JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2019 A. Konsep Ketuhanan dalam Islam
َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” Makudnya adalah tidak ada satupun diantara makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT di dunia ini yang setara dengannya. Alam ini yang meciptakan adalah Allah SWT, apakah Allah ada termasuk di alam buatan-Nya sendiri? Tentu tidak! Artinya apapun dan siapapun yang dapat kita dengar dan kita lihat di dunia ini, itu bukan Allah SWT. Karena Allah meciptakan ruang, waktu dan massa. Tetapi, Allah tidak dapat ditemukan/dilihat dari ruang, waktu dan masa tersebut.
B. Hakikat Manusia Menjadi Hamba Allah
Setiap orang harus tau tujuan hidupnya. Ketika orang sudah tau tujuan hidupnya, barulah dia bisa mengukur kemampuan dirinya. Misalnya seseorang melihat bulan, dan dia tau bulan itu jauh dan kita tidak bisa menjangkau kesana, maka dia tak akan berangan-angan untuk sampai kesana. Tetapi misalnya dia berangan-angan untuk sampai ke puncak gunung, maka dia akan menyiapkan berbagai hal mengenai keperluan mendaki ke puncak gunung. Tujuan hidup antara orang beriman dengan tidak beriman itu berbeda. Orang tidak beriman menganggap tujuan hidupnya hanya dunia ini saja, maka dia hanya bekerja untuk kesenangan dunia semata dan tidak memikirkan akhirat. Sedangkan orang beriman tentu tujuannya adalah ridho Allah dan surga. Dan karena tujuan kita adalah surga, tentu ada perangkat-perangkat yang harus dibawa agar sampai ke surga, seperti menjalankan ibadah wajib, hadir ke majelis, dan lain-lain. Kita adalah hamba Allah dan kembali kepada Allah. Ketika kita memiliki masalah, maka solusinya adalah kembali kepada Allah dan ikuti petunjuk-Nya. Jawaban dari berbagai permasalahan yang kita tanyakan, jawabannya hanya “Kita dengan Allah”. Ketika kita mengamalkan ini, maka pada akhirnya kita akan mendapatkan ridho Allah swt.
C. 4 Sumber Ajaran Islam
Suatu sumber hukum dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat suatu kevaliditasan suatu hukum tertentu. Hukum tidak dapat terlaksana atau mengikat manusia jika tidak memiliki sumber hukum yang kuat. Di dalam Islam, terdapat 4 sumber hukum Islam yang disepakati oleh jumhur ulama yang menjadi dasar acuan dan pedoman untuk menetapkan hukum-hukum syariah. a) Al-Qur’an Dari segi bahasa, Al Qur’an berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jamak dari kata benda atau masdar dari kata kerja qara’a – yaqra’u – qiraatan - qur’anan yang artinya adalah “mengumpulkan” dan “menghimpun”. Secara terminologi, Al-Qur’an merupakan kalam Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang diawali dengan Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An- Naas. Sedangkan menurut ulama klasik, Al-Qur’an merupakan kalam Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan bahasa Arab, merupakan mukjizat, dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya bernilai ibadah. Al-Qur’an merupakan memiliki kedudukan sebagai sumber hukum yang pertama dan yang paling utama. Secara redaksional, Al-Qur’an bersifat Qath’i al Wurud yaitu Al-Qur’an terjamin keotentikan dan otoritas kebenarannya. Ketika kita ingin mengambil suatu hukum, maka pedoman utamanya adalah Al-Qur’an. Dan apabila ingin mengambil dari sumber hukum yang lain, maka harus sesuai dengan Al-Qur’an. b) Hadits Hadist merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Ada 3 fungsi hadist disamping Al-Qur’an. Yang pertama adalah sebagai penegas dalil Al-Qur’an, yang kedua adalah sebagai penjelas dalil Al-Qur’an, dan yang ketiga adalah sebagai penambah dan pengembangan dari dalil Al-Qur’an. Hadits terbagi menjadi 3, yaitu: 1) Hadits atau Sunnah Qauliyah Hadits qauliyah yaitu ucapan-ucapan atau sabda Nabi Muhammad saw dalam berbagai kesempatan dan keadaan yang berhubungan dengan penerapan hukum atau ketentuan-ketentuan lain dalam Islam. 2) Hadits atau Sunnah Fi’liyah Hadits fi’liyah adalah perbuatan atau perilku Nabi Muhammad saw untuk memberikan tuntunan atau contoh pelaksanaan ibadah atau urusan-urusan lain dalam Islam. 3) Hadits atau Sunnah Taqririyah Hadits Taqririyah yaitu pernyataan/persetujuan Nabi terhadap suatu perbuatan yang dilakukan sahabat atau seseorang dihadapan beliau, atau perbuatan seseorang di tempat lain yang di laporkan kepada beliau, lalu beliau diam. Diamnya Nabi menandakan persetujuan, sebab kalau tidak setuju, maka Nabi akan menolaknya atau melarangnya. c) Ijma’ Menurut bahasa, ijma’ adalah sepakat, setuju ataupun sependapat. Sedangkan menurut ilmu fiqih, ijma; adalah kesatuan pendapat dari ahli-ahli hukum atau ulama-ulama fiqih Islam dalam suatu masalah di satu masa dan wilayah tertentu. Ijma’ tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an maupun Hadits. d) Qiyas Menurut bahasa, qiyas adalah mengukur, membandingkan, atau menyamakan sesuatu dengan yang lain atas dasar adanya kesamaan hukum. Sedangkan menurut istilah, qiyas adalah menetapkan hukum sesuatu yang belum ada hukumnya di dalam nash dengan sesuatu yang ada status hukumnya di dalam nash.
D. Nilai Karakter dalam Al-Qur’an
Ketika kita diberi amanah orang tua untuk menuntut ilmu di suatu daerah, maka kita harus melaksanakan amanah itu sungguh-sungguh. Karena orang tua bersusah payah banting tulang untuk membiayai kuliah kita. Janganlah kita menyia-nyiakan amanah dari orang tua, seperti membolos, bergaul sembarangan, dan lain sebagainya. Karena Nabi saw bersabda: “Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika bicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.” Yang dikatakan amanat adalah sesuatu yang dilakukan untuk kebaikan, bukan untuk hal-hal yang tidak baik bahkan dilarang oleh agama.
E. Politik, Demokrasi dan HAM dalam Islam
Hak Asasi Mausia (HAM) yang pertama adalah kebebasan untuk memilih agama dan menjalankannya, namun tetap ada batasannya seperti yang sudah tertera dalam Al-Qur’an dan Hadits. Kemudian HAM kedua yang dimiliki seseorang adalah hak untuk hidup. Dalam firman Allah swt, barangsiapa yang membunuh seorang manusia tanpa alasan, maka sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya, barangsiapa menghidupkan (memelihara) seorang manusia, maka sama halnya dia dengan memelihara seluruh umat manusia. Yang ketiga adalah memelihara akal, seperti dalam Islam dilarang mengkonsumsi minuman keras dan narkotika karena dapat merusak akal dan pikiran. Yang keempat adalah hak untuk berkeluarga. Islam telah mengatur permasalahan ini secara lengkap, seperti apa saja rukunnya menikah yang sah sesuai persyaratan agama, mekanisme manajemen rumah tangga seperti apa, dan lain sebagainya. Yang kelima adalah hak untuk memiliki harta.
F. IPTEKS Dalam Islam
Sebagai umat Islam kita tidak hanya beriman kepada Allah swt, tetapi juga menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Segala permasalahan yang kita alami jawabannya ada di dalam Al-Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan kalam Allah swt. Berikut ini adalah beberapa kebenaran yang terkandung di dalam Al- Qur’an: 1. Sungai di bawah laut Hal ini baru ditemukan oleh ahli oceanographer dan ahli selam terkemuka di dunia dari prancis. Ketika dia mengeksplorasi bawah laut dan menemukan beberapa kumpulan air tawar dan tidak bercampur dengan air laut seperti ada membran yang membatasi antara keduanya. Allah swt telah menjelaskan fenomena ini di dalam surah Al-Furqan ayat 53 yang artinya “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” 2. Segala sesuatu berpasangan Paul Dirac seorang ilmuan asal Inggris yang melakukan penelitian dan membuktikan bahwa materi diciptakan terhadap proton dan neutron di dalam elektron. Hal ini telah dijelaskan jauh sebelumnya di dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Adz Zaariyat ayat 49 yang artinya “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang- pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” 3. Tumbuhan bertasbih Al-Qur’an telah menjelaskan fenomena tumbuhan bertasbih dalam surah Al-Israa’ ayat 44 yang artinya “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha penyantun dan Maha pengampun.” Hal ini telah diungkapkan oleh tim ilmuan asal Amerika Serikat, mereka menemukan suara ultrasonik yang dikeluarkan dari tumbuhan. 4. Air Susu Ibu (ASI) Dalam dunia medis, sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga umur 6 bulan, dan tetap memberikan ASI hingga umur 2 tahun. Dalam surah Luqman ayat 14 Allah swt berfirman yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” 5. Manusia dari satu sperma Dari jutaan sel sperma yang masuk ke rahim, hanya satu sel saja yang dapat melakukan pembuahan. Hal ini diketahui oleh ilmuan dalam beberapa abad yang lalu saja, padahal Allah swt telah menjelaskan hal ini di dalam Al-Qur’an ribuan tahun yang lalu dalam surah Al-Insan ayat 2 yang artinya “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” 6. Penentuan jenis kelamin Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuan, hal penentu jenis kelamin bayi adalah kromosom laki-laki. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah swt dalam surah An-Najm ayat 45-46 yang artinya “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” 7. Fenomena hujan darah Fenomena ini telah terjadi beberapa kali di dunia, terakhir terjadi di India pada tahun 2015. Sampel dari air hujan ini diteliti oleh ilmuan, dan ditemukan sel darah merah di dalamnya. Dalam Al- Qur’an sendri fenomena ini telah dijelaskan dalam surah Al-A’raf ayat 133 yang artinya “Maka Kami kirimkan kepada mereka angin topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.” 8. Kesempurnaan sidik jari Meskipun manusia tumbuh dan berkembang, sidik jari tidak akan pernah berubah sepanjang hidup, bahkan antar manusia tidak ada yang memiliki sidik jari yang sama. Hal ini telah dijelaskan di Al- Qur’an surah Al-Qiyamah ayat 3-4 yang artinya “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.” 9. Bahtera kapal Nabi Nuh Tertera dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 44 yang artinya “Hai bumi, tahanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah” dan air pun disurutkan hingga bahtera itu berlabuh di bukit dan binasalah orang-orang yang dzalim. Dan peneliti menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nabi Nuh yang diyakini terdapat di pegunungan Ararat, Turki. 10. Laut dibelah Nabi Musa Salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Musa adalah dapat membelah laut merah, hal ini karena Nabi Musa dan pengikutnya terkepung oleh tentara Firaun, sehingga Nabi Musa dan pengikutnya dapat melarikan diri dan firaun ditenggelamkan. Hal inipun telah dibuktikan secara ilmiah dengan ditemukannya bangkai roda dan manusia di dasar laut merah pada tahun 1988. Allah swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 50 yang artinya “Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut- pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.”
G. Sistem Ekonomi dalam Islam
Jika kita merujuk pada kitab-kitab tentang Rasulullah saw, maka kita akan menemukan ada 4 konsep dasar yang Rasulullah saw tetapkan terhadap umatnya untuk menegakkan ekonomi syariah. 4 konsep dasar tersebut sebagai berikut: 1) Semua kegiatan agama harus berbasis kepada ekonomi. 2) Rezeki yang diterima harus halal, jangan sampai ada unsur subhat apalagi haram. 3) Investasi di jalan Allah swt, seperti bersedekah di jalan Allah, membangun rumah Allah, membangun pondok pesantren, dan lain sebagainya. 4) Memiliki kejujuran dan kenyamanan dalam bekerja.
H. Masjid Sebagai Pusat Keislaman
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang didirikan langsung oleh Nabi Muhammad saw, berlokasi di pusat kota Madinah. Masjid Nabawi merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah. Penentuan lokasi didirikannya Masjid Nabawi adalah langsung ditentukan oleh Allah melalui perantara unta yang dikendarai, unta tersebut berhenti di suatu tempat dan rasulullah membebaskan tanah tersebut untuk didirikan masjid. Masjid ini sebenarnya merupakan bekas rumah Nabi Muhammad yang dia tinggali setelah Hijrah (pindah) ke Madinah pada 622 M. Bangunan masjid sebenarnya di bangun tanpa atap. Masjid pada saat itu dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, dan sekolah agama. Masjid ini juga merupakan salah satu tempat yang disebutkan namanya dalam Alquran.
I. Masyarakat Madani dalam Mewujudkan Kerukunan Antar Umat
Beragama Istilah kerukunan umat beragama identik dengan istilah toleransi. Istilah toleransi menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan. Bila pemaknaan ini dijadikan pegangan, maka ”toleransi” dan “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. Dalam konteks ke-Indonesiaa, kerukunan beragama berarti kebersamaan antara umat beragama dengan Pemerintah dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ajaran Islam mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran. Kerukunan umat beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ke-Indonesiaa, kerukunan beragama berarti kebersamaan antara umat beragama dengan pemerintah dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.