Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami
Bapak Muhammad Dwi Toriyono,S.Pd.I., M.Pd. yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................1
1. 2 Rumusan masalah.......................................................1
1. 3 tujuan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................2
2.1 Biografi Aristoteles......................................................2
2.2 Pemikiran-pemikiran Aristoteles.................................2
2.3 Karya-karya Ariatoteles.............................................. 4
BAB III PENUTUP.............................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................8
ii
DAFTAR PUSTAKA 9BAB I
PENDAHULUAN
Duia filsafat adalah dunia yang sangat unik bagi beberapa kalangan orang.
Karena dengan filsafat seseorang bisa megetahui apa hakikat dari sebuah
benda,bisa mengetahui suatu hal dari sudut berbeda dengan orang biasa. Dengan
filsafat orang dapat mengeksplorasi apa yang ada didunia ini. Begitu juga dengan
Aristoteles trobosan-trobosanya yang sangat inovasi dan pemikiran yang
mendalam tentang apa itu alam, apa itu dunia, apa itu makhluk. Menjadikan ia
tokoh yang terkenal dan pemikiran-pemikiranya masih digunaka sampai sekarang
. Dengan adanya seperti itu, maka kami aka membahas tentang tokoh Aristoteles.
2.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ia dilahirkan di Stageira dikota Thrace, Yunani Utara pada tahun 384 SM.
Ayahya seorang dokter prbadi di raja Macedonia Amytas dan ayahnya meninggal
saat ia masih muda.Ia diambil oleh Proxenus dan orang ini memberikan
pendidikan yang istimewa kepadanya.1 Karena hidupnya dilingkungan istana ia
mewarisi keahlian dalam pengetahuan empiris dari ayahya. Pada usia 17 tahun ia
dikirim ke Athena untuk belajar di Akademia Plato selama kira-kira 20 tahun
hingga Plato meninggal. Aristoteles merupakan teman serta murid Plato. Beberapa
lama ia menjadi pengajar di Akademia Plato untuk mengajar logika dan retorika.2
2
2. Ajaran silogisme
Silogisme adalah karya Aristoteles yang terpenting dalam ajaran
Logika. Silogisme adalah ajaran tentang argumenyang terdiri dari
tiga bagian, yakni premis mayor, premis minor, dan kesimplan.
Terdapat sejumlah bentuk silogisme yang berbeda-beda, yang
masing-masing memiliki nama, yamg di berikan oleh kam
skolastik. Bentuk yang paling terkenal adalah bentuk “Barbara”.
3
Ada sejumlah kesimpulan yang bisa di tarik dari satu premis. Dari
premis “ sebaagian manusia adalah fana”. Kita dapat
menyimpulkan bahwa “sebagian yang fana adalah manusia” kita
bisa menyimpulkan “ tak ada yang fana adalah dewa”, namun
premis dari premis “sebagian orang Yunani bukan manusia.” Tidak
bisa disimpulkan bahwa “sebagian orang Yunani bukan manusia.”
Terlepas dari kesimpulan-kesimpulan seperti di atas , Aristoteles
dan para pengikutnya berpendapat bahwa kesimpulan deduktif, jika
di kemukakan dengan cermat, maka akan bersifat silogistik.
3. Ajaran Tentang Metafisika
Ajaran metafisika pada umumnya adalah ajaran tentang filsafat
yang membahas hal-hal yang ghaib, bila orang-orang sofis
beranggapan bahwa manusia tidak akan mampu memperoleh
kebenaran, Aristoteles dalam Meytapysics menyatakan bahwa
manusia dapat mencapai kebenaran (Mayer:152). Salah satu teori
Metafisika Aristoteles yang penting adalah pendapatnya bahwa
matter dan form itu bersatu: matter memberikan substansi sesuatu,
form memberikan pembungkusnya. Setiap objek terdiri matter dan
form ; bagii Plato matter dan form berada sendiri-sendiri. Ia
berpendapat bahwa matter potensial dan form aktualitas.
Aristoteles percaya akan adanya Tuhan ia berpendapat bahwa
Tuhan adalah (a first couse of motion), menurut Aristoteles bukti
adanya Tuhan adalah Tuhan sebagai penyebab gerak.
4. Ajaran Tentang Pengelompokan Ilmu Pengetahuan
Aristoteles mengelompok kan ilmu pengetahuan menjadi tiga
golongan, yaitu:
A. Ilmu Pengetahuan Praktis (etika dan politik)
B. Ilmu Pengetahuan Produktif (Teknik dan Kesenian)
C. Ilmu Pengetahuan Teoristis (Fisika, Matematika, dan
Metafisika)
5. Ajaran Tentang Aktus dan Potensial
4
Ajaran Tentang Aktus dan Potensial adalah Mengenai realitas atau
yang ada, Aristoteles tidak sependapat dengan guru nya. Plato yang
mengatakan bahwa realitas itu ada pada dunia ide. Menurut
Aristoteles yang ada pada hal-hal yang khusus dan konkret.
Realitas yang sungguh-sungguh ada bukan lah yang umum dan
yang tetap seperti yang dikemukakan Plato, akan tetapi realitas
terdapat pada yang khusus dan yang individual. Keberadaan
manusia bukan di dunia ide, tetapi manusia berada yang satu per-
satu. Sehingga realitas itu terdapat pada yang konkret.
6. Ajaran Tentang Pengenalan
Pengenalan inderawi dan Pengenalan Rasional. Dengan
pengenalan inderawi kita hanya memperoleh pengetahuan tentang
bentuk benda (bukan materinya) dan hanya mengenal hal-hal yang
konkret. Sedangkan menegenal Rasional kita kan dapat
memperoleh pengetahuan tentang hakekat dari suatu benda. Dan
dengan pengenalan Rasional ini kita dapat menuju satu-satunya
untuk ke Ilmu Pengetahuan. Cara untuk menuju ke Ilmu
Pengetahuan adalah dengan teknik abstraksi. Abstraksi artinya
melepaskan sifat-sifat atau keadaan yang secara kebetulan,
sehingga tinggal sifat atau keadaan yang secara kebetulan yaitu inti
sari atau hakikat suatu benda.
7. Ajaran Tentang Etika
Aristoteles mempunyai perhatian khusus tentang etika, karena etika
bukan diperuntuk kan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai hukum
kesusilaan. Menurut pendapat nya, tujuan tertinggi hidup manusia
adalah kebahagiaan (eudaimonia). Yang dimaksud dengan
kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang
termasuk dalam keadaan bahagia telah dari berada diri manusia.
Jadi bukan kebahagiaan subyektif. Kebahagiaan harus suatu
aktifitas yang nyata dan dengan perbuatan nya itu dirinya semakin
5
disempurnakan. Kebahagiaaan manusia yang tertinggi adalah
berfikir murni.
8. Ajaran Tentang Negara
Menurut Aristoteles, Negara akan damai apabila rakyat nya juga
damai. Negara yang paling baik adalah Negara dengan sistem
demokrasi mederat, Artinya sistem demokrasi yang berdasarkan
undang-undang dasar3
3
Ibid,hal:71-76
6
b. De mutu animalium (Perihal gerak binatang)
c. De incessu animalium (Tentang binatang yang berjalan)
d. De generatioe animalium (Perihal kejadianbinatang-
binatang)
e. Metafisika, dinamakan sebagai filsafat pertama atau
theologia
5. Etika, terdiri dari:
a. Ethica Nicomachea
b. Maga Moralia ( Karangan besar tentang moral)
c. Ethica Eudemia
6. Politik dan ekonomi, terdiri dari:
a. Politics
b. Economics
7. Retorikada poetiika, terdiri dari:
a. Rhetorica
b. Poetica4
BAB III
4
Ibid,hal:70-71
7
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aristoteles merupakan murid dari Plato tetapi pemikiraya berbeda dari
plato. Akan tetapi pemikiran dari Aristoteles lebih mendalam mengenai
pemahaman segala sesuatu baik mengenai dasar-dasar pemikiranya lebih mengacu
dari ilmu alam, makhluk hidup, tumbuhan dan manusia dan pembahasan
Aristoteles sudah merambah ke politik dan menyetuskan tentang negara dan
sistem negara oleh karena itu karya-karya beliau masih digunakan sampai saat ini.
3.2 SARAN
Dari pengalaman yang bisa kita ambil dari tokoh Aristoteles. Kita diberi
semangat untuk dapat berfikir dan menelaah apa yang kita lihat dan dapatkan.
Kita tidak harus menerima segala sesuatu dengan bulat-bulat. Akan tetapi kita
harus mengetahuinya secara mendalam.
8
DAFTAR PUSTAKA