Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

FARMAKOGNOSI

MAKALAH TUMBUHAN OBAT INDONESIA ALANG-ALANG


(IMPERATA CYLINDRICA)

OLEH :
LILIS ARLESI 173110096
MEGA TRI PUSPITA PUTRI 173110109
NILA NURMALA SARI 173110123
NANDA FAHSTA RHEZA 173110119
M. ANDIKA RIVALDI 173110113

DOSEN PENGAMPU : NOPIYANSAH S,SI,APT

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG
LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik danhidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang“Makalah Tumbuhan Obat
Indonesia Alang-Alang (Imperata cylindrica)”ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami ucapkan terima kasih pada Asisten Dosen mata kuliah farmakognosi
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Bandar Lampung, 26 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Masalah 1

BAB II ISI 3

2.1 Pengertian Tumbuhan Obat 3

2.2 Klasifikasi Alang-Alang (Imperata cylindrica) 4

2.3 Morfologi atau Deskripsi Alang-Alang (Imperata cylindrica) 6

2.4 Bioaktivitas dan Kandungan Kimia pada Alang-Alang (Imperata cylindrica) 9

2.5 Keamanan dan LD50 Alang-Alang (Imperata cylindrica) 17

BAB III PENUTUP 19

3.1 Kesimpulan 19

3.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu.
Bahkandipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun,
karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang
farmakologidan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter
karena lebihmempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara
laboratorium,dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan
secaralaboratorium.Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya
krisis moneter, masyarakatterdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh
dikatakan bebas darikomponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang
kemungkinan dapat berakibatfatal bagi kesehatan tubuh.Karena dengan perkembangan
teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yangtelah bisa dibuktikan
khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan
penyakit tanpa menimbulkan efek samping.Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan
sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena
pentingnya tanaman-tanaman obat tersebutmaka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Apa pengertian tanaman obat?
b. Bagaimana klasifikasi tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)?
c. Bagaimana morfologi atau deskripsi tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)?
d. Apa saja kandungan kimia tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)?
e. Bagaimana bioaktivitas tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)?
f. Bagaimana keamanan dan LD50 tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1
a. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari tanaman obat
b. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi tanaman obat Alang-alang (Imperata
cylindrica)
c. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami morfologi atau deskripsi tanaman obat
Alang-alang (Imperata cylindrica)
d. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami kandungan kimia dan struktur kimia
tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)
e. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana bioaktivitas tanaman obat Alang-alang
(Imperata cylindrica)
f. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami keamanan dan LD50 tanaman obat
Alang-alang (Imperata cylindrica)

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Tanaman Obat

Pengertian mengenai tanaman obatt radisional diIndonesia telah diterapkan dengan


peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.179/Menkes/Per/VII/76. Peraturan
tersebut menjelaskan bahwa obat tradisional adalah obat jadi atau bungkus yang berasal dari
bahan tumbuhan-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sedia angaleniknya atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha
pengobatan berdasarkan pengalaman(Rosita, 2015)

Tanaman obat adalah aneka tanaman obat yang dikenali sebagai tanaman untuk obat-
obatan. Tanaman obat dapat dengan mudah ditemukan disekitar kita karena Indonesia
mengenal pengobatan herbal sudah sejak beribu tahun yang lalu(Rosita, 2015).

Tanaman obat merupakan spesies tanaman yang diketahui, dipercaya dan benar-benar
berkhasiat sebagai obat. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang
berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung efek resultan/sinergi dari
berbagai zat yang berfungsi mengobati(Rosita, 2015).

MenurutZuhud, EkarelawandanRiswandalamUtami(2013), tanaman obat terbagi dalam


tiga jenis(Rosita, 2015) :

a. Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya
memiliki khasiat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.

b. Tanaman obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan
penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.

c. Tanaman obat potensial, merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung


senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara
ilmiah medis atau penggunaanya sebagai bahan obatt radisional perlu ditelusuri.
3
Sedangkan menurut Indriati (2014, h. 52) mengemukakan bahwa obat tradisional
adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-menurun, berdasarkan resep nenek
moyang, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat gaib maupun
pengetahuan tradisional (Rosita, 2015).

Dari beberapa pendapat para ahli, dapatdi simpulkan bahwa tanaman obat adalah
tanaman yang diketahui, dipercaya dan terbukti dapat menjaga kesehatan bahkan dapat
menyembuhkan suatu penyakit. Tanaman obat tradisional adalah tanaman yang terbukti
mengandung khasiat dan diolah secara tradisional oleh masyarakat dahulu dan diturunkan
secara turun menurun(Rosita, 2015).

2.2 Klasifikasi Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan yang dikenal sebagai gulma,


tumbuh  merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tingginya bisa mencapai 30
– 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar
(Hembing, 2008). Alang-alang ditempatkan dalam anak suku Panicoideae.

Gambar 1. Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Klasifikasi alang-alang yaitu sebagai berikut (Yuwono, 2015) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

4
Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica

Alang-alang sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih
dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa negara, spesies ini
tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000 m, dan tercatat tumbuh
pada ketinggian hingga 2700 m dpl di Indonesia. Rumput ini dijumpai pada kisaran habitat
yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi
sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di padang-padang rumput, daerah-daerah pertanian,
dan perkebunan. Selain itu juga pada kawasan-kawasan hutan gundul (Yuwono, 2015).

Berbeda daerah, berbeda pula nama alang-alang yang dikenal oleh masyarakat sekitar.
Adapun nama asing tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica. L) adalah :

Malaysia : lalang, alang-alang

Papua New Guini : kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Cental Province)

Philippines : kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao)

Burma (Myanmar) : kyet-mei

Thailand : ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son) (Jaya, 2007)

Tak hanya nama asing, penyebutan nama alang-alang juga berbeda-beda pada setiap
daerah yang terdapat di Indonesia, yaitu :

Aceh : Naleueng lakoe

Gayo : Jih
5
Batak : Rih, Ri

Nias : Oo

Minang kabau : Alalang, hilalang, ilalang

Lampung : Lioh

Dayak : Halalang, tingen, padang, tingan, puang, buhang, belalang

Sunda : Eurih

Jawa : Alang-alang kambengan

Madura : Kebut, lalang

Bali : Ambengan, lalang

Flores : Kii, Rii

Gorontalo : Padengo, Padanga

Bugis : Deya

Seram : Erer, muis, wen

Ambon : Weli, welia, wed (Jaya, 2007)

2.3 Morfologi atau Deskripsi Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Alang-alang, ilalang atau lalang, bahasa latin disebut Imperata Cylindrica L. Raeusch.
Tanaman ini termasuk jenis gulma, rumput berdaun tajam yang tumbuh liar diantara lahan
perkebunan. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bladygrass, Cogongrass, Speargrass,
Silver-spike atau Satintail (JamuIn, 2017).

Rumput alang-alang menyebar secara alami, dapat ditemukan di India, Asia timur,
Asia Tenggara, Asia Utara, Mikronesia, Australia, Eropa, Afrika, dan Amerika.
Perkembangan tanaman dianggap sangat invasif, sering dianggap sebagai gulma yang sangat
6
mengganggu pertanian. Tetapi dalam pengobatan herbal, tanaman ini justru dicari karena
sangat ampuh mengobati penyakit sipilis, kencing darah/nanah atau gonore(JamuIn, 2017).

Akarnya memiliki tunas yang merayap di dalam tanah, panjang dan bersisik. Biasanya
sistem perakarannya serabut dan banyak memiliki rambut akar yang lebat dan ujungnya
meruncing. Pada setiap ujungnya terdapat kaliptra yang berfungsi untuk menembus tanah
dan melakukan banyak percabangan(Syahputra, 2013).

Gambar 2. Akar/rimpang tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Batang alang-alang ini memiliki tinggi 1,2-1,5 m. Permukaan batang alang-alang ini
beruas-ruas. Ruas tersebut sebagai tempat duduknya daun. Arah tumbuhnyya batang alang-
alang ini ke atas. Batang menjulang berbunga naik keatas tanah(Syahputra, 2013).    

Gambar 3. Batang tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica)

7
Daun alang-alang berbentuk garis lanset dengan pangkal menjepit dan berbentuk
talang. Panjangnya sekitar 15-80 cm. Tepi daunnya juga sangat kasar, pada pangkal
berambut panjang, dengnan tulang daun tengah yang lebar dan pucat. Alang-alang juga
memiliki malai yang panjangnya 10-20cm(Syahputra, 2013).

Gambar 4. Daun tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Bunga alang-alang ini memiliki benag sari yang kerap kali dengan 2 kepala sari putih
atau ungu. Tangkai putik 2 dengan kepala putik yang panjang berwarna ungu dan muncul
dari anak bulir yang panjangnya 4 mm, putih ataupun keunguan(Syahputra, 2013).

Gambar 5. Bunga tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica)

8
Buah alang-alang ini tidak begitu terlihat tetapi ketika masak buah alang-
alangberfungsi sebagai alat untuk melayang. Berbentuk bulat panjang dengan ujung buah
yang runcing. Buahnya di tutupi oleh daun pelindung dan apabila sudah masak buahnya akan
rontok(Syahputra, 2013).

2.4 Bioaktivitas dan Kandungan Kimia pada Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Alang-alang yang merupakan gulma pengganggu tumbuhan sekitar, ternyata memiliki


banyak kandungan kimia berupa selulosa seperti alfa-cellulose (1), holocellulose (2),
hemicellulose (3), lignin (4), dan etanol (5) (Kartikasari et al., 2013).

CH3OH
H O
H
CH3OH OH H
H O O H
H OH
H
CH3OH OH H
H O O
H OH
H
OH H
O
OH
H
alf a-cellulose (1)

CO2H
H
H O
H
H

H2CO
H OH

H H O H

H O O
O H H O
H OH H H
OH H H OH H
O H H O H
O
H OH H H OH
5 5

Hemicellulose (3)

9
OH HO OH
Lignin

Lignin O OMe

OMe

OH

O
O O

OMe
MeO

O
OH O

OH
OH OH
OH
OH
OH OH
O
O
OMe
OMe

MeO OMe
O O

OH

Lignin (4)

OH
ethanol (5)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Promdee (2013), bio-oil synthesis of pyrolysis
yang dilakukan menghasilkan senyawa yang mengandung oksigen dengan gugus hidroksil
dan karboksil diantaranya adalah phenol (6); 2,6-dimethoxyphenol (7); 2-methylphenol (8);
4-ethyl-2-methoxyphenol (9); 2,3-dimethylphenol (10); 4-ethylphenol (11); 3-methylphenol
(12); 2-methoxyphenol (13); 3,4-dimethylphenol (14); 2,4-dimethylphenol (15); dan 1,2-
benzyldione (16)(By, Of and Imperata, 2013).

10
OH OH

O O

OH

phenol (6) 2,6-dimethoxyphenol (7) 2-methylphenol (8)

OH

OH

O
4-ethyl-2-methoxyphenol (9) 2,3-dimethylphenol (10)

HO OH
HO

4-ethylphenol (11) 3-methylphenol (12) 2-methoxyphenol (13)

OH

HO
3,4-dimethylphenol (14) 2,4-dimethylphenol (15)


C CH2

O
1,2-benzyldione (16)
Caution: Valence appears to be exceeded
Caution: A radical appears to be present

11
Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Wahyudi B pada tahun 2002, metabolit yang
telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin (17), isoarborneol (18), silindrin
(19), simiarenol (20), kampestenol (21), stigmasterol (22), beta-sitosterol (23), skopoletin
(24), skopolamin (25), p-hidroksibenzaldehida (26), katekol (27), asam klorogenat (28),
asam isoklorogenat (29), asam p-kumarat (30), asam neoklorogenat (31), asam asetat (32),
asam oksalat (33), asam d-malat (34), asam sitrat (35), potassium (0,75% dari berat kering),
sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin (36). Dari kandungan tersebut, dapat
diketahui bahwa alang-alang dapat bermanfaat sebagai pelembut kulit, peluruh air seni,
pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti pendarahan, penyakit kelamin (kencing
nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan penyakit syaraf) (Jaya, 2007).

H
H3C CH3

H3C
OH

O
H H
Arundoin (17) Isoarboreol (18)

H H

HO
campestenol (21)

12
H

H H
H
O
stigmasterol (22)

H H

OH
beta-sitosterol (23)

HO O

HO O O
O N O

O
scopolamin (25)
scopoletin (24)

13
OH
HO

O OH

catechol (27)
p-hydroxybenzaldehyde (26)

HO CO2H

HO O

OH
OH

chlorogenic acid (28) OH

HO OH

HO
O OH

O O
HO

HO

OH
isochlorogenic acid (29)

14
O

OH

HO
p-coumaric acid (30)

HO CO2H

HO O

OH
OH

neochlorogenic acid (31) OH


O
O
O
HO HO
OH OH

OH
O O OH
acetic acid (32) oxalic acid (33) d-malic acid (34)

H
N

O OH
O O
HO

HO OH
OH NH2

citric acid (35) 5-hydroxytryptamine (36)

15
Akar alang-alang memiliki banyak kandungan senyawa bioaktif. Akar alang-alang
mengandung senyawa golongan sterol (37), arundoin, fermenol, isoarborinol, katekol,
kumarat, asam asetat, asam malat, asam sitrat, dan kalsium. Akar dan daun alang-alang
mengandung beberapa turunan flavonoid, yaitu 3,4,7-trihidroksi flavon (38), 2,3-dihidroksi
flavon (39), flavonol tersubstitusi, 6-hidroksi flavanol (40). Fraksi etil asetat akar alang-alang
mengandung flavonoid yang termasuk ke dalam golongan flavon, flavonol, tersubstitusi pada
3-OH, isoflavon (41). Dalam fraksi air terkandung flavonoid golongan flavon tanpa OH
bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-OH, dan isoflavon(Arianti et al., 2012).

OH
HO O O
C

C OH OH

HO O O
3,4,7-trihydroxy flavone (38) 2,3-dihydroxy f lavone (39)

OH
O

O
HO
6-hydroxy flavanol (40) isoflavon (41)

Suatu penelitian farmasi menunjukkan bahwa ramuan jamu yang terdiri atas daun
salam, herba pegagan, akar alang-alang dan biji pala berhasil menurunkan tekanan darah
tinggi pada tikus jantan putih galur Sparague-Dawley yang sebelumnya telah diinduksikan
dengan Prednison dan garam yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi selama
kurang lebih 21 hari (Riset et al., 2017).

16
2.5 Keamanan dan LD50 Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Hepatoprotektor adalah senyawa atau zat yang berkhasiat melindungi sel hati terhadap
pengaruh zat toksik yang dapat merusak hati, bahkan dapat memperbaiki jaringan hati yang
telah rusak. Pemberian dosis tunggal 2000, 5000, 10000, 15000, dan 20000 mg/Kg BB tidak
menyebabkan kematian pada mencit setelah 24 jam pengamatan. Pengamatan bobot badan,
setelah perlakuan tidak menunjukkan adanya gejala-gejala toksik yang timbul pada hewan
uji. Bobot badan mencit pada semua kelompok mengalami peningkatan (Tabel 3)(Arianti et
al., 2012).

Peningkatan ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar alang-alang tidak toksik
setelah pemberian dosis tertinggi, yaitu 20000 mg/Kg BB. Nilai LD50 tidak dapat ditentukan
karena hingga dosis terbesar, yaitu 20000 mg/Kg BB, tidak menyebabkan kematian pada
mencit. Meskipun LD50 tidak dapat ditentukan melalui penelitian ini, namun dapat
dikatakan bahwa ekstrak etanol akar alang-alang praktis nontoksik berdasarkan klasifikasi
toksisitas (Tabel 1)(Arianti et al., 2012).

17
Tabel 1 : Kelas Toksisitas Peroral

Kelas LD50 (mg/Kg BB)


Super toksik <5

Ekstrem toksik 5 – 50

Sangat toksik 50 – 500

Cukup toksik 500 – 5000

Sedikit toksik 5000 – 15000

Praktis non toksik > 15000

BAB III

18
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan yang dikenal sebagai gulma,


tumbuh  merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah.
 Alang-alang dapat bermanfaat sebagai pelembut kulit, peluruh air seni, pembersih
darah, penambah nafsu makan, penghenti pendarahan, penyakit kelamin (kencing
nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan penyakit
 Alang-alang memiliki banyak senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan seperti
stigmasterol, katekol, selulosa dan lain-lain.

3.2 Saran

Disarankan kepada pemakalah selanjutnya untuk dapat lebih melengkapi makalah yang
telah dibuat oleh penulis dengan lebih lengkap lagi.

DAFTAR PUSTAKA
19
Arianti, R. et al. (2012) ‘AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR DAN TOKSISITAS AKUT
EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica )’.

By, B. S., Of, P. and Imperata, C. (2013) ‘C URRENT PROBLEMS . Alternative Feedstock’,
49(4), pp. 7–9.

JamuIn (2017) Morfologi Tanaman Alang-Alang Dan Kandungan Akar Ilalang. Available at:
http://www.jamuin.com/2017/05/morfologi-tanaman-alang-alang-dan.html. Diakses pada
16 September 2017

Jaya, A. S. (2007) ‘ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Efek Antipiretik


Infusum Batang Alang-Alang ... Antonius Satrya Jaya’.

Kartikasari, S. D. et al. (2013) ‘Potensi Alang-alang ( Imperata cylindrica ( L .) Beauv ) dalam


Produksi Etanol Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis’, 2(2).

Riset, A. et al. (2017) ‘Jurnal Kefarmasian Indonesia Aktivitas Ramuan Daun Salam , Herba
Pegagan , Akar Alang-Alang dan Biji Pala pada Tikus Hipertensi yang Diinduksi
Prednison dan Garam The Activities of Indonesian Bay-Leaves , Centella Herbs , Blady-
Grass Roots and Nutmeg Seed’, 7, pp. 87–94. doi: 10.22435/jki.v7i2.6328.87-94.

Rosita, L. (2015) KAJIAN TENTANG ETNOBOTANI, TANAMAN OBAT, OLEH MASYARAT


DESA BUDIHARJA KABUPATEN BANDUNG BARAT. Bandung Barat, Indonesia.

Syahputra, M. (2013) Laporan Herbarium Imperata cylindrica. Available at:


http://blogmulkan.blogspot.co.id/2013/12/imperata-cylindrica.html.Diakses pada 16
September 2017

Yuwono, S. S. (2015) Alang-Alang (Imperata cylindrica). Available at:


http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/alang-alang-imperata-cylindrica/.Diakses pada 16
September 2017

20

Anda mungkin juga menyukai