Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alisia Fatmawati

NIM : F.111.19.0058
PERILAKU TIM KERJA
• Pengertian Tim Kerja
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi
kerja mereka untuk tujuan tertentu.Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan
dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga,
orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual
mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk
membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih
unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.
 Pengertian Kelompok
Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran.
Suatu kelompok kerja adalah :
1. kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil
keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.
2. Kelompok kerja tidak perlu untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya
gabungan.
3. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota
kelompok. Tidak ada sinergi positif yang akan menciptakan suatu tingkat keseluruhan
kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan.
• Perbedaan Kelompok dan Tim
Kelompok Tim
Memiliki pemimpin yang ditunjuk Berbagi peran kepemimpinan
Akuntabilitas individual Akuntabilitas mutual dan individu
Tujuan kelompok dan organisasi sama Visi atau tujuan khusus tim
Hasil kerja individual Hasil kerja kolektif
Mengadakan pertemuan – pertemuan efisien Pertemuan – pertemuan mendorong diskusi
terbuka
Efektifitas secara tidak langsung diukur oleh Efektifitas secara langsung diukur dengan
pengaruh bisnis menilai kerja kolektif
Mendiskusikan, memutuskan, Mendiskusikan, memutuskan,
mendelegasikan pekerjaan untuk para berbagi pekerjaan
individu
• Tipe / Jenis Tim (Berdasarkan Sasarannya)
1. Tim Pemecah Masalah
2. Tim Kerja Pengelola Diri
3. Tim Kerja Pengelola Diri
4. Tim Virtual
• Membentuk Tim Kerja yang Efektif
1. Tujuan yang sama
2. Antusiasme yang tinggi
3. Peran dan tanggung yang jelas
4. Komunikasi yang efektif
5. Resolusi Konflik
6. Shared power
7. Keahlian
8. Evaluasi
• Kelompok Kerja
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat berbagai
keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Alasan karyawan masuk dalam kelompok kerja :
1. Mengurangi perasaan tidak aman
2. Kebanggaan diri karena menjadi bagian dari kelompok tertentu
3. Mendapatkan harga diri yag lebih baik
4. Memenuhi kebutuhan afiliasi
5. Memuaskan kebutuhan untuk menguasai orang lain
6. Mencapai prestasi atas tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau
kelompok
• Fungsi Kelompok Bagi Organisasi
Sebagai pelaksana tugas yang majemuk dan saling tergantung
1. Sebagai mekanisme pemecahan masalah
2. Sebagai penghasil gagasan baru dan jawaban kreatif.
3. Sebagai pelancar dari pelaksanaan keputusan yang majemuk
4. Sebagai wahana dari sosialisasi dan pelatihan
5. Sebagai penghubung atau koordinator utama antar beberapa departemen.
• Perilaku Individu Dalam Kelompok
1. Peran
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang
menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.
-Identitas peran
-Persepsi peran
-Ekspektasi peran
-Konflik peran
2. Norma
Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh
para anggota kelompok.
- Konformitas
3. Status
Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada
kelompok atau anggota kelompok orang lain.

4. Ukuran
-Ukuran sebuah kelompok mempengaruhi perilaku kelompok, tergantung dari variabel
yang kita lihat.
-Penemuan paling penting dengan ukuran sebuah kelompok diberi label kemalasan sosial
(social loafing) yaitu: kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih
sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.
5. Kekohesifan
Tingkat dimana anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk
tinggal di dalam kelompok tersebut.
• Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
-Kelompok yang berinteraksi
Kelompok biasa, dimana para anggotanya saling berinteraksi secara tatap muka.
-Tukar pikiran
Sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa
pun, sementara itu menahan kritik atas alternatif-alternatif tersebut
-Teknik kelompok nominal
Sebuah metode pengambilan keputusan kelompok dimana para anggota individual
bertemu secara tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis
tetapi independen
-Pertemuan dengan media elektronik
Sebuah pertemuan di mana para anggotanya berinteraksi menggunakan komputer, yang
memungkinkan anonimitas komentar dan agregasi suara
• Membangun kelompok yang dinamis:
1. Forming yaitu proses awal pembentukan kelompok kerja.
2. Storming yaitu proses dimana masing-masing orang didalam kelompok berusaha
untuk saling menyesuaikan diri dengan cara menyatukan nilai-nilai yang
dianutnya.
3. Norming yaitu proses ketika konflik sudah mereda dan masing-masing orang
sudah mulai menyatukan visi dan misi, diantaranya mereka lebih mementingkan
pencapaian tujuan kelompok daripada kepentingan pribadinya.
4. Performing yaitu setiap anggota dalam kelompok mulai menyatukan diri dalam
visi dan misi dan yang dipentingkan adalah proses pencapaian tujuan kelompok.
5. Adjoining merupakan tahap anti klimak. Proses ini terjadi pada kelompok yang
merasa puas atas tercapainya tujuan kelompok.
• Kelompok yang efektif, interaksinya tercermin dari:
1. Adanya solidaritas antar kelompok
2. Saling membantu dan mengisi, anggota berpartisipasi
3. Memperlihatkan kepuasan
4. Kebanyakan keputusan dicapai dengan suatu konsensus dimana menjadi jelas
bahwa setiap anggota dapat menerima dan menyetujui dan mau ikut serta
5. Saling mendengarkan dan ada keterbukaan (tidak banyak sikap, main sembunyi
atau malu)

• Kelompok yang tidak efektif, cirinya:


1. Saling tidak menyetujui, sehingga suasana menjadi tegang dan kaku
2. Adanya penolakan-penolakan yang berkepanjangan
3. Tidak mau membantu diantara sesama anggota
4. Menarik diri, sehingga anggota menjadi pasif dan statis
5. Menjatuhkan kawan sendiri, karena ingin menonjol sendiri
6. Sikap berjaga-jaga dan saling mencurigai (berprasangka buruk)
• Proses kelompok
1. Interacting groups
2. Coaching groups
3. Counteracting groups
• Gejala dalam proses kelompok
1. Konformisme
2. Kelekatan
3. Synergi
4. Groupthink
5. Polarisasi keputusan
• Teknik mengatasi akibat negatif dari saingan
1. Menemukan musuh bersama
2. Pimpinan dari kelompok bersaing dibawa
3. Menetapkan superordinate goals
4. Experiential inter group group training
• Dimensi Dari Intensi Menyelesaikan Konflik
-Competing (bersaing) Ialah hasrat untuk memuaskan kepentingannya sendiri tanpa
memperhatikan dampak terhadap pihak lawan konflik. Situasi ini juga dinamakan situasi
menang-kalah (win-lose)
-Collaborating (Bekerjasama) Pihak-pihak yang konflik masing-masing berhasrat untuk
memuaskan kepentingan pihaknya. Situasi ini dinamakan juga situasi menang-menang
(win-win)
a. Compromising
b. Avoiding
-Compromising Ialah satu situasi dimana masing-masing pihak yang bersengketa
bersedia untuk mengorbankan sesuatu. Situasi ini dinamakan kalah-kalah (lose-lose)
karena ada yang dikorbankan.
-Avoiding (menghindar) adalah hasrat untuk mengundurkan diri dari situasi konflik atau
menekan konflik, tidak mau bersengketa (assertiveness dan cooperativeness rendah)
-Menyesuaikan ialah adanya satu pihak yang konflik bersedia untuk meletakkan
kepentingan pihak lain lebih tinggi dari kepentingannya. Situasinya satu pihak mengalah
atau memenangkan pihak lawan

Anda mungkin juga menyukai