2.x Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
2.x Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja menurut International Labour Organization (ILO) adalah
upaya meningkatkan derajat pekerja dalam segala jenis pekerjaan, baik secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial, mencegah berbagai jenis gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan, upaya melindungi pekerja dari risiko pekerjaan yang timbul, dan memelihara pekerja
untuk ditempatkan di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik dan psikologis pekerja.
Menurut Tualeka (2015), bahaya diklasifikasikan dalam dua bagian yaitu bahaya keselamatan
kerja (safety hazard) dan bahaya kesehatan kerja (health hazard).
1. Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard)
Bahaya keselamatan kerja adalah segala jenis bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja sehingga menimbulkan luka hingga kematian dan menyebabkan kerusakan alat dan
barang di perusahaan. Beberapa jenis bahaya keselamatan kerja yaitu:
a. Bahaya Mekanik, bahaya yang disebabkan oleh mesin atau perkakas kerja seperti terjatuh,
tersayat, terjepit, dan tertindih,
b. Bahaya Elektrik, bahaya yang disebabkan alat kerja yang memiliki arus listrik,
c. Bahaya Kebakaran, bahaya yang disebabkan oleh bahan kimia yang bersifat mudah
terbakar atau flammable, dan
d. Bahaya Peledakan, bahaya yang disebabkan oleh bahan kimi yang bersifat explosive.
2. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)
Bahaya kesehatan kerja adalah segala jenis bahaya yang mengakibatkan gangguan pada
kesehatan dan menimbulkan penyakit akibat kerja. Beberapa jenis bahaya kesehatan kerja
yaitu:
a. Bahaya Fisik, bahaya yang disebabkan kebisingan, getaran, radiasi, suhu ekterim, tekanan
udara dan pencahayaan,
b. Bahaya Kimia, bahaya yang disebabkan oleh bahan kimia, debu, gas, dan sebagainya,
c. Bahaya Biologi, bahaya yang disebabkan oleh keberasaan makhluk hidup seperti virus,
bakteri, jamur dan mikroorganisme lainnya,
d. Bahaya Psikologis, bahaya yang ditimbulkan dari beban kerja yang berat dan kondisi
kerja yang tidak nyaman, dan
e. Bahaya Ergonomi, bahaya yang diakibatkan karena kondisi alat kerja, mesin, dan
penataan tempat kerja yang kurang baik sehingga mengganggu aktivitas kerja seperti
mengangkat beban dan beberapa gerakan berlebihan yang dilakukan secara berulang
sehingga mengakibatkan gangguan musculoskeletal.
Menurut Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) (2006), masalah
keselamatan dan kesehatan kerja di dalam industri kecil dan menengah sekarang sudah mulai
diperhatikan dengan melaksanakan program kerja yang memerhatikan stategi pelaksanaannya
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan K3 di UMKM dengan melibatkan fasilitas kesehatan masyarakat (mis.
Puskesmas) yang tersedia dan kelompok UMKM (mis. Kelompok tani, pengrajin, pedagang
asongan dan kaki lima).
2. Melaksanakan sosialisasi, informasi K3 kepada pengusaha, pekerja.
3. Menyusun pedoman K3 bagi masing-masing kelompok UMKM.
4. Memberikan pelatihan K3 kepada pengusaha dan pekerja.
5. Mengikutkan pekerja UMKM dalam sistem asuransi tenaga kerja.
Menrut Jeynes (2000), identifikasi keadaan yang tidak aman pada industri atau usaha kecil dan
menengah dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa bahaya dan resiko terhadap
kesehatan seperti penanganan bahan, tingkat kebisingan, tingkat pencahayaan, suhu, kualitas
udara, penggunaan komputer dan unit visual lain, mkroorganisme dan kontaminan pada udara,
radiasi, penggunaan bahan kimia dan unsur lain, penggunaan material dan serat, merokok, dan
organisasi kerja
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja
untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi
bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Terdapat berbagai macam Alat Pelindung Diri (APD) yang berguna untuk melindungi seseorang
dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi
bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD yang digunakan oleh
tenaga kerja yaitu:
1. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut terjerat oleh
mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur benda tajam atau
keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang, melindungi jatuhnya
mikroorganisme, percikan bahan kimia korosif, panas sinar matahari dan sebagainya.
2. Alat Pelindung Mata
Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia korosif,
debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap yang dapat
menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik, panas radiasi sinar matahari,
pukulan atau benturan benda keras, dan sebagainya.
3. Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas,
uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan.
Sebelum melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka
perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang ada di
lingkungan kerja.
4. Alat Pelindung Tangan
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda
tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik.
5. Baju pelindung
Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api,
suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia, dan sebagainya.
6. Alat Pelindung Kaki
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-benda
keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik.
7. Alat Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke dalam
telinga.
8. Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety belt)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh dari
ketinggian, seperti pada pekerjaan mendaki, memanjat dan pada pekerjaan konstruksi
bangunan.
Jenis bahaya di IKM Salsha Dara dibagi menjadi bahaya keselamatan kerja dan bahaya kesehatan
kerja sebagai berikut.
1. Bahaya Keselamatan Kerja
Bahaya keselamatan kerja adalah segala jenis bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja sehingga menimbulkan luka hingga kematian dan menyebabkan kerusakan alat dan
barang di perusahaan.
a. Bahaya mekanik yang dapat disebabkan oleh mesin atau alat didapur seperti terjatuh,
tersayat dan terjepit.
b. Bahaya elektrik yang disebabkan oleh arus listrik mesin pengering ikan teri
c. Bahaya kebakaran yang disebabkan api dari kompor.
d. Bahaya peledakan yang dapat disebabkan dari ledakan tabung gas.
IKM Salsha Dara merupakan industri kecil yang bergerak dalam memproduksi makanan yaitu
teri crispy. Proses produksi teri crispy di dapur produksi Salsha Dara dimulai dari membersihkan
ikan teri yang datang dari pelelangan. Adanya risiko dari bahaya-bahaya yang ada mengharuskan
Salsha Dara memperhatikan manajemen K3 di dapur produksinya untuk meminimalisir risiko
tersebut terjadi. Untuk itu penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah mengurangi
risiko dari bahaya yang ada perlu dilakukan. APD yang dapat digunakan dalam dapur produksi
ikan teri crispy Salsha Dara adalah sebagai berikut.
1. Alat Pelindung Kepala
APD untuk pelindung kepala yang dapat digunakan yaitu berupa tutup kepala. Alat ini
berfungsi untuk melindungi/mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit
kepala petugas terhadap alatalat/ daerah steril dan percikan bahan-bahan dari pasien. Tutup
kepala ini biasanya terbuat dari kain katun.
Dapus
Tualeka, Abdul Rohim. 2015. Analisis Risiko Risk Assessment, Risk Management & Risk Communication Di
Lingkungan Kerja. CV. Bumi Lestari
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). 2006. Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan
Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 – 2010. Jakarta : DK3N.
Jeynes, J. 2000. Practical Health and Safety Management in Small Business. Oxford : Reed Educational
and Professional Publishing Ltd.
https://www.safetyshoe.com/tag/alat-pelindung-diri-k3-dan-fungsinya-pdf/