Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salmah Asyarani

Jurusan : Keperawatan
Prodi : DIII Keperawatan Purwokerto

RESUME MATERI PKKMB POLKESMAR 2020 SESI 2

Hari Senin, tanggal 27 Juli 2020 kegiatan PKKMB dimulai. PKKMB ini dilaksanakan
secara daring yang mengharuskan peserta PKKMB melihat live streaming youtube, dan ada
beberapa perwakilan dari peserta PKKMB yang menggunakan zoom. Pada sesi pertama pukul
07.30 sampai 09.00 seluruh peserta PKKMB diwajibkan melakukan absensi foto full body
dengan background streaming youtube dan zoom, foto dikirimkan pada link absensi yang sudah
dibagikan di grup prodi masing masing. Setelah melakukan absensi, acara dimulai. Pembuka
acara dilakukan oleh kak Anastasia dan kak Biyan. Poltekkes Semarang kemudian
menayangkan video pengenalan kampus. Setelah itu seluruh peserta PKKMB dan tamu
undangan diperkenankan berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Polkesmar,
dan Hymne Polkesmar.

MATERI 1
Pak Sugiyanto, S.Pd,M.App.Sc menyampaikan materi tentang ‘sistem pendidikan
perguruan tinggi di Indonesia’. Isi materi ini ada :
A. jenis pendidikan tinggi di Indonesia, yang dimana pendidikan di Indonesia
1. ada Akademik 70% Teori, 30% Praktik yang terdapat pad UU 12 TH 2012 Pasal 15.
2. ada Vokasi 30% Teori 70% Praktik terdapat dalam UU 12 TH 2012 Pasal 16.
3. ada Profesi 30% Teori 70% Praktek terdapat dalam UU 12 TH 2012 Pasal 17.

B. Permasalan utama SDM Kesehatan Indonesia.


1. Yang pertama ada kecukupan Jenis, Distribusi dan Kualitas.
2. Rendahnya retensi tenaga kesehatan yang tidak hanya terjadi di wilayah DTPK
namun juga terjadi pada wilayah.
3. Kompetensi tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan Tidak
sepenuhnya mampu mengimbangi pesatnya perkembangan standar pelayanan
kesehatan nasional global dan regional ASEAN.
4. Kompetensi tenaga kesehatan yang telah berada dalam sistem pelayanan kesehatan
membutuhkan peningkatan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan.

C. Kegiatan Mahasiswa yang dapat ilakukan di luar kampus


1. magang atau praktik kerja
2. proyek di desa
3. mengajar di sekolah
4. pertukaran pelajar
5. penelitian atau riset
6. kegiatan wirausaha
7. studi atau proyek independen
8. proyek kemanusiaan

MATERI 2
Kegiatan PKKMB dilanjutkan dengan pemberian materi tentang ‘Profil Poltekkes dan
Pengenalan Pengelola Polkesmar’ yang disampaikan oleh Direktur Poltekkes Semarang yaitu
Bapak Marsum Be,S.Pd. MHP. Visi dari polteksmar adalah yaitu menjadi institusi
pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan berbasis kearifan lokal dan di akui
internasional tahun 2025. Adapun misi dari Poltekes kemenkes Semarang yaitu
meningkatkan layanan pendidikan bermutu yang profesional dan terpadu melalui perbaikan
standar dan sistem manajemen secara terus menerus dengan didukung teknologi informasi.

Dalam materi ini, kami semua dapat mengetahui apa saja bentuk pelayanan dan fasilitas
di lingkungan Poltekkes Semarang dan prodi yang berada di kampus lainnya yang dapat diguna
kan oleh mahasiswa. Serta mengetahui pengelola polkesmar.
MATERI 3
Dibawakan oleh prof Dr. DYP Sugiharto M.Pd Konselor menyampaikan materi tentang
Kampus Merdeka Di Era Revolusi 4.0 Untuk Membentuk Generasi Yang Berkarakter Unggul.
Isi materi yaitu 3 isu - Tantangan – Peluang.
Kampus merdeka yaitu mahasiswa merdeka belajar fasilitas kemerdekaan berpikir dan
belajar untuk mempersiapkan – membangun – mengembangkan kompetensi menghadapi masa
depan.
• Trend bidang pekerjaan masa depan yaitu :
1. Berbasis teknologi.
2. Jejaring global, 35%profesi/ bidang pekerjaan hilang.
3. 65% profesi/ bidang yang belum diketahui.
4. Lulusan PT memiliki gelar, ijazah, IPK, yang relative sama.
5. Lulusan poltekkes Semarang harus memiliki keunggulan kompetitif.

• 3 Literasi Baru
1. Literasi Data
2. Literasi Teknologi
3. Literasi Manusia

• Mahasiswa era RI 4.0


1. Pembelajaran sebagai penjelajahan pengetahuan “a learning journey.”
2. Pendidikan sebagai pengembangan moderator.
3. Personalize learnes.
DEWAN MAHASISWA
Dewan Mahasiswa (DEMA) adalah lembaga legislative di tingkat program studi atau
jurusan. Dewan Mahasiswa dipimpin oleh Ketua Dewan Mahasiswa (Kadem)
HIMPUNAN MAHASISWA
Himpunan Mahasiswa (HIMA) adalah lembaga eksekutif di tingkat program studi atau
jurusan. Himpunan Mahasiswa dipimpin oleh Gubernur Himpunan Mahasiswa (Gubhim
VISI DEMA
1. Membangun kepastian hukum dan peningkatan fungsi pengawasan parlemen bagi
keluarga besar masiswa.
2. Penguatan media informasi yang terbuka dan Progresif serta pembangunan
Sinergisme antar civitas Akademika Poltekes kemenkes Semarang dengan
organisasi kemahasiswaan.
3. Pencapaian tertib administrasi dan reformasi birokrasi keluarga besar mahasiswa
serta peningkatan peran Advokasi parlemen di tingkat Prodi atau jurusan.
Pembangunan reformasi kebijakan anggaran dan kebijakan hubungan luar negeri
yang aktif dan merdeka
MISI DEMA
1. Membangun kepastian hukum dan peningkatan fungsi pengawasan parlemen bagi
Keluarga Besar Mahasiswa
2. Penguatan media informasi yang terbuka dan progresif serta pembangunan
sinergisme antar civitas akademikaPoltekes Kemenkes Semarang dengan
organisasikemahasiswaan
3. Pencapaian tertib administrasi dan reformasi birokrasi Keluarga Besar Mahasiswa
serta peningkatan peran advokasi parlemen di tingkat prodi/jurusan. Pembangunan
Reformasi Kebijakan Anggaran dan Kebijakan Hubungan Luar Negeri yang aktif
dan merdeka

MATERI 4
Dibawakan oleh Bapak Benny Gunawan S.H., M.H. menyampaikan mengenai
mewujudkan generasi emas “prestasi yes, narkoba no.”. BONUS DEMOGRAFI Menurut
BKKBN, generasi emas adalah generasi yang cerdas, kreatif, inovatif, produktif, berkarakter
kuat; damal dalam berinteraksi sosial; sehat dan menyehatkan; serta berperadapan unggul.
Menurut United Nations Population Fund (UNFPA), Bonus demografi adalah potensi
pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana
proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun
dan >65 tahun).
Kondisi Indonesia Darurat Narkoba Berdasarkan Penelitian BNN RI dengan Pusat
Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI Tahun 2019, angka prevalensi penyalahguna nasional
mencapai 1,80% atau setara dengan 3,419.188 jiwa Ini berarti 180 dari 10.000 Penduduk
Indonesia berumur 15-64 terpapar memakai narkoba selama satu tahun terakhir

Anda mungkin juga menyukai