FARMAKOGNOSI
OLEH :
LILIS ARLESI 173110096
MEGA TRI PUSPITA PUTRI 173110109
NILA NURMALA SARI 173110123
NANDA FAHSTA RHEZA 173110119
M. ANDIKA RIVALDI 173110113
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG
LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik danhidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang“Makalah Tumbuhan Obat
Indonesia Alang-Alang (Imperata cylindrica)”ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami ucapkan terima kasih pada Asisten Dosen mata kuliah farmakognosi
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II ISI 3
3.1 Kesimpulan 19
3.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
a. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari tanaman obat
b. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi tanaman obat Alang-alang (Imperata
cylindrica)
c. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami morfologi atau deskripsi tanaman obat
Alang-alang (Imperata cylindrica)
d. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami kandungan kimia dan struktur kimia
tanaman obat Alang-alang (Imperata cylindrica)
e. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana bioaktivitas tanaman obat Alang-alang
(Imperata cylindrica)
f. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami keamanan dan LD50 tanaman obat
Alang-alang (Imperata cylindrica)
2
BAB II
ISI
Tanaman obat adalah aneka tanaman obat yang dikenali sebagai tanaman untuk obat-
obatan. Tanaman obat dapat dengan mudah ditemukan disekitar kita karena Indonesia
mengenal pengobatan herbal sudah sejak beribu tahun yang lalu(Rosita, 2015).
Tanaman obat merupakan spesies tanaman yang diketahui, dipercaya dan benar-benar
berkhasiat sebagai obat. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang
berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung efek resultan/sinergi dari
berbagai zat yang berfungsi mengobati(Rosita, 2015).
a. Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya
memiliki khasiat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
b. Tanaman obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan
penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapatdi simpulkan bahwa tanaman obat adalah
tanaman yang diketahui, dipercaya dan terbukti dapat menjaga kesehatan bahkan dapat
menyembuhkan suatu penyakit. Tanaman obat tradisional adalah tanaman yang terbukti
mengandung khasiat dan diolah secara tradisional oleh masyarakat dahulu dan diturunkan
secara turun menurun(Rosita, 2015).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
4
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Alang-alang sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih
dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa negara, spesies ini
tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000 m, dan tercatat tumbuh
pada ketinggian hingga 2700 m dpl di Indonesia. Rumput ini dijumpai pada kisaran habitat
yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi
sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di padang-padang rumput, daerah-daerah pertanian,
dan perkebunan. Selain itu juga pada kawasan-kawasan hutan gundul (Yuwono, 2015).
Berbeda daerah, berbeda pula nama alang-alang yang dikenal oleh masyarakat sekitar.
Adapun nama asing tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica. L) adalah :
Thailand : ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son) (Jaya, 2007)
Tak hanya nama asing, penyebutan nama alang-alang juga berbeda-beda pada setiap
daerah yang terdapat di Indonesia, yaitu :
Gayo : Jih
5
Batak : Rih, Ri
Nias : Oo
Lampung : Lioh
Sunda : Eurih
Bugis : Deya
Alang-alang, ilalang atau lalang, bahasa latin disebut Imperata Cylindrica L. Raeusch.
Tanaman ini termasuk jenis gulma, rumput berdaun tajam yang tumbuh liar diantara lahan
perkebunan. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bladygrass, Cogongrass, Speargrass,
Silver-spike atau Satintail (JamuIn, 2017).
Rumput alang-alang menyebar secara alami, dapat ditemukan di India, Asia timur,
Asia Tenggara, Asia Utara, Mikronesia, Australia, Eropa, Afrika, dan Amerika.
Perkembangan tanaman dianggap sangat invasif, sering dianggap sebagai gulma yang sangat
6
mengganggu pertanian. Tetapi dalam pengobatan herbal, tanaman ini justru dicari karena
sangat ampuh mengobati penyakit sipilis, kencing darah/nanah atau gonore(JamuIn, 2017).
Akarnya memiliki tunas yang merayap di dalam tanah, panjang dan bersisik. Biasanya
sistem perakarannya serabut dan banyak memiliki rambut akar yang lebat dan ujungnya
meruncing. Pada setiap ujungnya terdapat kaliptra yang berfungsi untuk menembus tanah
dan melakukan banyak percabangan(Syahputra, 2013).
Batang alang-alang ini memiliki tinggi 1,2-1,5 m. Permukaan batang alang-alang ini
beruas-ruas. Ruas tersebut sebagai tempat duduknya daun. Arah tumbuhnyya batang alang-
alang ini ke atas. Batang menjulang berbunga naik keatas tanah(Syahputra, 2013).
7
Daun alang-alang berbentuk garis lanset dengan pangkal menjepit dan berbentuk
talang. Panjangnya sekitar 15-80 cm. Tepi daunnya juga sangat kasar, pada pangkal
berambut panjang, dengnan tulang daun tengah yang lebar dan pucat. Alang-alang juga
memiliki malai yang panjangnya 10-20cm(Syahputra, 2013).
Bunga alang-alang ini memiliki benag sari yang kerap kali dengan 2 kepala sari putih
atau ungu. Tangkai putik 2 dengan kepala putik yang panjang berwarna ungu dan muncul
dari anak bulir yang panjangnya 4 mm, putih ataupun keunguan(Syahputra, 2013).
8
Buah alang-alang ini tidak begitu terlihat tetapi ketika masak buah alang-
alangberfungsi sebagai alat untuk melayang. Berbentuk bulat panjang dengan ujung buah
yang runcing. Buahnya di tutupi oleh daun pelindung dan apabila sudah masak buahnya akan
rontok(Syahputra, 2013).
CH3OH
H O
H
CH3OH OH H
H O O H
H OH
H
CH3OH OH H
H O O
H OH
H
OH H
O
OH
H
alf a-cellulose (1)
CO2H
H
H O
H
H
H2CO
H OH
H H O H
H O O
O H H O
H OH H H
OH H H OH H
O H H O H
O
H OH H H OH
5 5
Hemicellulose (3)
9
OH HO OH
Lignin
Lignin O OMe
OMe
OH
O
O O
OMe
MeO
O
OH O
OH
OH OH
OH
OH
OH OH
O
O
OMe
OMe
MeO OMe
O O
OH
Lignin (4)
OH
ethanol (5)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Promdee (2013), bio-oil synthesis of pyrolysis
yang dilakukan menghasilkan senyawa yang mengandung oksigen dengan gugus hidroksil
dan karboksil diantaranya adalah phenol (6); 2,6-dimethoxyphenol (7); 2-methylphenol (8);
4-ethyl-2-methoxyphenol (9); 2,3-dimethylphenol (10); 4-ethylphenol (11); 3-methylphenol
(12); 2-methoxyphenol (13); 3,4-dimethylphenol (14); 2,4-dimethylphenol (15); dan 1,2-
benzyldione (16)(By, Of and Imperata, 2013).
10
OH OH
O O
OH
OH
OH
O
4-ethyl-2-methoxyphenol (9) 2,3-dimethylphenol (10)
HO OH
HO
OH
HO
3,4-dimethylphenol (14) 2,4-dimethylphenol (15)
•
C CH2
O
1,2-benzyldione (16)
Caution: Valence appears to be exceeded
Caution: A radical appears to be present
11
Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Wahyudi B pada tahun 2002, metabolit yang
telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin (17), isoarborneol (18), silindrin
(19), simiarenol (20), kampestenol (21), stigmasterol (22), beta-sitosterol (23), skopoletin
(24), skopolamin (25), p-hidroksibenzaldehida (26), katekol (27), asam klorogenat (28),
asam isoklorogenat (29), asam p-kumarat (30), asam neoklorogenat (31), asam asetat (32),
asam oksalat (33), asam d-malat (34), asam sitrat (35), potassium (0,75% dari berat kering),
sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin (36). Dari kandungan tersebut, dapat
diketahui bahwa alang-alang dapat bermanfaat sebagai pelembut kulit, peluruh air seni,
pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti pendarahan, penyakit kelamin (kencing
nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan penyakit syaraf) (Jaya, 2007).
H
H3C CH3
H3C
OH
O
H H
Arundoin (17) Isoarboreol (18)
H H
HO
campestenol (21)
12
H
H H
H
O
stigmasterol (22)
H H
OH
beta-sitosterol (23)
HO O
HO O O
O N O
O
scopolamin (25)
scopoletin (24)
13
OH
HO
O OH
catechol (27)
p-hydroxybenzaldehyde (26)
HO CO2H
HO O
OH
OH
HO OH
HO
O OH
O O
HO
HO
OH
isochlorogenic acid (29)
14
O
OH
HO
p-coumaric acid (30)
HO CO2H
HO O
OH
OH
OH
O O OH
acetic acid (32) oxalic acid (33) d-malic acid (34)
H
N
O OH
O O
HO
HO OH
OH NH2
15
Akar alang-alang memiliki banyak kandungan senyawa bioaktif. Akar alang-alang
mengandung senyawa golongan sterol (37), arundoin, fermenol, isoarborinol, katekol,
kumarat, asam asetat, asam malat, asam sitrat, dan kalsium. Akar dan daun alang-alang
mengandung beberapa turunan flavonoid, yaitu 3,4,7-trihidroksi flavon (38), 2,3-dihidroksi
flavon (39), flavonol tersubstitusi, 6-hidroksi flavanol (40). Fraksi etil asetat akar alang-alang
mengandung flavonoid yang termasuk ke dalam golongan flavon, flavonol, tersubstitusi pada
3-OH, isoflavon (41). Dalam fraksi air terkandung flavonoid golongan flavon tanpa OH
bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-OH, dan isoflavon(Arianti et al., 2012).
OH
HO O O
C
C OH OH
HO O O
3,4,7-trihydroxy flavone (38) 2,3-dihydroxy f lavone (39)
OH
O
O
HO
6-hydroxy flavanol (40) isoflavon (41)
Suatu penelitian farmasi menunjukkan bahwa ramuan jamu yang terdiri atas daun
salam, herba pegagan, akar alang-alang dan biji pala berhasil menurunkan tekanan darah
tinggi pada tikus jantan putih galur Sparague-Dawley yang sebelumnya telah diinduksikan
dengan Prednison dan garam yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi selama
kurang lebih 21 hari (Riset et al., 2017).
16
2.5 Keamanan dan LD50 Alang-Alang (Imperata cylindrica)
Hepatoprotektor adalah senyawa atau zat yang berkhasiat melindungi sel hati terhadap
pengaruh zat toksik yang dapat merusak hati, bahkan dapat memperbaiki jaringan hati yang
telah rusak. Pemberian dosis tunggal 2000, 5000, 10000, 15000, dan 20000 mg/Kg BB tidak
menyebabkan kematian pada mencit setelah 24 jam pengamatan. Pengamatan bobot badan,
setelah perlakuan tidak menunjukkan adanya gejala-gejala toksik yang timbul pada hewan
uji. Bobot badan mencit pada semua kelompok mengalami peningkatan (Tabel 3)(Arianti et
al., 2012).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar alang-alang tidak toksik
setelah pemberian dosis tertinggi, yaitu 20000 mg/Kg BB. Nilai LD50 tidak dapat ditentukan
karena hingga dosis terbesar, yaitu 20000 mg/Kg BB, tidak menyebabkan kematian pada
mencit. Meskipun LD50 tidak dapat ditentukan melalui penelitian ini, namun dapat
dikatakan bahwa ekstrak etanol akar alang-alang praktis nontoksik berdasarkan klasifikasi
toksisitas (Tabel 1)(Arianti et al., 2012).
17
Tabel 1 : Kelas Toksisitas Peroral
Ekstrem toksik 5 – 50
BAB III
18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Disarankan kepada pemakalah selanjutnya untuk dapat lebih melengkapi makalah yang
telah dibuat oleh penulis dengan lebih lengkap lagi.
DAFTAR PUSTAKA
19
Arianti, R. et al. (2012) ‘AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR DAN TOKSISITAS AKUT
EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica )’.
By, B. S., Of, P. and Imperata, C. (2013) ‘C URRENT PROBLEMS . Alternative Feedstock’,
49(4), pp. 7–9.
JamuIn (2017) Morfologi Tanaman Alang-Alang Dan Kandungan Akar Ilalang. Available at:
http://www.jamuin.com/2017/05/morfologi-tanaman-alang-alang-dan.html. Diakses pada
16 September 2017
Riset, A. et al. (2017) ‘Jurnal Kefarmasian Indonesia Aktivitas Ramuan Daun Salam , Herba
Pegagan , Akar Alang-Alang dan Biji Pala pada Tikus Hipertensi yang Diinduksi
Prednison dan Garam The Activities of Indonesian Bay-Leaves , Centella Herbs , Blady-
Grass Roots and Nutmeg Seed’, 7, pp. 87–94. doi: 10.22435/jki.v7i2.6328.87-94.
20