Saat ini di Indonesia air bersih sudah menjadi masalah yang serius, ketersediannya
sudah sangat menipis tapi yang membutuhkan air bersih sangat banyak. Lebih dari 100 juta
orang memerlukan sumber air besih setiap harinya. Lebih dari 70% penduduk biasanya
mengandalkan sumber air yang dianggap sudah berpotensi tidak terkontaminasi zat berbahaya.
Air yang tidak aman di kosumsi dapat menyebabkan penyakit. Sekitar 20% kematian anak
pertahun disebabkan dari penyakit yang berhubungan dengan air minum (Perisai dkk. 2014).
Hal ini menyebabkan, pemakaian alat penjernih air ini sangat dibutuhkan . Sehingga
dapat dikatakan pemanfaatan alat penjernih air dan kemajuan peradaban manusia tidak
mungkin terpisahkan. Masyarakat mampu memanfaatkan penjernih air sebagai alat bantu
kehidupannya yang sangat vital, terutama dengan adanya alat penjernih air gambut ini
diharapkan bisa mempermudah masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
Alat Penjernih air yang ada dipasaran tidak bisa digunakan untuk menyaring air
gambut karena akan menyebabkan catridge cepat kotor dan tersumbat. Adapun kelebihan alat
penjernih ini mempunyai Reverse Flash System yang dimana alat ini dapat membersihkan alat
filter atau catridgenya sendiri dengan Reverse Flash System.
1
1.3 Luaran Kegiatan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah (i) Rancangan Konseptual alat ini
dalam bentuk gambar 3D (ii) Prototype yang digunakan oleh masyarakat luas khususnya
didaerah bertanah gambut (iii) Artikel Ilmiah (iv) Laporan Kemajuan (v) Laporan Akhir
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan ini yaitu :
1. Alat penjernih air ini bermanfaat untuk masyarakat, selain itu mengingat bentuknya
yang sederhana maka alat ini bisa di gunakan di mana saja dengan mudah.
2. Suatu terobosan penyelesain masalah untuk masyarakat yang berada di daerah-daerah
yang sulit untuk mendapatkan air yang layak pakai terutama dilingkungan masyarakat
dengan dikelilingi tanah atau rawa gambut.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Suteki (2014), yang merupakan seorang peneliti senior mengatakan sudah
jadi tuntutan dunia kepada pemerintah Indonesia untuk segera memperbaiki kualitas air bersih,
khususnya air bersih yang ada di Indonesia termasuk paling buruk di dunia, bahkan di
ASEAN. Indonesia saat ini hanya mampu menyediakan kebutuhan air bersih sekitar 30 persen
bagi 250 juta rakyat. Padahal dari komitmen bersama dalam Milenium Development Goals
(MDGs), pada 2020 Indonesia diwajibkan mencapai target kebutuhan pemenuhan air bersih
bagi minimal 50 persen dari total penduduk Indonesia.
Dari hasil penelitian, terdapat sedikitnya 18 juta ha potensi sungai dan kawasan
gambut Indonesia yang tersebar di tiga pulau besar, yaitu Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Rinciannya, di Sumatra yang terbesar berada di Riau seluas 4.043.600 ha, Jambi 716.839 ha,
dan Sumatra Selatan 1.483.662 ha. Kemudian di Kalimantan yang terbesar berada Kalimantan
Tengah 3.010.640 ha, Kalimantan Barat 1.729.980 ha, dan Kalimantan Selatan 331.620
ha.Yang terluas itu berada di Papua yakni mencapai 7.001.239 hektare.
3
Alat penjernih air yang dijual dipasaran saat ini sudah terbilang canggih tetapi belum
dapat bekerja secara optimal dikarenakan jika digunakan pada air gambut, alat-alat ini harus
sering dilakukan perawatan pada bagian komponen catridge dan pasir silika. Catridge yang
terkena air gambut akan cepat menguning atau bahkan tidak dapat berfungsi lagi dan pasir
silika yang harus sering diganti.
Selain dari perawatan komponen yang terbilang rumit, kebanyakan alat penjernih air
yang dijual dipasaran tidak dapat dijangkau oleh masyarakat luas dikarenakan harganya yang
terbilang mahal dan itupun belum termasuk biaya perawatannya. Hal ini menjadi suatu
masalah bagi negara Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih layak pakai bagi
masyarakatnya.
Rancangan “Alat Penjernih Air Gambut Dengan Reverse Flash System” merupakan
inovasi terbaru dalam proses penjernihan air gambut, dimana rancangan alat ini tidak
memerlukan perawatan yang rumit dikarenakan alat ini dapat membersihkan komponen
catridgenya sendiri. Air gambut yang telah dilakukan penjernihan atau filterisasi oleh alat ini
dapat dibalikkan lagi atau direverse kembali untuk dilakukan pencucian dan pembuangan
kotoran air gambut yang telah menempel didalam catridge dan pasir silika. Hal ini dapat
meminimalisir perawatan catridge dan pasir silika. Alat ini juga tidak memerlukan biaya yang
terlalu mahal sehingga masyarakat dapat membeli atau membuatnya sendiri dirumah.
4
BAB 3 METODE PENELITIAN
Adapun eknik dan Tahapan pekerjaan yang dilakukan pada proses penelitian dan
pembuatan mesinditunjukkan oleh urutan dibawah ini :
1. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan yang dilakukan meliputi:
a) Survei lokasi lingkungan air gambut
b) Wawancara dengan masyarakat sekitar air gambut
2. Pengadaan Alat dan Perlengkapan Kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap lanjutan setelah tahap persiapan kegiatan terlaksana, yaitu
berupa penyiapan alat serta perlengkapan kebutuhan untuk menunjang kesiapan proses
pembuatan.
3. Persiapan Produksi
a) Mempersiapkan tempat dan fasilitas penunjang di tempat produksi
b) Pemasangan alat dan kelengkapan penunjang produksi
4. Proses Produksi Tahapan yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah:
a) Perancangan alat
Proses perancangan alat ini memerlukan beberapa tahapan yaitu:
- Desain alat 3D
- Pemilihan bahan dan alat sesuai kebutuhan
- Perancangan alat yang telah dipilih
b) Pembuatan alat
Pembuatan alat melalui beberapa proses pengerjaan diantaranya:
- Pemotongan material/ bahan baku
- Penggerindaan
- Pengamplasan
- Perangkaian dan penyambungan pipa
5. Uji Coba dan penelitian setelah produk/alat berhasil dibuat, tahapan berikutnya adalah
uji coba dan penelitian. Pada tahap ini alat diuji terhadap air gambut yang telah melalui
5
proses filterisasi dan diuji dengan reverse flash system untuk mengetahui tingkat
keberhasilan terhadap peminimalan perawatan catridge dan pasir silika.
8
6. Evaluasi Hasil Produk Untuk meningkatkan kualitas terhadap alat penjernih air yang
dihasilkan harus dilakukan beberapa evaluasi yaitu:
a) Model dan bentuk
Evaluasi model dan bentuk dilakukan untuk mendapatkan detail bentuk dan
ukuran yang sesuai.
b) Produktivitas alat Evaluasi terhadap air gambut yang berhasil dijernihkan
sehingga menjadi air bersih layak pakai.
c) Effiesiensi alat untuk meminimalisir perawatan catridge dan pasir silika.
8. Penyusunan laporan tahap akhir dari kegiatan ini adalah penyusunan laporan dari
setiap analisa kegiatan yang telah dilaksanakan.
6
BAB IV PEMBAHASAN
Tahap awal perancangan pipa alat penjernih air yaitu menentukan kondisi
perancangan. Kondisi perancangan meliputi air yang akan di jernihkan, air disini
menggunakan air gambut yang berada daerah Kubang daerah sawit dan jauh dari
pemukiman penduduk, dimensi utama sistem perpipaan. Besaran masing – masing
parameter kondisi perancangan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
no Parameter Dimensi
7
Gambar 4.1 Skematis perancangan
Dari data diatas setelah melakukan pengujian pada alat penjernih air
didapatlah data sebagai berikut :
Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada massa jenis air gambut yaitu
gelas ukur yang digunakan adalah gelas ukur 500ml dan mempunyai berat 50gr,
dan dilakukan pengukuran didapatlah 530 gr.
= 0,96 = 960
=
Diketahui :
Panjang = 150 mm
Volume pipa =
49
Keterangan = diameter (d) = mm
Panjang (l) = mm
Vol pipa = mm
49
= 801842,43
Diketahui :
Vol pipa = mm
= 3032677,56
= 3 liter
Pm = P1 + P2
= 0,8 + 3
= 3.8 liter
Diketahui :
Vol pipa = mm
50
= 4276493
= 4,2 liter
Diketahui :
Vol pipa = mm
= 5132223,57
= 5,1 liter
Vol pipa = mm
= 4276493
= 4,2 liter
51
4.3.2.5 Pipa sambungan ke pipa penyaring
Diketahui :
Vol pipa = mm
= 2307217,061
= 2,3 liter
Diketahui :
adalah: Vk =
Vk = 16.6 liter
4.3.3 Persamaan kontinuitas
.............................................................persamaan (4.2)
..........................................................persamaan (4.3)
..........................................................................persamaan (4.4)
Keterangan :
Q = Debit
A = Luas Penampang
v = kecepatan
Vol = volume
t = Waktu
Diketahui :
Q=
Pada pengujian yang di lakukan pada penelitian ini debit aliran masuk yaitu
volume alat penjernih air = 19,6 liter,aktu yang dibutuhkan untuk mengisi alat
penjernih air = 4,34 menit = 260,4 sekon
Jadi =
= 0,075 = 0,7 x
Pada pengujian debit keluar yaitu didapat volume air alat penjernih air = 19,6 liter
dan waktu yang dibutuhkan = 2,22 menit = 133,2 sekon
Jadi =
= 0,147 = 0,147 x
Untuk hasil yang efektif, aliran pada saat penyaringan harus dijaga agar
laminar dengan bilangan reynolds, Re < 1000. Bilangan reynolds dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
..........................................................................persamaan (4.5)
Dimana :
A = = 5,35 x
Q = 0,147 x
V = = = 0,027
Re =
Re = = 2,134
Jadi dari tabel diatas didapatlah kesimpulan air yang mengalir pada alat penjernih
air ini adalah laminer Re <1000 dikarenakan adanya komponen penyaring air
mempunyai porositas yang kecil.
Pada alat penjernih air diketahui tekanan yang digunakan adalah tekanan
yang disebabkan oleh gravitasi bumi dan sifat air yang mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat rendah, maka itu bisa digunakan hukum bernoulli.
EM =
dan pada kondisi alat penjernih air tersebut bisa di turunkan menjadi :
P=...........................................................................................Persamaan (4.5)
Dimana :
P = tekanan (Pa)
g = percepatan gravitasi ( )
h = ketinggian (m)
P=
P = 1411200 Pa
Jadi tekanan pada alat penjernih air tersebut adalah 14114,31 pascal.
Setelah didiamkan selama 15 menit, maka didapat lah air gambut yang
sudah membentuk flok – flok keras yang sudah mengendap di dasar wadah
penampung, flok – flok ini tidak akan hancur walau diaduk kembali dan sudah
bisa disaring menggunakan alat penjernih air, Langkah selanjutnya air gambut
yang telah mengalami dan melewati proses koagulasi dan flokulasi diukur PH dan
TDS nya.
Setelah air gambut yang sudah melalui pencampuran air gambut akan
melalui proses penyaringan, dengan bahan – bahan komponen penyaring pasir
silika, ijuk, karbon aktif, zeolit, kapas, dan batu.
i
variable
Pengujian
PH TDS
1 5.7 117
2 5.8 117
3 5.8 117
Dari tabel 4.4, 4.5 dan 4.6 diatas dapat ditampilkan grafik dari air
gambut baku, air gambut yang melalui proses koagulasi atau
pengendapan dan air gambut yang telah disaring.
Protensial Hidrogen (pH)
7
Air Hasil
6 Penyaringan
5 Air Gambut
Air Koagulasi
4
0
441 991 117
Total Dissolve Solid/TDS ( ppm)