Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketidakadilan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan
bahkan sesama manusia. Berbuat Aniaya berarti berbuat dosa. Oleh karena itu,
pelakunya. Dewasa ini banyak sekali perilaku aniaya bahkan telah menjadi
sosialnya. Bila seorang pejabat telah menilai seseorang itu jauh lebih rendah
dari status sosial yang di jabatnya, bukan tidak mungkin ia akan berbuat
seenaknya sendiri. Sungguh moral manusia sudah sangat rusak akibat perilaku
tercela tersebut.
tentang akhlak-akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorang
dan pada akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan masyarakat. Akhlak
buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang ditunjukkan oleh kaum
Walid bin mugirah, Akhnas bin syariq, Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena
ii
itu, iman merupakan suatu pengakuan terhadap kebenaran dan harus
dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya melalui sikap dan perilaku terpuji.
Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia selalu
maka tercelalah sikap orang tersebut. Sifat tercela sangat dilarang oleh Allah
SWT dan harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari karena akan merugikan
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Takabur
2. Pengertian Riya
3. Pengertian Aniaya
C. Tujuan Penulisan
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Takabur
1. Pengertian Takabur
menggap diri sendiri lebih hebat, mulia, dan besar dari orang lain. Secara
istilah takabur memiliki arti sebagai sebuah sikap yang memandang rendah
orang lain baik secara mental, materi, jasmani, maupun rohani. Sifat takabur
sendiri merupakan salah satu sifat yang dibenci Allah SWT dan masuk
Sifat takabur pertama kali dimiliki oleh iblis dimana pada masa itu
iblis menolak sebuah perintah Allah untukk bersujud kepadaa Nabi Adam
A.S. Hal ini disebabkan karena dia merasa memiliki derajat yang lebih tinggi
dan lebih mulia dibandingkan Nabi Adam A.S. Disebutkan bahwa iblis
mengatakan bahwa ia tercipta dari api sedangkan Nabi Adam tercipta dari
tanah, "Lalu mengapa aku harus bersujud kepada makhluk yang bahkan lebih
rendah dari pada aku?" Tanya iblis dengan sombong dan congkak. Sifat
tercela atau sifat takabur inilah yang akhirnya membuat iblis diusir dari surga
memberikan hidup yang panjang sampai akhir kiamat kepada Iblis dengan
ii
Sedangkan menurut penjelasan Rasulullah, sifat takabur merupakan
himpunan dua buah sifat tercela yakni menolak kebenaran dan merendahkan
orang lain. Rasulullah bersabda "Takabur adalah sifat orang yang menolak
atau mengingkari kebenaran dan merendahkan orang lain" (H.R Abu Daun
dan Hakim).
kesimpulan bahwa ciri ciri orang takabur adalah sebagai berikut ini:
dimilikinya.
tanda tanda kekuasaan-Ku mereka tetapp tidak mau beriman padanya. Jika
mereka jalann yang membawa kepadaa petunjuk, maka mereka tidak akan
ii
mereka dengan segera akan menempuhnya. Hal yang demikian adalahh
karena mereka mendustakann ayat ayat Kami dann mereka selalu lengahh
terhadapnya.
Barang siapa mau bertawadu hanya karena Allah SWT, maka ia akan
diangkat derajatnya oleh Allah SWT, dan barang siapaa yang sombong maka
akan diturunkan derajatnya oleh Allah SWT. (dikutip dari H.R Bazzar).
3. Bahaya Takabur
Sifat takabur termasuk kedalam salah satu sifat yang tercela dan
dibenci oleh Allah SWT, telah banyak ayat suci Al-Qur'an maupun hadis
yang menjelaskan keburukan dan bahaya takabur. Pada dasarnya sifat takabur
dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni takabur secara lahir dan takabur batin.
badan dan ditunjukkan melalui gerak tubuh, tutur kata, raut muka dan
sebagainya.
- Takabur batin merupakan sifat tercela yang tidak terlihat karena berada
dala jiwa seseorang. Takabur batin berada dalam hati dan perasaan
seseorang yang menganggap seolah dirinya lebih tinggi dan orang lain
ii
Kedua jenis takabur tersebut memiliki bahaya yang sama yakni dapat
menjerumuskan seseorang masuk kedalam api neraka. Maka dari itu sifat
takabur yang notabennya merupakan sifat tercela harus kita hindari dalam
kehidupan kita sehari hari. Kenapa sifat takabur harus kita hindari? hal ini
menolong dan kasih sayang sesama umat manusia. Hal ini disebabkan
karena orang yang sombong cenderung akan dibenci oleh orang lain
cenderung tidak akan mau berteman dengan orang yang memiliki derajat
sifat dan akhlak tercela dan buruk yang lainnya seperti perasaan iri dengki
pada orang lain, pembohong, khianat, pemarah dan lain sebagainya. Hal
ii
Bahaya takabur juga dapat menyebabkan orang menjadi beku dan
takabur ini juga dapat menjadi bahaya karena dapat menghalangi segala
Bahaya takabur yang paling besar adalah mereka (orang takabur) akan
siapa dirinya, dari mana dia berasal dan akan menuju kemana dia.
tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri namun juga bahaya terhadap
orang lain karena dapat memecah belah persatuan umat. Orang takabur
mau berusaha menjauhi sifat takabur dan memiliki sifat tawadu atau
rendah hati hanya karena ingin mendapatkan ridha Allah maka ia akan
ii
Itulah materi tentang sifat dan akhlak tercela takabur yang sedikit
Bahaya Takabur yang dapat saya sampaikan dalam artikel kali ini. Senantiasa
ingat bahwa takabur merupakan bentuk sifat dan akhlak tercela yang harus
B. Riya
memperbolehkan riya dengan alasan tertentu yang akan dijelaskan di bawah ini.
dengan tujuan dilihat dan dipuji orang lain dikarenakan amal tersebut. Tegasnya
pengertian riya adalah mengerjakan sesuatu amal perbuatan dengan tidak ikhlas
yaitu dengan karena sesuatu untuk mendapat perhatian yang lain dari Allah.
ibadah, jadi ibadahnya tetap sah. Suatu contoh jika sholat yang kita
syarat dan rukunnya, maka sholatnya sah tetapi berdosa. Riya seperti ini
adalah dilarang sesuai dengan dalil firman Allah swt. yang berbunyi :
َ ٱلَّذ .ُون
َ ِين هُمۡ ي َُرٓاء
ُون َ صاَل ت ِِهمۡ َساه َ ٱلَّذ.ين
َ ِين هُمۡ َعن َ لِّ ۡل ُمٞ َف َو ۡيل
َ ِّصل
orang yang mengerjakan shalatnya dengan lalai dan riya dengan amal
ii
b. Riya ibadah yang boleh, jika maksudnya adalah ingin mengajar atau
sholat yang baik dengan tujuan dan harapan agar murid atau orang yang
melihatnya dapat meniru tata cara sholat yang baik dan benar seperti yang
Riya dalam islam itu ada dua jenis yaitu sebagai berikut :
b. Riya ibadah, yaitu dalam beribadah tidak karena Allah saja. Suatu contoh
orang lain. Meskipun sholatnya sah, namun pelaku riya seperti ini berdosa
karena riya.
Adapun bahan yang dapat dijadikan sebagai alat untuk perbuatan riya atau
a. Tubuh
b. Pakaian
ii
c. Ucapan
d. Perbuatan
e. Pengikut
dengan cara halal, menganggap dirinya bersih dan tidak pernah berbuat
yang haram dan dilarang serta syubhat (tidak mendekati haram atau
halal). Secara singkat riya ini adalah menganggap bahwa dirinya adalah
Atau bisa juga sebaliknya, ia memakai pakaian yang kasar agar dianggap
tidak saheh dan yang saheh adalah ini dan itu dengan maksud ingin
ii
ucapan ini juga gemar berbantah dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan
benar alim.
niat pamer.
dikunjungi oleh ulama yang terkenal dan terkemuka dengan tujuan agar
dilarang dan diharamkan oleh Allah swt. Oleh sebab itulah kita harus
menghindari berbagai macam jenis riya yang dilarang, baik riya dunia mauoun
riya ibadah.
C. Aniaya
ii
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT. Allah SWT berfirman :
ُون
َ الظالِم َ َو َمنْ َي َت َع َّد ُح ُدو َد هَّللا ِ َفأُو ٰلَئArtinya : “Barang siapa yang melanggar hukum-
َّ ِك ُه ُم
hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah : 229)
Aniaya atau zalim termasuk sifat tercela yang dikutuk Allah, dilaknat para
malaikat dan dibenci sesama. Aniaya atau zalim termasuk perbuatan dosa yang
terjadi terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri, terhadap orang lin dan
terhadap alam sekitar atau lingkungan. 1). Aniaya (zalim) Terhadap Allah SWT.
Kezaliman terhadap Allah SWT, yaitu tidak adanya pengakuan yang jujur,
keimanan yang benar, bahwasanya kita manusia telah diciptakan Allah SWT
pengatur, pengelola dan pemakmur alam jagadraya ini dengan segala ktentuan
dan aturan yang telah Allah SWT tetapkan dalam Al-Quran dan Sunnah-Nya.
tergolong kepada orang yang telah berbuat aniaya (zalim) terhadap Allah SWT.
siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah : 45) 2). Aniaya
(zalim) Terhadap Diri Sendiri Aniay terhadap diri sendiri misalnya mmbiarkan
diri sendiri dalam keadaan bodoh dn miskin, karena malas, meminum minuman
dan bunuh diri (sebagai akibat dari tidak mensyukuri nikmat pemberian Allah
ii
SWT) Allah SWT berfirman : َ يل هَّللا ِ َواَل ُت ْلقُوا ِبأ َ ْيدِي ُك ْم إِلَى ال َّتهْلُ َك ِة ۛ َوأَحْ سِ ُنوا ۛ إِنَّ هَّللا
ِ َوأَ ْنفِقُوا فِي َس ِب
َ ُيحِبُّ ْالمُحْ سِ نArtinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
ِين
korupsi dan manipulasi. Allah SWT berfirman : اس أَ ْش َيا َء ُه ْم َواَل َتعْ َث ْوا فِي
َ َواَل َتب َْخسُوا ال َّن
dengan membuat kerusakan.” (QS. Hud : 85) Rasulallah SAW dalam haditsnya
bersabda : Artinya : “Barang siapa yang merampas hak orang muslim lainnya,
sehingga akibat dari perbuatan itu dapat mrugikan alam dan merugikan
yang mengadakan perbaikan". (QS. Al-Baqarah :11) ِر ِب َما,ْرِّ َو ْال َبح,ا ُد فِي ْال َب,َظ َه َر ْال َف َس
ii
َ ض الَّذِي َعمِلُوا لَ َعلَّ ُه ْم َيرْ ِجع
ُون ِ ت أَ ْيدِي ال َّن
َ ْاس لِ ُيذِي َق ُه ْم َبع ْ َك َس َبArtinya : “Telah terjadi kerusakan
di darat dan di laut, karena usaha tangan manusia supaya merasakan kepada
mereka sebagai akibat kerja mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang
yang akan dialami oleh Penganiaya antara lain : 2). Hidupnya tidak akan
dalam Qs. Al-Mu’minun :18 ! 3). Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi
rasa takut. 4). Mencemarkan nama baik dirinya, dan keluarganya 5).
dilakukannya. 6). Mendapat siksa dengan dicampakkan kedalam api neraka (lihat
Qs. Al-Maidah, 5 : 39) 7). Dalam kehidupannya tidak akan mendapat pelindung
atau penolong. Allah SWT dalam Qs. As-Syura ayat 8! ُون َما لَ ُه ْم مِنْ َولِيٍّ َواَل َّ َو
َ الظالِم
ٍ ِ َنصArtinya : “Tiadalah bagi orang zalim itu pelindung atau penolong.” (QS.
ير
Asy-Syura : 8)
Semangat dan gairah kerja bik prindi maupun masyarakat akan menurun, karena
dibayangi rasa takut terhadap perbuatan-perbuatan jahat orang zalim. 5). Allah
ii
SWT akan menurunkan azabNya, apabila kezaliman di suatu negri atau suatu
kelompok msyarakat sudah meraja lela. Allah SWT berfirman dalam Qs. Yunus
(QS. Yunus :13) Upaya Prefentif untuk Menghindari Diri dari Perbuatan Aniaya
aniaya (zalim).
Diantara usaha tersebut antara lain : 1). Kesadaran akan eksistensi diri
untuk selalu berbuat baik, ramah, dan sopan santun terhadap semua makhluk
mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Bila kamu membunuh, baik-
Berusaha menegakan keadilan dan kebaikan terhadap diri sendiri, orang lain dan
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya berlaku adil dan berbuat kebaikan.”
alam semesta pad akhirnya dpat merugikan diri sendiri. 4). Meningkatkan
kesadaran bahwa manusia itu tidak dapat berdiri sendiri, memerlukan bantuan
dari orang lain dan bantuan dari alam. Apabila mereka dirugikan akibat
perbuatan zalim yang pernah dilakukan kita, mereka pun akan menjauhi dan
ii
kesadaran bahwa sebenarnya manusia telah banyak melakukan kezaliman,
kurang patuh pada orang tua, salatpun terkadang tidak tept waktu dn lainnya. Hal
ini jangan sampai ditambah lagi dengan kezaliman yang lainnya. Oleh karena itu
kita senantiasa memohn kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari sifat-sifat
demikian. Allah SWT dalam firmannya : رْ لَ َنا َو َترْ َح ْم َنا,,ِ َنا َوإِنْ لَ ْم َت ْغف, ااَل َر َّب َنا َظلَمْ َنا أَ ْنفُ َس,َق
َ لَ َن ُكو َننَّ م َِن ْال َخاسِ ِرArtinya : Keduanya berkata: “ Ya Tuhan, kami telah menganiaya
ين
diri kami sendiri dn jika Engkau tidak mengampuni kami dan membri rahmat
kepada kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Araf :
23)
D. Sikap Licik
membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Licik berarti banyak
ada pada diri kita dan kita juga harus waspada terhadap orang yang bersifat
Orang seperti ini hatinya sedih dan gelisah ketika melihat orang
ii
adalah sikap hasad. Tetapi licik lebih berbahaya karena orang yang licik
Ciri yang kedua adalah orang licik bahagia dan senang jika ada
di mana ingin menghalang-halangi agar orang lain gagal. Serta lebih jauh
e. Pandai Menipu
ii
“Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. tanda orang munafik ada tiga:
a. Seringkali kita jumpai orang yang sikut sana-sikut sini untuk mencapai
Bagaimana pun licik adalah sikap yang tidak disukai oleh manusia
manapun.
tidak pernah ada ujungnya. Ia berbuat seperti orang haus yang meminum
c. Orang yang licik inginnya menjadi nomor satu, tidak peduli dengan
d. Kurang Iman. Sudah pasti orang yang licik imannya kurang makanya ia
berbuat seperti itu. Orang yang berperilaku licik patut dikasihani karena
kurang iman. Hatinya jauh dari mengingat Allah. Ia lupa kalau Allah
ii
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
e. Selagi ia butuh ia mendekat, dan selagi ia tidak butuh ia menjauh kan diri,
b. Hidupnya tidak berkah. Jika ia menafkahi keluarga dengan jalan licik lalu
anak diberi makan yang tidak halal, maka akan menjadi daging
c. Hidupnya penuh dengan fitnah. Orang yang licik hidupnya penuh dengan
cobaan.
orang melihat apa yang ia dapat tidak dengan cara yang wajar.
e. Ia penuh dengan dosa, Karena berbuat licik tidak akan diridhoi Allah Swt.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa didalam diri manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat terpuji dan sifar tercela.
Namun pada makalah ini kami hanya membahas tentang sifat tertcela yang di
larang dalam islam. Banyak sekali sifat-sifat tercela yang ada tetapi kami hanya
mengambil beberapa diantaranya adalah buruk sangka, gibah, boros, hasad, dan
namimah. Perilaku tercela merupakan perilaku yang sangat di benci oleh Allah
Swt dan Nabi Muhammad saw karena sifat ini dapat merusak jasmani dan rohani
dari orang yang melakukan sifat tercela tersebut. Allah telah berfirman di dalan
kitab suci al-Qur’an dan Rasulullah saw pun telah bersbda lewat hadist-hadistnya
untuk menjauhi sifat tercela tersebut. Karena sifat tercela dapat merugikan diri
B. Saran
merusak aqidah kita. Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.
ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan
rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepes pula dengan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Takabur................................................................... 3
B. Pengertian Riya......................................................................... 8
A. Kesimpulan............................................................................... 20
B. Saran.......................................................................................... 20
Daftar Pustaka................................................................................................... 21
ii
ii