Anda di halaman 1dari 9

JURNA INTERNASIONAL

1. Judul : Is Stress Level and Coping Mechanisme becomes


factor that affacted Challanging of Mother that have
Children with Mental Retardation
2. Jurnal : International Journal of nursing dan midwi fery
(Keperawwatan Kesehatan mental Departemen BINA
SEHAT PPNI Insitut Sins Kesehatan)
3. Penulis : Amar Akbar, Imam Zainuri
4. Volume dan Halaman : Volume 1, 39-45
5. Bulan dan Tahun : Mei-Agustus 2017
6. Reviewer
Nama : Devi Yuliyanti
Nim : S17118
7. Tanggal Menggerjakan Jurnal : 16 September 2019
8. Abstrac : keterbelakangan mental adalah kelemahan yang terjadi
dalam fungsi intelektual. Dengan beban yang dihadapi oleh orang tua akan dapat
menyebabkan stres dan akan mempengaruhi anak-anak mereka jika tidak menggunakan
hak strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres dan
mekanisme koping pada ibu yang memiliki anak dengan keterbelakangan mental. Oleh
karena itu responden harus melakukan Mekanisme upaya untuk mengatasi stres dengan
mengubah masalah yang dihadapi dan memperluas sumber untuk mengatasinya. Semakin
tinggi dukungan sosial yang lebih rendah tingkat stres yang dialami oleh ibu. Oleh karena
itu responden harus batin melakukan upaya untuk mengatasi stres dengan mengubah
masalah yang dihadapi dan memperluas sumber untuk mengatasinya. Semakin tinggi
dukungan sosial yang lebih rendah tingkat stres yang dialami oleh ibu. Oleh karena itu
Penghambatan responden harus melakukan upaya untuk mengatasi stres dengan mengubah
masalah yang dihadapi dan memperluas sumber untuk mengatasinya.
9. Subjek Penelitian : 30 ibu yaang memiliki anak dengan keterbelakangan
mental dengan Sekolah Dasar tingkat Luar Biasa (PSE)
di SLB ACD Pertiwi kota Mojokerto (termasuk dalam
subjek penelitian makro)
10. Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah deskriptif polusi
11. Penelitian : penelitian ini menggunakan teknik total sampling
12. Analisis Penelitian : Sebagian besar responden menggunakan mekanisme
koping adaptif yang adalah 27 responden (90,0%).
Karena ibu melakukan upaya untuk mengatasi tekanan
dengan mengelola atau mengubah masalah yang
dihadapi dan lingkungan sekitarnyaa menyebabkan
tekanan dengan mengurangi situasi stres atau
memperluas sumber mengatasi untuk menghasilkan
mekanisme koping yang adaptif
13.Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa tingkat stres ibu yang memiliki
anak dengan keterbelakangan mengatasi mental masih
dalam tingkat stres sedang. Hal ini disebabkan pengaruh
ibu dengan dukungan sosial. Semakin tinggi dukungan
sosial yang lebih rendah tingkat stres yang dialami oleh
ibu.
JURNAL INTERNASIONAL

1. Judul : Stress and coping of critical care nurse after


unsuccessful cardiopulmonary resuscitation
2. Jurnal : American Jurnal Perawatan Kritis
3. Penulis : Dawn E. Mcmeekin, RN, DNP, CNE, Ronald L,
Hicman, Jr, RN, PhD, ACNP-BC, Sara L. Douglas, RN,
PhD, and Carol G.kelley, RN, PhD, AGNP-BC.
4. Volume dan Halaman : Volume 26 No.2, Halaman 128-134
5. Bulan dan Tahun : Maret 2017
6. Reviewer
Nama : Devi Yuliyanti
NIM : S17118
7. Tanggal mengerjakan jurnal : 16 September 2019
8. Abstrac : Partisipasi oleh seorang perawat perawatan kritis
dalam resusitasi berhasil dapat menciptakan tingkat
yang meningkat unik strespsikologis disebut sebagai
stres kode pos, aktivasi perilaku coping dan gejala
gangguan stres pasca trauma (PTSD). Tujuannya untuk
mengeksplorasi hubungan antara stres kode pos,
perilaku coping dan PTSD keparahan gejala di perawat
perawatan kritis setelah mengalami resusitasi
cardiopulmonary berhasil dan untuk melihat apakah
dukungan kelembagaan melemahkan trauma psikologis
berulang ini.
9. Subjek Penelitian : Sebanyak 490 perawat perawatan kritis diakses survei
elektronik, dan lebih dari dua pertiga (68%) dari peserta
menjawab semua item survei. Sampel perawat
perawatan kritis didominasi perempuan (91%), putih
(86,2%), memiliki usia rata-rata 41,8 (SD, 12,4) tahun,
dan memiliki rata-rata 13,8 (SD, 11,5) tahun
pengalaman kerja di berbagai kritis.
10. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif korelasional ini mengeksplorasi
hubungan antara stres kode pos, perilaku coping dan
PTSD keparahan gejala di perawat perawatan kritis
dewasa yang telah berpartisipasi dalam resusitasi
jantung paru gagal dalam satu tahun terakhir.
11. Penelitian : Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang
menjamin menyebutkan. Pertama, penelitian ini
menggunakan sampel kenyamanan untuk
mengumpulkan data cross-sectional yang dilaporkan
sendiri dan melibatkan ingatan peristiwa masa lalu
(resusitasi), yang dapat mengakibatkan bias.
Keterbatasan kedua dari penelitian ini adalah
penggunaan nonprobability sampling, yang
menghasilkan tingkat yang relatif rendah respon (0,5%)
dan sampel berpotensi bias. Terakhir, singkatan dari
BCOPE untuk 7 subskala membatasi komparabilitas
hasil studi dengan hasil penelitian lain dan
mengakibatkan pengurangan dimensi mengatasi prilaku
iors ditangkap. penelitian masa depan harus
mengeksplorasi array yang lebih komprehensif dari
perilaku koping. Meskipun keterbatasan ini, penelitian
ini mengakui dampak psikologis eksposur ke resusitasi
cardiopulmonary berhasil dan menggarisbawahi
kebutuhan untuk penelitian masa depan yang
mengeksplorasi strategi untuk mengurangi dampak
trauma psikologis berulang antara perawat perawatan
kritis.
12. Analisis : Contoh kenyamanan 490 orang dewasa perawat
perawatan kritis yang pelanggan untuk American
Association of Perawat Critical-Care Newsline
mingguan (AACN) atau berada pengikut Facebook dan
Twitter halaman AACN ini berpartisipasi dalam
penelitian ini. Penelitian ini diiklankan selama 4 minggu
pada bulan Juli 2014. Peserta yang memenuhi syarat
untuk penelitian ini jika mereka perawat perawatan
kritis berlatih di unit perawatan intensif dewasa dengan
minimal 2 tahun pengalaman dan mereka telah
berpartisipasi dalam upaya resusitasi cardiopulmonary
di mana hasilnya adalah kematian dekat dalam tahun
sebelumnya. Berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan
(100 000) untuk Newsline elektronik AACN ini, tingkat
respon adalah sekitar 0,5%.
13. Hasil Penelitian : Hasil penelitian nasional ini memberikan wawasan
berharga yang dapat mendukung penelitian intervensi
dan menginformasikan kebijakan kelembagaan untuk
memelihara lingkungan kerja yang sehat dan tenaga
kerja keperawatan. Kode pos stres dan PTSD keparahan
gejala yang lemah terkait ( r = 0,20,P = . 01). Tidak ada
asosiasi yang signifikan antara perilaku coping dan stres
kode pos ditemukan. Empat perilaku coping (denial,
selfdistraction, menyalahkan diri sendiri, dan pelepasan
perilaku) yang signifikan fi prediktor tidak bisa
keparahan PTSD gejala. Keparahan kode pos stres dan
gejala PTSD bervariasi dengan ketersediaan dukungan
kelembagaan.
JURNA INTERNASIONAL

1. Judul : Unemplayment and Coping with Stress, Anxiety, and


Depression
2. Jurnal : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bisnis Ekonomi
3. Penulis : Elena Nicoleta Bordea, Mihnea Monea, Angelo
Pellegrini
4. Volume dan Halaman : Volume 6 edisi 2, Halaman 6-14
5. Bulan dan Tahun : 07 Juni 2017
6. Reviewer
Nama : Devi Yuliyanti
Nim : S17118
7. Tanggal Menggerjakan Jurnal : 16 September 2019
8. Abstrac :
Pengangguran merupakan salah satu kerugian signifikan yang merupakan masalah
menyangkut banyak survei dengan pendekatan biologis, psikologis, sosial, dan budaya.
Banyak survei psikologis, terutama yang psikologi tenaga kerja, fokus pada kecemasan,
stres, dan depresi yang dialami oleh orang-orang pengangguran. Sebuah peran penting
dalam keberadaan dan intensitas gangguan emosi ini dimainkan oleh sumber daya dan
strategi coping individu dan situasional. Objektif kertas kami adalah untuk mengatasi
masalah ini dengan menggunakan data hte dari survei kami sendiri. Survei kami
diciptakan untuk mengevaluasi hubungan antara jenis koping dan tingkat stres, kecemasan
dan depresi bagi orang yang menganggur. Sebuah survei cross-sectional dilakukan,
dengan menggunakan instrumen penelitian berikut: wawancara psikiatri untuk melihat
apakah ada gangguan mental penting yang memerlukan perhatian khusus, DASS-21R
Skala, untuk mengevaluasi tingkat stres, kecemasan dan depresi dan singkat COPE Skala.
resuls kami menunjukkan bahwa tingkat stres, kecemasan dan depresi bagi orang-orang
pengangguran dipengaruhi oleh jenis koping.
9. Subjek Penelitian : Kolam responden yang paticipated dalam survei terdiri
dari 208 orang (102 laki-laki dan 106 perempuan)
berusia antara 20 dan 65 tahun, dari daerah perkotaan,
semua menjadi pengangguran.
10. Metode Penelitian : metode penelitian ini dipilih dengan menggunakan
metode simple random sampling.
11. Penelitian :
Sebuah survei cross-sectional dilakukan, dengan menggunakan instrumen penelitian
sebagai berikut:
a. wawancara psikiatri untuk melihat apakah thare adalah gangguan mental penting yang
memerlukan perhatian khusus
b. DASS-21R Skala, dalam rangka untuk mengevaluasi tingkat stres, kecemasan dan
depresi dan singkat COPE Skala. Resuls kami menunjukan bahwa tingkat stres,
kecemasan dan depresi bagi orang-orang pengangguran dipengaruhi oleh jenis koping.
12. Analisis Penelitian : Pengangguran merupakan salah satu kemungkinan
kerugian psikologis percieved signifikan dialami oleh
manusia yang merupakan masalah yang datang melalui
dalam banyak survei dengan CZECH JURNAL ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL, DAN BISNIS EKONOMI
Vol.6, EDISI 2, 2017 7 Pendekatan bio-psiko-sosial-
budaya. Hal ini juga datang melalui sebagai masalah
yang signifikan dalam banyak studi kewirausahaan
(lihat misalnya Strielkowski, 2012;. Atau Janda et al,
2013). Berbagai socialogical dan psikologis survei,
terutama yang berhubungan dengan psikologi tenaga
kerja, fokus pada kecemasan, stres dan depresi yang
dialami oleh orang yang menganggur.
13.Hasil Penelitian : Hasil kami menunjukkan bahwa orang-orang yang
menganggur atau yang takut dipecat dari pekerjaan
mereka mengungkapkan tingkat tertinggi stres dan
kecemasan. Selain itu, kami menemukan bahwa orang
yang dapat mengatasi kehilangan pekerjaan atau
menyadari bahwa ini bisa menjadi nasib mereka dan
karena itu baik-baik saja dengan itu, memiliki tingkat
terendah stres, kecemasan dan depresi. Kehilangan
pekerjaan mungkin menjadi hal yang jahat tapi jika
seseorang telah menyiapkan dirinya atau dirinya sendiri
untuk situasi ini, mengatasi dengan itu mungkin
menjadi paling ringan. individu disiapkan tersebut cepat
dalam menata ulang kehidupan mereka dan dalam
menemukan peluang baru.

JURNA NASIONAL
1. Judul : Stres Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Kenyamanan
2. Jurnal : Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas
Ekonomi UNIAT
3. Penulis : Novita Wahyu Setyowati, Nur Ade Aryani, Endah
Prawesti Ningrum
4. Volume dan Halaman : Volume 3 No 3, Halaman 405-412
5. Bulan dan Tahun : Oktober 2018
6. Reviewer
Nama : Devi Yuliyanti
Nim : S17118
7. Tanggal Menggerjakan Jurnal : 17 September 2019
8. Abstrac : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
stres kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Jenis penelitian
yang digunakan adalah probability sampling dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling. Data yang diperoleh merupakan data primer
dari hasil jawaban responden atas kuesioner yang
disebarkan sebanyak 115 responden dan diolah
menggunakan software program SPPS (Statitical
Product and Service Solution) 17. Dalam uji f variabel
Stres Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam uji t
(parsial) variabel Stres Kerja berpengaruh negatif
terhadap Kinerja Karyawan dan variabel Disiplin Kerja
berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
9. Subjek Penelitian : Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan
Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan yang berjumlah 162
orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode slovin yang mana dari hasil perhitungan
tersebut didapatkan hasil sebesar 115 orang yang
digunakan sebagai sampel.
10. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah probability
sampling dengan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sujarweni (2015) jenis-jenis data dan sumber data
menurut cara memperolehnya yaitu data primer dan
data sekunder. Namun dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data primer karena teknik pengumpulan
data yang peneliti diperoleh melalui interview
(wawancara), kuesioner (angket), dan observasi
(pengamatan).
11. Penelitian : penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi
bertanda teknik ini bertujuan untuk menguji pengaruh
antara variabel bebas yang lebih dari satu variabel
terhadap variabel terikatnya. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah stres kerja dan disiplin kerja
dengan variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
12. Analisis Penelitian : Berdasarkan uraian diatas dan hipotesis penelitian
yang diajukan dalam model penelitian ini, maka model
kerangka yang diajukan dalam penelitian ini adalah
dimensi kinerja sebagai variabel terikat yang merupakan
hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik yang
bersifat profit dan non-profit selama satu periode
tertentu (Fahmi, 2013). Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja adalah stres kerja dan disiplin
kerja, sehingga dalam model penelitian ini stres kerja
dan disiplin kerja merupakan variabel bebas. Stress
kerja yang merupakan reaksi individu terhadap
kekuatan lingkungan yang mempengaruhi kinerja
individu (Ahmed, 2013). Indikator yang digunakan
yaitu lingkungan fisik, peran dan tugas, antar pribadi,
serta organisasi (Hamali, 2016). Selain stres kerja,
variabel bebas lainnya adalah disiplin kerja yang
merupakan kesadaran seseorang mentaati semua
peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku
(Hasibuan, 2013).
13.Hasil Penelitian : Dari hasil pengujian dengan uji hipotesis secara parsial
(uji-t) signifikansi bahwa variabel Stres Kerja (X1)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y) di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh stres kerja
terhadap kinerja karyawan. Temuan lainnya uji
hipotesis secara parsial (uji-t) signifikansi bahwa
variabel Disiplin Kerja (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) di Stasiun
Manggarai, Jakarta Selatan yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan hasil analisis data dalam
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Stres Kerja
(X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y)
di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
JURNAL NASIONAL

1. Judul : Dukungan Keluarga dan Koping Stres pada Lansia


yang Mengalami Masalah Kesehatan Fisik di satu Desa
pada Kabupaten Lampung Selatan.
2. Jurnal : Jurnal Keperawatan
3. Penulis : Merah Bangsawan, Al Murhan, Widodo
4. Volume dan Halaman : Volume XIII No 2, Halaman 155-158
5. Bulan dan Tahun : Oktober 2017
6. Reviewer
Nama : Devi Yuliyanti
Nim : S17118
7. Tanggal Menggerjakan Jurnal : 17 September 2019
8. Abstrak : Gangguan kesehatan yang dialami lansia
menyebabkan stresor karena merasa menurunnya kesehatanmenyebabkan lansia khawatir
terhadap keselamatan jiwa, menjadi beban bagi keluarga karena harus mengurus dan merawat
lansia ketika sakit serta menjadi beban bagi keluarga karena harus menanggung biaya
pengobatan untuk membayar jasa medis saat berobat ke pelayanan kesehatan sehingga lansia
merasa tidak berguna. Jumlah lansia di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 46.140 lansia,
di mana jumlah laki-laki sebanyak 22.898 lansia dan perempuan sebanyak 23.242 lansia.
Masalah kesehatan fisik banyak yang menderita penyakit seperti hipertensi, rhematoid
artritis, gastritis dan influenza (Badan Pusat Statistik, 2014). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan desain atau rancangan penelitian cross sectional yaitu ingin
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yakni hubungan antara dukungan
keluarga dengan koping stres pada lansia yang mengalami masalah kesehatan fisik di LKS.
Al-Akhsan Desa Hajimena, Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh lansia yang menjadi anggota LKS Al-Akhsan Desa Hajimena
berdasarkan data dari pengurus LKS. Al-Ikhsan Desa Hajimena bulan Agustus 2016 yaitu
sebanyak 80 orang lansia. Sampel penelitian ini adalah total populasi yang berarti seluruh
populasi dalam penelitian dan dibatasi oleh kriteria inklusi sebanyak 58 orang lanjut usia.
Hasil analisis dengan mengunakan uji chi square terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan koping stres pada lansia yang mengalami masalah kesehatan dengan p value
sebesar 0,000. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk dapat dilakukan penyuluhan
terhadap responden dan masyarakat mengenai perlunya gukungan keluarga terhadap koping
stres.
9. Subjek Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di LKS
Al-Aksan Hajimena Kecamatan Natar Lampung
Selatan, karakteristik responden sebanyak 58 orang
berdasarkan usia, bahwa rata rata responden 37 orang
(63,86%) dengan usia termuda 60 tahun dan usia tertua
78 tahun dan responden 21 orang (36,20%) dengan usia
dibawah 60 tahun.
10. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
desain atau rancangan penelitian cross sectional yaitu
ingin mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih yakni hubungan antara dukungan keluarga dengan
koping stres pada lansia yang mengalami masalah
kesehatan fisik.
11. Penelitian : Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar
lansia yang mengalami masalah kesehatan fisik
mendapatkan dukungan keluarga secara baik dan
mekanisme koping stressnya sebagian besar adaptif.
Selanjutnya berdasarkan uji ststistik disimpulkan bahwa
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan koping
stres pada lansia yang mengalami masalah kesehatan
fisik di LKS Al-Ikhsan Desa Hajimena, Kabupaten
Lampung Selatan. Berdasarkan kesimpulan penulis
menyarankan pihak Puskesmas di Wilayah Hajimena
untuk melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat
sebagai penatalaksanaan responden yang memiliki
koping stres mal adaptif serta menjalin kerja sama
dengan intitusi pendidikan untuk melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat dan praktik lapangan bagi
mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu bagi
kesehatan masyarakat.
12. Analisis Penelitian : Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini
ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk
lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau
9,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi
Bappenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih
diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010)
menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025),
(Depkes,RI,2012).
13.Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 74,1%
dukungan keluarga baik dan dukungan keluarga kurang
baik sebesar 25,9%. Sedangkan koping stres yang
adaptif sebesar 67,2 % dan koping stres mal adaftif
sebesar 32,8 %. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan terhadap 58 responden, didapatkan 74,1%
responden yang mendapat dukungan keluarga baik
memiliki koping stres yang baik pula yaitu sebesar
65,5%. Sedangkan responden yang mendapat dukungan
keluarga kurang baik sebesar 25,9% memiliki koping
stres mal adaptif yaitu sebesar 24,1%.

Anda mungkin juga menyukai