Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fluor

Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan
gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam
tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air termasuk
laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Ia bergabung dengan
unsur lain membentuk senyawa fluoride. Fluor mempunyai sifat anti bakteri sehingga
dapat menghambat terbentuknya enzim.

Fungsi flour adalah mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email
remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Mineral flour
mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan metabolism, terutama
glikolisis bakteri. Pada umumnya karbohidrat merupakan bagian terbesar dari entake
makanan dan berpengaruh langsung terhadap terjadinya karies gigi. Dengan mekanisme
flour menghambat kerja enzim pada jalur glikolisis, mineral flour dapat menghambat
proses karies gigi.

B. Peranan Fluor Dalam Gigi

Tubuh kita pasti sangat membutuhkan senyawa gula untuk menjaga stamina dan
energi kita didalam tubuh. Kebanyakan orang jika ingin menjaga stamina pasti
mengkonsumsi susu ato the. Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan
membuat struktur gigi lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap
pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak memecah
gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang
akan merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di sini fluor berperan
mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam. Fluor juga berfungsi
merangsang pembentukkan mineral kembali yang akan menghentikan proses terjadinya
gigi berlubang. Berperan menghambat karies di dalam linangan mulut melalui
mekanisme fisik kimiawi dan biologi, menghambat demineralisasi melalui pembentukan
fase tahan asam dan meningkatkan remineralisasi email yang karies (demineralisasi) dan
belum berlubang. Menghambat metabolisme karbohidrat oleh mikrofloraplak
asidogenikkonsentrasi sub-lethal dari fluorida dapat mengubah toleransi asam dari
streptococcus mutans dan organisme lain, menjurus ke flora plak yg tidak terlalu
asidogenik. Dalam bahan gigi, efektivitas fluorida dalam mengendalikan keseimbangan
demineralisasi-remineralisasi yang didasarkan pada variabel konsentrasi dan kecepatan
pelepasan dari restorasi. Fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi
memberikan efek deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya disamping bahan abrasi.
Fluoride berfungsi melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pembusukan
serta pemicu proses mineralisasi. Unsur kimia dalam zat ini mengeraskan email gigi pada
persenyawaannya. Fluoride yang banyak digunakan jenis Sodium Monofluoro Fosfat atau
Sodium Fluoride.

C. Kelebihan dan Kekurangan Flour


 Kelebihan flour :
Orang-orang yang tinggal di daerah dimana kandungan fluornya tinggi secara alami,
mungkin akan mengalami kelebihan fluor dalam tubuh, suatu keadaan yang disebut
fluorosis. Fluor terkumpul dalam gigi, terutama gigi tetap dan dalam tulang.
 Kekurangan flour :
Kekurangan fluor dapat menyebabkan gigi berlubang, yang dapat dicegah dengan
mengkonsumsi fluor yang cukup dalam makanan dan air minum.

D. Jenis Flour yang Ada dalam Kehidupan

Penggunaan fluoride dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara sistemik dan lokal.
Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes, dan fluoridasi air minum.
Sedangkan pemberian secara lokal dapat berupa topikal aplikasi, penggunaan pasta gigi
yang mengandung fluor, dan obat kumur.
1. Fluoride sistemik (Pemberian flour secara sistematik)

Floride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut
membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal
karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini
meliputi flourdasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang
berbentuk tablet, tetes atau tablet hisap.

a. Fluoridasi Air Minum

Fluoridasi air minum sudah mulai dilakukan di berbagai belahan dunia sejak tahun
1900an. Dari berbagai penelitian ditemukan sejumlah bukti awal bahwa kadar fluor
minimal tertentu dalam air minum dapat menghambat karies gigi – gigi anak tanpa
menimbulkan bintik – bintik (motling) pada enamel. Kadar fluor dalam air minum yang
efektif dalam menghambat karies gigi adalah di bawah kadar yang menyebabkan enamel
motling yang ringan. Kadar fluor air minum ± 1 ppm telah terbukti mampu menurunkan
resiko karies cukup nyata tanpa adanya bercak yang berarti pada enamel. Penambahan
fluor sebaiknya sewaktu tahap perkembangan gigi erupsi dan setelah erupsi agar reduksi
karies efektif dan maksimal. Oleh karena pengaruh pemberian fluor yang lengkap
terhadap karies gigi sulung dan permanen pada usia > 10 tahun hanya dapat diharapkan
setelah 12-13 tahun fluoridasi air minum. Hubungan gigi dengan fluor selama kalsifikasi
dan erupsi memberikan perlindungan terhadap karies gigi dan perlindungan ini bertahan
selama kontrol dengan fluor diteruskan dan akan menghilang dengan lambat bila
dihilangkan. Jadi untuk memperoleh pengaruh antikaries terbesar pemberian fluor secara
periodik merupakan suatu keharusan. Meskipun efek positif fluoridasi air minum begitu
banyak, namun terdapat aspek negatif daripada fluoridasi air minum antara lain anak
cenderung melakukan pemeriksaan / perawatan rutin pada umur yang lebih tua dan
dokter gigi cenderung berpendapat bahwa tidak ada pencegahan lain yang diperlukan dan
efektif. Padahal sebenarnya bagi perorangan perlu dilengkapi dengan kunjungan rutin
(yang dini) ke dokter gigi untuk  menerima perawatan pencegahan yang lain dan
perawatan restorasi (bila perlu) untuk program kesehatan gigi yang lengkap.
b. Tablet Fluor

Di jerman anak usia 3-4 tahun tiap hari diberi 1mg tablet fluor (NaF) selama 3
tahun dan menunjukkan reduksi karies sebesar 38% sedangkan anak usia 6 tahun duberi 1
tablet / hari selama 6 tahun dan menunjukkan DMF(s)nya menurun sebanyak 26%.
Menurut berbagai penelitian, tablet NaF dapat menurunkan karies gigi sebanding dengan
hasil yang dicapai pada fluoridasi air minum.

Anjuran pemberian dosisnya : (1 tablet NaF = 2,21mg NaF = 1mg F)

 Anak usia 0-2 tahun    à 1 tablet untuk 1 quart hari


 Anak usia 2-3 tahun    à 1 tablet untuk selang 1 hari
 Anak usia 3-10 tahun  à 1 tablet / hari

Bila air minum yang mengandung fluor ≥ 0,5 ppm maka tablet tidak dianjurkan.

Di Indonesia menurut Suwelo anjuran pemberian tablet adalah untuk daerah –


daerah yang kadar fluor air minumnya < 0,3 ppm, dengan dosis pemakaian :

 Anak usia 0-2 tahun à 0,25 mg / hari atau ¼ tablet


 Anak usia 2-4 tahun à 0,5 mg / hari atau ½ tablet
 Anak usia > 4 tahun à 0,5 – 1 mg tablet / hari atau ½ – 1 tablet
 Untuk air kemasan  à 0,002 – 0,28 ppm

c. Obat Tetes Fluor

Biasanya terdiri dari larutan NaF yang ditambahkan dalam air minum sari buah
anak. Dengan cara ini seharusnya hasilnya serupa dengan tablet, namun ada orang tua
yang mengira apabila 5 tetes baik berarti pemberian 10 tetes (2 kali lipatnya) jauh lebih
baik, padahal tidak demikian. Alat penetesannya bervariasi dalam memberikan volume
tetesnya sehingga kelemahan dari fluoridasi dengan obat tetes ini adalah kecenderungan
terbentuk mottling.
2. Topikal fluoride (Pemberian flour secara lokal)

Topikal adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi, misalnya pasta gigi
dan obat kumur.

a. Topikal Aplikasi Fluor

Diutamakan untuk masyarakat yang tidak mendapat manfaat dari fluoridasi air
minum, manfaat kerja fluor tergantung pada metode terapi sistemik lain seperti tablet F
atau beberapa terapi fluor secara topical seperti penggunaan topical aplikasi fluor di
ruang kerja dokter gigi dan pemakaian sendiri pasta gigi yang mengandung fluor.
Terdapat beberapa variasi yang berhubungan dengan topical aplikasi dengan fluor :

 Sifat Fluor

Senyawa yang banyak mendapat perhatian antara lain Neutral Sodium Fluoride
(NaF), Acidulated Sodium Fluoride Phosphate, Stannous Fluoride (SnF 2). Acidulated
Sodium Fluoride Phosphate dan SnF secara konsisten memberikan daya perlindungan
lebih besar terhadap karies dibandingkan  Neutral Sodium Fluoride. Acidulated solution
dari NaF dan SnF2 lebih efektif daripada larutan netralnya. Dari hasil penelitian
menunjukkan adanya reduksi karies sebesar 70% (untuh OH baik) dan reduksi karies
sebesar 36% (untuk OH jelek) pad apemberian 1,23% NaF dan  0,1 M Asam Fosfat
dengan 1x pemberian / tahun. Rata – rata terjadi 30-45% reduksi karies sekunder setelah
perawatan topikal aplikasi fluor.

 Konsentrasi Fluor

Konsentrasi yang paling sering digunakan adalah larutan NaF 2% dan SnF 2 8%.
Sebagai pasta propilaksis, tingkatkan pasta NaF dan SnF 2 namun ini akan member efek
rasa tidak enak. Agar lebih enak campurkan 10 cc larutan SnF 2 8% dengan 1-2 tetes
perasa jeruk dan 10 gr bhan abrasive.
 Jumlah Aplikas

Sebaiknya diberikan pada saat anak control rutin ke dokter gigi yaitu tiap 6 bulan
sekali. Reduksi karies maksimum didapat :

-      Larutan NaF 2%  à 4x / tahun

-      Larutan Na acidulated fluoride à 1-2x / tahun

-      Larutan SnF2 8% à 1-2x / tahun

a. Obat Kumur Fluor

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian 0,25% larutan NaF 2 kali


sehari untuk obat kumur mampu mereduksi karies sebesar 80 – 90% (dalam periode >
10 tahun). Terdapat dosis letal fluor yang apabila tertelan dapat menyebabkan
kematian yaitu 0,5 gr NaF yang apabila termakan anak usia 5-8 tahun dapat
menyebabkan kematian. Selain itu diperkirakan 0,3 gr NaF yang dimasukkan dalam 4
fl O2 (120cc) obat kumur juga mendekati dosis letal yang potensial (bila terminum
semua). Oleh karenanya pengawasan orangtua sangat penting pada saat anak
menggunakan obat kumur yang mengandung fluor. Selain itu hendaknya orangtua
lebih berhati – hati dalam penyimpanan preparat fluor, sebaiknya dijauhkan dari
jangkauan anak – anak.

Cara Kerja Fluor Dalam Manghambat Karies Gigi

Mekanisme fluor dapat mencegah karies gigi belum dapat ditemukan secara jelas,
namun pada intinya fluor dapat berikatan dengan enamel dengan membentuk ikatan
fluoroapatit yang lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit yang kurang stabil
terutama bila terpapar asam. Namun, dalam penemuan terbaru, selain pembentukan
fluoroapatit, ditemukan pula adanya CaF2 setelah pemberian topikal aplikasi fluoride.
CaF2 dapat menyediakan ion bebas fluor yang dapat digunakan untuk membentuk
ikatan fluoroapatit atau juga untuk menghadapi proses kariogenik
Terdapat tiga prinsip perlekatan Fluor dengan permukaan enamel yakni sebagai
berikut :

 Perpindahan ion antara F- dengan OH- dalam apatit sehingga membentuk lapisan
fluorapatit.
 Adanya pertumbuhan pembentukan kristal fluoropatit dari larutan supersaturasi.
 Pelarutan apatit dengan pembentukan CaF2

Fluorapatit memiliki mekanisme pencegahan terhadap  karies, sebagai berikut :

1. Sistemik :
Fluor bergabung dengan gigi pada waktu kalsifikasi à bila  sejumlah besar fluor
terdapat dalam iar minum pada waktu kalsifikasi gigi à gigi tersebut kandungan
fluornya akan meningkat setelah erupsi.

2. Lokal / Topikal

Mencegah demineralisasi

Gigi yang diberi fluor memiliki penurunan daya larut enamel dalam asam rongga
mulut. Dengan cara mengurangi permeabilitas enamel maka mineral yang terkandung
dalam gigi tidak cepat terlarut dalam saliva, melainkan digantikan oleh ion-ion F bebas
pada permukaan enamel.

Memiliki sifat antibakteri

Pada keadaan ph rendah, fluoride akan berdifusi ke dalam Hydrofluoric Acid. Hal
ini menyebabkan fluoride menghambat metabolisme karbohidrat oleh bakteri
kariogenik sehingga menghalangi pembentukan asam dari karbohidrat oleh
mikroorganisme dalam mulut. Ini berlaku pula terhadap gigi yang mendapat fluor
secara sistemik.
Mempercepat remineralisasi

Dengan cara mengubah lingkungan permukaan enamel sehingga transfer ion


antara saliva dan enamel dipercepat ke arah enamel. Keadaan ini mengakibatkan
reionisasi pada permukaan yang terdemineralisasi menjadi lebih cepat.

E. Efek Samping Jika Fluoride Berlebihan

Fluoride juga sam seperti unsur-unsur lain yang sangat penting dalam kesehatan
misalnya garam, zat besi, vitamin A, vitamin. Fluoride pun dapat berbahaya jika
dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak terkontrol dan tidak
disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Contohnya adalah fluorosis.

Fluorosis adalah perubahan yang tampak pada gigi yang disebabkan oleh
konsumsi fluoride yang berlebihan pada awal masa anak-anak ketika gigi sedang
tumbuh. Pemakaian fluor perlu didukung oleh sikap perorangan yang positif terhadap
kesehatan gigi. Selain sikap yang positif, maka harus mempunyai pola nutrisi dan
kebiasaan hidup yang sehat sehingga kerusakan gigi dapat diatasi.

Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan
terbentuknya karies. Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh
dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara
yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika
terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau
perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa
diberikan obat tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung
oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik
jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor adalah mineral yang
secara alamiah terdapat di semua sumber air, termasuk laut. Ada beberapa peran fluor
dalam gigi, yaitu untuk pembentukan email gigi, memperkuat struktur gigi hingga
membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Fluor berperan mengurangi
kemampuan bakteri di gigi membentuk asam. Fluoride merupakan suatu bentuk ion
dari fluorine. Fluoride sebenarnya terdapat di dalam air dan beberapa makanan,
termasuk teh. Fluor sebenarnya merupakan unsur tambahan yang dibutuhkan untuk
menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat. Pada tulang dan gigi terdapat kristal apatit
yang mengandung kalsium, fosfat, magnesium, dan hidroksil. Ion hidroksil bermuatan
negatif dan mudah larut. Misalnya, jika kita makan, maka rongga mulut menjadi asam.
Karena kadar keasaman mulut, email (merupakan lapisan keras dan bersinar yang
menjaga gigi) akan cepat larut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa :

Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan
gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam
tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air
termasuk laut. Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, topikal dan sistemik.Jika
penggunaan fluor secara berlebihan maka akan mengakibatkan fluorosisFluorosis
yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi yang sehat, tapi pucat dan
buram.

B. Saran

Di harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan


khususnya pada Mata Kuliah Obat Kedokteran Gigi
KATA PENGANTAR

Dengan memenjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas pimpinan
dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Penyusunan makalah ini
adalh salah satu tugas individu yang di berikan oleh Dosen Mata Kuliah Obat Kedokteran Gigi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaa pada penulisan makalah berikutnya. Akhirnya, semoga Makalah
ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan para pembaca.

Manado, April 2011

Penulis

DAFTAR PUSTAKA
BDD KIEN NIO,SR.DRG. Bandung:1989. Preventive Dentistry

http://sylviajessy.blogspot.com/2009/03 manfaat fluor.html

http://free.wordsads.com/ads/pengartian fluor dalam kedokteran gigi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Karies (gigi berlubang) adalah akibat yang paling sering muncul. Itu
mengapa, banyak anak balita yang menderita karies. Untuk mengatasinya, anak
perlu dibiasakan untuk membersihkan gigi setelah minum susu dan berkumur
dengan air putih setelah mengonsumsi permen sehingga tidak ada gula yang
nempel pada gigi. Selain gaya hidup, makanan juga sangat berpengaruh terhadap
kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang sehat dan mencukupi kebutuhan gizi
seseorang akan berpengaruh baik terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan,
tidak terkecuali kesehatan gigi dan mulut. Ada beberapa nutrisi yang berhubungan
dengan kesehatan gigi yaitu: karbohidrat, kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.

Fluor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses


mineralisasi dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama
kali terbentuk adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap
berikutnya adalah fluor akan menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal
tersebut dan membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap
kerusakan. Paparan fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus-menerus akan
mencegah terjadinya kerusakan atau karies gigi. Sumber utama dari fluor adalah
air minum. Fluor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada sayur-sayuran,
buah-buahan, minuman, ikan, daging dan lain-lainnya. Hampir semua makanan
mengundang fluor, namun yang kadar fluor nya tertinggi adalah ikan teri, sawi,
dan teh.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai Tugas Individu yang di
berikan oleh Dosen mata kuliah Obat Kedokteran Gigi untuk para Mahasiswa
agar dapat mengetahui tentang Pengertian, Manfaat, Peran flour dalam Kesahatan
gigi.

MAKALAH
Obat Kedokteran Gigi
Jumlah SKS :

DOSEN PENGAMPUH: JEANA. L. MARAMIS, SKM. M.Kes

“ FISIKA

DI SUSUN OLEH :

Nama : Orvini. M.A. Rare’a

Nim : PO 7171250010 078

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN GIGI
2011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1

A. LATAR BELAKANG………………………………………...1

B. TUJUAN……………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………,.2

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai