Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN

PROFESIONAL TIM TERHADAP KUALITAS PELAYANAN


KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA RSUD DATOE BINANGKANG
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Diah Dwi Lestari / 181101146

Lestaridiah985@gmail.com

ABSTRAK

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan


konsep manajemen secara umum didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat
memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien,
memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan
kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis Pengaruh Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim
Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode Penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimental
dengan rancangan penelitian pre and post test without control. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan jumlah 16
sampel.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data
menggunakan program komputer dengan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 95% (a =
0.05). Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden saat pre testmenyatakan kualitas
pelayanan keperawatan baik sebanyak 10 responden (62,5%) dan post test sebanyak 16
responden (100%) dan didapatkan nilai (p)= 0,014. Kesimpulan ini menunjukkan ada
pengaruh manajemen terhadap kualitas pelayanan keperawatan.

Kata Kunci : Manajemen Keperawatan, Kualitas Pelayanan.

PENDAHULUAN

Sistem model asuhan keperawatan professional atau MAKP karena kepuasan


professional (MAKP) adalah suatu pasien ditentukan salah satunya dengan
kerangka kerja yang mendefinisikan empat pelayanan keperawatan yang optimal
unsur yakni standar, proses keperawatan, (Fisbach, 1991 dalam jurnal Nur Hidayah,
pendidikan keperawatan, sistem MAKP. 2014). Untuk menilai kualitas pelayanan
Perawat profesional dalam memberikan keperawatan diperlukan adanya standar
pelayanan keperawatan di masa depan praktik keperawatan yang merupakan
adalah harus dapat berkomunikasi secara pedoman bagi perawat dalam
lengkap, adekuat dan cepat melaksanakan asuhan keperawatan yang
(Nursalam,2012). Pelayanan keperawatan diwujudkan dalam bentuk proses
akan lebih memuaskan tentunya dengan keperawatan baik dari pengkajian sampai
penerapan model asuhan keperawatan evaluasi (Nursalam, 2008). Lutfiani
achmadi (2015) Penerapan standar proses
asuhan keperawatan masih belum optimal. METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara oleh Citra
Lestari (2010) pada bagian diklat diketahui Penelitian ini menggunakan desain
bahwa standar asuhan keperawatan sangat penelitian Pre Eksperimental dengan
penting dilaksanakan rancangan penelitian pre and post test
dalam mengisi dokumen standar asuhan without control. one group pretest-posttest.
keperawatan karena dengan Rancangan one group pretest-posttest yaitu
dilaksanakannya pengisian tersebut akan rancangan yang tidak ada kelompok
dapat dilihat tingkat kepatuhan perawat pembanding (Kontrol) tapi paling tidak
terhadap standar asuhan keperawatan di sudah dilakukan observasi pertama (Pre
RSU PKU Muhammadiyah dan juga dapat test) yang memungkinkan peneliti dapat
mempengaruhi pelayanan keperawatan menguji perubahan yang terjadi setelah
yang baik. Berdasarkan studi yang adanya experimen (Perlakuan)
dilakukan oleh Suratmi (2012) RSUD (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini
Dr.Soegiri Lamongan merupakan salah dilaksanakan di Bangsal Pria RSUD Datoe
satu rumah sakit yang sudah menerapkan Binangkang Kabupaten Bolaang
MAKP dengan menggunakan metode Mongondow pada bulan Desember 2016.
asuhan keperawatan tim sejak tahun 2010 Pengumpulan data dilakukan dengan
namun belum berjalan secara optimal. membagikan kuesioner kualitas pelayanan
Penerapan MAKP tim di RSUD Dr. keperawatan. Populasi dalam penelitian ini
Soegiri Lamongan belum ada pembagian adalah pasien di Bangsal Pria RSUD Datoe
yang jelas mengenai ketua tim, staf Binangkang. Jumlah sampel sebanyak 16
perawat, dan job description yang harus responden. Kriteria inklusi: Pasien di
dilakukan. Dari pengambilan data yang Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang
dilakukan penulis pada hari senin, tanggal Kotamobagu. Kriteria eksklusi: Tidak
17 oktober 2016 di RSUD Datoe bersedia menjadi responden, Pasien yang
Binangkang didapatkan jumlah pasien tidak diukur saat pre test.
yang dirawat berjumlah 82 orang. Data ini
merupakan data yang didapatkan dari SIMPULAN
jumlah kunjungan pasien di Bangsal Pria
pada bulan September. Ruang rawat inap Berdasarkan hasil penelitian dan
merupakan ruang untuk pasien yang pembahasan mengenai pengaruh
memerlukan asuhan dan pelayanan manajemen model asuhan keperawatan
keperawatan dan pengobatan secara professional tim terhadap kualitas
berkesinambungan lebih dari 24 jam pelayanan keperawatan di bangsal pria
(Direktorat bina pelayanan penunjang RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
medik dan sarana kesehatan, 2012). RSUD Bolaang Mongondow, maka dapat
Datoe Binangkang sebagai rumah sakit disimpulkan bahwa semakin baik
tipe c yang berada di kota kotamobagu. Di komunikasi oleh perawat kepada pasien
RSUD Datoe Binangkang kotamobagu atau keluarga pasien maka semakin baik
menerapkan MAKP tim namun dalam penilaian terhadap kualitas pelayanan
pelaksanaan asuhan keperawatan belum keperawatan, serta ada pengaruh
berjalan sesuai dengan yang manajemen model asuhan keperawatan
diharapkan.Berdasarkan studi yang professional tim terhadap kualitas
dilakukan oleh Fisella Kumajas (2014) di pelayanan keperawatan di bangsal pria
RSUD Datoe Binangkang didapatkan hasil RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
bahwa pasien kurang puas dengan Bolaang Mongondow.
pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat. DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T.
Achmadi, L. (2015). Gambaran Tingkat (2012). Manajemen keperawatan: aplikasi
Pengetahuan Perawat Dalam Penerapan MPKP di
Standar Asuahan Keperawatan Diruangan
Rawat Inap Interna Rsud Datoe rumah sakit. Jakarta: EGC.
Bhinangkang. Jurna
Simamora, Roymond H. (2010). Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju
Komunikasi dalam Keperawatan. Jember keperawatan profesional. Jakarta: TIM.
University Press.
Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi
Simamora, Roymond H. (2009). Proses Keperawatan. Yogyakarta: PT.
Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember Nuha Medika
University Press.
Wahid, Nurul. (2012). Pengantar
Simamora, Roymond H. (2008). Peran Dokumentasi Proses Keperawatan.
Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Jakarta: Trans Media
Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal Jakarta.
IKESMA.
Wartonah, Tartowo. 2006. Kebutuhan
Sitorus, R. (2006). Model praktik Dasar Keperawatan dan Proses
keperawatan profesional di rumah sakit. Keperawatan. Jakarta :
Jakarta: EGC.
Salemba Medika
Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi
kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Hubungan karakteristik perawat, motivasi,
Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010). dan supervisi dengan kualitas dokumentasi
Manajemen keperawatan. Jakarta: proses asuhan keperawatan. Jurnal
Erlangga. managemen keperawatan. Volume 1, No.
2; 107-114.
l
Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal
Universitas Sam Ratulangi. Diakses pada Universitas Jember.
30 September2016. Achmad, S. (2009). Dharma, K. (2011). Metodologi penelitian
Pengaruh Fungsi Pengarahan Kepala keperawatan. Jakarta : Trans Info
Ruang dan Ketua Tim Terhadap Kepuasan. MediaDirektorat Bina Pelayanan
Kerja Perawat pelaksana Di Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.
RSUDBlambangan Banyuwangi. Jurnal (2012). Pedoman Teknis BangunanRumah
FIK Universitas Indonesia.Bakri, dkk. Sakit Ruang Rawat Inap. Jakarta:
(2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kemenkes RI.
Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Hidayah, N. (2014). Manajemen
Surakarta: ModelAsuhan Keperawatan Profesional
UnibaPress.shadibakri.uniba.ac.id/ (MAKP) Tim Dalam Peningkatan
wpcontent/uploads/2016/03/ Kepuasan Pasien di rumah Sakit.
BukuErgonomi.pdf Jurnal Fakultas Ilmu
Desimawati, D.(2013). Hubungan Layanan KeperawatanUniversitas Islam Negeri
Keperawatan DenganTingkat Kepuasan Alauddin Makasar. Diakses Pada Tanggal
Pasien RawatInap Di Puskesmas 26 September 2016.
Hastono, P.S & Sabri, L. (2013). Statistik Simamora, Roymond H. (2010).
Kesehatan (Ed.1). Jakarta: Rajawali Komunikasi dalam Keperawatan. Jember
Pers.Hidayat, N. (2015). Hubungan University Press.
MutuPelayanan Keperawatan Dengan Simamora, Roymond H. (2009).
Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember
Inap Klinik Harapan Bersama Ambulu University Press.
Jember. Jurnal FIKES Universitas Simamora, Roymond H. (2008). Peran
Muhammadiyah Jember Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat
Kuntoro, A. (2010). Manajemen Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas
Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
Kumajas, F. (2012). Hubungan IKESMA.
karakteristik individu dengan kinerja Sitorus, R. (2006). Model praktik
perawat di ruang rawat inap penyakit keperawatan profesional di rumah sakit.
dalam rsud datoe binagkang kabupaten Jakarta: EGC.
bolaang mongondow. Jurnal PSIK FK Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi
Universitas Sam Ratulangi.Diakses pada kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
30 september 2016. Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010).
Lestari, C (2010). Analisis Kepatuhan Manajemen keperawatan. Jakarta:
Perawat Pada Standar AsuhanKeperawatan Erlangga.
Di Unit Rawat Inap Kelas III RSU Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T.
PKUMuhammadiyah BantulYogyakarta. (2012). Manajemen keperawatan: aplikasi
Jurnal FKM Universitas Ahmad Dahlan MPKP di
Yogyakarta. Malik, D (2014). Hubungan rumah sakit. Jakarta: EGC.
Tingkat Pendidikan Perawat dengan Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju
MutuPelayanan Keperawatan Pada Pasien keperawatan profesional. Jakarta: TIM.
di Rumah Sakit Daerah Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi
Kalisat Jember. Jurnal FIK Universitas Proses Keperawatan. Yogyakarta: PT.
Muhammadiyah Jember.Marquis, L.B. Nuha Medika
(2010). Kepemimpinan danmanajemen
keperawatan. Jakarta: EGC Notoadmojo, S Wahid, Nurul. (2012). Pengantar
(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Dokumentasi Proses Keperawatan.
Jakarta:Rineka Cipta Keperawatan Jakarta: Trans Media
Profesional. edisi 2. SalembaMedika: Jakarta.
Jakarta.`Nursalam. (2011). Wartonah, Tartowo. 2006. Kebutuhan
ManajemenKeperawatan Aplikasi dalam Dasar Keperawatan dan Proses
Praktik Keperawatan Profesional.edisi 3. Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika: Jakarta.`Nursalam. Salemba Medika
(2012). Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Manajemen Keperawatan. edisi 3. Salemba Hubungan karakteristik perawat, motivasi,
Medika: JakartaNursalam. (2008). dan supervisi dengan kualitas dokumentasi
Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam proses asuhan keperawatan. Jurnal
Pendekatan pengalaman, EGC: managemen keperawatan. Volume 1, No.
JakartaSetiadi (2013). Konsep dan Praktik 2; 107-114.
Penulisan Riset Keperawatan. Ed.2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai