Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANDI ASMADI PUTRA

NIM : 1933111075
KELAS :C

PENGANTAR E-BISNIS

1. Pengertian E-bisnis
    Pengertian e-Business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik.
E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business
juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan,
serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau


e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-
business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis
menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-
business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau
Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.

E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply
chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada
pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

2. Model-model E-bisnis

    a. model-model e-business

E-Business atau E-Bisnis dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer.
Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM
ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan
sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel.
E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis
perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih
baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan


elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian
dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis
menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai
bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat
Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai
goal untuk menambah pendapatan dari perusahaan
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk
value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai
suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi
kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain,
baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

E-business merujuk pada seluruh penggunaan tingkat lanjut dalam teknologi informasi,
khususnya teknologi jaringan dan komunikasi, untuk meningkatkan cara organisasi
melakukan seluruh proses bisnisnya.Rata Penuh

Model-model E-business
Terdapat dua model E-business, yaitu :

    1. B2C (Business to Consumers)


Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to
consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani
konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari
pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu
pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer
akan dianggap transaksi B2C.

Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana

    2. B2B (Business to Business)


Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar
organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara
manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih
tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan
(Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan
produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa
transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk
kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen
yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks
  
    3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang
sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan
dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor
publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan,
negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi
pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi
berbasis web.

    4. B2E (Business to Education)


Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G,
B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.

3. Pengaruh bisnis terhadap proses bisnis


-          Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli
dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan
membandingkan harga.
-          Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat
disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total
diseluruh dunia atas berbagai produk.
-          Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi
tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal.
Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan.
Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas
dalam aktifitas utama.
-          Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci
tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara
pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya.
Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik
mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
-          Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di
Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini
tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka
menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan
cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.
-          Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan
meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.

4. faktor - Faktor Keberhasilan E-Bisnis.


•    Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk
masuk dalam e-business.
•    Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan perusahaan.
•    Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business
memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu
Validitas, Integritas, dan Privasi

5. infrastruktur pada peralatan untuk e-bisnis


    Teknologi berperan. Teknologi berfungsi untuk memudahkan proses atau
mempersingkat langkah-langkah kerja (dari sepuluh tahap menjadi dua tahap).
Transportasi memudahkan orang berpergian antar-kota. Telepon mempersingkat langkah
transaksi (orang tak perlu secara fisik berada di tempat transaksi) atau bahkan dalam hal
perdagangan supaya lebih efisien dal lebih mempersingkat waktu dalam hal jarak
maupun waktu oleh karena itu kenapa tidak jika kita mempergunakan internet sebagai
sarana bisnis yang tepat cepat dan akurat dalam mencari keuntungan.
e-business sedang berproses untuk mencari kesetimbangan dalam banyak faktor.
Infrastruktur adalah faktor dengan pengaruh paling besar. Seperti contoh, gardu
pembangkit listrik merupakan pendistribusian tenaga listrik di suatu tempat atau
daerah. Jika kita ingin menjalankan perangkat keras computer maka akan membutuhkan
tenaga listrik faktor utama untuk menjalankan sebuah komputer. Namun jika di suatu
daerah tersebut terdapat gardu listrik dan sudah berdiri di satu daerah, namun
infrastruktur listrik tidak memadai, tentu proses bisnis dengan cara termutakhir tak
dapat berjalan baik di sana.

Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan


inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas
gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan
dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi ataupun kelompok
dalam mengimplementasikan e-business pada organisasinya. E-business bersifat universal
daripada e-commerce

Jenis-jenis Jaringan yang biasanya dipakai dalam proses e-business ialah :


Banyak perusahaan ataupun beberapa organisasi yang menggunakan system e-business
yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN) : sistem komputer dan peralatan lainnya, seperti printer,
yang lokasinya dekat antara satu dengan lainnya.
2. Wide Area Network (WAN) : mencakup wilayah geografis yang luas, dan seringkali
global.
3. Value Added Network (VAN) : nilai tambah dari jaringan, domain atau wilayah
pemasok transmisi biasa, yang mencukup layanan pertukaran data elektronik, email dan
layanan informasi.
4. Internet : jaringan internasional komputer (dan jaringan-jaringan yang lebih kecil)
yang saling berhubungan.

Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin,
dan konfigurasi BUS.

     1. Konfigurasi Bintang


Dalam konfigurasi ini semuanya komponen terhubung dengan server pusat dan
komunikasi dikendalikan seluruhnya oleh server pusat

     2. Konfigurasi Cincin


Dalam konfigurasi ini setiap titik atau komponen secara langsung terhubung dengan dua
titik lainnya.

     3. Konfigurasi BUS


Dalam konfigurasi ini setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang
disebut BUS.

6. Studi kelayakan e-bisnis


      Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis,
dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.

Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai
aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
   1. Aspek hukum

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

  a. Perijinan :

     i) Izin lokasi :

• sertifikat (akte tanah),

• bukti pembayaran PBB yang terakhir,

• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

ii) Izin usaha :

• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum
lainnya.

• NPWP (nomor pokok wajib pajak)

• Surat tanda daftar perusahaan

• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

• Surat tanda rekanan dari pemda setempat

• SIUP setempat

• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan


      2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu
proyek tersebut :

         a. Dari sisi budaya


Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat
setempat, kebiasaan adat setempat.

         b. Dari sudut ekonomi


Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduk
setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan
nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.

         c. Dan dari segi sosial


Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin
lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat.
Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk
melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan
keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

      3. Aspek pasar dan pemasaran


Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh
suatu proyek tersebut :
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk
membeli.

Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :


• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang
perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian
pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam
meraih besarnya market share.

     4. Aspek teknis dan teknologi


Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang
sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

     5. Aspek manajemen


Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.

     6. Aspek keuangan


Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya
dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

7. Proposal e-bisnis
       langkah - langkah pembuatan proposal e-bisnis.
  i.  Latar Belakang Perusahaan
      1.    Identitas Perusahaan
Berisi nama perusahaan dan juga nama atau jenis produk dari perusahaan tersebut.

       2.    Bidang Usaha


Berisi tentang bidang – bidang apa saja yang di tangani perusahaan tersebut.

       3.    Perijinan Usaha


Berisi menyangkut ijin – ijin suatu perusahaan agar dapat berdiri atau beroperasi, di
antaranya NPWP, TDP, dan SIUP.

       4.    Alamat Perusahaan


Berisi alamat perusahaan yang meliputi alamat lokasi atau gedung perusahaan dan juga
alamat web dari perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai