Anda di halaman 1dari 40

fe

PENGADILAN NEGERILHOKSUKON
Jalan Medan-Banda Aceh. Go.Reudeuo Lhoksukon-Ar.eh
^ KATAPENGANTAR ^
"V

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, telah disusunnya

Laporan Survei Indeks Persepsi Korupsi Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB

pada periode September 2020 ini.

Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan Survei Indeks Persepsi Korupsi kepada pengguna layanan.

Mengingat jenis layanan publik sangat beragam dengan sifat dan karateristik

yang berbeda, maka Survei Indeks Persepsi Korupsi dapat menggunkan metode

dan teknik survei yang sesuai. Berdasarkan hal tersebut Pengadilan Negeri

Lhoksukon Kelas IB melaksanakan Survei lndeks Persepsi Korupsi dalam


rangka komitmen tersebut mengacu pada amanah Peraturan Presiden Nomor

55 Tahun 2012 tentang strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menegah Tahun 2012-

2014 serta mengacu kepada Peraturan Menteri PAN & RB Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Bebas Dari Korupsi dan

Wilayah Bersih Bebas dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Semoga hasil survei ini dapat membantu memberikan masukkan yang postif

bagi Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB dan membangun Zona Integritas

(Zl) Wilayah Menuju Bebas Korupsi (WBBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM) menitikberatkkan pada integritas penyelenggara dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat

Demikian Laporan Survei lndeks Persepsi Korupsi (IPK) pada Pengadilan Negeri

Lhoksukon Kelas IB September 2020 ini disusun dan dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Survei Indeks Persepsi Korupsl Terhadap Pengadilan


^ RINGKASAN EKSEKUTIF ^,
~V

Sebagai pengadilan negara tertinggi selain Mahkamah Konstitusi, Mahkamah

Agung memiliki 4 (empat) ruang lingkup peradilan yang berada di bawahnya


yaitu Pengadilan Umum, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama dan

Pengadilan Militer memiliki visi dan misi yang jelas dalam tahun 2020 yang

pada intinya mendorong 4 (empat) ruang lingkup peradilan tersebut menuju


pengadilan yang modern, berintegritas, akuntabel, serta berbasis kinerja dan

pelayanan publik yang profesional, sehingga hal tersebut membuat masyarakat


umum terutama masyarakat pencari keadilan dapat teriayani dengan baik.

Khusus dalam lingkup Peradilan Umum yang menjadi garda depan Mahkamah

Agung adalah seluruh Pengadilan Negeri tidak terkecuali Pengadilan Negeri

Lhoksukon Kelas IB sehingga arah dan kebijakan di Pengadilan Negeri

Lhoksukon Kelas IB tidak terlepas dari Visi dan Misi Mahkamah Agung yaitu
mewujudkan peradilan yang bersih, berwibawa, bermartabat, merdeka,

akuntabel dan transparan yang ditempuh melalui kebijakan penyelenggaraan

peradilan dengan cara mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM)

baik kualitas maupun kuantitas serta sumber dana yang dimiliki secara efektif
danefisien.

Bahwa tugas pokok Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB adalah untuk

menerima, memeriksa dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya.

Atau dengan kata lain tugas pokok Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB

adalah mengadili dengan berpedoman kepada mengadili menurut hukum dan

keadilan. Dalam rangka mengemban tugas pokok ini, diiringi dengan banyaknya

sorotan para pencari keadilan, Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB dari tahun
ke tahun terus berupaya membenahi diri guna memberikan pelayanan prima

sesuai dengan prinsip-prinsip peradilan, sederhana, cepat dan biaya ringan

sebagaimana diamanahkan oleh pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48


Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman sehingga terciptanya good

governance.

Berdasarkan hal tersebut Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB melaksanakan

Survei Indeks Persepsi Korupsi dalam rangka komitmen tersebut mengacu pada

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


amanah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan

Jangka Menegah Tahun 2012-2014 serta mengacu kepada Peraturan Menteri

PAN & RB Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju

Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Bersih Bebas dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

Secara keseluruhan, persentase pencapaian untuk setiap unsur pelayanan yaitu

sebagai berikut:

Unsur 1: Manipulasi Peraturan

i TidakSesuai *" Jarang "'"' "' Sering '^* ""••• Selalff'••*""' ^^. ,.- • ..•• .' • .•„,<!„^
Jumlah "i
L. f%) ..._^, (%) .•,..•„•.. . f%) , ., i ,.- (%) „ •,,. :d
0 (0.00%) 0 (0.00%) 17 (42.50%) 23 (57.50%) 40

Unsur 2 : Penyalahgunaan Jabatan


Tanpa"" •••"*=w*;'|
LSelalu Meminta Sering Meminta Jarang Meminta
Meminta
; Imbalan Imbaian Imbalan Jumiah:
L... <*>..,^ ,. . .„-, ,c%} Imbalan
(%) f%) ,;,:.,.:: *,|
0 (0.00%) 0 (0.00%) 21 (52.50% 19 (47.50%) 40

Unsur 3 : Menjual Pengaruh


W ' Selalu Sering Jarang TidakPemah -%
Jumlah:
fc^,- (%) f%) „, (%) (%)
0 (0.00%) 0 (0.00%) 22 (55.00%) 18 (45.00%) 40

Unsur 4 : Transaksi Biaya


PTidakPernah • -' Jarang Sering ''•" •^•Selalff" ' ,,'!.,^..„•: „^
L,,. (%)„ Jumlah
„,;„ (%1 ^,,,,., . (%1 ,„ f%)
0 (0.00%) 0 (0.00%) 17 (42.50%) 23 (57.50%) 40

Unsur 5: Biaya Tambahan


r'!" Selalu Sering Jarang TidakPernah • •.•. •<",-"••••!
^f^^- ••(^1 ., (%) ^^ ,„,-, (%) : „„„:,(%) .^,,^.
Jumlahf
0 (0.00 %) 0 (0.00%) 18 (45.00%) 22 (55.00%) 40

Unsur 6 Hadiah
^ Shlalu Sering Jarang "fidak'Perna!
Jumiahf
, • (%) .. „ (%) , (%) . „„;:,. (%). •,:^,!,
0 (0.00%) 0 (0.00%) 21 (52.50%) 19 (47.50%) 40

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


Unsur 7: Transparasi Biaya
•TidafcPernafi ' * Jarang " Sering •'••'"•• Selalu"'""*'8*""
1,,,. (%) .,,*,* ;,.,,,: (%) „,^.„ ,,„(%) , , ^:,„ f%) . .,,^-•^, J umlah j
0 (0.00 %) 0 (0.00 %) 21 (52.50%) 19 (47.50%) 40

Unsur 8: Percaloan
.' ::••^^^#^^-.,'. , . •:,,,. <". m^:^i^^^jm^^.

f Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Jumlah |


1 (%) (%) (%) (%) ,,„:. ::•• = , J
fc:,^:,... .. ,.,:,,

0 (0.00%) 0 (0.00%) 16 (40.00%) 24 (60.00%) 40

Unsur9 : Perbuatan Curang


^^' Selalh*"' "•' " Sering Jarang Tidak Pernah' *"
i:„ (%) ..•, -.•
.... (%) .,:
Jumlah;
... (%) ,: „i. ,:-,, (%) ,:,,„
0 (0.00%) 0 (0.00%) 11 (27.50%) 29 (72.50%) 40

Unsur 10 : Transal^si Biaya


^ '•' Selalu' •";•'"" ";* Sering TidakPernafi ,.,r,^..,~^
Jarang
i=„,. f%) „.. .:,.:.;,. (%) ,.„.,. (%) ,, .„., f%) ,.,„,:.
Jumlahj
0 (0.00%) 0 (0.00%) 16 (40.00%) 24 (60.00%) 40

Dengan Nilai Rata-Rata per unsur yaitu sebagai berikut:

NilaiRata- i
Unsur Pelayanan
.Rata „,„„5i
Ul Manipulasi Peraturan 3.58
U2 Penyalahgunaan Jabatan 3.48
U3 Menjual Pengaruh 3.45
U4 Trasnsaksi Biaya 3.58
U5 Biaya Tambahan 3.55
U6 Hadiah 3.48
U7 Transparasi Biaya 3.48
U8 Percaloan 3.60
U9 Perbuatan Curang 3.73
U10 Transaksi Biaya 3.60

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


DAFTARISI

Kata Pengantari

Ringkasan Eksekutif......,..,ii

Daftarisiv

DaftarTabelvi

DaftarGrafikvii

Bab I Pendahuluan1
1.1.Latar Belakang1

1.2.Maksud dan Tujuan2

1.3.Landasan Hukum2

1.4.Metode Survei2

1.5.Tahapan dan Jadwal Peiaksanaan Survei6

1.6.TargetCapaianSurvei7

Bab 11 Analisis Data Indeks Persepsi Korupsi8


2.1.Profil Responden8

2.2.Hasil Survei12

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi23

3.1.Kesimpulan23

3.2.Rekomendasi24

Lampiran
Kuesioner Penyusunan Indeks Persepsi Korupsi Pengadilan Negeri
Lhoksukon Kelas IB
Pengolahan Data Survei Indeks Persepsi Korupsi Per Responden
Hasil Survei Indeks Persepsi Korupsi di Publikasi

Survei' Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


DAFTARTABEL

Tabel 1Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu

Pelayanan dan Kinerja Unit5


Tabel 2Model Alur Penyusunan Survei IPK Menuju ZI6
Tabel 3Jadwal Pelaksanaan Survei............................................7

Tabel 4Usia Responden....8

Tabel 5Jenis Kelamin Responden9


Tabel 6Pendidikan Terakhir Responden........„..,.....,...,„10

Tabel 7Pekerjaan Utama Responden....,.....,„,.„.,,....,„,...11

Tabel8Manipulasi Peraturan,..,,.,..„12

Tabel9Penyalahgunaan Jabatan,„.....^,13

Tabel 10Menual Pengaruh..:.14

TabelllTransaksi Biaya/Tarif15

Tabel 12Biaya Tambahan16


Tabel 13Hadiah........„...„...„17

Tabel 14Transparasi Biaya.„,,,,,....,...„.18

TabellSPercaloan.„....„„.,„„....„.,.....„.,19

Tabell6Perbuatan Curang.....„..„20

Tabel 17Transaksi Biaya21

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


DAFTARGRAFIK.

Garflk 1 Usia Responden9

Grafik 2 Jenis Kelamin Responden10

Graflk3 Pendidikan Terakhir Responden11

Grafik4 Pekerjaan Utama Responden12

Grafik 5 Manipulasi Peraturan.13

Grafik 6 Penyalahgunaan Jabatan14


Grafik 7 Menjual Pengaruh15

Grafik8 Transaksi Biaya/Tarif.16

Grafik9 Biaya Tambahan.,17

Grafik 10 Hadiah18

Grafik 11 Transparasi Biaya19


Grafikl2 Percaloan20
Grafik 13 Perbuatan Curang.,,...,..,.,......,21

Grafikl4 Transaksi Rahasia,.,22

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadiian


PENDAHULUAN

1.1. LATARBELAKANG
Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona

Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani, Pada Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan publik.

Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun

2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Jangka PanjangTahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014


serta mengacu kepada Peraturan Menteri PAN & RB 52 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari

Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi


Pemerintah. Salah satu wujud komitment tersebut yaitu dengan disusunnya

indeks persepsi anti korupsi yang menjadi salah satu parameter

Pemerintahan yang bersih dan melayani.

Pengadilan merupakan satuan kerja yang melaksanakan peran dan

penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis serta mengelola sumber daya

yang cukup besar.

Pengadilan Negeri yang akan ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi untuk

menjadi lokasi Pilot Project menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah
birokrasi bersih melayani, perlu memperoleh masukan dari masyarakat

menyangkut pelayanan di lingkungannya.

ZI menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih


melayani menitikberatkan pada Integritas penyelenggara dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat Integritas Penyelenggara

pelayanan publik akan dinilai diantaranya dapat dilihat dari potensi suap
dan kemungkinan penambahan biaya diluar tarif resmi yang telah

ditetapkan.

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


1.2MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi

pada pengadilan ini adalah sebagai referensi pengambilan kebijakan untuk

mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme.

Tujuan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi

adalah tersusunnya rekomendasi terkait kajian menuju zona integritas

wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani.

1.3LANDASAN HUKUM
1.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang

bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

2.Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

3.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

4.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

5.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani.

6.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi jangka Panjang Tahun 2012-

2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.

7.Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.

1.4METODE SURVEI
Sampel pada survei ini diambil dengan mempergunakan pendekatan

metode kualitatif dengan pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala

Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner

(angketj dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset
berupa survei. Skala Likert dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu

jenis layanan publik. Pada Skala Likert responden diminta untuk menentukan

Survei lndeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadiian


tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pertanyaan dengan memilih salah

satu dari pilihan yang tersedia.

1.4.1JenisData

Data utama dalam survei ini adalah data primer yang diperoleh dari

responden yang diperoleh dengan cara mengisi kuesioner yang

berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden.

Pengisian kuesioner dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

wawancara tatap muka dan melalui pengisian sendiri oleh responden.

Hasil jawaban responden tersebut diolah menjadi angka-angka dan

dianalisis dengan teknik analisis statistik dan kemudian dijabarkan


secara deskriptif.

• •••'••••V

1.4.2Teknik Pengumpulan Data;

Data pada survei ini diambil dengan instrumen berupa kuesioner.

Desain bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur persepsi

korupsi dalam kuesioner berupa jawaban pertanyaan pilihan

berganda. Bentuk pilihan jawaban pertanyaan kuesioner bersifat

kualitatif untuk mencerminkan tingkatpersepsi korupsi di Pengadilan.

Tingkat Persepsi Korupsi di mulai dari Selalu/Sering/Jarang/Tidak


Ada.^..^•"'

Pembagian jawaban dibagi dalam 4 (empat) kategori yaitu:


a.Selalu, diberi nilai persepsi 1

b.Sering, diberi nilai persepsi 2

c.Jarang, diberi nilai persepsi 3

d.Tidak Ada, diberi nilai persepsi 4.


Populasi dalam survei adalah setiap orang yang berkaitan atau

berkepentingan dengan kinerja atau pelayanan yang diberikan oleh

Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB yang terdiri dari:


a.Para pihak yang berperkara

b.Pemohon

c.Jaksa Penuntut Umum/Pegawai Kejaksaan

d.Penasehat Hukum

e.Pengunjung, Pengguna Pengadilan

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


Populasi di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB adalah para

pengunjung atau pengguna jasa di pengadilan yang jumlahnya tidak


dapat diprediksi setiap harinya, bahkan di hari-hari tertentu nyaris
tidak ada pengunjung atau pengguna jasa yang datang. Selain alasan

tersebut, mengingat adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka dalam survei ini sampel yang diambil adalah sebanyak 150

(seratus lima puluh) responden yang diharapkan sampel ini dapat


benar-benar representatif (mewakili).

1.4.3UnsurSurvei

Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55

Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah


Tahun 2012-2014 serta mengacu kepada Peraturan Menteri PAN & RB

52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan
Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Unit Penyelenggara

Pelayanan Publik yang terdiri dari 10 ruang lingkup antara lain:


a.Manipulasi Peraturan

b.Penyalahgunaan Jabatan

c.Menjual Pengaruh

d.Transparasi Biaya/Tarif
e.Transaksi Rahasia.

f.Biaya Tambahan

g.Hadiah
h. Transparasi Pembayaran

i. Percaloan

j. Perbuatan Curang

1.4.4TeknikAnalisaData

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang
dikumpulkan melalui instrumen kuesioner yang disi tanpa wawancara

tatap muka. Pengumpulan data dilaksanakan pada rentang waktu satu

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


bulan. Selanjutnya data dikumpulkan oleh petugas pelaksana yang

yang dibekali dengan pelatihan.


Kerja petugas pelaksana akan diawasi oleh pengawas Ketua Tim Survei

akan mengecek kerja petugas pelaksana saat berkomunikasi dengan

responden, membagikan dan mengumpulkan kuesioner, meneliti

kuesioner, serta sekaligus memastikan apakah responden benar-benar

disurvei secara tepat oleh petugas, dan bertanggung jawab terhadap

hasil perhitungan survei IPK (Indeks Persepsi Korupsi).

Data persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring / angka absolut


agar diketahui peningkatan / penurunan indeks persepsi korupsi atas

pelayanan yang diberikan di setiap tahunnya. Teknik analisis

perhitungan Indeks Persepsi Korupsi pada kuesioner dilakukan

dengan cara sebagai berikut:s

Pertama, menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang

digunakan dalam penelitian ini.

Kedua, mencari bobot rata-rata setiap indikator.

Skala indeks tiap unsur berkisar antara 1-4 yang kemudian

dikonversikan ke angka 0-100.

Skala indeks persepsi korupsi antara 1-4 yang artinya mendekati

nilai 4 maka persepsi korupsi makin baik semakin BERSIH DARI

KORUPSI.
Setelah data terkumpul, data pada survei ini disusun dalam bentuk

grafik frekuensi dan dianalisis dengan anaiisis statistik deskriptif.


Indikator penilaian skor yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu
dan Kinerja Unit
pwnjnr NlLAIINTERVAL
NILAIINTERVAL [NI) MUTU(x) KINER)A (y)
tERSEPSI. KONVERSI (NIK)
1 1,00 -1,75 25,00 - 43,75 1 Tidak Bersih Dari Korupsi

2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 2 Kurang Bersih Dari Korupsi

3 2,51 - 3,25 62,51-81,25 3 Cukup Bersih Dari Korupsi

4 3,26 - 4,00 81,26-100,00 4 Bersih Dari Korupsi

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


a.Jawaban responden dikonversikan dengan angka 1,2,3 dan 4.

b.Nilai rata-rata per unsur yang ditanyakan diperoleh dengan cara

jumlah nilai per unsur dibagi dengan jumlah responden.

c.Nilai tertimbang diperoleh dengan cara seluruh nilai rata-rata per

unsur dijumlahkan dan dikalikan dengan konstanta 0,10.

d.Sedangkan nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) diperoleh dari nilai


tertimbang dikalikan dengan angka 25.

1.5 TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN SURVEI


Sebelum tim melakukan survei lapangan, dilakukan beberapa tahapan agar

instrumen yang dipergunakan dapat diaplikasikan sesuai realitas lapangan.

Adapun alur penyusunan tools untuk survei persepsi korupsi ini dapat

digambarkan dalam bagan di bawah ini:

Tabel2 v
Model alur penyusunan survei IPK menuju Zona Integritas

Survei lndeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan ini dilaksanakan

melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan

penyajian hasil survei yang mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

a.Menyusun instrumen survei berupa kuesioner

b.Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel

c.Menentukan responden

d.Melaksanakan survei

e.Mengolah/menganalisa hasil survei

f.Menyajikan dan melaporkan hasil survei termasuk penyempurnaan

laporan.

Tahapan penyelenggaraan Survei Persepsi Korupsi terhadap

penyelenggaraan pelayanan publik yaitu Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas

IB ini didasarkan pada metode dan teknik yang dapat


dipertanggungjawabkan.

Adapun waktu pelaksanaan dari tiap tahapan, kami sajikan dalam bentuk

tabel seperti yang terlihat di bawah ini:

Tabel 3
Jadwal Pelaksanaan Survei
" ""^"•"-"" KEGlATAN--^"'x^c''^;;--'':"^"
No TANGGAL 1ELAKSANAAN ^
1. Persiapan 30 September 2020
2. Pengumpulan data 30 September 2020
(melaksanakan survei)

3. Pengolahan/penganalisaan data 10ktober2020


4. Penyusunan laporan 1 Oktober 2020
5. Tahapan penyempurnaan laporan 2 0ktober2020

1.6 TARGETCAPAIANSURVEI
Dalam survei di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB ini, seluruh unsur

pengadilan mulai dari jajaran Pimpinan sampai dengan Pegawai dan

Honorer menargetkan hasil yang maksimal yaitu dengan Kategori Mutu 4

atau kriteria Bersih Dari Korupsi atau bila dikonversikan dengan angka
yaitu > 81,26 (lebih besar dari 88,31).

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


ANALISIS DATAINDEKS
PERSEPSI KORUPSI
(IPK)
2.1. PROFIL RESPONDEN
Berikut ini kami sajikan data profil responden berdasarkan usia, jenis

kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama responden.

2.1.1. Usia Responden

Tabel 3 di bawah ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Peradilan berusia 17 s/d

28 Tahun dengan jumlah 18 (dua puluh) responden dari total


keseluruhan 40 (empat puluh) dengan responden (45.00 %).

Tabel 4
Usia Responden

' No
FREKUENSf PERSENTASi
KLASIFIKASI
t... .. ... .,.,-..... „,. ..^..,, . tORANOl^ ^iMj%hmid
1. 17 s/d 28 Tahun
18 45.00
2. 29 s/d 39 Tahun
10 25.00
3. 40s/d50Tahun 7 17.50
4. 51 s/d 60 Tahun 4 10.00
5. 61s/d70Tahun
1 2.50
6. 71 Tahun ke atas
0 0
JUMLAH 40 100
Sumber data : kuesioner hasil survei

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


lika disajikan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:

Grafik 1
UsiaF esponden

45,00%

40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
00%
20,00%
15,00%
2! 00%
10,00% 17 50 I % ,
5,00% 1(100% ..;
*a
0,00%
* -
gjg^
~
gi|jgg^;^^^|
r ^^^^^ ,^^^t^6Q^^T!*2
'- - U,tH37^
1 7 s/d 29 s/d 40 s/d 51 s/d 61 s/d > 71
28 39 50 60 70 Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

2.1.2. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4 di bawah ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Peradilan berjenis

kelamin laki-laki dengan jumlah 26 (dua puluh enam) responden

dari total keseluruhan 40 (empat puluh) responden (65.00 %).


Tabel5,
Jenis Kelamin Responden

FREKUENSl PERSENTASfi
No KLASIFIKASI 3; ^ ^,iORANGLi^la (ifi^^^-K^i;yPj/^ii^j^^
SSw-^ -"-1''^
l. Laki-laki 26 65.00
2. Perempuan 14 36.00

JUMLAH 40 100
Sumber data : kuesioner hasil survei

5urve/ Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


Jika disajikan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:

Grafik 2
Jenis Kelamin Responden

70,00% mm
f
60,00%

50,00% i
40,00% '• ' • ^^ ^^*K^^

30,00% i f• - 1 f
20,00%
l t. |5,0O9

10,00% Ife : 1
0,00% J
Perempuan

2.1.3. Pendidikan Terakhir Responden

Pada Tabel 5 berikut ini dapat kita ketahui bahwa mayoritas

pendidikan terakhir responden adalah tingkatan SMA yang


berjumlah 16 (enam belas) responden dari total responden 40

(empat puluh) responden (40.00%).

Tabel6
Pendidikan Terakhir Responden
^^^^^w^"1/^'1 ^ ""••'• ••••'' ••• • ••??^#^^•% ^'•'•
FREKUENSI PERSENTASf
No KLASIFIKASI .... (%L. 4feJ
•,..„, ,..'^,;w^i^^v,.'r " ."• ,^...W,.,.„,^^^4^^^^&V ^(PRANGJ
1. SD ke bawah 2 5.00
2. SMP 10 25.00
3. SMA 16 40.00
4. Diploma (Dl, D3, D4) 4 10.00
5. S-l 8 20.00
6. S-2 ke atas 0 0.00

JUMLAH 40 100
Sumber data : kuesioner hasil survei

10
Surve/ Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:

Graflk 3
Pendidikan Terakhir Responden

40,00%

35,00%

30,00%

25,00%

20,00% 00

15,00%
00%
10,00% | 2C 00%
5,00% ' lttoo%
1^4 tai
0,00% O/BB

2.1.4. Pekerjaan Utama Responden' " '

Dari hasil Survei indeks Persepsi Korupsi Terhadap Peradilan di


Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, maka dapat diketahui
bahwa mayoritas pekerjaan utama responden adalah

Wiraswasta/Usahawan dengan jumlah 18 (delapan belas)


responden dari total 40 (empat puluh).

Tabel7
Pekerjaan Utama Responden

No KLASIFIKASI FREKUENSI PERSENTASl


fe ;-. •,;. .... (ORANGl .„,,
1. PNS/TNI/Polri 18 45.00
2. Pegawai Swasta 1 2.50
cri Pegawai BUMN/BUMD 5 12.50
cri Wiraswasta/Usahawan 16 40.00
4. Pelajar/Mahasiswa 0 0.00
iri Lainnya 0 0.00
JUMLAH 40 100
Sumber data : kuesioner hasil survei

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan 11


Jika disajikan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:

Grafik4
Pekerjaan Utama Responden

45,00%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00% 40 00%
15,00%
10,00%
5,00% 1250%

0,00%

2.2. HASILSURVEI
Berdasarkan hasil analisis fakta di lapangan, diperoleh hasil Survei

Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan di Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB adalah sebagai berikut:

2.2.1. Manipulasi Peraturan.

Adapun hasil analisis pada ruang lingkup Manipulasi Peraturan

pada survei ini secara ringkas dapat kita lihat pada Tabel 8 di
bawah ini:

Tabel 8
Manipulasi Peraturan
P'fMakSesuar" JarangSesuai Seiatu Sesual >'•'••'""""^tl
Sertng
fe.(%) ..,„„ ^..,. (%1 ,.^. ..,...(%) .. „.._. (%) .....
Jumlah j
0 (0.00%) 0 (0.00%) 17 (42.50%) 23 (57.50%) 40
Sumber data: kuesioner hasil survei

Surve/ lndeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


12
Jika disajikan dalam grafik adalah berikut ini:

Grafik 5
Manipulasi Peraturan

60,00%

50,00%

40,00%
r--
30,00%

20,00%
5CJK

10,00%

0,00%
Sesuai farang Sering Selalu
Sesuai Sesuai

Dari skaia 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Manipulasi Peraturan ini menunjukkan hasil pada indeks 3.58.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.2. Penyalahgunaan Jabatan

Dari survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasii untuk

penyalahgunaan jabatan dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 9
Penyalahgunaan Jabatan

Selalu Memlnta Sering Memlnta Jarang Meminta Tanpa Memlnta l!


lmbalan Imbalan Imbalan Imbalan Jnmlahl

0 (0.00%) 0 (0.00%) 21(52.50%) 19 (47.50%) 40


Sumber data : kuesioner hasil survei

Survei Indeks Persepsl Korupsi Terhadap Pengadilan


13
Jika disajikan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 6
Penyalahgunaan Jabatan

-• " "
60,00%

50,00% tm%
L.. .

40,00% 1'r
30,00%
5, sc %
50%
20,00%

10,00%
:
0,D0% 0.90% :.,::
0,00%
Selalu Serin Jarang Tanpa
Meminta meminta Meminia Meminta
Imbalan ImbaUii Imbalan Imbalan

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Penyalahagunaan Jabatan ini menunjukkan hasil pada indeks

3.48.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas 1B taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.3. Menjual Pengaruh

Dari Survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasil untuk

ruang lingkup menjual pengaruh dapat kita lihat pada tabel di


bawah ini:

Tabel 10
Menjual Pengaruh
"^elahT' "^ering Jarang "fidakPernah
Jumla
J%L J%L J2&L
0 (0.00%) 0 (0.00%) 22 (55.00%) 18 (45.00%) 40
Sumber data: kuesioner hasil survei

14
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 7
Menjual Pengaruh

60,00%:

50,00%•

40,00%;

30,00%•
00|K
00%
20,00%

l
10,00%••:

0,00% 0,00% 0,00%-


Selalu Sering larang Tidak
Pemah

Dari skala 1 Sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Menjual Pengaruh ini menunjukkan hasil pada indeks 3.45.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.4. Transaksi Biaya/Tarlf

Dari survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasil untuk


ruang lingkup Transaksi Biaya/Tarif dapat kita lihat pada tabel di

bawah ini:
Tabel 11
Transaksi Biaya/Tarif
Sering ""*^
l^1^raalL '•"^™Jarang
8*hj4fv • 1%1 >>•*-<<•%^
Jumlaji
0 [0.00%) 0 (0.00%) 17 [42.50%) 23 (57.50%) 40
Sumber data: kuesioner hasil survei

15
5urvei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 8
Transaksi Biaya/Tarif

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00% 0,00% 0:00%


Tidak (arang Sering Seialu
Pemah

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Transaksi Biaya/Tarif ini menunjukkan hasil pada indeks 3.58.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.5. Biaya Tambahan

Dari survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasil untuk


ruang lingkup Biaya Tambahan dapat kita lihat pada tabel di

bawah ini:
Tabel 12
Biaya Tambahan
fgjggffi^? JumlahS

0 (0.00 %) 0 (0.00%) 18 (45.00%) 22 (55.00%) 40


Sumber data : kuesioner hasil survei

16
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam graflk adalah sebagai berikut:

Grafik 9
Biaya Tambahan

60,00%

50,00%
l
40,00%
I
30,00%
OOK
20,00%

10,00%

0,00% 000%
Selalu Seriug larang Tidak
Pemah

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Biaya Tambahan ini menunjukkan hasilpada indeks 3.55.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.6. Hadiah

Hasil analisis pada ruang lingkup Hadiah di Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB secara ringkas disajikan dalam tabel berikut

ini:
Tabel 13
Hadiah
^3^ Selalu "r""
-.. f%l .„.,
Jartrig^
^I^flT*^ jumlah!
sife.*.- ,'>M
0 (0.00 %) 0 (0.00%) 21 (52.50%) 19 (47.50%) 40

Sumber data: kuesioner hasil survei

17
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 10
Hadiah

60.00%

50,00%

40,00%

30,00%
5C(K
20,00%

10,00%

0,00% O;QO%
Selalu Sering Jarang Tidak

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Hadiah ini menunjukkan hasil pada indeks 3,48.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.7. Transparasi Biaya

Dari survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasil untuk

ruang lingkup Transparasi Biaya dapat kita lihat pada tabel


berikut ini:

Tabel 14
Trasnparasi Biaya

0(0.00%)0(0.00%) 21(52.50%) 19(47.50%)

Sumber data : kuesioner hasil survei

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


18
Jika disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 11
Transparasi Biaya

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%
50 % 50J%,
20,00%

10,00%

0 00% 0^30% ,0:00%


Tidak farang Serlng Seblu

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Transparasi Biaya ini menunjukkan hasil pada indeks 3.48.

indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.8. Percaloan^

Dari survei Indeks Persepsi Korupsi terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, hasil untuk

ruang lingkup Percaloan dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabell5
Percaloan

f. Selalu(%) Serlng(%) Jarang(%) TidakPernah(%) jumlahi

0 (0.00 %) 0 (0.00%) 16 (40.00%) 24 (60.00%) 40

Sumber data: kuesioner hasil survei

19
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Graflk 12
Percaloan

60.00%

50.00%

40,00%

30,00% OGJK

20,00%

10,00%

0,00% 0,00% O;O0%


Selalu Sering Jarang Tidak
Pemah

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Percaloan ini menunjukkan hasil pada indeks 3. 60.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas IB taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.9. Perbuatan Curang

Hasil analisis pada ruang lingkup perbuatan curang di Pengadilan

Negeri Lhoksukon Kelas IB secara ringkas disajikan dalam tabel


berikutini:

Tabel 16
Perbuatan Curang
•M^earln!'^.' <fi* Jarang . : TliKk*>ernaS'"?' f'5Mew<l
Jumlah!
^isi-: (%) .:.:&^^ s^ei,*.- (%) ••. -iii 2,:... . . - ,1
0 (0.00 %) 0 (0.00 %) 11 (27.50%) 29 (72.50%) 40
Sumber data: kuesioner hasil survei

20
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan ke dalam bentuk graflk, maka akan terlihat seperti

di bawah ini:
Grafik 13
Perbuatan Curang

80,00%

70,00%

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00% 000%
Selaiu

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Perbuatan Curang ini menunjukkan hasil pada indeks 3.73.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas 1B taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

2.2.10. Transaksi Biaya

Hasil analisis pada ruang lingkup Transaksi Rahasia di Pengadilan


Negeri Lhoksukon KelasTB secara ringkas disajikan dalam tabel

berikut ini:
Tabel 16
Transaksi Biaya
'•••••••••••Jaraitg-.-•"•• Jumlal|
fe^ns
0 (0.00 %) 0 (0.00 %) 16 (40.00%) 24 (60.00%) 40

Sumber data : kuesioner hasil survei

21
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
Jika disajikan ke dalam bentuk grafik, maka akan terlihat seperti

di bawah ini:

Grafik 13
Transaksi Rahasia

60,00%

50,00% •'•

40,00% ;

30,00% • oofe

20,00% : 00%

10,00% :

0 00% 0,86% 0;60%


Selalu Sertng larang Tidak
Pemah

Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator

Transaksi Rahasia ini menunjukkan hasil pada indeks 3.60.

Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Aparat Pengadilan Negeri


Lhoksukon Kelas 1B taat aturan sehingga masyarakat

memberikan persepsi bersih dari korupsi.

22
Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Persepsi

Korupsi Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, maka


dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1.Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh nilai

Indeks Persepsi Korupsi terhadap Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas


IB secara keseluruhan adalah 88.75 yang artinya nilai rata-rata dari

seluruh unsur penilaian berada pada kategori Mutu 4 dengan mutu

kinerja BERSIH DARIKORUPSL.^


2.Berdasarkan urutan besaran IPK hasil dari penilaian masyarakat,

terdapat 2 (dua) unsur yang terbaik yaitu :


o Perbuatan Curang nilai rata-rata unsur 3,73.

o Transaksi Biaya dan Percaloan nilai rata-rata unsur 3,60.

3.Semua unsur penilaian diapresiasi secara baik oleh masyarakat,

namun demikian masih terdapat unsur penilaian yang dianggap masih

kurang terutama pada unsur:

o Menjual Pengaruh nilai rata-rata 3,45.

o Hadiah nilai rata-rata 3,48.

23
Survei lndeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilanlmm
3.2. REKOMENDASI
Berdasarkan Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Persepsi Korupsi

Pengadilan di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB, maka terdapat

beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1.Semua unsur atau unit Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB perlu

ditingkatkan kualitas layanan publik dengan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan


Melayani (WBBM), sementara unsur yang masih rendah nilainya dapat

ditingkatkan dalam survei mendatang sehingga menjadi lebih baik,


begitu juga unsur-unsur penilaian yang berada di nilai tengah agar

dapat lebih ditingkatkan lagi kinerjanya.


2.Hasil survei untuk mengukur Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ini dapat
dijadikan dasar dan bahan melakukan evaluasi kinerja oleh semua

elemen yang ada di Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB mulai dari


jajaran Pimpinan, Hakim, Pegawai dan Honorer dan pada akhirnya

juga bermanfaat untuk mengambil tindakan dan kebijakan yang


berorientasi kepada persepsi korupsi masyarakat

3.Terhadap unsur-unsur dengan nilai rata-rata rendah, dapat dilakukan

penggalian informasi lebih lanjut mengenai penyebab rendahnya nilai

pada unsur tersebut

4.Survei Persepsi Korupsi ini hendaknya dilakukan secara periodik

sedikitnya satu kali dalam satu tahun dengan jumlah responden yang

semakin banyak agar lebih representatif mewakili penilaian

masyarakat dan juga dapat mengukur perkembangan kinerja

Pengadilan Negeri Lhoksukon Kelas IB.

Surve/ Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilanmmtm


LAMPIRAN I
Kuesioner Penyusunan Indeks Persepsi Korupsi Pengadilan Negeri
Lhoksukon Kelas IB

Survei lndeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


KUESIONERSURVEIINDEKS PERSEPSI KORUPSl (IPK)
PADA PENGADILAN NEGERl LHOKSUKON KELASIB

I. Data Masyarakat (Responden)

Umur Tahun
Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
Pendidikan Terakhir 1. SD ke bawah 4. Diploma (Dl, D3, D4)
2. SLTP 5. Sl
3. SLTA 6. S2 ke atas
Pekerjaan 1. PNS/TNI/Polri 4. Pelajar/mahasiswa
2. Pegawai Swasta 5. Lainnya
3. Wiraswasta/usahawan

II. Pendapat Responden Tentang Pelayanan di Pengadilan


(Lingkari kode huruf sopan dan ramah jawaban masyarakat/responden)

1.Apakah pelayanan oleh petugas sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku ?
a.Tidak Sesuaic. Sering Sesuai
b.Jarang Sesuaid. Selalu Sesuai
2.Apakah dalam memperoleh layanan pengadilan secara cepat dan mudah selalu diberikan tanpa ada penawaran
dari petugas untuk meminta imbalan tertentu ?
a.Selalu Meminta Imbalanc. Jarang Meminta Imbalan
b.Sering Meminta Imbaland. Tanpa Meminta Imbalan
3.Pernakah dihubungi oleh seseorang (Staf Pengadilan) yang akan membantu dalam pengumsan surat/berkas
perkara ?
a.Selaluc. Jarang
b.Seringd. TidakPemah
4.Apakah selalu mudah daiam mendapatkan informasi tentang tarif/biaya baik meiaiui website ataupun petugas
layanan ?
a.TidakPemahc. Sering
b.Jarangd. Selalu
5.Apakah selalu membayar sesuai tarif resmi tanpa ada biaya tambahan ?
a.Selaluc. Jarang
b.Seringd. TidakPemah
6.Apakah menerima tanda terima kasih atas layanan yang diterima (meskipin tidak diminta) ?
a.Selaluc. Jarang
b.Seringd. TidakPemah
7.Apakah menerima bukti transaksi keuangan/pembayaran yang sah setelah proses pembayaran dilakukan ?
a.TidakPemahc. Sering
b.Jarangd. Selalu
8.Apakah pemah mengetahui ada praktek percaioan daiam pengumsan layanan di Pengadilan ?
a.Selaluc. Jarang
b.Seringd. TidakPemah
9.Apakah pemah melihat atau mendengar masih banyak terjadi praktek KKN di Pengadilan ?
a.Seiaiuc. Jarang
b.Seringd. TidakPemah
10.Apakah pemah menguras perkara melalui Hakim/Panitera/Staf Pengadilan diluar persidangan ?
a.Selaluc. Jarang
b.Seringd. Tidak Pemah

III. Saran dan Kritikan Perbaikan Pelayanan di Pengadilan


LAMPIRAN II
Pengolahan Data Survei Persepsi Korupsi Per Responden

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadiian


PENGOLAHAN DATA SURVEIPERSEPSIKORUPSIPER RESPONDEN
DAN PER UNSUR PERTANYAAN PERIODE SEPTEMBER 2020

UNIT PELAYANAN: PENGADILAN NEGERI LHOKSUKON KELAS IB


ALAMAT: JL. MEDAN-BANDA ACEH, GP. REUDEUP, LHOKSUKON, ACEH UTARA.
TELP/FAX: (0645) 31093 - 31025

^ *No. Unil' •••^•-'•-• ,,.,..• fjIlalUnsurPertanyaan -,.,..,..... ,., . • ,^

Ql Q2 Q3 04 , Q5 , 06 Q7 08 Q9 Q10 ,d
1 3 ^-4- 4-4- 4-4- 3 3 4 3 3 UJUJ
2
3 U--4- -4-4- 3 L-Jk-
4 3 3 4 3 3 3 4

6 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

8 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
10 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4
11 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3

13 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4
14 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
15 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3

17 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

19 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
20 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
21 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
22 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
23 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3
24 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
25 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
26 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4
27 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4
28 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
29 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4
30 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4
31 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
32 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
33 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
34 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
35 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
36 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
37 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4
38 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
39 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
40 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
[ Enilalperuiuur x-.;i|j|3!;.: ii^-i^^ik ix::.:13gi.;i oktii&j; •X ^J4^ .3 if.-JBit.'i. ;;,;<13Si ,•; i'iMk k ;'X.; S48;Xi ;;S4S#Sl

NRR 3,58 3,48 3,45 3,58 3,55 3,48 3,48 3,60 3,73 3,60

FNRRteftimliang
i per unsur = NRR 0,36 0,35 0,35 0.36 0,36 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 !<
,„„„. .„• ,J

IPK 3,55
"'"" " "' '" '•'" 88,75'' /"j " ' '"•'_•' ' ' " _' . '•"""_• ' """_" _' )
Konversi Nilal
!,,„, .... „
Ql-Q10: Unsur-unsur pelayanan
NRR: Nilai Rata-Rata
*:JumlahNRRTertimbangxO,l
IPK: Indeks Persepsi Korupsi

t'No y •:••.'•;*:•-::-;••.• •-•-t:r--. ';OimirPeh!yaBait Nllai Rata-Rata


01 Manipulasi Data 3,58
02 Penyalahgunaan Jabatan 3,48
Q3 Meniuai Penearuh 3.45
04 Transaksi Biaya 3,58
05 Biava Tambahan 3.55
Q6 Hadiah 3,48

Q7 TransaDarasi Biava 3,48


Q8 Percaloan 3,60

09 Perbuatan Curane 3.73


Q10 Transaksi Rahasia 3,60

NUailnterval Ntlal Interval Konversi Mutu -•


1.00 -1,75 25,00 - 43,75 1
1,76 - 250 43,76 - 62,50 2
2,51 - 3,25 62,51-81,25 3
3,26 - 4,00 81,26-100,00 4
LAMPIRAN III
Format Publikasi Data Survei Indeks Persepsi Korupsi

Survei Indeks Persepsi Korupsi Terhadap Pengadilan


00
>

1
^2
m HS
2 DO >
2
^ 5 s;
^-
^ cn 03 H

3i
ill 2 "0
m

Mi I
m
O. Q>

ra S -<
l^
S a>
m

3 3

i
r>>
3
^^
M O
o
c/> O C/3 C/^ C/i
N>
^"O'
^'si^

S^>co i
o
O"
a>
> a>
i
7)
c>
-<ora
>>
a>
5-go -a 3
2 ^^
ajoS c/>

II II II i ra
M 03 >^ h-> N> !_^ ra
o o o o
S3^3 >
2
m
B>
ss o
2
ra
M
ro
>

Anda mungkin juga menyukai