Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struma adalah pembesaran kelenjar tiroid sebagai akibat pertumbuhan

ukuran sel/jaringan. Berbagai faktor diidentifikasi sebagai penyebab terjadinya

struma salah satunya adalah defisiensi yodium (Rendy & Margareth, 2015:198).

Goiter atau struma atau secara awam dikenal dengan istilah gondok merupakan

pembesaran kelenjar tiroid yang dapat berkaitan dengan gangguan primer pada

organ tiroid ataupun akibat stimulasi hormonal atau faktor lain terhadap tiroid

(Armerinayanti, 2017). Goiter ada berbagai jenis yakni, goiter nodular toksik,

goiter/struma nodular non toksik (Price & Wilson, 2006:223).

Gejala struma yang sering muncul yaitu leher bertambah besar ataupun

tidak, suara serak atau parau, nodul tunggal atau ganda, tes Thyroid Stimulating

Hormone (TSH) serum meningkat (Rendi & Margareth, 2015:199).

Penyakit goiter di Indonesia bersifat endemik dan merupakan salah satu

dari 4 penyakit gizi utama di Indonesia yang disebabkan oleh Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY). Berdasarkan survey pemetaan GAKY

Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 jumlah penderita goiter di Indonesia

sekitar 10 juta, dan di Provinsi Lampung sebesar 4.287 orang (Achmad Farich,

2015). Di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, pada tahun 2017 tercatat 18

penderita struma, pada tahun 2018 tercatat 15 orang penderita struma, sedangkan

pada 4 bulan pertama tahun 2017 terdapat 10 orang penderita struma. Pada 4

1
2

bulan pertama tahun 2018 terdapat 7 orang penderita struma, sementara pada 4

bulan pertama tahun 2019 terdapat 6 orang penderita struma di Ruang Bedah RSD

Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara (Buku Register Ruang Bedah

RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara).

Meskipun secara kuantitatif pasien struma menurun pada 4 bulan pertama

tahun 2018 dan 2019, penderita struma perlu dilakukan tindakan pembedahan

untuk mengangkat struma yang membesar (tiroidektomi). Pembedahan tersebut

adalah alternatif terakhir penanganan pada pederita struma. Cara ini diambil

karena pembesaran kelenjar tiroid tidak bisa disembuhkan hanya dengan obat-

obatan (Rendi & Margareth, 2015:192). Peran perawat perioperatif sangat

dibutuhkan karena setiap pasien yang akan mengalami pembedahan pasti merasa

cemas dan pada pasien pasca operasi pasti akan merasakan sensasi nyeri pasca

pembedahan. Menurut Teori Hierarki Kebutuhan milik Maslow dalam Asmadi

(2012: 04), karena pasien merasakan nyeri dan cemas yang sangat menggangu

maka dari itu diperlukan perawatan yang sungguh-sungguh.

Dari data yang sudah di jelaskan sebelumnya maka, penulis berinisiatif

untuk mengangkat judul Laporan Tugas Akhir “Asuhan Keperawatan Pasien

Dengan Gangguan Aman Nyaman pada Kasus Perioperstif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic) terhadap Ny.R di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu

Kotabumi Lampung Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka, dirumuskan

masalah yaitu “Bagaimana asuhan keperawatan pasien dengan gangguan aman


3

nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma Nodular Non Toxic) terhadap

Ny.R di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara?”.

C. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk

mamberikan gambaran tentang asuhan keperawatan pasien dengan gangguan

aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma Nodular Non Toxic)

terhadap Ny.R di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi

Lampung Utara.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus Laporan Tugas Akhir ini adalah:

a. Memberikan gambaran tentang pengkajian keperawatan pasien dengan

gangguan aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).

b. Memberikan gambaran tentang diagnosa keperawatan pasien dengan

gangguan aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).

c. Memberikan gambaran tentang perencanaan keperawatan pasien

dengan gangguan aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).

d. Memberikan gambaran tentang implementasi keperawatan pasien

dengan gangguan aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).


4

e. Memberikan gambaran tentang evaluasi keperawatan pada pasien

dengan gangguan aman nyaman pada kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).

D. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir

1. Bagi Penulis

Laporan tugas akhir ini untuk menambah pengetahuan dalam memberikan

asuhan keperawatan pasien dengan kasus perioperatif SNNT (Struma

Nodular Non Toxic).

2. Bagi Bidang Keilmuan, Praktisi Keperawatan & Rumah Sakit

Sebagai referensi guna menambah wawasan bagi para mahasiswa, dapat

dimanfaatkan sebagai bahan bacaan, dapat dijadikan sebagai acuan dalam

melengkapi kajian untuk mengembangkan asuhan keperawatan terutama

tentang asuhan keperawatan pasien dengan kasus perioperatif SNNT

(Struma Nodular Non Toxic).

E. Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup laporan tugas akhir ini sebagai pelaksanaan proses

keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,

perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan

perioperatif khsususnya preoperasi & postoperasi pada Ny.R di Ruang Bedah

RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara pada tanggal 14 -17 Mei

2019. Ruang lingkup dalam diagnosa keperawatan di batasi oleh 4 diagnosa

prioritas utama.

Anda mungkin juga menyukai