapkan harus berguna dan tidak membingungkan pemakai laporan

keuangan dalam membantu pengambilan keputusan ekonomi. Berapa

16
banyak informasi yang harus diungkapkan tidak hanya tergantung pada

keahlian pembaca, tetapi juga pada standar yang dibutuhkan.

Pengertian pengungkapan dalam laporan keuangan menurut Stice

(2000) dalam Sidharta dan Sherly Christianti (2007), pengungkapan dalam

laporan keuangan adalah pelaporan rinci sebuah transaksi dalam catatan

pada laporan keuangan. Evans (2002:334) mendefinisikan pengungkapan

dalam laporan keuangan adalah ”Disclosure means supplying information

in the financial statements including in the statements themselves, the

notes to the statements and the supplementary disclosures associated with

the statements”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

laporan keuangan yang disajikan perlu disertai dengan informasi-informasi

pendukung yang sering kali disebut dengan istilah pengungkapan, agar

laporan keuangan yang disajikan mudah dipahami dan tidak menimbulkan

salah interpretasi dalam menafsirkan laporan keuangan.

Pengungkapan secara sederhana dapat diartikan sebagai

pengeluaran informasi (the realease of information). Akuntan cenderung

menggunakan istilah ini dalam batasan yang lebih sempit, yaitu

pengeluaran informasi tentang perusahaan dalam laporan keuangan,

umumnya laporan tahunan (Na’im dan Fuad Rakhman, 2000). Informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak

menimbulkan salah interpretasi hanya jika laporan keuangan dilengkapi

dengan pengungkapan yang memadai. Pengungkapan yang memadai

17
bukan berarti banyaknya penggunaaan kata-kata atau kalimat-kalimat yang

panjang lebar, melainkan pengungkapan persoalan-persoalan yang

dianggap penting oleh auditor sehingga laporan keuangan tersebut tidak

menyesatkan para konsumennya dan tidak merugikan bagi perusahaan

atau pemegang saham. Karena kewajaran penyajian, laporan keuangan

bergantung pada cukup tidaknya pengungkapan-pengungkapan mengenai

hak-hak yang cukup materiil. Hal-hal yang cukup materiil dan perlu

diungkapkan adalah erat hubungannya dengan:

a. Bentuk, susunan dan isi laporan keuangan serta penjelasan-penjelasan

yang dilampirkan.

b. Istilah-istilah yang digunakan.

c. Banyaknya perincian-perincian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan.

d. Dasar penilaian atau penentuan dari jumlah-jumlah yang tercantum

dalam laporan keuangan, misalnya dasar penilaian persediaan, dasar

penentuan penyusutan aktiva tetap.

e. Aktiva-aktiva yang dipakai sebagai jaminan pinjaman.

f. Deviden yang tertunggak, pembatasan pembagian deviden dan hutang-

hutang yang bersyarat.

g. Adanya kepentingan-kepentingan yang berafiliasi atau yang menguasai

serta sifat dan volume transaksi-transaksi dengan kepentingan tersebut.

Menurut Marwata (2001), pengungkapan didefinisikan sebagai

penyediaan sejumlah informasi untuk membantu investor dalam membuat

prediksi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Pengungkapan

18
mencakup penyediaan informasi yang diwajibkan oleh badan berwenang

maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan

keuangan, informasi tentang kejadian setelah tanggal laporan, analisis

keuangan, analisis manajemen atas operasi perusahaan yang akan datang,

perkiraan keuangan dan operasi pada tahun yang akan datang serta

laporan keuangan tambahan yang mencakup pengungkapan dan informasi

lainnya di luar harga perolehan (Marwata, 2001).

2. Tujuan Pengungkapan dalam laporan Keuangan

Tujuan pengungkapan dalam laporan keuangan menurut (Chariri,

Anis dan Ghozali 2007:382), mengungkapkan bahwa tujuan

pengungkapan dalam laporan keuangan adalah:

a. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan

pemakai lainnya dalam mengambil keputusan secara rasional.

b. Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan

pemakai lainnya menilai jumlah, pengakuan tentang penerimaan kas

bersih.

c. Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu

perusahaan.

d. Menyediakan informasi tentang hasil usaha (performan keuangan)

suatu perusahaan selama 1 periode.

e. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur

sesuai kepentingan pemilik.

19
f. Untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun. Untuk

menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar dimasa

mendatang.

g. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya

3. Konsep Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) menyatakan kualitas tampak

sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun

kualitas akuntansi masih memiliki makna ganda (abigous) banyak

penelitian yang menggunakan indeks of disclosure methodology

mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan

untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan tahunan. Dengan kata

lain imhof mengatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi

sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan.

Berapa banyak informasi tersebut harus diungkapkan tidak hanya

bergantung pada keahlian pembaca, akan tetapi juga pada standar yang

dibutuhkan (Harahap, 2007:268). Ada tiga konsep pengungkapan yang

umumnya diusulkan, yaitu:

1. Adequate disclosure (pengungkapan cukup)

Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup,

yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang

berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterprestasikan

dengan benar oleh investor.

20
2. Fair disclosure (pengungkapan wajar)

Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis

agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan

keuangan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca

potensial.

3. Full disclosure (pengungkapan penuh)

Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi

yang diungkapkan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki

kesan penyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak

menganggapnya tidak baik (Ainun dan Fuad Rahman, 2000) dalam

Binsar dan Lusy Widiastuti (2004). Bagi beberapa pihak

pengungkapan secara penuh diartikan sebagai penyajian informasi

yang berlebihan dan k arena itu tidak bisa disebut layak. Terlalu

banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian rinci dan

yang tidak penting justru mengaburkan informasi yang signifikan

membuat laporan sulit ditafsirkan. Dampak negatif lainnya adalah

kompetisi yang dinamis dalam pasar produk. Tersebarnya informasi

penting yang berkaitan dengan strategi bisnis dan rencana perusahaan

merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri.

4. Jenis Pengungkapan

Menurut (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:393), menyatakan ada

dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang

ditetapkan standar, yaitu:

21
a. Pengungkapan wajib (mandatary disclosure)

Pengungkapan wajib adalah pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Di Indonesia

peraturan mengenai pengungkapan informasi dalam laporan tahunan

dikeluarkan oleh Ketua BAPEPAM melalui keputusan nomor

17/PM/2002 atau VIII.G.7. Dalam praktik yang paling lazim

digunakan adalah pengungkapan yang cukup (Adequate Disclosure).

Pengungkapan yang cukup merupakan pengungkapan yang minimum

yang disajikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

Menurut Daarough dalam Na’im dan Fuad Rakhman (2000),

pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang

dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh

standar atau peraturan yang berlaku. Na’im dan Fuad Rakhman (2000)

pengungkapan sukarela adalah pengungkapan melebihi yang

diwajibkan.

Dalam pengungkapan sukarela, manajemen bebas untuk

memberi informasi akuntansi maupun informasi lainnya di luar standar

pengungkapan yang sudah ditetapkan. Menurut Froidevaux (2004)

dalam Sidharta dan Sherly Christanti (2007), pengungkapan sukarela

berisi taksiran laba yang akan dibagi oleh manajemen, penyajian

kepada publik, pengungkapan relasi investor, website, internet, press

release, konfrensi pers, informasi sukarela dalam laporan tahunan, juga

22
semua informasi kebijakan keuangan perusahaan yang dapat dipakai

untuk berbagai tujuan.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa

pengungkapan sukarela dapat mengurangi asimetri informasi antara

partisipan pasar. Kredibilitas dan reabilitas merupakan hal utama yang

menjadi perhatian dalam pengungkapan informasi secara sukarela.

C. Kelengkapan Pengungkapan

Imhoff dalam Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) menyatakan kualitas

sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun kualitas

akuntansi masih memiliki makna ganda banyak penelitian yang menggunakan

indeks of disclosure methodology menggunakan bahwa kualitas penggunakan

dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan

tahunan. Jadi Imhoff mengatakan mengatakan bahwa tingginya kualitas

informasi akan sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan. Untuk mengukur

kelengkapan pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk Indeks

Kelengkapan Pengungkapan, dimana perhitungan indeks kelengkapan

pengungkapan dilakukan sebagai berikut:

1. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan, dimana jika suatu item

diungkapkan diberi nilai satu dan jika tidak diungkapkan akan diberi nilai

nol.

2. Skor yang diperoleh dari setiap perusahaan dijumlahkan untuk

mendapatkan skor total.

23
3. Menghitung indeks kelengkapan pengungkapan, dengan rumus:

n
Indeks =
K

Keterangan:

n = jumlah butir pengungkapan yang terpenuhi

K = jumlah semua butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi

Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin

banyak pula angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut. Perusahaan

dengan angka indeks yag lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut melakukan praktik pengungkapan secara lebih komprehesif dibanding

dengan perusahaan lain.

D. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Tahunan.

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur

jangka pendek (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:77) :

Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Kesehatan suatu

perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas (diukur

dengan current ratio) diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat

pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pengharapan bahwa secara

finansial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi dari

pada perusahaan yang lemah. Tetapi sebaliknya, jika likuiditas dipandang

sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah

24
perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya

kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.

Fitriani (2001) menunjukkan bahwa rasio likuiditas mempunyai hubungan

positif dengan luas pengungkapan. Kondisi perusahaan yang sehat, yang

antara lain ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan

dengan pengungkapan yang lebih luas. Hal tersebut didasarkan pada ekspetasi

bahwa perusahaan yang secara keuangan kuat, akan cenderung untuk

mengungkapkan lebih banyak informasi. Karena ingin menunjukkan kepada

pihak ekstern bahwa perusahaan tersebut kredibel. Rasio likuiditas dapat

diukur dengan rumus (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:77) :

aktiva lancar
Rasio Lancar (current rasio)=
hutang lancar

E. Pengaruh Rasio leverage Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Tahunan.

Leverage merupakan perbandingan antara utang dengan aktiva.

Perusahaan dengan leverage tinggi menanggung biaya pengawasan yang

tinggi. Jika menyediakan informasi secara lebih komprehensif akan

membutuhkan biaya lebih tinggi, maka perusahaan dengan leverage yang

lebih tinggi akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif. Na’im

dan Fuad Rakhman (2000) membuktikan bahwa rasio leverage mempunyai

hubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan. Sebaliknya, Fitriani

(2001) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio leverage tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan

25
laporan keuangan. Rasio leverage dapat diukur dengan menggungkan rumus

(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:81) :

hutang
DER (Debt to Equity Ratio)=
ekuitas

F. Pengaruh Rasio Net Profit Margin Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Tahunan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, dan

modal. Net profit margin atau disebut rasio profitabilitas, rentabilitas ekonomi

dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk

memberikan informasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin menyakinkan

investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi

terhadap manajemen. Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel net profit

margin mempunyai hubunagn positif dengan kelengkapan pengungkapan. Jadi

semakin tinggi net profit margin suatu perusahaan maka semakin tinggi indeks

kelengkapan pengungkapannya. Net Profit Margin dihitung dengan rumus

(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:83) :

laba bersih
Net Profit Margin =
penjualan

G. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Tahunan.

Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih

banyak daripada perusahaan kecil. Size perusahaan yang dinyatakan dengan

26
market capitalized diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat

pengungkapan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki

public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan

yang berukuran lebih kecil. Alasan lainnya adalah bahwa perusahaan besar

mempunyai biaya produksi informasi yang lebih rendah yang berkaitan

dengan pengungkapan mereka atau biaya competitive disadvantage yang lebih

rendah pula. Fitriani (2001) menunjukkan bahwa variabel size mempunyai

hubungan positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Variable ukuran perusahaan dapat diukur melalui ukuran asset, penjualan

bersih, dan kapitalisasi pasar Fitriani (2001).

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

H. Pengaruh Status Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Tahunan.

Status perusahaan, terdapat beberapa alasan yang dapat dikemukakan

untuk kemungkinan perusahaan yang berstatus asing memberikan

pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan domestik. Pertama,

perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan yang lebih

baik, misalnya dalam bidang akuntansi, dari perusahaan induknya di luar

negeri. Kedua, perusahaan yang berstatus asing mungkin mempunyai sistem

informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan

pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan induknya.

Terakhir, kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar

27
kepada perusahaan berstatus asing dari pelanggan, pemasok, analisis dan

masyarakat pada umumnya. Status perusahaan menggunakan variabel dummy

yang penggolongannya dilakukan dengan memberikan notasi 0 untuk

perusahaan penanam modal dalam negeri (PMDN) dan diberi notasi 1 untuk

perusahaan penanam modal asing (PMA). Perusahaan dengan status PMA

akan memberikan pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan

domestik. Perusahaan besar dianggap mempunyai informasi yang lebih

banyak dibandingkan perusahaan kecil. Fitriani (2001) dalam penelitiannya

menunjukknan bahwa status perusahaan mempunyai hubungan negatife

dengan kelengkapan pengungkapan.

I. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004)

bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari leverage, likuiditas,

profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh investor luar dan umur

perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada

berbagai industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Disini

rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh investor

luar dan umur perusahaan sebagai variabel bebas dan kelengkapan laporan

keuangan sebagai variabel terikat. Dengan menggunakan alat uji Analisis

Regresi Berganda, penelitian ini menyatakan bahwa secara bersama-sama

variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh

investor luar dan umur perusahaan mampu mempengaruhi kelengkapan

28
laporan keuangan pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan

secara parsial hanya variabel leverage, variabel profitabilitas dan porsi

kepemilikan saham publik yang mempengaruhi kelangkapan laporan

keuangan pada industri manufaktur.

Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Ikka Retrinasari (2007)

bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, net

profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek

Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50

perusahaan selama tahun 2001-2004. Teknik analisis dalam penelitian ini

menggunakan Regresi Linier Berganda. Didapat hasil bahwa variabel yang

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan wajib yaitu variabel rasio

likuiditas, rasio leverage, ukuran perusahaan dan status perusahaan.

Kelengkapan pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh semua variabel-

variabel bebas tersebut. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah variabel rasio

likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh

signifikan <10%. Pada model 2 menunjukkan bahwa secara simultan dan

parsial variabel likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran dan status

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela.

Hal ini disebabkan rendahnya tingkat IKP sukarela, sehingga hasilnya tidak

konsisten dengan penelitian sebelumnya.

29
Subroto (2003) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan kepada ketentuan pengungkapan wajib oleh

perusahaan-perusahaan publik dan implikasinya terhadap kepercayaan para

investor di pasar modal. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian variabel-

variabel seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kualitas Kantor

Akuntan Publik (KAP), kepercayaan investor, indeks pengungkapan wajib.

Berdasarkan penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa variabel kualitas

Kantor Akuntan Publik (KAP), ukuran perusahaan berpengaruh positif,

sedangkan leverage, profitabilitas, kepercayaan investor dan indeks

pengungkapan wajib berpengaruh negatif.

J. Pengembangan Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh

karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan

perusahaan manufaktur. Berdasarkan telaah literature dan kerangka pemikiran

yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

H1: Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan tahunan perusahaan

H2: Rasio Leverage berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan tahunan perusahaan.

H3: Rasio net profit margin berpengaruh terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan

30
H4: Size (ukuran) perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan.

H5: Status perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

Laporan tahunan perusahaan

31
BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas metode penelitian yang menguraikan jenis

penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, data dan

metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel,

teknik pengujian data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berupa studi empiris, yaitu suatu jenis penelitian

dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan catatan yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti. Dari hasil studi ini diharapkan akan diperoleh

informasi dan data-data yang relevan serta akurat yang berkaitan dengan

penelitian ini.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2006-2008.

2. Sampel

Dari populasi tersebut, ditentukan sampel berdasar purposive

sampling dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai

32
dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah

sebagai berikut:

a. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan

catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008 secara berturut-turut.

b. Perusahaan yang memiliki laba positif.

C. Data dan Metode pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.

Data sekunder umunya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan laporan keuangan yang berasal

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data-data yang

diperlukan untuk penelitian ini antara lain:

1. Jenis perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI.

2. Indeks laporan keuangan masing-masing sampel yang diperoleh dari butir-

butir kelengkapan laporan tahunan perusahaan yang dapat diperoleh dari

(BAPEPAM No. SE-02/PM/2002).

3. Data total keuntungan netto sesudah pajak dan total aktiva. Data penelitian

ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.

4. Data total asset, total hutang, total equitas,total aktiva lancar,total hutang

lancar, laba bersih dan penjualan sampel penelitian, diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.

33
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable

dependen dan independen.

1. Variabel Independen (variable bebas)

Pengukuran variabel independent dilakukan sebagai berikut :

a. Ukuran perusahaan. Variable ukuran perusahaan dapat diukur

melalui ukuran asset, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar Fitriani

(2001). Variable ukuran perusahaan diukur melalui logaritma dari total

asset. Penggunaan total aktiva dalam penelitian ini, karena berdasarkan

penelitian Fitriani (2001) total aktiva lebih menunjukkan ukuran

perusahaan di banding kapitalisasi pasar.

Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset

b. Rasio leverage. Penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio

(DER) perusahaan yang dijadikan sampel pada tahun 2006-2008 yang

diukur dengan membagi total kewajiban dengan ekuitas pemegang

saham (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim 2007:81) . Penelitian ini

menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) sebagai proksi dari

leverage keuangan perusahaan dengan rumus :

hutang
DER (Debt To Equity Ratio) =
ekuitas

34
c. Rasio likuiditas. Penelitian ini menggunakan rasio lancar perusahaan

yang dijadikan sampel tahun 2006-2008, yang diukur dengan rumus

(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:77) :

aktiva lancar
Rasio Lancar =
hutang lancar

d. Net Profit Margin diukur berdasarkan rasio antara laba bersih terhadap

tingkat penjualan (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:83). Net

Profit Margin dihitung dari tahun 2006-2008 dari perusahaan yang

dijadikan sampel dengan rumus :

laba bersih
Net Profit margin =
penjualan

e. Status perusahaan menggunakan variabel dummy (Almilia dan Ikka

Retrinasari : 2007) yang penggolongannya dilakukan dengan

memberikan notasi 0 untuk perusahaan penanam modal dalam negeri

(PMDN) dan diberi notasi 1 untuk perusahaan penanam modal asing

(PMA).

2. Variabel Dependen (Variable Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan tahun 2006-2008. Variabel ini mengukur

berapa banyak butir pengungkapan laporan keuangan yang material

diungkap oleh perusahaan. Butir pengungkapan yang diukur meliputi

pengungkapan wajib dan sukarela. Dalam melakukan perhitungan angka

indeks, peneliti menggunakan instrument angka indeks maksimum. Angka

indeks maksimum adalah satu. Perusahaan yang memiliki angka indeks

35
satu menunjukkan bahwa telah melakukan pengungkapan laporan

keuangan secara penuh. Dimana perhitungan untuk angka indeks adalah

sebagai berikut :

n
Indeks =
K

Keterangan :

n = jumlah butir pengungkapan yang terpenuhi

K = jumlah semua butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda (multiple regression analysis) untuk menguji hipotesis yang

dibangun. Analisis ini digunakan untuk menguji apakah hipotesis penelitian

terbukti signifikan atau tidak. Analisis ini untuk menguji kemampuan variabel

likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan dan ukuran perusahaan

dalam mempengaruhi variabel kelengkapan pengungkapan dalam laporan

keuangan. Secara sistematik persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:

Y=  +  1 X1 +  2X2 +  3X3 +  4X4 +  5S 1 + e

Dimana :

Y = kelengkapan pengungkapan

 = konstanta ( tetap )

 1,  2,  3,  4,  5 = koefien regresi

X1 = rasio likuiditas

X2 = rasio leverage

36
X3 = Net profit margin

X4 = Ukuran perusahaan

S1 = Status perusahaan

e = kesalahan baku/error

1. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa asumsi-

asumsi dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Asumsi-asumsi tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas data

Salah satu asumsi yang penting dalam model regresi linier

adalah bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila dalam perhitungan

diperoleh nilai signifikan lebih dari 0.05, maka data tersebut

berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikan dibawah 0.05,

maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi adanya ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tersebut tetap,

maka disebut homoskedastisitas namun jika berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan

penafsiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien sehingga

37
hasil taksirannya dapat menjadi kurang dari semestinya, melebihi atau

menyesatkan.

Masalah heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi ini

dilakukan dengan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan

nilai absolute residual terhadap variabel independen, sehingga dapat

diketahui ada tidaknya derajat kepercayaan 5%. Jika nilai signifikansi

>0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi <0.05, maka terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berasumsi bahwa terdapat hubungan yang

sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen dalam

model regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat tolerance value atau

variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0.10

atau batas variance inflation factor (VIF) adalah 10. Jika tolerance

value diatas 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10,

maka tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika tolerance value

dibawah 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) diatas 10, maka

terjadi multikolinearitas.

d. Autokorelasi

Problem autokorelasi disebabkan observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain, sehingga timbul residual

tidak bebas dari satu observasi satu ke observasi lainnya. Dengan kata

lain, masalah ini seringkali muncul apabila kita menggunakan data

38
runtut waktu. Pendeteksian gejala ini dilakukan dengan menggunakan

Uji Statistik Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan angka

Durbin-Watson dengan nilai kritisnya. Jika Durbin-Watson lebih besar

dari nilai kritisnya, maka tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, jika

Durbin-Watson lebih kecil dari nilai kritisnya, maka terjadi

autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen (likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan

dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen (Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan). Dari persamaan regresi dilakukan

pengujian sebagai berikut:

a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (uji-t)

Uji t digunakan untuk mengetahui faktor fundamental manakah

dari variabel independen yang paling berpengaruh terhadap

kelengkapan pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan.

Langkah-langkah pengujian untuk uji t adalah sebagai berikut

(Djarwanto PS, 2000:140):

1) Perumusan Hipotesis

Ho :  = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel independen

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

39
Ha :  ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel independen

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

2) Menentukan degree of freedom (df), yaitu n-1 dan level of

significance (α) sebesar 5%

3) Menentukan kriteria pengujian

Daerah Ditolak Daerah Ditolak


Daerah Terima
-t (α/2, n-1) t (α/2, n-1)

   
Ho diterima apabila :  t   ; n  1  t  t   ; n  1
2  2 

   
Ho ditolak apabila : t   ; n  1 atau t  - t   ; n  1
2  2 

4) Perhitungan nilai t dengan rumus:

b
t
Sb

Dimana:

b = koefisien regresi

Sb = standar error

5) Menarik Kesimpulan

Setelah diperoleh nilai thitung kemudian dibandingkan

dengan ttabel. Apabila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, berarti terdapat

pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen (pengungkapan laporan keuangan). Apabila thitung

40
< ttabel, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh antara

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen

(pengungkapan laporan keuangan).

b. Uji F (secara bersama-sama)

Uji F digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara

simultan. Langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah (Djarwanto,

2000:190):

1) Menentukan formula hipotesis

Ho : b1 = b2 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

(kelengkapan pengungkapan dalam laporan

keuangan).

Ho : b1  b2  0, artinya variabel independen secara simultan

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

(kelengkapan pengungkapan dalam laporan

keuangan).

2) Menentukan level of significant () sebesar 0,05 (df = k = 1, n-k).

3) Menentukan kriteria pengujian atau rule of the test.

Daerah Ditolak
Daerah Terima

F (; k-1; n-k)

41
Jika F hitung > F tabel (; k-1, n-k) maka Ho ditolak

Jika F hitung < F tabel (; k-1, n-k) maka Ho diterima

4) Rumus uji F (Gujarati 2001:190)

R2 / K
F=
(1  R 2 )(n  k  1)

Keterangan:

R2 = koefisien determisi

K = banyaknya observasi

n = banyaknya parameter termasuk konstanta regresi

5) Kriteria pengujian

a) Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel atau apabila

nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi

tidak signifikan.

b) Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel atau apabila

nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi

signifikan.

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi merupakan pengukuran seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel satu.

42
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimanfaatkan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Nilai R² besarnya antara nol dan satu (0 

R²  1), jika mendekati satu, maka kecocokan model dikatakan cukup

untuk menjelaskan variabel dependen (Gujarati, 2001:210).

43
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Dalam rangka menguji pengaruh faktor karakteristik perusahaan

terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan, maka penelitian

ini menggunakan bingkai populasi (population frame) seluruh perusahaan

bidang manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia dan datanya tercantum

di Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan kriteria

pengambilan sampel penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya,

diperoleh 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel

penelitian dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel IV.1
Kriteria Pengambilan Sampel

Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur 151
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan (52)
dan catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008
secara berturut-turut
3. Perusahaan yang tidak memiliki laba positif (27)
Jumlah Sampel 72
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008 dan www.idx.co.id

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan

tahun 2006-2008, sehingga diperoleh data sebanyak 72 perusahaan. Untuk

perhitungan data disusun secara panel (Pooled data) jadi jumlah data observasi

sebanyak 216 data (72 x 3).

44
Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan

Indonesian Stock Exchange (IDX) tahun 2009. Selanjutnya berdasarkan data

yang diperoleh, maka dapat dipaparkan deskripsi dari data yang diperoleh. Dari

hasil perhitungan dengan SPSS versi 15.0, diperoleh gambaran masing-masing

variabel sebagai berikut :

Tabel IV.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Ukuran Kelengkapan
Likuiditas Leverage NPM Perusahaan Pengungkapan
Mean 2,5575 1,4296 ,6188 13,6412 ,8085
Median 1,6750 1,0100 ,0900 13,4500 ,8088
Mode 1,0800 ,2700 ,0300 12,7100 ,8382
Std. Deviation 3,1737 2,0599 1,3720 1,3431 ,0706
Minimum ,5300 ,0600 ,0000 10,4200 ,5588
Maximum 34,3500 24,6100 11,4500 17,9700 ,9706

Sumber: data diolah

Tabel IV.2 menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan manufaktur pada

tahun 2006-2008 bergerak dari minimal 0,53 hingga 34,35 dengan rata-rata

2,5575 dan standar deviasi 3,1737. Artinya likuiditas minimal perusahaan

adalah 0,53% dan maksimal 34,35% dengan standar penyimpangan rata-rata

3,1737. Leverage perusahaan manufaktur pada tahun 2006-2008 bergerak dari

minimal 0,06 hingga 24,61 dengan rata-rata 1,4296 dan standar deviasi 2,0599.

Artinya leverage minimal perusahaan adalah 0,06 dan maksimal 24,61 dengan

standar penyimpangan rata-rata 2,0599. Profitabilitas (NPM) perusahaan

manufaktur pada tahun 2006-2008 bergerak dari minimal 0,00 hingga 11,45

dengan rata-rata 0,6188 dan standar deviasi 1,372. Artinya profitabilitas

minimal perusahaan adalah 0,00% dan maksimal 11,45% dengan standar

penyimpangan rata-rata 0,6188. Ukuran perusahaan (size) pada tahun 2006-

45
2008 bergerak dari minimal 10,42 hingga 17,97 dengan rata-rata 13,6412 dan

standar deviasi 1,3431. Artinya ukuran minimal perusahaan adalah 10,42 dan

maksimal 17,97 dengan standar penyimpangan rata-rata 13,6412. Status

perusahaan menunjukkan bahwa terdapat 52 perusahaan PMDN (72,2%) dan 20

perusahaan PMA (27,8%). Indeks kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan pada perusahaan manufaktur tahun 2006-2008 bergerak dari minimal

0,5588 hingga maksimal 0,9706 dengan rata-rata 0,8085 dan standar

penyimpangan rata-rata 0,0706.

B. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi ganda. Namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk

mendeteksi apakah terjadi penyimpangan pada model regresi.

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan

representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi

klasik regresi berupa: normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan

46
uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk menerima atau menolak hipotesis

dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikansi (α)

sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Dalam

asumsi kenormalan regresi, uji normalitas dilaksanakan terhadap

residual dari regresi (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 4).

Tabel IV.3
Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-
Variabel Sig p-value Keterangan
Smirnov
Unstandardized
1,336 0,122 p>0,05 Normal
residual
Sumber: data diolah

Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui

bahwa harga p-value semua variabel ternyata lebih besar dari taraf

signifikan (0.122>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data

memiliki sebaran data yang normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

korelasi di antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dari hasil

perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 5):

47
Tabel IV.4
Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Tidak ada masalah
Likuiditas 0,890 1,124
multikolinearitas
Tidak ada masalah
Leverage 0,533 1,876
multikolinearitas
Tidak ada masalah
Profitabilitas 0,554 1,805
multikolinearitas
Tidak ada masalah
Ukuran perusahaan 0,955 1,047
multikolinearitas
Tidak ada masalah
Status perusahaan 0,934 1,071
multikolinearitas
Sumber: Data diolah

Dari hasil perhitungan multikolinearitas menunjukkan bahwa

semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1

(10%), artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih

dari 95%. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel

bebas memiliki VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa

tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi kesamaan varians (homoskedastisitas) dari

residual satu ke pengamatan yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi,

maka terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil uji heteroskedastisitas

dengan metode Glesjer test diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 6):

48
Tabel IV.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel thitung p-value Sign Keterangan


Tidak ada masalah
Likuiditas 1,570 0,132 p>0,05
heteroskedastisitas
Tidak ada masalah
Leverage 1,941 0,054 p>0,05
heteroskedastisitas
Tidak ada masalah
Profitabilitas -1,602 0,111 p>0,05
heteroskedastisitas
Ukuran Tidak ada masalah
0,095 0,925 p>0,05
perusahaan heteroskedastisitas
Status Tidak ada masalah
0,665 0,506 p>0,05
perusahaan heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan

heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model

penduga, dimana tidak ada nilai thitung yang signifikan atau p>0,05. Jadi

secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah

heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

korelasi di antara anggota dari serangkaian observasi yang terletak

berderetan secara series dalam waktu (untuk data time series) atau

korelasi antara tempat yang berdekatan (untuk data cross sectional).

Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi dalam penelitian

ini digunakan metode Durbin-Watson test. Sampel sebanyak 216 dan

variabel yang menjelaskan sebanyak 5 macam variabel, maka nilai D-W

pada tingkat kepercayaan 5% ( = 0,05) adalah dL = 1,57 dan nilai dU =

49
1,78, maka didapatkan nilai 4 – dL yaitu 4 – 1,57 = 2,43 dan 4 – dU yaitu

4 – 1,78 = 2,22.

Hasil perhitungan memperoleh nilai Durbin-Watson (D-W) = 1,812

(Lampiran 7). Hal ini berarti nilai D-W berada di daerah bebas

autokorelasi, yaitu nilai du < D-W < 4-dU yaitu 1,78 < 1,812 < 2,22,

seperti terlihat dalam Tabel IV.6.

Tabel IV.6
Hasil Uji Autokorelasi

D-W dL dU 4-dU Kriteria Keterangan


Bebas
1,812 1,57 1,78 2,22 1,78 > 1,812 > 2,22
autokorelasi
Sumber: Data diolah

Tabel IV. 6 menunjukkan bahwa nilai D-W berada di daerah

bebas autokorelasi, yaitu du < D-W < 4-dU yaitu 1,78 < 1,812 < 2,22,

sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi

dalam model regresi.

2. Analisis Regresi Ganda

Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel

dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-

rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam

penelitian ini digunakan model regresi linier berganda. Variabel-variabel

penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2. X2 + b3. X3 + b4. X4 + b5. X5 + e

Y = Kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan

X1 = Likuiditas

50
X2 = Leverage

X3 = Profitabilitas (NPM)

X4 = Ukuran perusahaan

X5 = Status perusahaan

a = Konstanta

b1…b5 = Koefisien regresi

e = Error

Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan

bantuan komputer Program SPSS for Windows Release 15.0. Adapun

hasilnya adalah sebagai berikut (Lampiran 8):

Tabel IV.7
Hasil Analisis Regresi Ganda

Keterangan Koefisien thitung Signifikansi


Konstanta 0,7332
Likuiditas -0,0057 -1,445 0,150
Leverage -0,0186 -2,365 0,019
Profitabilitas 0,0320 2,765 0,006
Ukuran perusahaan 0,0249 2,541 0,012
Status perusahaan -0,0022 -0,082 0,935
Adjusted R2 0,261
F Statistik 4,151 0,006
Sumber: data diolah

Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang

diperoleh adalah :

Y = 0,7332 - 0,0057(X1) - 0,0186(X2) + 0,0320 (X3) + 0,0249 (X4) -

0,0022 (X5) + e

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa indeks kelengkapan pengungkapan

dipengaruhi oleh likuiditas, leverage, profitabilitas (NPM), ukuran

51
perusahaan, dan status perusahaan. Berdasarkan persamaan regresi linier

berganda diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila

likuiditas, leverage, profitabilitas (net profit margin), ukuran perusahaan dan

status perusahaan konstan, maka kelengkapan laporan keuangan akan

sebesar 0,7332.

b. Nilai koefisien likuiditas bernilai negatif sebesar 0,0057 dan tidak

signifikan, artinya jika likuiditas perusahaan meningkat, maka skor indeks

pengungkapan laporan keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0057.

c. Nilai koefisien leverage bernilai negatif sebesar 0,0186, artinya jika

leverage perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan

keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0186.

d. Nilai koefisien profitabilitas (net profit margin) bernilai positif sebesar

0,0320, artinya jika profitabilitas perusahaan meningkat, maka skor indeks

pengungkapan laporan keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0320.

e. Nilai koefisien ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0,0249, artinya

jika ukuran perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan

keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0249.

f. Nilai koefisien status perusahaan bernilai negatif sebesar 0,0022, artinya jika

status perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan

keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0022.

52
3. Pengujian Statistik

a. Uji t

Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi berganda

dengan program SPSS for Windows Release 11.0, maka hasil

perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel IV.8 berikut (Hasil

perhitunganan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8):

Tabel IV.8
Ringkasan Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel p-value Keterangan

Likuiditas -1,445 1,980 0,150 H1 ditolak

Leverage -2,365 1,980 0,019 H2 diterima

Profitabilitas 2,765 1,980 0,006 H3 diterima


Ukuran 2,541 1,980 0,012 H4 diterima
perusahaan
Status -0,082 1,980 0,935 H5 ditolak
perusahaan
Sumber: Data diolah
Keterangan: * = ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan df = 216-1

Hasil uji t terhadap variabel likuiditas memperoleh nilai thitung

sebesar -1,445 dengan p=0,150, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung < ttabel yaitu -1,445 <

1,980 dengan p>0,05, maka Ha1 ditolak. Artinya likuiditas secara

statistik tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan

dalam laporan keuangan.

Hasil uji t terhadap variabel leverage memperoleh nilai thitung

sebesar -2,365 dengan p=0,019, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,365 >

53
1,980 dengan p<0,05, nilai negatif menunjukkan adanya pengaruh

negatif, maka Ha2 diterima. Artinya leverage secara statistik berpengaruh

signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan

keuangan.

Hasil uji t terhadap variabel profitabilitas memperoleh nilai thitung

sebesar 2,765 dengan p=0,006, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,765 >

1,980 dengan p<0,05, maka Ha3 diterima. Artinya profitabilitas secara

statistik berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan.

Hasil uji t terhadap variabel ukuran perusahaan memperoleh nilai

thitung sebesar 2,541 dengan p=0,012, sedangkan besarnya nilai ttabel pada

taraf signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,541

> 1,980 dengan p<0,05, maka Ha4 diterima. Artinya ukuran perusahaan

secara statistik berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan.

Hasil uji t terhadap variabel status perusahaan memperoleh nilai

thitung sebesar -0,082 dengan p=0,935, sedangkan besarnya nilai ttabel pada

taraf signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung < ttabel yaitu -0,082

< 1,980 dengan p>0,05, maka Ha5 ditolak. Artinya status perusahaan

secara statistik tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan

Secara keseluruhan hasil uji t menunjukkan bahwa leverage,

NPM (profitabilitas), dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

54
indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Sedangkan

likuiditas dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks

kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Artinya leverage,

NPM (profitabilitas), dan ukuran perusahaan mempengaruhi manajemen

dalam mengungkapkan dalam laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan

untuk menunjukkan keseriusan manajemen dalam mengelola perusahaan

secara profesional, sehingga dapat mempengaruhi investor dalam

mengambil keputusan investasi. Sedangkan likuiditas dan status

perusahaan tidak mempengaruhi manajemen dalam mengungkapkan

laporan keuangan perusahaan.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara

yang digunakan adalah dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada

taraf signifikansi ( ) tertentu. Hasil pengujian nilai F dapat dilihat pada

tabel IV.9 berikut (Lampiran 8).

Tabel IV.9
Rangkuman Hasil Uji F
Variabel Fhitung Ftabel * p-value Keterangan
Likuiditas, Leverage, 4,151 2,29 0,006 Signifikan
profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan status
perusahaan
Sumber: data diolah
Keterangan: *) = Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan df= 5;210

55
Dari hasil analisis diperoleh Fhitung = 4,151 dengan p=0,006

(Lampiran 8), sedangkan Ftabel adalah sebesar 2,29. Oleh karena Fhitung >

Ftabel (4,151 > 2,29) dengan p<0,05, maka variabel-variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu

likuiditas, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status

perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap indeks

kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan tersebut sudah fit

atau cocok.

c. Uji Ketepatan Perkiraan (R2)

Uji koefisien determinasi atau uji ketepatan perkiraan R2

(Adjusted R Square) menyatakan persentase total variasi dari variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.

Tingkat ketepatan terbaik dalam regresi dinyatakan dalam koefisien

determinasi majemuk yang nilainya antara nol dan satu 0 R2 1. Jika

R2 (Adjusted R Square) mendekati 1, hal ini menunjukkan bahwa variasi

variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variasi

variabel independen. Sebaliknya jika nilai R2 (Adjusted R Square)

mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan

oleh variabel independen.

Dari pengujian dengan analisis regresi berganda yang telah

dilaksanakan diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,261 (Lampiran 8).

Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa

56
hanya 26,1% variasi dari indeks kelengkapan pengungkapan dalam

laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel likuiditas, leverage,

profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status perusahaan. Sedangkan

sisanya sebesar 73,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh

terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan dengan

nilai thitung = -1,445 dan p-value = 0,150, maka Ha1 ditolak pada taraf signifikansi

5% (p>0,05). Artinya tinggi rendahnya rasio likuiditas perusahaan tidak

mempengaruhi manajemen dalam mengungkapkan informasi di laporan

keuangan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola asset perusahaan harus

diungkapkan kepada publik secara penuh, baik perusahaan yang tingkat

likuiditasnya rendah maupun tinggi. Semakin tinggi likuiditas perusahaan tidak

semakin tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan.Konsisten

dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy

Widiastuti (2004) dan Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) yang membuktikan

bahwa hanya leverage, profitabilitas, dan proporsi kepemilikan saham publik

yang mempengaruhi indeks kelengkapan laporan keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif

terhadap indeks pengungkapan sukarela laporan keuangan dengan nilai thitung

Sebesar -2,365 dan p-value = 0,019, maka Ha2 diterima pada taraf signifikansi

5% (p<0,05). Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi cenderung

tidak melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan

57
rasio leverage yang rendah. Artinya perusahaan enggan untuk mempublikasikan

kewajiban (jangka pendek maupun jangka panjang) yang menunjukkan nilai

besar, sehingga jika dipublikasikan dapat meragukan investor. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa informasi mengenai leverage perusahan yang termuat

dalam laporan tahunan tidak memberikan makna bagi investor. Hal ini

berkaitan dengan dugaan bahwa para investor tidak banyak menaruh perhatian

pada informasi dalam laporan tahunan. Dugaan yang lebih kuat terhadap tidak

berpengaruhnya leverage terhadap kelengkapan pengungkapan adalah karena

adanya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis moneter. Konsisten dengan

hasil penelitian sebelumnya oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) serta

Subroto (2003) yang membuktikan bahwa leverage mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dan tidak konsisten dengan

hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Almilia dan Ikka Retrinasari

(2007) bahwa variabel likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran dan status

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan laporan keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

indeks pengungkapan laporan keuangan dengan nilai thitung = 2,765 dan p-value

= 0,006, maka Ha3 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kinerja

manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan berpengaruh terhadap

pengungkapan laporan keuangan karena indikator profitabilitas penting bagi

pelaku pasar modal untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.

Dalam kondisi seperti ini, profitabilitas dapat dipandang sebagai ukuran

kinerja manajer. Rendahnya profitabilitas menunjukkan tidak efektifnya

aktivitas yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan enggan

58
mengungkapkan laporan keuangannyasecara lebih karena kekhawatiran akan

kehilangan para investornya. Tingginya profitabilitas menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Jika perusahaan mengungkapkan

laporan keuangan secara berlebih maka perusahaan pesaing bisa lebih mudah

mengetahui strategi yang dijalankan perusahaan sehingga dapat melemahkan

posisi perusahaan dalam persaingan. Konsisten dengan hasil penelitian

sebelumnya oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) serta Subroto (2003) yang

membuktikan bahwa profitabilitas berupa Net Profit Margin berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size)

berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan sukarela laporan keuangan

dengan nilai thitung = 2,541 dan p-value = 0,012, maka Ha4 diterima pada taraf

signifikansi 5% (p<0,05). Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka

semakin besar indeks pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan. Hal ini

berarti perusahaan besar di pasar modal merupakan entitas yang banyak disorot

oleh publik, sehingga harus mengungkapkan lebih banyak informasi sebagai

bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik. Semakin

besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan pengungkapan

laporan keuangannya.

Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak

mengungkapkan butir-butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih

banyak informasi yang dapat diungkapkan. Perusahaan besar juga memiliki

sumber daya yang cukup untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Amilia

59
dan Ikka Retrianasari (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan besar

cenderung mengungkapkan informasi yang lebih banyak dalam laporan

keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perusahaan tidak

berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan

keuangan dengan nilai thitung = -0,082 dan p-value = 0,935, maka Ha5 ditolak

pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Status perusahaan asing atau dalam negeri

tidak berimplikasi pada keputusan manajemen dalam butir-butir informasi detail

yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Amilia dan Ikka Retrianasari (2007)

yang membuktikan bahwa status perusahaan tidak berpengaruh terhadap

kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.

60
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan

dalam laporan keuangan dan H1 ditolak. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t

yang memperoleh nilai thitung (-1,445) ditolak pada taraf signifikansi 5%.

Artinya kinerja likuiditas tidak mendorong manajemen melaporkan secara

sukarela dalam laporan keuangan.

2. Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan dan H2 diterima. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (-2,365) diterima pada taraf

signifikansi 5%. Artinya perusahaan dengan jumlah kewajiban (jangka

pendek maupun jangka panjang) yang besar cenderung tidak

mengungkapkan informasi yang lebih luas tentang kewajibannya tersebut.

3. Profitabilitas (net profit margin) berpengaruh signifikan terhadap indeks

kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan dan H3 diterima. Hal

ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (2,765)

diterima pada taraf signifikansi 5%. Artinya kinerja manajemen dalam

mengelola kekayaan perusahaan yang penting perlu untuk diungkapkan.

4. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan dan H4 diterima. Hal ini dibuktikan

61
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (2,541) diterima pada taraf

signifikansi 5%. Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin

banyak informasi yang harus diungkapkan.

5. Status perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan

pengungkapan dalam laporan keuangan dan H5 ditolak. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (-0,082) ditolak pada taraf

signifikansi 5%. Artinya status perusahaan asing atau dalam negeri tidak

berimplikasi pasda keputusan manajemen dalam butir-butir informasi detail

yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:

1. Sampel dalam penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur

sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan kenyataan yang

sesungguhnya dan tidak dapat digeneralisasikan.

2. Periode pengamatan yang relatif pendek karena hanya tiga tahun (2006-

2008), sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang

sesungguhnya.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 5 variabel, sehingga

diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memperbanyak variabel.

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan

saran sebagai berikut:

62
1. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan,

sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam

populasi dan dapat mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.

2. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih

diperpanjang yaitu lebih dari satu tahun, sehingga hasil penelitian

mencerminkan fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan lebih

baik.

3. Penelitian mendatang dapat menambah variabel lainnya karena sangat

dimungkinkan ada variabel lainnya yang lebih berpengaruh terhadap indeks

kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.

63
DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Ikka Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh


Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam
Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”,
Simposium Nasional Akuntansi.

Bapepam. 2002. Himpunan Peraturan Pasar Modal Indonesia.

Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti. 2004, “Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 7, No.3, September 2004 Hal
351-366.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi, Edisi ke tiga, Universitas
Diponegoro.

Djarwanto P. S. 2000. Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis


Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Liberty.

Evans, Thomas G. 2002. Accounting Theory: Contemporary Accounting Issues.


Australia: Thomson, South-Western.

Fitriani. 2001. Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib


dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Makalah dipresentasikan dalam
Simposium Nasional Akuntansi IV.

Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrika Dasar, diterjemahkan oleh Sumarno


Zein. Jakarta: Erlangga.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Edisi Revisi Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN.

Harahap, Sofyan Safri. 2007. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara.

http://www.idx.co.id.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat :
Jakarta.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2008. Jakarta: BEI.

Kartika, Andi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan


Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kajian Akuntansi Vol.1, No.1,
Pebruari, hal: 29-47

Marwata, 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas


Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di
Indonesia. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi IV, 2001.

Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke empat, Liberty.

Naim, Ainun dan Fuad Rachman, 2000, “Analisis Hubungan antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol
15.No 1.pp.70-82.

Sidharta, Juaniva dan Sherly Christianti. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan


terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela dalam Laporan
Keuangan. Jurnal Ekonomi, Volume XVII, No. 2.

Subroto, Bambang. 2003. ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Kepada


Ketentuan Pengungkapan Wajib Oleh Perusahaan-perusahaan Publik
Dan Implikasinya Terhadap Kepercayaan Para Investor Di Pasar
Modal”. Disertasi. Universitas Gajah Mada
Lampiran 1

Daftar Item Pengungkapan Laporan Keuangan


Berdasarkan Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-02/PM/2002
Tanggal 27 Desember 2002

A. Neraca
1. Aktiva
a. Aktiva lancar, meliputi :
1). Kas dan setara kas
2). Investasi jangka pendek
3). Wesel tagih
4). Piutang usaha
5). Piutang lain-lain
6). Persediaan
7). Pajak dibayar dimuka
8). Biaya dibayar dimuka
9). Aktiva lancar lain-lain
b. Aktiva tidak lancar, meliputi :
1). Piutang hubungan istimewa
2). Aktiva pajak tangguhan
3). Investasi pada perusahaan asosiasi
4). Investasi jangka panjang lain
5). Aktiva tetap
6). Aktiva tak berwujud
7). Aktiva lain-lain
2. Kewajiban
a. Kewajiban lancar, meliputi :
1). Pinjaman jangka pendek
2). Wesel bayar
3). Hutang usaha
4). Hutang pajak
5). Beban yang masih harus dibayar
6). Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
7). Kewajiban lancar lain-lain
b. Kewajiban tidak lancar, meliputi :
1). Hutang hubungan istimewa
2). Kewajiban pajak tangguhan
3). Pinjaman jangka panjang
4). Hutang sewa guna usaha
5). Hutang obligasi
6). Kewajiban tidak lancar lainnya
7). Hutang Subordinasi
8). Obligasi konversi
3. Ekuitas
a. Modal saham
b. Tambahan modal setor
c. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
d. Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
e. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk
dijual
f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
g. Opsi saham
h. Saldo laba
i. Modal saham diperoleh kembali
B. Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan usaha
2. Beban pokok penjualan
3. Laba (rugi) kotor
4. Beban usaha
5. Laba (rugi) usaha
6. Penghasilan (beban) lain-lain
7. Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi
8. Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
9. Beban (penghasilan) pajak
10. Laba (rugi) dari aktivitas normal
11. Pos luar biasa
12. Laba (rugi) bersih
13. Laba (rugi) per saham dasar
14. Laba (rugi) per saham dilusian
C. Laporan Perubahan Modal
1. Laba atau rugi bersih periode bersangkutan
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang diakui secara langsung dalam ekuitas
3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas
kesalahan mendasar
4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain
berupa penyetoran modal saham dan pembagian deviden
5. Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam :
yang telah ditentukan penggunaanya dan yang belum ditentukan
pengunaaannya
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dalam masing-masing jenis modal
ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos
ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang menggunakan secara
terpisah setiap perubahan
D. Laporan Arus Kas
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dari pendanaan
E. Catatan atas Laporan Keuangan
1. Gambaran umum perusahaaan
2. Penawaran umum efek perusahaan
3. Karyawan direksi dan dewan komisaris
4. Ikhtisar kebijakan akuntansi
5. Pengungkapan atas pos-pos laporan keuangan dan pengungkapan lainnya

Total item pengungkapan laporan keuangan adalah sebanyak 68 item.


Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2006
Aktiva Kewajiban Ekuitas
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2006 AQUA 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2006 CEKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2006 DLTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2006 FAST 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2006 MYOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
6 2006 MLBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2006 SKLT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
8 2006 STTP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2006 SIPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
10 2006 SMAR 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2006 TBLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2006 GGRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2006 RDTX 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2006 DOID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
15 2006 SRSN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2006 BATA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2006 FASW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2006 AKRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2006 BUDI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2006 CLPI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2006 LTLS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2006 SOBI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2006 UNIC 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2006 EKAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2006 IGAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2006 LMPI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2006 TRST 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2006 SMCB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2006 INTP 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2006 SMGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2006 ALMI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2006 BTON 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2006 CTBN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2006 INAI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2006 JPRS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2006 LMSH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2006 LION 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2006 PICO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
39 2006 TIRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2006 KDSI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2006 ARNA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2006 IKAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2006 TOTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2006 KBLI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2006 JECC 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2006 KBLM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2006 IKBI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2006 VOKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2006 ASGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2006 MTDL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2006 ASII 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2006 AUTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2006 HEXA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2006 INDS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2006 INTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2006 MASA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
57 2006 NIPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
58 2006 SMSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
59 2006 SUGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2006 TURI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
61 2006 UNTR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
62 2006 MDRN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
63 2006 SQBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
64 2006 DVLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
65 2006 INAF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
66 2006 KAEF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
67 2006 MERK 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0
68 2006 PYFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
69 2006 TSPC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
70 2006 TCID 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
71 2006 MRAT 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
72 2006 UNVR 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
Keterangan:
0 = Tidak Diungkapkan
1 = Diungkapkan
Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2007
Aktiva Kewajiban Ekuitas
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2007 AQUA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
2 2007 CEKA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 2007 DLTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2007 FAST 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2007 MYOR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
6 2007 MLBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2007 SKLT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
8 2007 STTP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2007 SIPD 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
10 2007 SMAR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2007 TBLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2007 GGRM 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2007 RDTX 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2007 DOID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
15 2007 SRSN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2007 BATA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2007 FASW 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2007 AKRA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2007 BUDI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2007 CLPI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2007 LTLS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2007 SOBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2007 UNIC 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2007 EKAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2007 IGAR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2007 LMPI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2007 TRST 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2007 SMCB 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2007 INTP 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2007 SMGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2007 ALMI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2007 BTON 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2007 CTBN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2007 INAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2007 JPRS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2007 LMSH 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2007 LION 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2007 PICO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
39 2007 TIRA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2007 KDSI 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2007 ARNA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2007 IKAI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2007 TOTO 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2007 KBLI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2007 JECC 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2007 KBLM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2007 IKBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2007 VOKS 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2007 ASGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2007 MTDL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2007 ASII 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2007 AUTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2007 HEXA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2007 INDS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2007 INTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2007 MASA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
57 2007 NIPS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
58 2007 SMSM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
59 2007 SUGI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2007 TURI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
61 2007 UNTR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
62 2007 MDRN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
63 2007 SQBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
64 2007 DVLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
65 2007 INAF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
66 2007 KAEF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
67 2007 MERK 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
68 2007 PYFA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
69 2007 TSPC 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
70 2007 TCID 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
71 2007 MRAT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
72 2007 UNVR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2008
Aktiva Kewajiban Ekuitas
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2008 AQUA 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
2 2008 CEKA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 2008 DLTA 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2008 FAST 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2008 MYOR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
6 2008 MLBI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2008 SKLT 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
8 2008 STTP 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2008 SIPD 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
10 2008 SMAR 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2008 TBLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2008 GGRM 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2008 RDTX 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2008 DOID 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
15 2008 SRSN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2008 BATA 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2008 FASW 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2008 AKRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2008 BUDI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2008 CLPI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2008 LTLS 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2008 SOBI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2008 UNIC 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2008 EKAD 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2008 IGAR 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2008 LMPI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2008 TRST 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2008 SMCB 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2008 INTP 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2008 SMGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2008 ALMI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2008 BTON 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2008 CTBN 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2008 INAI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2008 JPRS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2008 LMSH 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2008 LION 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2008 PICO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
39 2008 TIRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2008 KDSI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2008 ARNA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2008 IKAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2008 TOTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2008 KBLI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2008 JECC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2008 KBLM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2008 IKBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2008 VOKS 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2008 ASGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2008 MTDL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2008 ASII 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2008 AUTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2008 HEXA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2008 INDS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2008 INTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2008 MASA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
57 2008 NIPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
58 2008 SMSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
59 2008 SUGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2008 TURI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
61 2008 UNTR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
62 2008 MDRN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
63 2008 SQBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
64 2008 DVLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
65 2008 INAF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
66 2008 KAEF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
67 2008 MERK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
68 2008 PYFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
69 2008 TSPC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
70 2008 TCID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
71 2008 MRAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
72 2008 UNVR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
Laporan Laba Rugi Lap Perubahan Modal Lap. Arus Kas Catatan Lapkeu Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 56 68 0,8235
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 60 68 0,8824
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 64 68 0,9412
0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 46 68 0,6765
0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 53 68 0,7794
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 48 68 0,7059
1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 59 68 0,8676
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 55 68 0,8088
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 53 68 0,7794
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 63 68 0,9265
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 57 68 0,8382
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 49 68 0,7206
0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 45 68 0,6618
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 56 68 0,8235
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 48 68 0,7059
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 51 68 0,7500
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 60 68 0,8824
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 50 68 0,7353
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 51 68 0,7500
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 48 68 0,7059
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 53 68 0,7794
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 49 68 0,7206
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 55 68 0,8088
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 54 68 0,7941
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 43 68 0,6324
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 52 68 0,7647
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 46 68 0,6765
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 58 68 0,8529
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 46 68 0,6765
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 62 68 0,9118
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 46 68 0,6765
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 45 68 0,6618
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 49 68 0,7206
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 48 68 0,7059
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 47 68 0,6912
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 45 68 0,6618
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 47 68 0,6912
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 43 68 0,6324
Laporan Laba Rugi Lap Perubahan Modal Lap. Arus Kas Catatan Lapkeu Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 59 68 0,8676
1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 61 68 0,8971
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 62 68 0,9118
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 49 68 0,7206
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 60 68 0,8824
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 56 68 0,8235
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 55 68 0,8088
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 48 68 0,7059
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 53 68 0,7794
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 52 68 0,7647
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 49 68 0,7206
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 61 68 0,8971
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 52 68 0,7647
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 50 68 0,7353
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 54 68 0,7941
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 48 68 0,7059
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 49 68 0,7206
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 54 68 0,7941
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 47 68 0,6912
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 56 68 0,8235
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 57 68 0,8382
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 47 68 0,6912
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 59 68 0,8676
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 49 68 0,7206
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 50 68 0,7353
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 49 68 0,7206
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 45 68 0,6618
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 46 68 0,6765
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 55 68 0,8088
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 46 68 0,6765
Laporan Laba Rugi Lap Perubahan Modal Lap. Arus Kas Catatan Lapkeu Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 68 0,6029
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 64 68 0,9412
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 47 68 0,6912
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 52 68 0,7647
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 64 68 0,9412
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 50 68 0,7353
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 51 68 0,7500
Lampiran 2
Daftar Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan Code


1 Aqua Golden Missisippi Tbk AQUA
2 Cahaya Kalbar Tbk CEKA
3 Delta Djakarta Tbk DLTA
4 Fast Food Indonesia Tbk FAST
5 Mayora Indah Tbk MYOR
6 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
7 Sekar Laut Tbk SKLT
8 Siantar Top Tbk STTP
9 Sierad Produce Tbk SIPD
10 Smart Tbk SMAR
11 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
12 Gudang Garam Tbk GGRM
13 Roda Vivatex tbk RDTX
14 Delta Dunia Petroindo Tbk DOID
15 Indo Acidatama Tbk SRSN
16 Sepatu Bata Tbk BATA
17 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
18 AKR Corporindo Tbk AKRA
19 Budi Acid Jaya tbk BUDI
20 Colorpak Indonesia Tbk CLPI
21 Lautan Luas Tbk LTLS
22 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI
23 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
24 Eka Dharma internasional Tbk EKAD
25 Kageo Igar Jaya Tbk IGAR
26 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI
27 Trias Sentosa Tbk TRST
28 Holcim Indonesia Tbk SMCB
29 Indocement Tunggal Prakasa tbk INTP
30 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR
31 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
32 Bentonjaya Manunggal Tbk BTON
33 Citra Tubindo Tbk CTBN
34 Indal Aluminium Industry Tbk INAI
35 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
36 Lionmesh Prima Tbk LMSH
37 Lion Metal Works tbk LION
38 Pelangi indah Conindo tbk PICO
39 Tira Austenite Tbk TIRA
40 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
41 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA
42 Inti Keramik Alamasri Industry Tbk IKAI
43 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
44 GT. Kabel Indonesia Tbk KBLI
45 Jembo Cable Company Tbk JECC
46 Kabelindo murni Tbk KBLM
47 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
48 Voksel Electric Tbk VOKS
49 Astra Graphia Tbk ASGR
50 Metro Data Electronics Tbk MTDL
51 Astra Internasional Tbk ASII
52 Astra Otopark Tbk AUTO
53 Hexindo Adi Perkasa Tbk HEXA
54 Indospring Tbk INDS
55 Intraco Penta Tbk INTA
56 Multi Strada Arah Sarana Tbk MASA
57 Nipres Tbk NIPS
58 Selamat Sempurna Tbk SMSM
59 Sugi Sama Persada Tbk SUGI
60 Tunas Ridean Tbk TURI
61 United Tractor Tbk UNTR
62 Modern International Tbk MDRN
63 Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk SQBI
64 Darya Varia Laboratori Tbk DVLA
65 Indo Farma Tbk INAF
66 Kimia Farma Tbk KAEF
67 Merck Tbk MERK
68 Pyridam Farma Tbk PYFA
69 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
70 Mandom Indonesia Tbk TCID
71 Mustika Ratu Tbk MRAT
72 Unilever Indonesia Tbk UNVR
Data Keuangan Perusahaan

No Tahun Code Aktiva (juta Rp) Ln Aktiva DER (x) CR (%) NPM (x) Status
1 2006 AQUA 795.244 13,59 0,77 7,18 0,03 PMDN
2 2006 CEKA 280.807 12,55 0,44 2,47 0,04 PMA
3 2006 DLTA 571.243 13,26 0,32 3,75 0,11 PMA
4 2006 FAST 483.575 13,09 0,68 1,07 0,05 PMDN
5 2006 MYOR 1.553.377 14,26 0,58 3,91 0,05 PMDN
6 2006 MLBI 610.437 13,32 2,08 0,53 0,08 PMA
7 2006 SKLT 161.879 11,99 0,79 1,74 0,02 PMDN
8 2006 STTP 467.491 13,06 0,36 2,69 0,03 PMDN
9 2006 SIPD 1.113.796 13,92 0,13 2,14 3,69 PMDN
10 2006 SMAR 5.311.931 15,49 1,06 1,54 0,13 PMDN
11 2006 TBLA 2.049.163 14,53 1,37 1,48 0,04 PMDN
12 2006 GGRM 21.773.034 16,90 0,65 1,89 0,04 PMDN
13 2006 RDTX 533.788 13,19 0,57 0,85 0,25 PMDN
14 2006 DOID 824.357 13,62 1,03 4,38 0,37 PMDN
15 2006 SRSN 330.445 12,71 1,06 1,34 0,09 PMA
16 2006 BATA 271.401 12,51 0,43 2,90 0,05 PMA
17 2006 FASW 3.421.892 15,05 1,91 1,85 0,06 PMDN
18 2006 AKRA 2.337.340 14,66 1,09 1,14 0,03 PMDN
19 2006 BUDI 931.614 13,74 2,90 1,21 1,93 PMDN
20 2006 CLPI 133.360 11,80 1,05 1,87 0,03 PMDN
21 2006 LTLS 1.830.516 14,42 2,43 1,11 0,01 PMDN
22 2006 SOBI 642.315 13,37 0,72 1,73 0,03 PMDN
23 2006 UNIC 2.747.039 14,83 1,43 1,71 0,00 PMDN
24 2006 EKAD 74.647 11,22 0,29 3,92 0,05 PMDN
25 2006 IGAR 290.145 12,58 0,44 3,25 0,02 PMDN
26 2006 LMPI 508.865 13,14 0,35 4,11 0,01 PMDN
27 2006 TRST 2.020.478 14,52 1,07 1,06 0,02 PMDN
28 2006 SMCB 7.065.846 15,77 2,37 1,23 0,06 PMA
29 2006 INTP 9.598.280 16,08 0,59 2,14 0,09 PMA
30 2006 SMGR 7.496.419 15,83 0,35 2,84 0,15 PMDN
31 2006 ALMI 1.249.710 14,04 1,74 0,95 4,22 PMDN
32 2006 BTON 33.674 10,42 0,31 2,83 0,01 PMDN
33 2006 CTBN 1.580.619 14,27 1,13 1,51 0,09 PMDN
34 2006 INAI 555.996 13,23 6,39 1,82 0,02 PMDN
35 2006 JPRS 189.384 12,15 0,06 34,35 0,08 PMA
36 2006 LMSH 43.588 10,68 0,86 1,81 0,03 PMDN
37 2006 LION 187.689 12,14 0,25 6,06 0,14 PMA
38 2006 PICO 270.734 12,51 3,70 0,93 0,01 PMDN
39 2006 TIRA 244.958 12,41 2,33 1,09 0,03 PMDN
40 2006 KDSI 439.733 12,99 1,82 0,98 0,01 PMDN
41 2006 ARNA 478.778 13,08 1,50 0,79 0,08 PMDN
42 2006 IKAI 682.345 13,43 2,27 0,65 0,01 PMDN
43 2006 TOTO 908.168 13,72 2,24 1,27 0,10 PMA
44 2006 KBLI 441.085 13,00 5,91 1,07 5,02 PMDN
45 2006 JECC 362.648 12,80 4,70 0,94 0,00 PMDN
46 2006 KBLM 277.384 12,53 0,80 0,98 0,04 PMDN
47 2006 IKBI 590.296 13,29 0,58 2,01 2,32 PMA
48 2006 VOKS 471.940 13,06 0,82 1,76 3,87 PMA
49 2006 ASGR 584.839 13,28 0,98 2,43 0,09 PMDN
50 2006 MTDL 740.800 13,52 1,73 1,52 0,01 PMDN
51 2006 ASII 57.929.290 17,87 1,41 0,78 0,07 PMA
52 2006 AUTO 3.028.160 14,92 0,57 1,75 0,08 PMDN
53 2006 HEXA 1.204.104 14,00 2,48 1,11 0,03 PMA
54 2006 INDS 490.604 13,10 6,13 0,98 0,01 PMDN
55 2006 INTA 831.846 13,63 1,68 3,37 0,01 PMDN
56 2006 MASA 1.433.688 14,18 0,99 0,56 0,30 PMA
57 2006 NIPS 220.228 12,30 1,48 1,08 0,03 PMDN
58 2006 SMSM 716.686 13,48 0,53 1,99 0,08 PMDN
59 2006 SUGI 50.328 10,83 0,31 3,02 0,01 PMDN
60 2006 TURI 2.857.847 14,87 3,24 1,15 0,01 PMDN
61 2006 UNTR 11.247.846 16,24 1,44 1,33 0,07 PMDN
62 2006 MDRN 893.725 13,70 1,85 1,10 0,00 PMDN
63 2006 SQBI 207.136 12,24 0,59 2,41 0,18 PMA
64 2006 DVLA 557.338 13,23 0,35 4,69 0,09 PMA
65 2006 INAF 686.937 13,44 1,45 1,48 1,48 PMDN
66 2006 KAEF 1.261.584 14,05 0,45 2,13 0,02 PMDN
67 2006 MERK 202.000 12,22 0,20 5,42 0,18 PMA
68 2006 PYFA 83.127 11,33 0,27 1,69 0,03 PMDN
69 2006 TSPC 2.479.251 14,72 0,23 4,39 0,10 PMDN
70 2006 TCID 672.197 13,42 0,11 8,78 0,11 PMA
71 2006 MRAT 291.769 12,58 0,10 9,25 0,04 PMDN
72 2006 UNVR 4.626.000 15,35 0,95 1,27 0,15 PMA
73 2007 AQUA 891.530 13,70 0,74 7,09 0,03 PMDN
74 2007 CEKA 613.680 13,33 1,80 1,38 0,04 PMA
75 2007 DLTA 592.359 13,29 0,29 4,17 0,11 PMA
76 2007 FAST 629.491 13,35 0,67 1,28 0,06 PMDN
77 2007 MYOR 1.893.175 14,45 0,73 2,93 0,05 PMDN
78 2007 MLBI 621.835 13,34 2,14 0,59 0,09 PMA
79 2007 SKLT 182.697 12,12 0,90 1,53 0,02 PMDN
80 2007 STTP 517.448 13,16 0,44 1,77 0,03 PMDN
81 2007 SIPD 1.294.773 14,07 0,29 2,41 1,30 PMDN
82 2007 SMAR 8.063.169 15,90 1,29 1,72 0,12 PMDN
83 2007 TBLA 2.457.120 14,71 1,62 1,81 0,05 PMDN
84 2007 GGRM 23.928.968 16,99 0,69 1,93 0,05 PMDN
85 2007 RDTX 583.788 13,28 0,56 0,82 0,25 PMDN
86 2007 DOID 1.209.218 14,01 2,05 2,73 0,55 PMDN
87 2007 SRSN 334.128 12,72 0,79 1,33 0,10 PMA
88 2007 BATA 332.080 12,71 0,60 2,29 0,07 PMA
89 2007 FASW 3.769.588 15,14 1,91 1,92 0,05 PMDN
90 2007 AKRA 3.497.591 15,07 1,57 1,16 0,03 PMDN
91 2007 BUDI 1.485.651 14,21 1,31 1,49 3,42 PMDN
92 2007 CLPI 167.583 12,03 1,29 1,64 0,03 PMDN
93 2007 LTLS 2.135.084 14,57 2,42 0,83 0,03 PMDN
94 2007 SOBI 842.505 13,64 0,83 1,81 0,09 PMDN
95 2007 UNIC 2.623.497 14,78 1,13 1,08 0,01 PMDN
96 2007 EKAD 84.926 11,35 0,39 3,07 0,03 PMDN
97 2007 IGAR 329.797 12,71 0,53 3,08 0,03 PMDN
98 2007 LMPI 531.756 13,18 0,36 2,90 0,04 PMDN
99 2007 TRST 2.138.991 14,58 1,18 1,08 0,01 PMDN
100 2007 SMCB 7.208.250 15,79 2,19 1,33 0,05 PMA
101 2007 INTP 10.016.028 16,12 0,44 2,96 0,13 PMA
102 2007 SMGR 8.155.227 15,91 0,27 3,64 0,18 PMDN
103 2007 ALMI 1.270.928 14,06 2,07 0,89 1,37 PMDN
104 2007 BTON 46.469 10,75 0,35 3,15 0,08 PMDN
105 2007 CTBN 1.601.065 14,29 0,87 1,54 0,08 PMDN
106 2007 INAI 482.712 13,09 5,39 1,45 0,00 PMDN
107 2007 JPRS 268.790 12,50 0,22 5,85 0,10 PMA
108 2007 LMSH 62.812 11,05 1,16 1,85 0,05 PMDN
109 2007 LION 216.130 12,28 0,27 5,41 0,14 PMA
110 2007 PICO 452.880 13,02 2,28 0,79 0,03 PMDN
111 2007 TIRA 238.871 12,38 2,14 1,14 0,01 PMDN
112 2007 KDSI 542.060 13,20 1,44 1,24 0,02 PMDN
113 2007 ARNA 630.587 13,35 1,68 0,77 0,09 PMDN
114 2007 IKAI 772.704 13,56 1,27 0,72 0,06 PMDN
115 2007 TOTO 913.995 13,73 1,88 1,35 0,06 PMA
116 2007 KBLI 499.369 13,12 1,74 2,56 0,02 PMDN
117 2007 JECC 470.475 13,06 4,39 1,01 0,03 PMDN
118 2007 KBLM 432.681 12,98 0,98 1,05 0,02 PMDN
119 2007 IKBI 589.322 13,29 0,34 3,09 4,87 PMA
120 2007 VOKS 805.074 13,60 1,61 1,39 3,95 PMA
121 2007 ASGR 624.557 13,34 0,99 1,34 0,10 PMDN
122 2007 MTDL 1.162.251 13,97 2,88 1,28 0,01 PMDN
123 2007 ASII 63.519.598 17,97 1,17 0,91 0,09 PMA
124 2007 AUTO 3.454.254 15,06 0,48 2,16 0,11 PMDN
125 2007 HEXA 1.383.840 14,14 2,63 1,15 0,03 PMA
126 2007 INDS 599.273 13,30 6,61 1,07 0,02 PMDN
127 2007 INTA 863.818 13,67 1,70 2,57 0,01 PMDN
128 2007 MASA 1.799.172 14,40 0,40 1,32 0,03 PMA
129 2007 NIPS 288.147 12,57 2,02 1,10 0,02 PMDN
130 2007 SMSM 830.050 13,63 0,66 1,71 0,08 PMDN
131 2007 SUGI 566.034 13,25 0,33 2,93 0,07 PMDN
132 2007 TURI 3.345.245 15,02 2,91 1,15 0,04 PMDN
133 2007 UNTR 13.002.619 16,38 1,26 1,34 0,08 PMDN
134 2007 MDRN 910.085 13,72 1,89 1,31 0,00 PMDN
135 2007 SQBI 227.422 12,33 0,43 2,97 0,20 PMA
136 2007 DVLA 560.931 13,24 0,21 5,36 0,10 PMA
137 2007 INAF 1.009.433 13,82 2,46 1,31 0,87 PMDN
138 2007 KAEF 1.386.739 14,14 0,53 2,06 0,02 PMDN
139 2007 MERK 331.062 12,71 0,18 6,17 0,16 PMA
140 2007 PYFA 95.157 11,46 0,42 1,45 0,20 PMDN
141 2007 TSPC 2.773.135 14,84 0,26 4,05 0,09 PMDN
142 2007 TCID 725.197 13,49 0,08 17,61 0,11 PMA
143 2007 MRAT 315.998 12,66 0,13 7,68 0,04 PMDN
144 2007 UNVR 5.333.406 15,49 0,98 1,11 0,16 PMA
145 2008 AQUA 1.003.487 13,82 0,71 7,82 0,09 PMDN
146 2008 CEKA 604.642 13,31 1,45 7,35 0,20 PMA
147 2008 DLTA 698.297 13,46 0,33 3,79 0,09 PMA
148 2008 FAST 784.759 13,57 0,63 1,38 0,46 PMDN
149 2008 MYOR 2.922.998 14,89 1,32 2,19 0,60 PMDN
150 2008 MLBI 941.389 13,76 1,73 0,94 1,84 PMA
151 2008 SKLT 201.003 12,21 0,99 1,71 0,58 PMDN
152 2008 STTP 626.750 13,35 0,72 1,23 0,59 PMDN
153 2008 SIPD 1.384.707 14,14 0,34 2,28 0,15 PMDN
154 2008 SMAR 10.025.916 16,12 1,14 1,72 0,66 PMDN
155 2008 TBLA 2.802.497 14,85 2,15 1,10 1,95 PMDN
156 2008 GGRM 24.072.959 17,00 0,55 2,21 0,25 PMDN
157 2008 RDTX 580.931 13,27 0,37 0,75 0,49 PMDN
158 2008 DOID 419.996 12,95 0,19 17,42 0,01 PMDN
159 2008 SRSN 392.937 12,88 1,04 1,37 0,76 PMA
160 2008 BATA 401.900 12,90 0,47 2,21 0,21 PMA
161 2008 FASW 3.718.548 15,13 1,84 2,08 0,88 PMDN
162 2008 AKRA 4.874.851 15,40 1,81 0,99 1,83 PMDN
163 2008 BUDI 1.699.750 14,35 1,69 1,05 1,61 PMDN
164 2008 CLPI 258.898 12,46 1,86 1,43 1,30 PMDN
165 2008 LTLS 3.494.853 15,07 3,18 1,12 2,84 PMDN
166 2008 SOBI 1.111.100 13,92 0,95 1,67 0,57 PMDN
167 2008 UNIC 283.770 12,56 1,29 1,69 0,76 PMDN
168 2008 EKAD 140.764 11,85 1,03 2,60 0,40 PMDN
169 2008 IGAR 305.783 12,63 0,38 4,07 0,09 PMDN
170 2008 LMPI 560.078 13,24 0,43 2,35 0,18 PMDN
171 2008 TRST 2.158.865 14,59 1,08 1,01 1,07 PMDN
172 2008 SMCB 7.764.980 15,87 2,02 1,68 1,20 PMA
173 2008 INTP 11.286.707 16,24 0,21 2,25 0,09 PMA
174 2008 SMGR 10.602.964 16,18 0,30 3,39 0,09 PMDN
175 2008 ALMI 1.636.668 14,31 2,79 0,74 3,77 PMDN
176 2008 BTON 70.509 11,16 0,27 4,32 0,06 PMDN
177 2008 CTBN 190.763 12,16 1,06 1,51 0,70 PMDN
178 2008 INAI 622.405 13,34 7,12 1,20 5,93 PMDN
179 2008 SPRS 399.344 12,90 0,48 3,08 0,16 PMA
180 2008 LMSH 61.988 11,03 0,64 2,75 0,23 PMDN
181 2008 LION 253.142 12,44 0,25 5,69 0,04 PMA
182 2008 PICO 588.564 13,29 0,24 1,01 0,24 PMDN
183 2008 TIRA 228.582 12,34 1,94 1,16 1,67 PMDN
184 2008 KDSI 485.722 13,09 1,13 1,15 0,98 PMDN
185 2008 ARNA 736.092 13,51 1,72 0,76 2,26 PMDN
186 2008 IKAI 784.499 13,57 1,28 0,82 1,56 PMDN
187 2008 TOTO 1.031.131 13,85 1,84 1,39 1,32 PMA
188 2008 KBLI 607.232 13,32 1,92 2,25 0,85 PMDN
189 2008 JECC 673.397 13,42 6,72 0,98 6,86 PMDN
190 2008 KBLM 459.111 13,04 1,06 1,08 0,98 PMDN
191 2008 IKBI 636.409 13,36 0,25 4,10 0,06 PMA
192 2008 VOKS 1.165.128 13,97 2,69 1,10 2,45 PMA
193 2008 ASGR 841.054 13,64 1,53 1,14 1,34 PMDN
194 2008 MTDL 1.288.796 14,07 2,74 1,34 2,04 PMDN
195 2008 ASII 80.740 11,30 1,21 1,32 0,92 PMA
196 2008 AUTO 3.981.316 15,20 0,45 2,13 0,21 PMDN
197 2008 HEXA 1.838.946 14,42 2,00 1,40 1,43 PMA
198 2008 INDS 918.228 13,73 7,45 1,08 6,90 PMDN
199 2008 INTA 1.137.218 13,94 24,61 2,15 11,45 PMDN
200 2008 MASA 2.379.024 14,68 0,85 0,89 0,96 PMA
201 2008 NIPS 325.008 12,69 1,64 1,04 1,58 PMDN
202 2008 SMSM 929.753 13,74 0,62 1,81 0,34 PMDN
203 2008 SUGI 44.193 10,70 0,12 11,59 0,01 PMDN
204 2008 TURI 3.583.328 15,09 2,49 1,41 1,77 PMDN
205 2008 UNTR 22.847.721 16,94 1,03 1,64 0,63 PMDN
206 2008 MDRN 790.843 13,58 1,49 1,43 1,04 PMDN
207 2008 SQBI 294.725 12,59 0,33 3,35 0,10 PMA
208 2008 DVLA 637.661 13,37 0,26 4,13 0,06 PMA
209 2008 INAF 965.812 13,78 2,27 1,33 1,70 PMDN
210 2008 KAEF 1.445.700 14,18 0,53 2,11 0,25 PMDN
211 2008 MERK 375.064 12,83 0,15 7,77 0,02 PMA
212 2008 PYFA 98.655 11,50 0,42 1,64 0,26 PMDN
213 2008 TSPC 2.967.057 14,90 0,29 3,74 0,08 PMDN
214 2008 TCID 910.790 13,72 0,11 8,10 0,01 PMA
215 2008 MRAT 354.781 12,78 0,17 6,31 0,03 PMDN
216 2008 UNVR 6.504.736 15,69 1,09 1,00 1,09 PMA
Data Penelitian
Data Residual
No Tahun Code Indeks Likuiditas Leverage NPM Ukuran Status res_1 Abs_res
1 2006 AQUA 0,8235 7,18 0,77 0,03 13,59 0 -0,0244 0,0244
2 2006 CEKA 0,9265 2,47 0,44 0,04 12,55 1 -0,0063 0,0063
3 2006 DLTA 0,8824 3,75 0,32 0,11 13,26 1 0,0813 0,0813
4 2006 FAST 0,9412 1,07 0,68 0,05 13,09 0 -0,0003 0,0003
5 2006 MYOR 0,6765 3,91 0,58 0,05 14,26 0 0,0525 0,0525
6 2006 MLBI 0,7500 0,53 2,08 0,08 13,32 1 0,0522 0,0522
7 2006 SKLT 0,8235 1,74 0,79 0,02 11,99 0 0,0119 0,0119
8 2006 STTP 0,8824 2,69 0,36 0,03 13,06 0 0,0773 0,0773
9 2006 SIPD 0,7794 2,14 0,13 3,69 13,92 0 -0,0660 0,0660
10 2006 SMAR 0,7059 1,54 1,06 0,13 15,49 0 -0,0636 0,0636
11 2006 TBLA 0,8676 1,48 1,37 0,04 14,53 0 -0,7637 0,7637
12 2006 GGRM 0,8088 1,89 0,65 0,04 16,90 0 -0,0144 0,0144
13 2006 RDTX 0,8088 0,85 0,57 0,25 13,19 0 -0,0105 0,0105
14 2006 DOID 0,7794 4,38 1,03 0,37 13,62 0 -0,0612 0,0612
15 2006 SRSN 0,8088 1,34 1,06 0,09 12,71 1 -0,0771 0,0771
16 2006 BATA 0,8824 2,90 0,43 0,05 12,51 1 0,0400 0,0400
17 2006 FASW 0,9265 1,85 1,91 0,06 15,05 0 0,0171 0,0171
18 2006 AKRA 0,8382 1,14 1,09 0,03 14,66 0 -0,0581 0,0581
19 2006 BUDI 0,7353 1,21 2,90 1,93 13,74 0 0,0962 0,0962
20 2006 CLPI 0,8824 1,87 1,05 0,03 11,80 0 0,0915 0,0915
21 2006 LTLS 0,8824 1,11 2,43 0,01 14,42 0 0,0713 0,0713
22 2006 SOBI 0,7941 1,73 0,72 0,03 13,37 0 0,0329 0,0329
23 2006 UNIC 0,8382 1,71 1,43 0,00 14,83 0 0,0251 0,0251
24 2006 EKAD 0,9118 3,92 0,29 0,05 11,22 0 0,0178 0,0178
25 2006 IGAR 0,8382 3,25 0,44 0,02 12,58 0 0,0552 0,0552
26 2006 LMPI 0,8088 4,11 0,35 0,01 13,14 0 0,0707 0,0707
27 2006 TRST 0,7206 1,06 1,07 0,02 14,52 0 0,0744 0,0744
28 2006 SMCB 0,6618 1,23 2,37 0,06 15,77 1 0,0356 0,0356
29 2006 INTP 0,7794 2,14 0,59 0,09 16,08 1 0,0936 0,0936
30 2006 SMGR 0,8235 2,84 0,35 0,15 15,83 0 0,1196 0,1196
31 2006 ALMI 0,7059 0,95 1,74 4,22 14,04 0 -0,0604 0,0604
32 2006 BTON 0,7500 2,83 0,31 0,01 10,42 0 0,0465 0,0465
33 2006 CTBN 0,8824 1,51 1,13 0,09 14,27 0 0,0771 0,0771
34 2006 INAI 0,7353 1,82 6,39 0,02 13,23 0 0,1249 0,1249
35 2006 JPRS 0,7500 34,35 0,06 0,08 12,15 1 0,2424 0,2424
36 2006 LMSH 0,7059 1,81 0,86 0,03 10,68 0 0,0784 0,0784
37 2006 LION 0,7794 6,06 0,25 0,14 12,14 1 -0,0641 0,0641
38 2006 PICO 0,7206 0,93 3,70 0,01 12,51 0 0,0150 0,0150
39 2006 TIRA 0,7647 1,09 2,33 0,03 12,41 0 -0,0832 0,0832
40 2006 KDSI 0,7794 0,98 1,82 0,01 12,99 0 -0,7498 0,7498
41 2006 ARNA 0,8088 0,79 1,50 0,08 13,08 0 -0,0317 0,0317
42 2006 IKAI 0,7941 0,65 2,27 0,01 13,43 0 0,0265 0,0265
43 2006 TOTO 0,7353 1,27 2,24 0,10 13,72 1 0,0127 0,0127
44 2006 KBLI 0,6324 1,07 5,91 5,02 13,00 0 -0,0763 0,0763
45 2006 JECC 0,8088 0,94 4,70 0,00 12,80 0 0,0619 0,0619
46 2006 KBLM 0,8088 0,98 0,80 0,04 12,53 0 -0,0396 0,0396
47 2006 IKBI 0,7647 2,01 0,58 2,32 13,29 1 -0,0681 0,0681
48 2006 VOKS 0,6765 1,76 0,82 3,87 13,06 1 -0,1282 0,1282
49 2006 ASGR 0,8529 2,43 0,98 0,09 13,28 0 -0,0333 0,0333
50 2006 MTDL 0,8235 1,52 1,73 0,01 13,52 0 0,0503 0,0503
51 2006 ASII 0,6765 0,78 1,41 0,07 17,87 1 -0,2306 0,2306
52 2006 AUTO 0,7647 1,75 0,57 0,08 14,92 0 -0,0818 0,0818
53 2006 HEXA 0,9118 1,11 2,48 0,03 14,00 1 0,0612 0,0612
54 2006 INDS 0,8088 0,98 6,13 0,01 13,10 0 0,1016 0,1016
55 2006 INTA 0,8382 3,37 1,68 0,01 13,63 0 -0,0435 0,0435
56 2006 MASA 0,6765 0,56 0,99 0,30 14,18 1 0,0503 0,0503
57 2006 NIPS 0,7941 1,08 1,48 0,03 12,30 0 -0,0691 0,0691
58 2006 SMSM 0,6618 1,99 0,53 0,08 13,48 0 -0,0595 0,0595
59 2006 SUGI 0,9118 3,02 0,31 0,01 10,83 0 0,0309 0,0309
60 2006 TURI 0,7500 1,15 3,24 0,01 14,87 0 -0,0773 0,0773
61 2006 UNTR 0,7206 1,33 1,44 0,07 16,24 0 -0,0448 0,0448
62 2006 MDRN 0,7647 1,10 1,85 0,00 13,70 0 -0,1268 0,1268
63 2006 SQBI 0,7059 2,41 0,59 0,18 12,24 1 0,0226 0,0226
64 2006 DVLA 0,9265 4,69 0,35 0,09 13,23 1 0,0439 0,0439
65 2006 INAF 0,8824 1,48 1,45 1,48 13,44 0 0,0277 0,0277
66 2006 KAEF 0,6912 2,13 0,45 0,02 14,05 0 0,1008 0,1008
67 2006 MERK 0,6618 5,42 0,20 0,18 12,22 1 0,0767 0,0767
68 2006 PYFA 0,6912 1,69 0,27 0,03 11,33 0 0,0195 0,0195
69 2006 TSPC 0,7794 4,39 0,23 0,10 14,72 0 0,1038 0,1038
70 2006 TCID 0,7941 8,78 0,11 0,11 13,42 1 0,0906 0,0906
71 2006 MRAT 0,7794 9,25 0,10 0,04 12,58 0 0,0383 0,0383
72 2006 UNVR 0,6324 1,27 0,95 0,15 15,35 1 -0,0796 0,0796
73 2007 AQUA 0,8529 7,09 0,74 0,03 13,70 0 -0,0407 0,0407
74 2007 CEKA 0,8676 1,38 1,80 0,04 13,33 1 0,0089 0,0089
75 2007 DLTA 0,8971 4,17 0,29 0,11 13,29 1 0,1419 0,1419
76 2007 FAST 0,9118 1,28 0,67 0,06 13,35 0 0,1021 0,1021
77 2007 MYOR 0,7206 2,93 0,73 0,05 14,45 0 0,0634 0,0634
78 2007 MLBI 0,8824 0,59 2,14 0,09 13,34 1 0,0532 0,0532
79 2007 SKLT 0,8235 1,53 0,90 0,02 12,12 0 0,1003 0,1003
80 2007 STTP 0,8529 1,77 0,44 0,03 13,16 0 0,0289 0,0289
81 2007 SIPD 0,7941 2,41 0,29 1,30 14,07 0 -0,0299 0,0299
82 2007 SMAR 0,8235 1,72 1,29 0,12 15,90 0 0,1312 0,1312
83 2007 TBLA 0,8529 1,81 1,62 0,05 14,71 0 0,0576 0,0576
84 2007 GGRM 0,8088 1,93 0,69 0,05 16,99 0 0,0152 0,0152
85 2007 RDTX 0,8088 0,82 0,56 0,25 13,28 0 0,0476 0,0476
86 2007 DOID 0,7059 2,73 2,05 0,55 14,01 0 0,1023 0,1023
87 2007 SRSN 0,8235 1,33 0,79 0,10 12,72 1 0,0645 0,0645
88 2007 BATA 0,8235 2,29 0,60 0,07 12,71 1 0,1410 0,1410
89 2007 FASW 0,7353 1,92 1,91 0,05 15,14 0 0,0762 0,0762
90 2007 AKRA 0,7941 1,16 1,57 0,03 15,07 0 0,0372 0,0372
91 2007 BUDI 0,7353 1,49 1,31 3,42 14,21 0 -0,0846 0,0846
92 2007 CLPI 0,8088 1,64 1,29 0,03 12,03 0 0,1231 0,1231
93 2007 LTLS 0,7941 0,83 2,42 0,03 14,57 0 0,0829 0,0829
94 2007 SOBI 0,7794 1,81 0,83 0,09 13,64 0 -0,7691 0,7691
95 2007 UNIC 0,8235 1,08 1,13 0,01 14,78 0 -0,0576 0,0576
96 2007 EKAD 0,8088 3,07 0,39 0,03 11,35 0 0,0589 0,0589
97 2007 IGAR 0,8235 3,08 0,53 0,03 12,71 0 0,0256 0,0256
98 2007 LMPI 0,7794 2,90 0,36 0,04 13,18 0 0,0482 0,0482
99 2007 TRST 0,7500 1,08 1,18 0,01 14,58 0 0,0325 0,0325
100 2007 SMCB 0,7500 1,33 2,19 0,05 15,79 1 0,1507 0,1507
101 2007 INTP 0,7647 2,96 0,44 0,13 16,12 1 0,0940 0,0940
102 2007 SMGR 0,7206 3,64 0,27 0,18 15,91 0 0,1360 0,1360
103 2007 ALMI 0,7794 0,89 2,07 1,37 14,06 0 0,0364 0,0364
104 2007 BTON 0,8088 3,15 0,35 0,08 10,75 0 0,0600 0,0600
105 2007 CTBN 0,8971 1,54 0,87 0,08 14,29 0 -0,0009 0,0009
106 2007 INAI 0,8235 1,45 5,39 0,00 13,09 0 -0,6810 0,6810
107 2007 JPRS 0,7647 5,85 0,22 0,10 12,50 1 -0,0369 0,0369
108 2007 LMSH 0,7353 1,85 1,16 0,05 11,05 0 -0,1240 0,1240
109 2007 LION 0,7941 5,41 0,27 0,14 12,28 1 -0,0828 0,0828
110 2007 PICO 0,7059 0,79 2,28 0,03 13,02 0 -0,7431 0,7431
111 2007 TIRA 0,7206 1,14 2,14 0,01 12,38 0 -0,0416 0,0416
112 2007 KDSI 0,7647 1,24 1,44 0,02 13,20 0 -0,1024 0,1024
113 2007 ARNA 0,7941 0,77 1,68 0,09 13,35 0 0,0434 0,0434
114 2007 IKAI 0,7500 0,72 1,27 0,06 13,56 0 0,1091 0,1091
115 2007 TOTO 0,7500 1,35 1,88 0,06 13,73 1 0,1106 0,1106
116 2007 KBLI 0,6912 2,56 1,74 0,02 13,12 0 0,0581 0,0581
117 2007 JECC 0,8235 1,01 4,39 0,03 13,06 0 0,0837 0,0837
118 2007 KBLM 0,8676 1,05 0,98 0,02 12,98 0 0,0949 0,0949
119 2007 IKBI 0,8235 3,09 0,34 4,87 13,29 1 -0,1479 0,1479
120 2007 VOKS 0,7353 1,39 1,61 3,95 13,60 1 -0,1208 0,1208
121 2007 ASGR 0,8382 1,34 0,99 0,10 13,34 0 0,0042 0,0042
122 2007 MTDL 0,8235 1,28 2,88 0,01 13,97 0 0,0240 0,0240
123 2007 ASII 0,6912 0,91 1,17 0,09 17,97 1 -0,0149 0,0149
124 2007 AUTO 0,7794 2,16 0,48 0,11 15,06 0 0,0054 0,0054
125 2007 HEXA 0,8676 1,15 2,63 0,03 14,14 1 0,0929 0,0929
126 2007 INDS 0,8235 1,07 6,61 0,02 13,30 0 0,0362 0,0362
127 2007 INTA 0,8382 2,57 1,70 0,01 13,67 0 -0,0773 0,0773
128 2007 MASA 0,7353 1,32 0,40 0,03 14,40 1 0,0512 0,0512
129 2007 NIPS 0,8235 1,10 2,02 0,02 12,57 0 -0,0159 0,0159
130 2007 SMSM 0,7206 1,71 0,66 0,08 13,63 0 0,0435 0,0435
131 2007 SUGI 0,8971 2,93 0,33 0,07 13,25 0 0,0171 0,0171
132 2007 TURI 0,7941 1,15 2,91 0,04 15,02 0 0,0325 0,0325
133 2007 UNTR 0,7353 1,34 1,26 0,08 16,38 0 -0,0784 0,0784
134 2007 MDRN 0,7794 1,31 1,89 0,00 13,72 0 0,0515 0,0515
135 2007 SQBI 0,7353 2,97 0,43 0,20 12,33 1 -0,0077 0,0077
136 2007 DVLA 0,7647 5,36 0,21 0,10 13,24 1 0,0594 0,0594
137 2007 INAF 0,8235 1,31 2,46 0,87 13,82 0 0,0779 0,0779
138 2007 KAEF 0,7206 2,06 0,53 0,02 14,14 0 0,1308 0,1308
139 2007 MERK 0,6618 6,17 0,18 0,16 12,71 1 0,0936 0,0936
140 2007 PYFA 0,6765 1,45 0,42 0,20 11,46 0 -0,0733 0,0733
141 2007 TSPC 0,7647 4,05 0,26 0,09 14,84 0 -0,0450 0,0450
142 2007 TCID 0,8088 17,61 0,08 0,11 13,49 1 -0,6907 0,6907
143 2007 MRAT 0,7647 7,68 0,13 0,04 12,66 0 0,0884 0,0884
144 2007 UNVR 0,6765 1,11 0,98 0,16 15,49 1 0,1250 0,1250
145 2008 AQUA 0,6029 7,82 0,71 0,09 13,82 0 -0,7380 0,7380
146 2008 CEKA 0,9265 7,35 1,45 0,20 13,31 1 -0,7258 0,7258
147 2008 DLTA 0,8971 3,79 0,33 0,09 13,46 1 0,0373 0,0373
148 2008 FAST 0,9412 1,38 0,63 0,46 13,57 0 0,1175 0,1175
149 2008 MYOR 0,7647 2,19 1,32 0,60 14,89 0 0,1387 0,1387
150 2008 MLBI 0,8971 0,94 1,73 1,84 13,76 1 0,0484 0,0484
151 2008 SKLT 0,8382 1,71 0,99 0,58 12,21 0 0,1877 0,1877
152 2008 STTP 0,8824 1,23 0,72 0,59 13,35 0 0,0858 0,0858
153 2008 SIPD 0,7941 2,28 0,34 0,15 14,14 0 0,0508 0,0508
154 2008 SMAR 0,8382 1,72 1,14 0,66 16,12 0 0,1248 0,1248
155 2008 TBLA 0,8529 1,10 2,15 1,95 14,85 0 -0,0421 0,0421
156 2008 GGRM 0,8235 2,21 0,55 0,25 17,00 0 0,0225 0,0225
157 2008 RDTX 0,8235 0,75 0,37 0,49 13,27 0 -0,1257 0,1257
158 2008 DOID 0,6912 17,42 0,19 0,01 12,95 0 0,1445 0,1445
159 2008 SRSN 0,8529 1,37 1,04 0,76 12,88 1 -0,7832 0,7832
160 2008 BATA 0,8529 2,21 0,47 0,21 12,90 1 -0,0143 0,0143
161 2008 FASW 0,7500 2,08 1,84 0,88 15,13 0 0,0936 0,0936
162 2008 AKRA 0,8088 0,99 1,81 1,83 15,40 0 -0,0479 0,0479
163 2008 BUDI 0,7794 1,05 1,69 1,61 14,35 0 0,0948 0,0948
164 2008 CLPI 0,8382 1,43 1,86 1,30 12,46 0 0,0603 0,0603
165 2008 LTLS 0,8235 1,12 3,18 2,84 15,07 0 0,0211 0,0211
166 2008 SOBI 0,7941 1,67 0,95 0,57 13,92 0 -0,1154 0,1154
167 2008 UNIC 0,8382 1,69 1,29 0,76 12,56 0 0,1122 0,1122
168 2008 EKAD 0,8235 2,60 1,03 0,40 11,85 0 -0,0343 0,0343
169 2008 IGAR 0,7941 4,07 0,38 0,09 12,63 0 -0,0613 0,0613
170 2008 LMPI 0,8235 2,35 0,43 0,18 13,24 0 0,0857 0,0857
171 2008 TRST 0,7794 1,01 1,08 1,07 14,59 0 -0,0184 0,0184
172 2008 SMCB 0,8088 1,68 2,02 1,20 15,87 1 0,0682 0,0682
173 2008 INTP 0,8382 2,25 0,21 0,09 16,24 1 0,0569 0,0569
174 2008 SMGR 0,7941 3,39 0,30 0,09 16,18 0 0,1514 0,1514
175 2008 ALMI 0,7794 0,74 2,79 3,77 14,31 0 0,0299 0,0299
176 2008 BTON 0,7941 4,32 0,27 0,06 11,16 0 0,0785 0,0785
177 2008 CTBN 0,9118 1,51 1,06 0,70 12,16 0 0,0371 0,0371
178 2008 INAI 0,8235 1,20 7,12 5,93 13,34 0 -0,0398 0,0398
179 2008 SPRS 0,8235 3,08 0,48 0,16 12,90 1 0,0953 0,0953
180 2008 LMSH 0,7941 2,75 0,64 0,23 11,03 0 0,0716 0,0716
181 2008 LION 0,8235 5,69 0,25 0,04 12,44 1 0,1415 0,1415
182 2008 PICO 0,7647 1,01 0,24 0,24 13,29 0 0,1166 0,1166
183 2008 TIRA 0,7794 1,16 1,94 1,67 12,34 0 0,1226 0,1226
184 2008 KDSI 0,8382 1,15 1,13 0,98 13,09 0 0,1112 0,1112
185 2008 ARNA 0,8382 0,76 1,72 2,26 13,51 0 0,0623 0,0623
186 2008 IKAI 0,8529 0,82 1,28 1,56 13,57 0 0,0323 0,0323
187 2008 TOTO 0,8088 1,39 1,84 1,32 13,85 1 -0,0337 0,0337
188 2008 KBLI 0,7941 2,25 1,92 0,85 13,32 0 -0,0413 0,0413
189 2008 JECC 0,8676 0,98 6,72 6,86 13,42 0 -0,0198 0,0198
190 2008 KBLM 0,8971 1,08 1,06 0,98 13,04 0 0,0214 0,0214
191 2008 IKBI 0,8529 4,10 0,25 0,06 13,36 1 0,0684 0,0684
192 2008 VOKS 0,7794 1,10 2,69 2,45 13,97 1 -0,0122 0,0122
193 2008 ASGR 0,9118 1,14 1,53 1,34 13,64 0 -0,0280 0,0280
194 2008 MTDL 0,8971 1,34 2,74 2,04 14,07 0 0,0005 0,0005
195 2008 ASII 0,7941 1,32 1,21 0,92 11,30 1 0,1559 0,1559
196 2008 AUTO 0,8676 2,13 0,45 0,21 15,20 0 0,0449 0,0449
197 2008 HEXA 0,8971 1,40 2,00 1,43 14,42 1 0,0513 0,0513
198 2008 INDS 0,9118 1,08 7,45 6,90 13,73 0 0,0211 0,0211
199 2008 INTA 0,8971 2,15 24,61 11,45 13,94 0 0,1696 0,1696
200 2008 MASA 0,8529 0,89 0,85 0,96 14,68 1 -0,0327 0,0327
201 2008 NIPS 0,9265 1,04 1,64 1,58 12,69 0 -0,0296 0,0296
202 2008 SMSM 0,7794 1,81 0,62 0,34 13,74 0 -0,0096 0,0096
203 2008 SUGI 0,9412 11,59 0,12 0,01 10,70 0 0,0915 0,0915
204 2008 TURI 0,8971 1,41 2,49 1,77 15,09 0 -0,0001 0,0001
205 2008 UNTR 0,9118 1,64 1,03 0,63 16,94 0 -0,0425 0,0425
206 2008 MDRN 0,8382 1,43 1,49 1,04 13,58 0 -0,0613 0,0613
207 2008 SQBI 0,8235 3,35 0,33 0,10 12,59 1 0,0975 0,0975
208 2008 DVLA 0,8088 4,13 0,26 0,06 13,37 1 0,1570 0,1570
209 2008 INAF 0,8971 1,33 2,27 1,70 13,78 0 0,0923 0,0923
210 2008 KAEF 0,7941 2,11 0,53 0,25 14,18 0 0,1530 0,1530
211 2008 MERK 0,7353 7,77 0,15 0,02 12,83 1 0,0766 0,0766
212 2008 PYFA 0,7794 1,64 0,42 0,26 11,50 0 0,0580 0,0580
213 2008 TSPC 0,8088 3,74 0,29 0,08 14,90 0 0,1009 0,1009
214 2008 TCID 0,8676 8,10 0,11 0,01 13,72 1 0,1031 0,1031
215 2008 MRAT 0,8529 6,31 0,17 0,03 12,78 0 0,1693 0,1693
216 2008 UNVR 0,7500 1,00 1,09 1,09 15,69 1 0,1104 0,1104
Lampiran 3
Statistik Deskriptif

Frequencies

Statistics

Ukuran Kelengkapan
Likuiditas Leverage NPM Perusahaan Pengungkapan
N Valid 216 216 216 216 216
Missing 0 0 0 0 0
Mean 2,5575 1,4296 ,6188 13,6412 ,808477
Median 1,6750 1,0100 9,000E-02 13,4500 ,808800
Mode 1,08 ,27a ,03 12,71a ,8382
Std. Deviation 3,1737 2,0599 1,3720 1,3431 7,06106E-02
Minimum ,53 ,06 ,00 10,42 ,5588
Maximum 34,35 24,61 11,45 17,97 ,9706
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequencies
Status Perusahaan

Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid PMDN 156 72,2 72,2 72,2
PMA 60 27,8 27,8 100,0
Total 216 100,0 100,0
Lampiran 4
Uji Normalitas

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Unstandardized Residual 216 -1,4E-11 ,1709963 -,78323 ,24241

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 216
Normal Parameters a,b Mean -1,41140E-11
Std. Deviation ,1709962
Most Extreme Absolute ,227
Differences Positive ,161
Negative -,227
Kolmogorov-Smirnov Z 1,336
Asymp. Sig. (2-tailed) ,122
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 5
Uji Multikolinieritas

Regression

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, aNPM, , Enter
Likuiditas , Leverage
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,573a ,328 ,261 ,173020
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
Residual 6,287 210 2,994E-02
Total 6,809 215
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Toleranc e VIF
1 (Constant) ,733 ,125 5,851 ,000
Likuiditas -5,70E-03 ,004 -,103 -1,445 ,150 ,890 1,124
Leverage -1,86E-02 ,008 -,218 -2,365 ,019 ,533 1,876
NPM 3,196E-02 ,012 ,250 2,765 ,006 ,554 1,805
Ukuran Perusahaan 2,486E-02 ,009 ,137 2,541 ,012 ,955 1,047
Status Perusahaan -2,23E-03 ,027 -,006 -,082 ,935 ,934 1,071
a. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan
Lampiran 6
Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
, Enter
NPM, Likuiditas
a
,
Leverage
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ABS_RES

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,244a ,060 ,037 ,138393
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,255 5 5,105E-02 2,665 ,023a
Residual 4,022 210 1,915E-02
Total 4,277 215
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
b. Dependent Variable: ABS_RES

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5,082E-02 ,100 ,507 ,613
Likuiditas 3,941E-03 ,003 ,212 1,570 ,132
Leverage 1,218E-02 ,006 ,178 1,941 ,054
NPM -1,48E-02 ,009 -,144 -1,602 ,111
Ukuran Perusahaan 6,797E-04 ,007 ,006 ,095 ,925
Status Perusahaan 1,448E-02 ,022 ,046 ,665 ,506
a. Dependent Variable: ABS_RES
Lampiran 7
Uji Autokorelasi

Regression

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
, Enter
NPM, Likuiditas
a
,
Leverage
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-W


Model R R Square R Square the Estimate atson
1 ,573a ,328 ,261 6,95411E-02 1,812
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
NPM, Likuiditas , Leverage
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
Residual 6,287 210 2,994E-02
Total 6,809 215
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,733 ,125 5,851 ,000
Likuiditas -5,70E-03 ,004 -,103 -1,445 ,150
Leverage -1,86E-02 ,008 -,218 -2,365 ,019
NPM 3,196E-02 ,012 ,250 2,765 ,006
Ukuran Perusahaan 2,486E-02 ,009 ,137 2,541 ,012
Status Perusahaan -2,23E-03 ,027 -,006 -,082 ,935
a. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan
Lampiran 8
Uji Hipotesis

Regression

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
, Enter
NPM, Likuiditas
a
,
Leverage
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,573a ,328 ,261 ,173020
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
Residual 6,287 210 2,994E-02
Total 6,809 215
a. Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
b. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,7332 ,125 5,851 ,000
Likuiditas -,0057 ,004 -,103 -1,445 ,150
Leverage -,0186 ,008 -,218 -2,365 ,019
NPM ,0320 ,012 ,250 2,765 ,006
Ukuran Perusahaan ,0249 ,009 ,137 2,541 ,012
Status Perusahaan -,0022 ,027 -,006 -,082 ,935
a. Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapan
Sumber: Gujarati, 2001
Tabel Nilai F0,05
Degrees of freedom for Nominator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62

6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22
Degrees of freedom for Denominator
Degrees of freedom for Denominator

9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85

11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40

16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20

21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09

30 4,17 3,33 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92
60 4,00 3,15 2,76 2,54 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75
3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67

Anda mungkin juga menyukai