Anda di halaman 1dari 4

6. jelaskan bagaimana langkah langkah diagnosis nya!

Anamnesis

1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri dan menyapa pasien
3. Menanyakan identitas pasien
4. Menjelaskan cara dan tujuan pemeriksaan.
5. Menanyakan keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit
a. Sudah berapa lama menderita batuk?
b. Bagaimana manifestasi batuk (berdahak/tidak) yang dialami setiap hari?
c. Bila batuk terjadi berlanjut lebih dari 7 hari: Apakah batuk
berkepanjangan disertai atau tanpa batuk paroksismal? 1`
d. Apakah diikuti dengan whoop pada inspirasi?
e. Apakah pada akhir episode batuk selalu diikuti dengan muntah?
f. Apakah batuk muka merah, sianosis, mata menonjol, lidah menjulur,
lakrimasi, salivasi, distensi vena leher, dan petekie di wajah dan
konjungtiva?
g. Apakah batuk mudah dibangkitkan dengan stres emosional dan aktivitas
fisik?
h. Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita
Selama terdapat gejala batuk apakah disertai demam yang tidak terlalu
tinggi, atau demam tinggi? Pada saat demam: apakah diukur dengan
termometer? Bila tidak, apakah disertai dengan gelisah dan sesak?
6. Menanyakan riwayat kehamilan ibu
7. Menayakan riwayat kelahiran
8. Menanyakan riwayat makanan pasien
9. Apakah anak menjadi apatis dan berat badan menurun?
10. Menanyakan riwayat imunisasi
11. Menanyakan riwayat pertumbuhan dan perkembangan
12. Menanyakan riwayat keluarga, corak reproduksi ibu dan data perumahan
a. Apakah ada yang menderita sakit serupa di lingkungan keluarga/
tetangga/sekolah?
b. Adakah riwayat alergi dalam keluarga?
c. Menanyakan riwayat minum obat
d. Apakah sudah diberi obat batuk dan obat penurun demam ?
13. Melaporkan hasil anamnesis secara rinci dan berurutan

Pemeriksaan fisik pada anak

Cara pemeriksaan pada bayi dan anak pada umumnya hampir sama dengan pemeriksaan
pada dewasa yaitu dimulai dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan


2. Mencuci tangan dengan cairan antiseptik
3. Menghangatkan tangan sebelum melakukan pemeriksaan
4. Meletakkan anak pada posisi yang nyaman
5. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap. Pemeriksaan yang tidak
bersifat invasive dilakukan terlebih dahulu.
 Inspeksi

a. Pemeriksaan dada dimulai dari thoraks posterior, pasien pada posisi duduk.

b. Dada di observasi dengan membandingkan satu sisi dengan sisi yang lainnya.

c. Inspeksi thoraks posterior terhadap warna kulit dan kondisinya, skar, lesi,
massa, dan gangguan tulang belakang.

d. Observasi tipe pernapasan, seperti : pernapasan hidung atau pernapasan


diafragma, dan penggunaan otot bantu pernapasan.

e. Saat mengobservasi respirasi, catat durasi, dari fase inspirasi (I) dan fase
ekspirasi (E).

f. Observasi kesimetrisan pergerakan dada. Gangguan pergerakan dada


atau tidak adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit pada paru atau
pleura.

h.Observasi retraksi abnormal ruang interkostal selama inspirasi, yang


dapat mengindikasikan obstruksi jalan napas.
 Palpasi
Palpasi thorak untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi
seperti : massa, lesi, bengkak, juga kelembutan kulit, terutama jika pasien mengeluh
nyeri. Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.

 Perkusi
melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ yang ada
disekitarnya dan pengembangan (ekskursi) diafragma. Jenis suara perkusi :

a. Suara perkusi normal: Resonan (sonor): bergaung, nada rendah. Dihasilkan


pada jaringan paru normal. Dullness : dihasilkan di atas bagian jantung atau paru.
Timphany : musikal, dihasilkan di atas perut yang berisi udara.

b. Suara perkusi abnormal Hipperresonan : bergaung lebih rendah dibandingkan


dengan resonan dan timbul pada bagian paru yang abnormal berisi udara . Flatness :
sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih tinggi.

 Auskultasi
Merupakan pengkajian yang sangat bermakna, mencakup mendengarkan suara
napas normal dan suara tambahan (abnormal) . suara napas normal dihasilkan dari
getaran udara ketika melalui jalan napas dari laring ke alveoli, dengan sifat bersih.

a. Suara napas normal :


1) Bronchial 2) Bronchovesikular 3) Vesikular
b. Suara napas tambahan :

1) Wheezing : terdengar selama inspirasi dan ekspirasi, dengan karakter


suara nyaring, musikal,suara terus menerus yang berhubungan dengan
aliran udara dengan melalui jalan napas yang menyempit.
2) Ronchi 3) Pleural friction 4) Crackles
6. Melakukan pemeriksaan mulut, tenggorok, telinga dan pemeriksaan suhu
tubuh pada akhir pemeriksaan
7. Melaporkan hasil pemeriksaan
8. Mengucapkan terima kasih

Pemeriksaan penunjang

1. Sputum Culture
2. Ziehl neelsen: Positif untuk BTA
3. Skin test (PPD, mantoux, tine, and vollmer, patch)
4. Chest X-ray
5. Histologi atau kultur jaringan: positif untuk Mycobacterium tuberculosis
6. Needle biopsi of lung tissue: positif untuk granuloma TB, adanya selsel besar yang
mengindikasikan nekrosis
7. Elektrolit
8. Bronkografi
9. Test fungsi paru-paru dan pemeriksaan darah
10. Tes Darah Lengkap, LED, Pemeriksaaan Serologi

Ref :
1) Departemen Kesehatan RI 2008. Modul MTBS revisi tahun 2015.
2) Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes, 2009. Manajemen Terpadu Balita Sakit.
3) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2008. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Laporan Nasional 2007.

Anda mungkin juga menyukai