Hamil KEK
Hamil KEK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian,
masalah tersebut antara lain anemia dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi
dengan Angka Kematian Ibu, kematian neonatal, bayi dan balita masih sulit
ditekan (Kemenkes RI, 20115). Menurut data profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015 sebanyak 619 kasus, Kabupaten dengan kasus kematian ibu
Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
keadaan tidak hamil. Hal ini disebabkan oleh selain untuk ibu zat gizi dibutuhkan
bagi janin. Di Indonesia masih banyak yang saat hamil mempunyai status gizi
kurang. Hal ini disebabkan oleh asupan makanan selama kehamilan tidak
mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya, (Kemenkes RI, 2015).
Salah satu kekurangan zat gizi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronik
(KEK). Ibu hamil dengan masalah gizi berdampak terhadap kesehatan dan
keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil
1
Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan kurangnya asupan energi yang
berlangsung lama/kronik. Ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
< 23,5 cm dinyatakan menderita penyakit KEK (Dinkes Provinsi Jateng, 2015).
asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
sempurna seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus
akibat kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama
maka akan terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat
Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun
ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita
LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan
biscuit lapis sandwich yang diberikan per hari 100 gram selama 90 hari dan
dilakukan observasi sampai ibu hamil dengan status gizi KEK tersebut
mengalami pemulihan.
2
Hasil penelitian Prihananto (2007) menunjukkan rata-rata tingkat kepatuhan
konsumsi ibu hamil kurang energy kronis yang diberikan kemudian diikuti susu
(93,5%) dan terakhir bihun (92,5%). Namun dari hasil penelitian perlu upaya
Kandungan gizi makanan tambahan ibu hamil biscuit lapis sandwich dalam
100 gram adalah Energi total 500 kkal dan protein 15 gr. Dibanding biscuit tanpa
lapis sandwich kandungan protein pada biscuit sandwich lebih tinggi sehingga
target kegiatan ppembinaan gizi tahun 2015-2019 maka presentase ibu hamil
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kaliwungu.
2. Tujuan Khusus
d. Memprioritaskan masalah
3
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
2. Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK dalam kurun
3. Sasaran
Keluarga Ny. A
4. Lingkup Materi
Landasan teori yang mengacu adalah asuhan kebidanan ibu hamil dengan
KEK
D. Sistematika Penulisan
Laporan ini disususun secara sistematis yang terdiri dari V BAB, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan
4
BAB III : TINJAUAN KASUS
Kaliwungu Kudus
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan apa yang
dilakukan dilapangan
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). (Depkes RI,
2002).
FKMUI, 2007).
KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang
Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak
akibat kurang energi yang kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World
<23,5 cm.
6
2. Etiologi Kehamilan KEK
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin. Status gizi
janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu melahirkan dan
keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi. Status
a. Penyakit
infeksi misalnya, TBC, parasit usus, sepsis kulit, HIV/AIDS. Status gizi
b. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang
akan diberikan (Arisman, 2007). Hal penting yang berkaitan dengan status
gizi seorang ibu adalah kehamilan pada usia muda (< 20 tahun). Lebih
muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi yang
diperlukan, serta pada usia terlalu tua (> 35 tahun) (Departemen Gizi dan
FKMUI, 2007).
7
c. Berat badan selama hamil
Berat badan yang lebih ataupun kurang daripada berat badan rata-rata
Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
d. Kebiasaan makan
sumber besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme
(nabati), menu makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang
FKMUI, 2007).
kalori/hari. Jika ibu tidak punya kebiasaan seperti merokok, pecandu, dsb,
maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya
(Arisman, 2007).
e. Jarak kelahiran
jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki
8
probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding
terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga
kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut
pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum
fisik dan rahim ibu yang masih menyusui sehingga dapat mempengaruhi
KEK pada ibu hamil. Ibu hamil dengan persalinan terakhir > 10 tahun
pertama lagi. Umur ibu biasanya lebih bertambah tua. Apabila asupan gizi
ibu tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi KEK pada ibu hamil.
f. Paritas
dengan jumlah anak yang dilahirkan. Paritas juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil. Paritas merupakan faktor
9
g. Psikologis
dasarnya intake makanan dipengaruhi oleh hal internal yaitu berasal dari
h. Pekerjaan fisik
sifat kerja otot (Departemen Gizi dan FKMUI, 2007). Setiap aktifitas
adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga.
itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan.
10
Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang
kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya, serta kondisi sosial ekonomi yang
(Arisman, 2007)
3. Patofisiologi
a) Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
11
4. Gizi pada Ibu Hamil
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1) Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre
spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja
tetapi pada susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini juga efektif
energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin
3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutukan
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
12
meningkatkan kebutuhan zat besi. Jumlah zat besi yang diperlukan ibu
mg.
5) Kalsium
a) Terhadap persalinan
2003)
b) Terhadap janin
13
5. Tanda-tanda Klinis
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu
6. Diagnosis
a) Anthropometri
badan, berat badan, lingkar lengan atas, tebal lemak tubuh (triceps, biceps,
misalnya berat badan dan tinggi badan menurut umur (BB&TB/U), berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB), lingkar lengan atas menurut umur
b) Biokimia
spesimen jaringan tubuh (darah, urine, tinja, hati dan otot) yang diuji
14
glukosa, dan kolesterol. Pemeriksaan biokimia bertujuan untuk mengetahui
c) Klinis
tissue) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral. Pemeriksaan klinis
tanda khusus.
d) Biofisik
1) Survei konsumsi
2) Statistik vital
15
3) Faktor ekologi
masyarakat.
antara lain :
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi
rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil
gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat
Tinggi badan kurang dari 145 cm atau kurang merupakan salah satu
risti pada ibu hamil. Luas panggul ibu dan besar kepala janin mungkin
tidak proporsional.
16
c) Pengukuran LILA
jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan
dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran kurang
dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut
7. Penanganan
a) Peningkatan variasi dan jumlah makanan oleh karena itu kandungan zat
gizi pada setiap jenis makanan berbeda-beda, dan tidak ada satupun jenis
makanan yang beragam. Selain itu karena kebutuhan energi dan zat gizi
17
b) Pantau kenaikan berat badan.
menunjukkan bahwa beban kerja yang berat pada wanita hamil akan
h) Memperbanyak minum.
i) Tidak merokok.
bersifat individual maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan
18
c. Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang cukup, pelayanan rujukan.
berikut ini.
kesejahteraan mas
3. Tujuan Khusus
19
e. Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan.
20
Sedangkan tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas
mana tradisi yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan
tidak, nilai-nilai masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta
norma yang ternyata masih melanggar hak asasi manusia. Disamping itu,
21
setiap klien termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaaan fisik yang
teliti.
kesehatannya.
akan dilakukan sebaiknya melibatkan klien agar klien merasa apa yang
berikut.
22
1) Peningkatan kesehatan (promotif) Bidan lebih mengutamakan
di posyandu.
klien.
23
6) Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
tanpa bantuan pihak lain (Parker, 2003). Salah satu strategi yang dapat
informasi, dan edukasi (KIE). Artinya bahwa harus ada komunikasi antara
24
bidan dengan masyarakat, kemudian melalui komunikasi pula bidan
pentingnya kesehatan.
oleh pemerintah.
kesehatan.
25
BAB III
TINJAUAN KASUS
KALIWUNGU KUDUS
I. IDENTIFIKASI MASALAH
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn F
2. Umur KK : 25 tahun
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan : SMA
Pendidi
No Nama Umur L/P TTL Pekerjaan Hubungan
kan
1. F 25 th L 17-09-1995 SMA Wiraswasta suami
2. A 20 th P 05-05-2000 SMA IRT Istri
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis pernikahan
26
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn F termasuk tipe keluarga kecil yang terdiri atas suami dan
istri
8. Suku Bangsa
9. Agama
a. Makan 3x sehari
b. Membayar listrik
c. Peralatan mandi
27
a. Magic Jar :1
b. TV 20 inc :1
c. Peralatan memasak
menonton TV bersama.
royong
harmonis
28
Tn. F mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai kebiasaan berpindah
C. Struktur Keluarga
sang istri.
3. Struktur peran
29
Tn. F mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah,
Ny. A sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota masyarakat.
D. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi social
budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
30
a. Kemampuan keluarga mengenali masalah
ditangani dengan segera, jika ada salah satu anggota keluarga yang
ke puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
31
Tn. F mengatakan mempunyai seorang istri dan sekarang sedang hamil.
5. Fungsi ekonomi
penyelesaian.
E. Status Kesehatan
Keluarga
Tn. F Tn. F mengatakan tidak pernah menderita penyakit
Keluarga
32
Tn. F Tn. F mengatakan sekarang dalam keadaan sehat dan
3. Informasi kesehatan
F. Pemeriksaan Fisik
R: 22x/menit, N : 80x/menit,
R: 21x/menit
LILA: 21,5 cm
TB : 153 cm.
BB : 38 kg (sebelum
hamil)
45 kg (sesudah
hamil)
2. Sistem Suara jantung normal, Suara jantung
33
3. Sis.Respirasi Normal Normal
4. Sis.Persyarafan Ada respon terhadap Ada respon terhadap
rangsangan rangsangan
5. Sis.muskuloskleta Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
l
6. Sis.Genitalia Tidak dikaji Tidak dikaji
No Data Masalah
1. DS : Kurangnya tingkat pengetahuan ibu dan
dan sering merasa pegal pada ibu hamil dan dampak bagi
kencing
DO :
DO : KEK
LILA 21,5 cm
34
Sehingga tidak memperdulikan
kesehatannya
DO :
Penghasilan : 100.000
1. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak
dari kesehatannya
terbatas
1. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak
dari kesehatannya
untuk diubah
2. Ibu hamil
Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah ½ X 1 ½ dengan KEK
2. Kemungkinan 1/2 X 2 1
terbatas
dapat diubah
3. Potensi masalah untuk 1/2x1 ½
dapat diubah
4. Menonjolnya masalah 1/2x 1 ½
Total Skor 2½
yaitu:
1. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak
dari kesehatannya
terbatas
36
Hari/tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
1. Beikan Penkes tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak dari
kesehatannya
2. Berikan penkes tentang resiko tinggi ibu hamil dengan kekurangan energi
kronik
1. Memberikan KIE tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak dari
dari kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, ikan, telur, atau susu.
didapatkan buah dan sayur seperti kentang, tomat, brokoli, wortel, apel, dan
jeruk, dll
2. Memberikan KIE tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK yaitu anemia,
37
3. Memberikan pemahaman pada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang pentingnya nutrisi pada ibu
2. Ibu dan keluarga tahu tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK ditandai
3. Ibu dan keluarga sudah bersedia melaksanakan setiap anjuran yang diberikan
BAB IV
PEMBAHASAN
dimana dalam keluarga tersebut terdapat ibu hamil dengan KEK. Kekurangan Energi
gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan
bilamana LILA <23,5 cm. Asuhan yang dilakukan pada Ny. A G1 PO AO, umur 20
tahun hamil 34-35 minggu dengan KEK yaitu Asam folat sebanyak 400-600 mcg
(microgram) perhari. Mencegah bayi mengalami cacat tabung saraf. Protein memiliki
38
didapatkan dari kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, ikan, telur, atau susu.
Makanan berserat mencegah konstipasi dan wasir saat hamil, dapat didapatkan buah
dan sayur seperti kentang, tomat, brokoli, wortel, apel, dan jeruk, dll. Memberikan
KIE tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK yaitu anemia, perdarahan,
keluarga mampu mengenali masalahnya, memberi pengertian kepada ibu tentang gizi
Dari teori dan asuhan kebidanan yang telah dilakukan di lahan praktek
terdapat kesesuaian dalam penanganan ibu hamil dengan KEK diantaranya dengan
memberikan penkes pada ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, KIE tentang
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Memperioritaskan masalah
40
6. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat
B. Saran
1. Untuk Keluarga
tenaga kesehatan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Saraswati, E. 1998. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia
Proverawati. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogyakarta : Muha Medika
42