Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
5319220011
Rekayasa Manufaktur
Fakultas Teknik
Universitas Pancasila
2020
APLIKASI BREAK EVEN POINT PADA PEMBUATAN ROTI
Studi Kasus: Usaha Kecil Menengah (UKM) Roti (Rotiku
Rotimu) Desa Babakan
Analisis break even point dilakukan untuk melihat kinerja dari perusahaan
itu sendiri, memberikan wawasan mengenai seberapa pentingnya melakukan
pembukuan keuangan dan analisis ekonomi teknik yang dapat membantu
pengusaha dalam mengambil tindakan-tindakan yang diusulkan dalam
mempertimbangan alternatif-alternatif atau tujuan pengambilan keputusan yang
mampu meningkatkan daya saing perusahaan.
a) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tetap sama dalam jumlah seiring dengan
kenaikan atau penurunan keluaran kegiatan. Adapun biaya tersebut meliputi:
Gaji
Penyusunan
Asuransi
Sewa
Bunga Hutang
Biaya Kantor
b) Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang meningkat dalam total seiring dengan
peningkatan keluaran kegiatan dan menurun dalam total seiring dengan penurunan
keluaran kegiatan. Biaya variabel itu antara lain adalah sebagai berikut:
Bahan Baku
Upah Buruh Langsung
Kondisi Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
c) Biaya Total
Alat analisa yang dapat digunakan dalam mencari tingkat break even point
adalah:
Pendekatan Matematika
FC
BEP ( p . X )=
c
1−
p
Keterangan :
2.1 Jumlah Produk Yang Dihasilkan UKM Rotiku Rotimu Per Bulan
Pada Tahun 2013
Jumlah Roti
Jumlah Hari
No Bulan Yang Dihasilkan
Kerja
(buah)
1 Januari 23 92000
2 Februari 24 96000
3 Maret 26 104000
4 April 26 104000
5 Mei 26 104000
6 Juni 23 92000
7 Juli 18 72000
8 Agustus 18 72000
9 September 25 100000
10 Oktober 25 100000
11 November 25 100000
12 Desember 26 104000
Rata - rata 23,75 95000
Jumlah Roti
NO Bulan Yang Dihasikan Nilai (Rp)
(Buah)
1 Januari 92000 64418400,00
2 Februari 96000 67219200,00
3 Maret 104000 72820800,00
4 April 104000 72820800,00
5 Mei 104000 72820800,00
6 Juni 92000 64418400,00
7 Juli 72000 50414400,00
8 Agustus 72000 50414400,00
9 September 100000 70020000,00
10 Oktober 100000 70020000,00
11 November 100000 70020000,00
12 Desember 104000 72820800,00
Total Jumlah 1140000 798228000,00
Berdasarkan data biaya tetap Fixed Cost (FC) dan biaya tidak tetap
Variabel Cost (VC) yang telah didapatkan dalam pembuatan roti, selanjutnya akan
digunakan sebagai data untuk menganalisa apakah usaha tersebut layak atau tidak
layak ditinjau dari analisis Break Even Point (BEP).
Total
Jumlah rata rata roti yang Pendapatan
Total Cost
Bulan dihasilkan(buah) (TR)
(TC) (Rp)
(akumulasi) (akumulasi)
(Rp)
0 30.250.733,33
Januari 95000 96.769.733,33 76.000.000,00
Februari 190000 163.288.733,33 152.000.000,00
Maret 285000 229.807.733,33 228.000.000,00
April 380000 296.326.733,33 304.000.000,00
Mei 475000 362.845.733,33 380.000.000,00
Juni 570000 429.364.733,33 456.000.000,00
Juli 665000 495.883.733,33 532.000.000,00
Agustus 760000 562.402.733,33 608.000.000,00
September 855000 628.921.733,33 684.000.000,00
Oktober 950000 695.440.733,33 760.000.000,00
November 1045000 761.959.733,33 836.000.000,00
Desember 1140000 828.478.733,33 912.000.000,0
TR
Harga jual per roti (p) :
Ju mlah Roti
Rp .912000000
: 1140000 = Rp.800
VC
Biaya tidak tetap per roti (c) :
Jumlah Roti
Rp .798228000
: 1140000 = Rp.700,20
FC
BEP (X) :
p−c
Rp.30250733,33
: Rp .800−Rp.700,20 = 303114 Roti
FC : Rp.30250733,33
VC : c.X
TC : FC + VC
2.3 Break Even Point Bila Harga Jual Roti Goreng Dengan Penurunan
6,25% atau Dengan Harga Rp 750,00 , dan Dengan Kenaikan 6,25%
atau Dengan Harga Rp 850,00
Jumlah rata rata Total Cost (TC) (Rp) Total Total Total
roti yang Pendapatan Pendapata Pendapatan
dihasilkan(buah) (TR) n (TR) (TR)
(akumulasi) Rp.750 Rp.800 Rp.850
0 30.250.733,33 0 0 0
95000 96.769.733,33 71.250.000 76.000.000 80.750.000
190000 163.288.733,33 142.500.00 152.000.000 161.500.000
285000 229.807.733,33 213.750.00 228.000.000 242.250.000
380000 296.326.733,33 285.000.000 304.000.000 323.000.000
475000 362.845.733,33 356.250.000 380.000.000 403.750.000
570000 429.364.733,33 427.500.000 456.000.000 484.500.000
665000 495.883.733,33 498.750.000 532.000.000 565.250.000
760000 562.402.733,33 570.000.000 608.000.000 646.000.000
855000 628.921.733,33 641.250.000 684.000.000 726.750.000
950000 695.440.733,33 712.500.000 760.000.000 807.500.000
1045000 761.959.733,33 783.750.000 836.000.000 888.250.000
1140000 828.478.733,33 855.000.000 912.000.000 969.000.000
2.4 Kondisi Break Even Point Bila Biaya Variabel di Turunkan Dengan
Alternatif Pembelian Minyak Goreng di Agen Dengan Harga Rp
9.850,00 per Kilogram
Jumlah rata rata roti yang Total Cost (TC) Total Pendapatan
Bulan
dihasilkan(buah)(akumulasi) (Rp) (TR) (akumulasi)
(Rp)
0 Rp 30.250.733 Rp -
Januari 95000 Rp 83.692.033 Rp 76.000.000
Februari 190000 Rp 137.133.333 Rp 152.000.000
Maret 285000 Rp 190.574.633 Rp 228.000.000
April 380000 Rp 244.015.933 Rp 304.000.000
Mei 475000 Rp 297.457.233 Rp 380.000.000
Juni 570000 Rp 350.898.533 Rp 456.000.000
Juli 665000 Rp 404.339.833 Rp 532.000.000
Agustus 760000 Rp 457.781.133 Rp 608.000.000
September 855000 Rp 511.222.433 Rp 684.000.000
Oktober 950000 Rp 564.663.733 Rp 760.000.000
November 1045000 Rp 618.105.033 Rp 836.000.000
Desember 1140000 Rp 671.546.333 Rp 912.000.000
BAB III
3.2 Saran
Bagi pihak UKM roti (Rotiku Rotimu) Desa Babakan setelah mengetahui
cara analisis BEP, diharapkan dapat mengaplikasikan analisis ini, melakukan
pembukuan, pembagian biaya-biaya dan pendapatan yang diperoleh sehingga
dapat bersaing dengan perusahan lain.