Anda di halaman 1dari 34

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Mata Kuliah : Sistem Akuntansi

Oleh :

1. Haviza Febriani [061830500384]

2. Irliza Aulia Nisa [061830500385]

3. Septifani Trida Aprilia [061830500463]

Kelompok 1

Kelas 3AD

Dosen Pengampu : Eka Jumarni Fithri, S.E., M.Si., Ak., CA.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjakan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ini dengan
tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan guna menyelesaikan tugas mata kuliah
Sistem Akuntansi.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan
pengalaman dan kemampuan dalam menyusun makalah ini. Namun berkat bantuan dari
semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Eka Jumarni Fithri, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Akuntansi yang telah banyak membimbing serta memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam mengerjakan makalah ini masih ada kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat khusunya bagi kami sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Palembang, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

A. SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI ................................................................. 1

1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Tunai ............................................................ 1

1.2 Fungsi yang Terkait ..................................................................................................... 2

1.3 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai ....................... 2

1.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................................................ 6

1.5 Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai .................................. 8

1.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Tunai ............................................................. 9

1.7 Sistem Pengendalian Internal..................................................................................... 12

B. SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT ............................................................. 13

1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ......................................................... 13

1.2 Fungsi yang Terkait ................................................................................................... 13

1.3 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit .................... 14

1.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan .......................................................................... 14

1.5 Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ............................... 15

1.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit .......................................................... 16

1.7 Sistem Pengendalian Internal ..................................................................................... 21

C. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERKOMPUTERISASI ............. 22

1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi ....................... 22

1.2 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi ................... 22

1.3 Software yang Digunakan .......................................................................................... 28

1.4 Flowchart Sistem Penjualan dalam Lingkungan Pengolahan Data Elektronik ......... 29

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 31

ii
A. SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dilihat dari kemampuannya dalam


memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat
mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta
dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin
banyak penjualan maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu mencapai
volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan
perusahaan.
Menurut Mitra (2009:10) “sistem akuntansi penjualan tunai adalah metode dan
prosedur pencatatan dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis,
menggolongkan dan melaporkan atas pembayaran harga barang yang terlebih dahulu
dilakukan pembeli sebelum barang diserahkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
berupa informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan”.
Aktivitas utama sebuah perusahaan dagang adalah berada pada aktivitas penjualan.
Mulyadi (2008:455-456) menyatakan bahwa dalam penjualan tunai, pembeli
diwajibkan untuk melakukan pembayaran harga barang secara penuh terlebih dahulu
supaya barang dapat dikirim ke pembeli, sehingga transaksi pejualan tunai dapat
dicatat oleh perusahaan. Sistem penjualan merupakan sistem yang melibatkan sumber
daya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk
mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan oleh manajer.
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2014:413) sistem informasi
akuntansi penjualan tunai termasuk dalam siklus pendapatan. Siklus pendapatan
merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang
terus-menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima
kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
penjualan tunai merupakan suatu rangkaian aktivitas bisnis dan operasi yang
memproses data dan transaksi mengenai aktivitas penjualan tunai guna menghasilkan

1
informasi mengenai penjualan tunai yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan,
pengendalian bisnis, dan pengoperasian bisnis.

1.2 Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi (2010:462) fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai adalah :

1. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli untuk kepentingan harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi Kas
Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai sebagai
penerima kas dari pembeli.
3. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan
barang yang di pesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi
pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Dalam tarnsaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk
membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya
kepada pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

1.3 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Setiap transaksi penjualan harus didukung dengan dokumen bisnis yang


menunjukkan bukti penjualan secara tertulis. Dokumen merupakan formulir khusus
yang digunakan untuk mencatat data tentang aktivitas bisnis untuk pengawasan dan
pengendalian serta akurasi yang lebih baik. Dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi penjualan tunai menurut Mulyadi (2010:463) :

a. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan

2
oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur penjualan tunai dapat
digunakan untuk merekam data mengenai nama pembeli dan alamat pembeli,
tanggal transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga,
nama dan kode wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi. Faktur
penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar
pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.

b. Pita Register Kas (Cash Register Tape)

Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh
fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.

TERIMA KASIH
*

12.500,00
15.000,00
20.000,00
57.000,00
75.000,00

179.500,00 ST
180.000,00
500,00 C

3
c. Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit
dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit.

d. Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan barang kepada
perushaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam
penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan
umum.

e. Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Copy faktur penjualan
COD diserahkan kepada pembeli melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos,
atau perusahaan angkutan umum dan diminta tanda tangan penerimaan barang dari
pembeli sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pembeli. Tembusan faktur
penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar
oleh pembeli pada saat penyerahan barang yang dipesan pembeli.

4
f. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti
setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan
penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar tembusannya
diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan di cap oleh bank sebagai
bukti penyetoran kas ke bank.

g. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Data yang direkam
dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom “pemakaian”.

5
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi
pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok yang dijual.

1.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai (Mulyadi,
2010:468 ) adalah :

a. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas
data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen
memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka
waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis
produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.

6
b. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan
kas dari berbagai sumber, di antaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk
yang dijual.

d. Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya


harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan oleh fungsi
gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam fungsi
gudang.

7
e. Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data
kuantitas persediaan yang disimpan digudang. Catatan ini diselenggarakan oleh
fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam
gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat
berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

1.5 Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2010:469) jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan


tunai adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat
faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi
pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

8
2. Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli
dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap “lunas” pada
faktur penjualn tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut
melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur Penyerahan Barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan


tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu fungsi
akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu
persediaan.

5. Prosedur Penyetoran Kas Bank

Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera


ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas
menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal kas
berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan
berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan kartu
rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial
sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan kedalam jurnal
umum.

1.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2010:469) jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan


tunai adalah sebagai berikut :

9
Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Suatu Toko Buku

Bagian Order Penjualan Bagian Kasa

Mulai 1

1
Menerima FPT Menyetorkan
order dari uang ke bank Setiap hari
pembeli

Menerima uang
Mengisi dan
Bukti Setor
FPT mengoperasikan
register kas

3
Membubuhkan
2 cap “Lunas”pada 5
FPT
1
FPT

N
Pita Register Kas

1
Diserahkan kepada FPT
pembeli untuk Bersama dengan
pembayaran ke penyerahan barang
bagian kasa ke bagian kasa

1
2

Diserahkan ke
pembeli untuk
pengembalian barang

Keterangan :
FPT = Faktur Penjualan Tunai

10
Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Suatu Toko Buku

Bagian Pembungkusan Bagian Akuntansi

2 3 4 5

Via pembeli

2 Pita Register Kas Pita Register Kas 1


FPT Bukti Setor
1 1
FPT FPT

Membubuhkan
Membungkus cap “sudah
barang diambil” pada Membandingkan
FPT lb.2
Mencatat bukti setor
FPT dengan jumlah
rupiah FPT

N T
Menyerahkan
Jurnal
barang
Penerimaan
kepada Kas
pembeli

Membandingkan
FPT lb.1 & lb. 2

Selesai

Pita Register Kas


1
FPT 2
FPT

Bersamaan
dengan
penyerahan
barang

Kepada pembeli

11
1.7 Sistem Pengendalian Internal

Sebuah sistem informasi akuntansi memerlukan pengendalian intern guna mengontrol


berjalannya sistem. Berikut adalah unsur pengendalian intern yang seharusnya ada
dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (2001:470).

1) Organisasi

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas


b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas,
fungsi pengirim

2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan


menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap
“lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur
tersebut.
c. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari
bank penerbit kartu kredit.
d. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
e. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

3) Praktik yang Sehat

a. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya


dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada
hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
c. Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodic dan secara
mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

12
B. SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka
waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut (Mulyadi,
2001: 212).

1.2 Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi (2001:213) fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit
adalah:

a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit
order dari pelanggan untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order
tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dari gudang
mana barang yang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini
juga bertanggung jawab untuk membuat back order.

b. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang
yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order
pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan dan untuk menjamin bahwa
tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang
berwenang.

e. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi
penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para

13
debitur, membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang
dijual ke dalam kartu persediaan.

f. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi
penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada
debitur dan membuat laporan penjualan.

1.3 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit antara lain (Mulyadi,
2001:216) :

a. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Surat order pengiriman dan tembusannya merupakan dokumen pokok untuk


memproses penjualan kredit kepada pelanggan.

b. Faktur dan Tembusannya

Faktur dan tembusannya merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk
mencatat timbulnya piutang.

c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang


digunakan untuk menghitung total harga produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.

d. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam


jurnal umum.

1.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit (Mulyadi,
2001: 218) adalah:

a. Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik tunai maupun
kredit.
b. Kartu piutang

14
Kartu piutang merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang
persediaan kepada tiap-tiap debiturnya.

c. Kartu persediaan

Kartu persediaan merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis
persediaan.

d. Kartu gudang

Kartu gudang diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.

e. Jurnal umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama
periode akuntansi tertentu.

1.5 Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001:219-220) jaringan prosedur yang membentuk sistem


penjualan tunai adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan
kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai
fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi
dalam melayani order dari pembeli.

b. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada
pembeli tertentu dari fungsi kredit.

c. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari
fungsi penjualan.
d. Prosedur Penagihan

15
Dalam prosedur ini, penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya
kepada pembeli. Dalam metode tertentu, faktur penjualan dibuat oleh fungsi
penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order
pengiriman.

e. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam
kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen
tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

f. Prosedur Distribusi Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut


informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok
produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

1.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001:230) jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan


kredit adalah sebagai berikut :

16
17
18
19
20
1.7 Sistem Pengendalian Internal

1) Organisasi

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit


b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit
c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas
d. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu
fungsi tersebut.

2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan


menggunakan formulir surat order pengiriman
b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan
tanda tangan pada credit copy atau yang merupakan tembusan surat order
pengiriman
c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan
cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat
order pengiriman
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan
potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan
surat keputusan mengenai hal tersebut
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan
tanda tangan pada faktur penjualan
f. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas
masuk, dan memo kredit)
g. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung
dengan surat order pengiriman dan surat muat.

3) Praktik yang Sehat

a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaian nya


dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan

21
b. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan
c. Secara periodik, fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang (account
receivable statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan
piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut
d. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol
piutang dalam buku besar.

C. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERKOMPUTERISASI

1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komputerisasi adalah penggunaan


komputer secara besar-besaran. Maksud dari penggunaan komputer tersebut adalah
penggunaan dalam menghitung dan mengolah data. Sistem Informasi Akuntansi dapat
dilakukan secara manual dan secara terkomputerisasi (Bodnar & Hodwood, 2006).
Menurut Winarno (2006:1.9) sistem informasi akutansi terkomputerisasi merupakan
pencatatan dan pengolahan data yang dikerjakan secara terotomatisasi dengan
menggunakan perangkat komputer.
Berdasarkan pengertian-pengertian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi merupakan sistem
berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data dari transaksi penjualan tunai
menjadi sebuah informasi yang mencakup siklus pemrosesan transaksi, penggunaan
teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.

1.2 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi

Perancangan sistem informasi penjualan terkomputerisasi merupakan


pengembangan sistem pencatatan dan pengolahan data dari transaksi penjualan yang
menghasilkan informasi untuk manajemen dengan berbasis komputer. Pengembangan
sistem digunakan untuk memudahkan suatu perusahaan dalam menghasilkan informasi
yang dibutuhkan. Informasi tersebut diperoleh dari pengolahan data-data transaksi
yang berkaitan dengan penjualan pada perusahaan. Perancangan sistem informasi
akuntansi penjualan terkomputerisasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

22
1) Permodelan Database

Data model merupakan cara untuk menggambarkan data yang digunakan dan
diciptakan dalam sistem bisnis (Fatta, 2007:121). Permodelan database pada suatu
sistem dapat digambarkan melalui Entity Relationship Diagram (ERD). ERD
merupakan salah satu cara permodelan data berupa gambar atau diagram yang
menunjukkan informasi dibuat, disimpan, serta digunakan dalam sistem bisnis.
ERD berguna untuk memodelkan sistem yang dikembangkan, karena ERD dapat
menunjukkan macam data serta kerelasian data yang diperlukan.

2) Permodelan Proses

Tahap permodelan proses berfungsi dalam pembuatan model aplikasi. Permodelan


proses memudahkan user untuk memahami sistem yang akan dikerjakan.
Permodelan proses digambarkan melalui Data Flow Diagram (DFD) sebagai
berikut :
a. Diagram Konteks
b. DFD Tingkat Nol
c. DFD Tingkat 1

3) Desain Interface

Pada tahap ini, desain interface yang dibuat adalah desain database, desain input,
dan desain output. Tabel yang akan dibuat pada setiap desain adalah sebagai
berikut:

4) Desain Database

Desain database adalah proses perancangan database yang memuat data untuk
diolah untuk menjadi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan database
tersebut ditampilkan dalam bentuk softfile maupun hardfile. Desain database
digunakan untuk menginput data-data yang diperlukan oleh sistem baru. Database
dari desain database tersebut terdiri dari:

(1) Tabel Admin


Tabel yang menyimpan data registrasi account admin, dalam hal ini adalah
pemilik toko. Data yang tersimpan tersebut berisi username dan password.

23
(2) Tabel User
Tabel yang menyimpan data registrasi account karyawan operator, yaitu
karyawan bagian kasir. Data tersebut berupa user name dan password.

(3) Tabel Jenis Barang


Tabel jenis barang menyimpan data barang mengenai jenis- jenis barang yang
terdapat pada toko.

(4) Tabel Persediaan Barang


Tabel persediaan barang menyimpan data berkaitan dengan barang yang
terdapat pada persediaan barang dagang.

(5) Tabel Karyawan


Tabel karyawan menyimpan data yang berkaitan dengan data diri karyawan
yang bertugas sebagai kasir.

(6) Tabel Penjualan


Tabel penjualan berfungsi untuk menyimpan data mengenai waktu terjadinya
transaksi.

(7) Tabel Penjualan Detail


Tabel penjualan detail berfungsi untuk menyimpan data menyangkut
penjualan.

5) Desain Input

Desain input merupakan proses pemilihan data apa saja yang akan dimasukkan
menjadi input. Data-data yang dimasukkan kedalam program tersebut akan
menghasilkan output yang berguna sebagai informasi bagi pengguna sistem.
Desan input yang dirancang meliputi beberapa form berikut :

(1) Form Log In Admin


Digunakan untuk masuk ke dalam menu utama sistem oleh admin toko.

(2) Form Log In User


Digunakan untuk masuk ke dalam menu transaksi penjualan oleh karyawan
bagian kasir.

(3) Form Menu Utama


Form menu utama berisi menu-menu yang dapat digunakan oleh admin
untuk menginput dan menampilkan data yang dibutuhkan oleh admin.

24
(4) Form Data Barang
Digunakan oleh admin untuk menampilkan dan mengubah data stok barang
dagang.

(5) Form Tambah Data Barang


Digunakan untuk menginput data persediaan barang dagang oleh admin.

(6) Form Jenis Barang


Form jenis barang digunakan oleh admin untuk menampilkan dan
mengubah data jenis-jenis barang dagang.

(7) Form Tambah Data Jenis Barang


Digunakan oleh admin untuk menginput data jenis barang dagang pada
toko.

(8) Form Detail Data User


Digunakan oleh admin untuk menginput data lengkap karyawan yang
bertugas sebagai kasir.

(9) Form Transaksi Penjualan


Form transaksi penjualan digunakan user untuk mengisi waktu terjadinya
transaksi penjualan.

(10) Form detail Transaksi Penjualan


Form detail transaksi penjualan digunakan user untuk menginput data
penjualan.

(11) Form Laporan Penjualan


Form laporan penjualan digunakan untuk menentukan kategori output yang
diinginkan oleh admin.

(12) Form Laporan Penjualan Semua Transaksi


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan menjadi laporan penjualan secara keseluruhan.

(13) Form Laporan Penjualan Harian


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan menjadi laporan penjualan dalam satu hari.

(14) Form Laporan Penjualan Bulanan


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk

25
mengubah data penjualan menjadi laporan penjualan dalam satu bulan.

(15) Form Laporan Penjualan Tahunan


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan menjadi laporan penjualan dalam satu tahun.

(16) Form Laporan Penjualan dalam Rentang Waktu Tertentu Form laporan
Penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk mengubah data
penjualan menjadi laporan penjualan dengan rentang waktu tertentu.

(17) Form Laporan Penerimaan Kas


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan
penerimaan kas.

(18) Form Laporan Penerimaan Kas Semua Transaksi


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan
penerimaan kas secara keseluruhan.

(19) Form Laporan Penerimaan Kas Harian


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan
penerimaan kas dalam satu hari.

(20) Form Laporan Penerimaan Kas Bulanan


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan
penerimaan kas dalam satu bulan.

(21) Form Laporan Penerimaan Kas Tahunan


Form laporan penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk
mengubah data penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan
penerimaan kas dalam satu tahun.

(22) Form Laporan Penerimaan Kas Rentang Waktu Tertentu Form laporan
Penjualan semua transaksi digunakan oleh admin untuk mengubah data
penjualan dan data persediaan barang menjadi laporan penerimaan kas
dengan rentang waktu tertentu

26
(23) Form Pengaturan User
Form pengaturan user digunakan untuk menampilkan pengaturan berkaitan
dengan data user.

(24) Form Tambah Data User


Form tambah data user digunakan oleh admin untuk menambah data
karyawan yang berwenang untuk mengoperasikan program.

(25) Form Ubah User


Digunakan oleh admin untuk mengubah data user yang telah diinput oleh
admin.

6) Desain Output

Desain Output yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi penjualan


terkomputerisasi ini merupakan laporan-laporan yang terdiri dari:

(1) Laporan Persediaan Barang


Laporan persediaan barang merupakan output yang memberikan informasi
mengenai jumlah persediaan barang dagang yang dimiliki oleh toko.

(2) Bukti Transaksi Penjualan


Bukti transaksi penjualan merupakan output dari terjadinya transaksi
penjualan dan digunakan sebagai bukti transaksi.

(3) Laporan Penjualan Seluruh Transaksi


Laporan penjualan seluruh transaksi merupakan output yang memberikan
informasi mengenai jumlah penjualan secara keseluruhan.

(4) Laporan Penjualan per Hari


Laporan penjualan per hari merupakan output yang memberikan informasi
mengenai jumlah penjualan dalam satu hari pada tanggal tertentu.

(5) Laporan Penjualan per Bulan


Laporan penjualan per bulan merupakan output yang memberikan informasi
berkaitan dengan jumlah penjualan dalam satu bulan pada bulan tertentu.

(6) Laporan Penjualan per Tahun


Laporan penjualan per tahun merupakan output yang memberikan informasi
berkaitan dengan jumlah penjualan dalam satu tahun pada tahun tertentu.

27
(7) Laporan Penjualan Rentang Waktu Tertentu
Laporan penjualan rentang waktu tertentu merupakan output yang
memberikan informasi mengenai jumlah penjualan dalam rentang waktu
yang diinginkan.

(8) Laporan Penerimaan Kas Seluruh Transaksi


Laporan penerimaan kas seluruh transaksi merupakan output yang
menginformasikan mengenai laba yang diterima oleh toko dari keseluruhan
transaksi.

(9) Laporan Penerimaan Kas per Hari


Laporan penerimaan kas per hari merupakan output yang menginformasikan
mengenai laba yang diterima oleh toko dalam satu hari pada tanggal
tertentu.

(10) Laporan Penerimaan Kas per Bulan


Laporan penerimaan kas per bulan merupakan output yang
menginformasikan mengenai laba yang diterima oleh toko selama satu bulan
pada bulan tertentu.

(11) Laporan Penerimaan Kas per Tahun


Laporan penerimaan kas per tahun merupakan output yang
menginformasikan mengenai laba yang diterima oleh toko dalam satu tahun
pada tahun tertentu.

(12) Laporan Penerimaan Kas Rentang Waktu Tertentu


Laporan penerimaan kas rentang waktu tertentu merupakan output yang
menginformasikan mengenai laba yang diterima oleh toko pada rentang
waktu yang diinginkan.

1.3 Software yang Digunakan

a. Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic merupakan bahasa pemrogaman yang digunakan untuk


membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis GUI Graphical User Interface.
Beberapa kemampuan Microsoft visual basic, antara lain:
1) Untuk membuat aplikasi berbasis Windows.
2) Untuk membuat objek-objek pembantu program.

28
3) Untuk menguji program dan menghasilkan program berakhiran EXE yang
dapat langsung dijalankan.

Microsoft Visual basic biasanya digunakan dalam dunia bisnis, yaitu digunakan
dalam perhitungan gaji penjualan barang dan lain-lain.

b. SQL

SQL server merupakan salah satu database relasional yang banyak digunakan di
dunia usaha. SQL Server merupakan sebuah sistem yang menawarkan dua fitur
untuk mengelola data database. Fitur-fitur tersebut yaitu:
1) Menggunakan Enterprise manager
2) Menggunakan query analyzer.

1.4 Flowchart Sistem Penjualan dalam Lingkungan Pengolahan Data Elektronik

Sistem Penjualan dalam Lingkungan Pengolahan Data Elektronik

Dari Bagian Pengiriman via


6 1 4 5
Bagian Order Penjualan

2
Surat Muat Surat Muat Surat Muat Penyimpangan 1
1 SOP 1 SOP 1 Jurnal
Surat Order 3 Penjualan
Pengiriman 2 Batch Transfer Form 3
Faktur 1 2
Faktur 1
2

Menggabung
SOP dalam Ke
batch, membuat Departemen
Surat Muat
batch total AKuntansi
SOP 1

Batch Transfer Form

Mengisi
Batch
Transfer Batch Input
Form Control
Totals Log

Surat Muat
Ke
SOP 1 Wiraniaga
6
Batch Transfer Form N

Dibandingkan
Ke Departemen Log and
Akuntansi Control Totals

Ke
Pelanggan
1

29
2 3

Surat Muat
SOP 1

Batch Transfer Form


Arsip
Transaksi
Penjualan

Key to Tape, Run 1


Verifikasi
Sort and Edit

Penyimpangan dan
4
Control Totals

Arsip Arsip
Transaksi Transaksi
Penjualan Penjualan
Arsip
yang Valid
induk
Harga
Jual

Run 2 Arsip
Arsip
induk
induk Print faktur, jurnal
Piutang
Piutang dan update arsip
(up dated)
induk piutang

3
Jurnal Penyimpangan dan
2 Penjualan Control Totals
Faktur 1

30
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat, 2019.

Rama, Dasaratha V., dan Jones, Frederick L. Sistem Informasi Akuntansi. Buku 2. Jakarta :

Salemba Empat, 2009.

Romney, Marshall B., dan Steinbart, Paul John. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13.

Jakarta : Salemba Empat, 2015.

Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Empat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Harjanti, Sari Dewi, 2012. Sistem Penjualan Rumah Primary dengan Tunai / Kredit pada Era

Athaya. Tugas Akhir pada Program Studi Diploma III Akuntansi. Fakultas Ekonomi,

Universitas Sebelas Maret.

31

Anda mungkin juga menyukai